Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH TUTUP BOTOL PLASTIK

Kelompok 3

Disusun oleh:
1. Andi Agni Pratista Astaing / 05
2. Dwi Winarni Putri Anggraini / 13
3. Dwi Winarsih Putri Anggraini / 14
4. Meisya Salsabila / 26
Daftar isi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Disekitar kita barang-barang bekas


Seperti tutup botol bekas sudah tidak asing lagi bagi kita. Sehingga kita
menuangkan ide untuk membuat kreasi dengan bahan dasar dari tutup botol bekas
menjadi sebuah bentuk tas yang menarik dengan dihiasi dengan warna tutup botol
yang menarik, yang berasal dari tutup botol bekas yang dapat kita temui di sekeliling
kita ,sehingga bisa menjadi suatu yang bernilai lebih dan mempunyai nilai jual yang
lebih tinggi dibandingkan dengan botol-botol plastik yang hanya digunakan saja
tanpa dituangkan ide-ide yang menarik.
Akhir-akhir ini, limbah plastik bekas botol minuman di sekitar kita semakin
meningkat. Bertambahnya jumlah sampah menyebabkan dampak yang cukup buruk
kepada lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah diuraikan. Penelitian
menunjukkan bahwa sampah plastik akan terurai dalam jangka waktu 50 juta tahun.
Bayangkan, apabila hal ini tidak ditangani maka bumi akan menjadi kjokenmodinger
alias tempat tinggal yang terbentuk dari sampah dan barang tidak berguna.
Melihat potensi lingkungan sekitar sekarang masih sangat jarang yang
mengkreasikan daur ulang barang-barang bekas menjadi sebuah benda yang
bermanfaat dan mempunyai nilai jual yang lebih. Daur ulang tutup botol ini disajikan
dengan berbagai macam warna-warna yang dituangkan di botol tersebut dengan
warna-warna yang mencolok dan cerah dan sebagainya serta ada juga warna yang
sesuai dengan pesanan yang mempunyai ciri khas berbeda. Dengan ini kami
mengharapkan dapat menggait atau menarik pelanggan untuk mencoba
membelinya.
Berdasarkan hal yang telah terurai sebelumnya, sudah seharusnya ada suatu cara
untuk mengolah atau memanfaatkan limbah plastik bekas ini. Dalam
pengolahannya, kita dapat memikirkan aspek ekonomisnya pula, agar kita terpicu
untuk terus merecycle alias mendaur ulang limbah tutup botol plastik bekas untuk
menyelamatkan eksistensi kebersihan bumi tercinta ini.

Alasan kami mengelolah / mendaur ulang sampah plastik yang berasal dari tutup botol karena
sampah plastic saat ini sudah mencapai 34.86% sampah yang terkelola, sedangkan sampah
plastik terkelola adalah 65.14%. oleh karena itu sebelum menyebabkan kerusakan kami
mengajak semuanya untuk mendaur ulang sampah plastik
1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah dengan adanya pengolahan daur ulang sampah tutup botol plastik
bisa mengurangi sampah plastik yang ada di Indonesia ?
2. Bagaimana pengolahan daur ulang sampah tutup botol plastik menjadi
barang yang bernilai guna ?
3. Apapkah pengolahan daur ulang sampah tutup botol plastic berpengaruh
positif bagi lingkungan ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan proses daur ulang plastik bekas minuman
dengan menggunakan metode sederhana dan menggunakan bahan–bahan ramah
lingkungan seperti Limbah plastik dan memprosesnya menjadi kerajinan tangan
berupa keranjang tempat sampah yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari

1.4 MANFAAT
Berikut ini manfaat-manfaat yang bisa kami dapatkan dari kerajinan dari tutup botol:
1. Mengurangi Pencemaran Lingkungan.
2. Meningkatkan Kreativitas.
3. Bisa menjadi mata Pencaharian Sampingan.
4. Dan bisa menghasilkan uang dari menjual kerajinan tutup botol tersebut.
Bab II

Tinjauan pustaka

2.1 Telaah pustaka

Tutup botol
a. Pengertian tutup botol
Tutup botol digunakan untuk menutup dan menyegel bagian atas botol.
Topi biasanya dihiasi warna-warni dengan logo merek minuman. Tutup plastik
digunakan untuk botol plastik, sedangkan logam dengan alas plastik
digunakan untuk kaca; tutup plastik biasanya terbuat dari bahan PE atau PP,
[1] sedangkan tutup logam biasanya terbuat dari baja atau aluminium.
[2] Tutup plastik mungkin memiliki cerat tuang. Tutup Flip-Top seperti
penutup Flapper menyediakan pengeluaran produk kering yang terkontrol.
Tutup botol plastik sering kali dibuat dari jenis plastik yang berbeda dari
botolnya.

2.2 Sumber tutup botol


Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini banyak minuman dalam
kemasan yang menggunakan botol plastik. Penggunaan botol
plastik semakin marak di kalangan masyarakat, seakan sudah
menjadi budaya untuk mengkonsumsi minuman dalam
kemasan tersebut. Dibalik itu semua terdapat fakta yang
mengejutkan, penggunaan botol plastik memiliki dampak yang
sangat buruk terhadap residu lingkungan. Sampah sampah dari
botol plastik menjadi penyumbang bencana banjir, karena
mampu menyumbat aliran air sehingga membuat air menjadi
meluap.
Selain itu Botol plastik bisa menjadi ancaman terhadap bencana
lingkungan. Hal tersebut karena proses penguraian botol plastik
bisa memakan waktu 450 sampai 1.000 tahun. Sehingga
sampah botol plastik akan menjadi limbah yang sangat
berbahaya. Sudah banyak negara yang mengurangi produksi
botol plastik terhadap minuman kemasan, hal tersebut
dilakukan untuk mengurangi dampak bencana lingkungan yang
ditimbulkan dari botol plastik.
alasan bahaya penggunaan botol plastik bagi lingkungan
Sampah Botol Plastik Tidak bisa diurai dan Semakin
menumpuk
Sampah botol plastik tidak bisa sepenuhnya diurai, butuh waktu
hingga 100 tahun agar bisa diurai. Hal ini memberikan dampak
buruk terhadap lingkungan. Hampir 3 juta ton sampah plastik
diseluruh dunia berasal dari botol minum plastik yang hanya
bisa digunakan sekali pakai. Hal ini akan menjadi ancaman bagi
lingkungan.
Produksi botol plastik menguras sumber daya
Produksi plastik sangat memerlukan sumber daya yang cukup
banyak. 1 buah botol minum plastik setidaknya membutuhkan
3x jumlah kandungan air yang terkandung dalam botol tersebut.
penggunaan sumber air tanah yang berlebihan akan
menyebabkan terkurasnya habis air tanah milik warga disekitar
pabrik pembuatan botol plastik.
Penyumbang sampah terbesar
Botol plastik menjadi penyumbang sampah paling besar. hal
tersebut karena dari total semua produksi botol minuman
plastik hanya separuh botol yang bisa di daur ulang dan sisanya
akan berakhir ditempat sampah. Hal ini menyebabkan sampah
botol yang akan menumpuk karena sulit untuk diuraikan dan
menjadi penyumbang terbesar sampah yang hanyut dilautan.

2.3 jenis tutup botol


beberapa tipe tutup botol dan kegunaannya yaitu:
1. Tutup Botol Ulir

Jenis ini merupakan tutup botol yang paling mudah ditemukan,


karena banyak perusahaan minuman yang menggunakan jenis ini.
Tutup botol ini memiliki ulir yang memutar pada bagian leher
botol untuk menyegel kemasan. Ulir ini bisa bentuk dan
disesuaikan sesuai keinginan. 

Tutup botol ulir memiliki kekurangan yaitu sulit saat disegel.


Permukaan pada bagian tutup dibuat tidak rata agar
memudahkan konsumen untuk membuka. Tetapi hal ini dapat
menyulitkan produsen saat ingin menyegel botol karena dapat
melukai tangan.

Tapi tenang saja, Pomin punya solusi untuk kamu yaitu dengan
menggunakan mesin DK-50Z. DK-50Z memiliki fungsi untuk
menyegel botol plastik. Mesin ini mampu menyegel tutup botol
hingga 1200 botol/jam sehingga kamu dapat mempercepat waktu
produksi
2. Tutup Botol Metal

Tutup botol metal atau lug caps adalah tutup botol yang banyak


digunakan untuk selai atau kemasan berbahan kaca. Berbeda
dengan tutup botol ulir, tutup botol jenis ini memiliki ulir yang
lebih sedikit. Tetapi dapat menjaga produk tetap aman dan
menjaga agar produk tidak tumpah lebih baik dibandingkan tutup
botol ulir. Kelebihan lain dari lug cap  adalah berbahan metal
sehingga memiliki daya tahan yang lebih kuat

3. Electromagnetic Induction Capper


Segel botol  jenis ini merupakan pilihan terbaik jika kamu ingin
mencari tutup botol yang dapat melindungi produk dari bakteri
dan kotoran. Memiliki 4 lapisan yaitu aluminium, pulpboard, lilin,
dan lapisan polimer. Segel ini juga dapat digunakan sebagai tanda
bahwa produk masih layak dikonsumsi atau tidak. Oleh karena itu,
segel ini banyak digunakan didunia kesehatan.

4. Child Resistant Caps


Tutup botol jenis ini adalah jenis yang jarang digunakan. Botol ini
biasanya digunakan untuk cairan-cairan yang tidak boleh
dikonsumsi oleh anak dibawah umur. Salah satu contohnya
produk yang menggunakan tutup botol ini adalah cairan rokok
electric. Selain itu, beberapa obat cair juga menggunakan tutup
botol ini agar sulit dibuka. Tidak seperti tutup botol pada
umumnya, tutup botol child resistant  harus ditekan terlebih dahulu
lalu diputar.

2.4 Pengelolaan tutup botol plastik


tutup botol PET, campuran (PET, PP kemasan air mineral, PP kemasan air dengan
rasa) selama 100 menit pengujian. Mengetahui berapa nilai effisiensi dan energi yang
digunakan selama proses pirolisis berlangsung. Metode yang digunakan pada
penelitian pengolahan sampah plastik melalui proses thermal adalah metode
eksperimental dan deskriptif. Metode eksperimental pada penelitian ini adalah
melakukan percobaan atau running pada rangkaian alat (mesin) pirolisis dengan
bahan yang telah dipersiapkan. Running berlangsung selama 100 menit dan
memperhatikan perubahan suhu per-5 menitnya. Hasil dari running adalah tabel hasil
running terdiri dari kolom waktu dari 0 – 100 menit, suhu dan volume hasil tampungan
berupa minyak yang keluar dari kondensor yang dicapai per-5 menitnya. Metode
deskriptif pada penelitian ini adalah deskripsi penjelasan dari hasil pengamatan dua
kali running dengan materi sampel. Running dilakukan pada waktu siang hari
bertempat di Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan tepatnya pada
koordinat 7°57’11,30”LS dan 112°36’54,86”BT. Selama runnning 100 menit diperoleh,
pada sampel P26 didapatkan volume sebesar 138 ml sementara pada sampel
campuran (P11, P12, P13 dan P26) didapatkan volume sebesar 73 ml. Kebutuhan
energi yang diperlukan pada proses pirolisis adalah 4350 KJ. Diketahui bahwa hasil
nilai energi pada pirolisis sampah plastik dengan dua macam sampel yaitu, sampel
P26 adalah 4054,12 KJ dan sampel campuran 1943,10 KJ. Besar nilai effisiensi
keduanya yaitu, pada sampel P26 memiliki nilai effisiensi 93 persen dan sampel
campuran 45 persen. Perbedaan berasal tidak hanya dari jenis sampel namun juga
reaksi eksoterm dan endoterm. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari perhitungan
effisiensi energi yang digunakan dan nilai hasil pengujian di laboratorium, bahwa
sampel tutup botol PET (P26) lebih baik dari pada sampel campuran.Berdasarkan
analisis hasil yang diperoleh sampel tutup botol PET (P26) mampu dijadikan sebagai
bahan bakar alternatif. Pengamatan selanjutnya sebaikknya menggunakan batasan
suhu bukan waktu sehingga proses pengolahan mampu menghasilkan karakterstik
hasil berdasarkan suhu yang diperoleh.

2.5 Landasan teoretik

Daftar pusataka
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
http://bratadiangga.blogspot.com/2019/04/makalah-kerajinan-dari-tutup-botol.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai