Anda di halaman 1dari 9

1

BALASTIK : BANTAL BERBAHAN BAKU PLASTIK SEBAGAI PENGGANTI KAPUK. Jalaluddin, Rizky Ardhani Situmorang, Ummi Salamah Lubis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.

RINGKASAN Merupakan suatu kenyataan bahwa perkembangan penggunaan bahan-bahan plastik memberikan efek yang buruk terhadap lingkungan hidup. Tiap kalangan pun tidak luput dari penggunaan plastik, terlebih pada kantung plastik. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Dan ada beberapa fakta yang menyebutkan bahwa Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik. Kantung plastik terus diproduksi, sedangkan penanganan dari dampak negatif yang ditimbulkan tidak seimbang dalam penanggulangannya. Sehingga kerusakan pun akan terus ditimbulkan oleh kantung plastik ini. Penanganan yang ada antara lain, kembali melebur plastik untuk di cetak kembali dalam bentuk lain, memanfaatkan kantung plastik menjadi bentuk yang unik, memanfaatkannya sebagai bahan baku murah dalam pembuatan kebutuhan sehari-hari serta lain sebagainya. Tentu saja ini diharapkan agar keberadaan plastik tidak malah memposisikan diri sebagai perusak dalam perkembangan lingkungan hidup. Dalam hal ini pun, penulis ikut memikirkan ide tentang pendayagunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, agar beberapa jenis plastik yang ada disekitar kita, tidak hanya terbuang bagitu saja dan memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Kantung plastik yang pada umumnya mempunyai tekstur yang tidak mudah hancur, membuat nya dapat bertahan lama dalam bentuk pencemaran apapun. Bahkan kantung plastik pun dapat menahan udara didalamnya hingga dapat menggelembung. Jika kita perhatikan juga, plastik yang berada ditempat sampah akan memberikan kesan kembali pada bentuk semula bila kita tumpuk dan kita tekan memadat. Sehingga cukup efektif menahan bentuk padatnya terhadap tekanan yang lama. Dalam hal ini bila kita memikirkan tentang benda yang selalu ada untuk kita gunakan, minimal dalam satu hari. Maka bantal dana/atau sejenis itu termasuk salah satunya. Dan bantal pada umumnya menggunakan Kapuk sebagai bahan baku isinya agar dirasa empuk dan memberikan kenyamanan saat kita tidur. Namun bila kita memahami keadaan kantung plastik seperti ditempat sampah dan ingin mencari acara untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang diakibatkan kantung plastik, mengapa kita tidak

menggunakan kantung plastik yang ada sebagai bahan pengganti dari kapuk pada bantal? Untuk itulah penulis memberi gagasan ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut.

PENDAHULUAN Latar Belakang Kondisi yang bersih tentu akan memberikan keadaan lingkungan yang saling mensinergikan satu sama lain. Baik itu bila kita melihat dari keadaan lingkungan, makhluk hidup dan lain sebagainya. Tentu menjadi harapan kita bersama, bila aka nada suatu tempat yang bisa menjadi pandangan yang menyegarkan bagi mata kita, udara yang baik untuk kita hirup serta aspek lingkungan lain yang membuat kita nyaman dengan itu. Namun, realitanya sampah sangat mudah kita temui dimana-mana. Bentuknya pun bermacam-macam begitu pula dengan jenisnya. Belum lagi bila kita memandang tentang kerusakan yang ditimbulkannya. Dalam hal ini kita akan membahas tentang plastik yang pada dasarnya cukup member efek yang cukup signifikan bagi kerusakan lingkungan, dari mulai tercemarnya tanah sehingga member dampak bagi kesuburannya, air yang menjadi tempat tidak nyaman bagi makhluk hidup, udara yang menjadi beragun bila kantung plastik tersebut dibakar, hingga bahkan menjadi racun bagi makhluk hidup yang memakan plastic-plastik tersebut. Terungkap bahwa sekitar 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh pedagang kaki lima, supermarket dan industri di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik saat ini marak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Coba anda bayangkan dari Anak TK dengan Jajanannya, hampir 100 % menggunakan pembungkus Plastik, Ibu-ibu rumah tangga tiap belanja pasti memerlukan kantong plastik dan lain sebagainya. Bias kita katakan, disekitar kita sangat tidak sulit untuk menemui kantong plastik. Melihat keadaan ini, sebaiknya kita semakin berlomba-lomba dalam meningkatkan fungsi dari plastik itu sendiri, terutama kantung plastik yang tidak berguna lagi. Agar semakin berkurang kerusakan yang bisa ditimbulkan dari keberadaan plastik-plastik tersebut. Banyak memang alternatif yang sudah diberikan dan ditemukan dalam penanggulannya. Namun bukan berarti membuat kita berhenti untuk terus mencari jalan keluar agar bisa terjaga serta terpeliharanya alam kita ini. untuk itu disini penulis, memberikan gagasan sebagai salah satu wujud dari kontribusi terhadap pemberdayaan lingkungan, dengan pemanfaatan kantung plastik sebagai pengganti kapuk pada bantal. Namun tidak sampai disini, dimungkinkan pada bantal tersebut pengembangan yang inovatif lagi untuk dapat dilakukan. Ini hanya sebagai awal, dari keseriusan, bila kami mendapat banyak dukungan. Save the world.

Tujuan Walaupun plastik menimbulkan cukup banyak kerusakan yang ditimbulkan, namun bukan berarti plastik-plastik tersebut tidak bisa didayagunakan lagi, sekalipun sudah tidak bermanfaat seperti fungsi awalnya. Tentunya dengan sedikit pemikiran, kita dapat melakukannya. Diantaranya adalah: - Menjadikan kantung plastik sebagai bahan baku pengganti kapuk didalam bantal. Alih fungsi dari plastik tersebut, diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dari kesulitan yang ditimbulkan kapuk, yang cukup sulit dalam melakukan isi ulang dan/atau perbaikan bantal. Pendayagunaan plastik juga diharapkan bisa menjadi langkah lain dalam penyelamatan lingkungan. - Serta memberikan gagasan untuk menjadikan plastik sebagai bahan baku lain yang dapat digunakan pada benda-benda yang kita butuhkan hasilnya empuk dan memberikan kemudahan dalam beberapa hal, baik itu dalam isi ulang, membersihkan dan lain sebagainya.

Manfaat Manfaat apabila gagasan ini dikembangkan adalah diantaranya dapat memberikan kontribusi dalam penyelamatan lingkungan, pendayagunaan bahan yang murah, mudah dan tahan lama untuk digunakan sebagai bahan baku pada benda-benda yang diharapkan kenyamanannya, serta bila lebih lanjut dapat dikembangkan, bukan tidak mungkin plastik dirumah-rumah tidak lagi dibuang bila sudah didapatkan, melainkan memberikan ispirasi bagi keluarga agar memberdayakan plastik lebih bermanfaat lagi selain sebagai kantung pembawa belanjaan. Karena bila dikumpulkan, bukan menjadi hal yang sulit untuk mendapatkan kantung plastik dalam jumlah banyak, bahkan secara Cumacuma yang didapatkan keluarga kita yang membeli dari si penjual plastikplastik tersebut. Bahkan bila cukup banyak, tilam yang berisi banyak kapuk pun bisa digantikan isinya dengan plastik, bila kita rajin mengumpulkannya.

GAGASAN Dampak Negatif Keberadaan Plastik Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya. Plastik dapat dicetak (dan dicetak

ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi. Plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Keberadaan plastik sendiri pada khususnya mengenai kantung plastik bisa memberikan banyak kerusakan terhadap lingkungan, yaitu diantaranya : Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik. Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir. Apabila kita melihat penjelasan diatas, tidak lain penggunaan nya sebagai bahan alternatif yang bisa dimanfaatkan ulang, akan memberikan dampak yang benar-benar buruk terhadap lingkungan, bila mana tidak dilakukan secara sempurna. Artinya, begitu banyak sampah plastik diindonesia, bahkan didunia. Awalnya ini menjadi suatu zat alternatif yang bentuknya bisa diperbaharui, sehingga bisa membetnuk benda-benda lain sesuai dengan kebutuhan, namun jika tidak semua plastik yang ada tidak

dimanfaatkan, namun malah terbuang dan hendak menjadi satu dengan lingkungan, hal ini justru akan menimbulkan kerusakan yang cukup tinggi terhadap lingkungan sekitar kita.

Alternatif yang berkembang INDONESIA memiliki anak bangsa yang cukup berpotensi dalam berbagai hal. Tidak kalah dengan negara lain, walaupun cukup sulit berkembang, namun yang memiliki kesempatan selalu dapat menyetak prestasi-prestasi gemilang baik didalam negeri maupun diluar negeri. Belum lama kita lihat, seorang siswa SMK dibantu dengan gurunya, telah membuat alat yang dapat mengubah senyawa plastik menjadi bahan bakar minyak yang memiliki kesetaraan hampir dengan minyak Premium, namun itu baru pengembangan awalnya. Dan berkembang juga diluar sana, baik dalam skala kecil maupun skala besar, dalam meningkatkan pemanfaatan plastik-plastik dalam berbagai jenis untuk menekan intensitas kerusakan yang dapat ditimbulkan plastik tersebut. Kita dapat menjumpai sekarang, berbagai produk-produk daur ulang seperti tas, payung dan lain sebagainya yang menggunakan bahan baku plastik sebagai pengganti berbagai bahan utamanya. Begitu banyaknya alternatif yang berkembang diluar sana, namun ini juga belum memberi gambaran yang semakin membaik tentang dampak plastik tersebut. Jika kita pergi ketempat pembuangan sampah, maka hal yang paling lumrah untuk kita jumpai adalah kantung-kantung plastik. Bahkan disetiap rumah diindonesia, itu menjadi hal yang tidak sulit untuk ditemukan. Bisa dikatakan, sejalan dengan itulah makanya semakin banyak ibuibu rumah tangga dengan bakat kreativitasnya, memanfaatkan plastikplastik yang ada disekitarnya untuk disulap menjadi alat yang berguna untuk digunakan sehari-hari. Untuk itu hal seperti ini perlu terus dikembangkan guna memberi manfaat yang sebesar-besarnya dari hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan seperti halnya PLASTIK.

Alternatif yang Diajukan Kantung Plastik mempunyai tesktur yang cukup elastis, bahkan dalam jenisnya yang tipis kantung plastik memiliki permukaan yang lembut. Melihat dari zatnya yang juga dapat menahan air untuk dapat menembusnya sertabila kita mengamati kantung plastik yang ditumpuk pada tempat sampah, bila seisinya adalah plastik lalu kita tekan memadat, maka keadaanya tidak akan terus pada posisi memadat itu, karena dia akan kembali secara perlahan. Melihat keadaan ini, kita dapat membuat hipotesa bahwa, plastik yang ada didalamnya udara plastik yang ditumpuk menjadi

terasa elastis. Dalam hal ini kita akan mengaitkan bantal yang pada dasarnya diharapkan terasa empuk, dan bantal tersebut pun bisa memberikan kenyamanan saat kita tidur. Tidak sampai disitu, bantal yang menggunakan kapuk cukup memberikan kesulitan ketika pengisian kedalam kain bantal yang ada, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar.1. Mengisi Kapuk kedalam Bantal

Gambar.2. Mengisi Kapuk kedalam Tilam

Dengan melihat gambar tersebut diatas, maka terlihat bahwa kesulitan yang ditimbulkan dengan penggunaan kapuk sebagai bahan utama pada bantal ataupun tilam yang diharapakan empuk tersebut. Bisa dikatakan penggunaan kapuk ini sudah cukup lama, cara yang digunakan pun masih unaan cukup tradisional, yakni dengan memasukkannya sendiri kedalam kantung kain sebagai penahan bentuk yang diinginkan. Sehingga satu ruangan yang di sediakan untuk mengisi bantal dan atau sebagainya akan terpenuhi sebagainya dengan kapuk yang berterbangan kesana kemari. Kemudian kesulitan lain yang terjadi adalah saat misalnya bantal tersebut untuk anak bayi yang masih sering mengompol, sehingga harus melapisnya lagi dengan terpal agar air tersebut tidak mengenai tilam tempat tidur si bayi. Serta bila sudah mengenai kotor, maka menjadi kesulitan lah untuk membersihkannya dengan air, tidak lain antisipasi dan cara penanggulangannya adalah dengan mengganti sarungnya, bila itu bantal. Karena tidak sedikit bantal-bantal yang sejak bantal ng dahulu kita dengar berbekas karena terkena air liur sewaktu tidur. Ini akan terus begitu bila bantal tersebut tersu dimpan, karena cukup sulit untuk membersihkannya. Namun bila kita mengganti kapuk tersebut dengan plastik yang banyak disekitar kita, tentunya dengan memilih jenis kantung plastik yang a, tidak mempunyai tekstur tebal, akan tetapi lebih tipis pada dasarnya, maka bukan hanya akan memberi kesan empuk pada benda yang kita inginkan, tapi juga memberi kemudahan untuk kita membersihkannya, bila mana bila sewaktu-waktu kita ingin membersihkannya. Kita cukup mengeluarkan waktu kantung-kantung plastik tersebut lalu merendamnya, sembari menyuci kain kantung penampung bentuknya. Bila kita rasa cukup bersih untuk digunakan kembali ung dan sudah layak untuk dimanfaatkan kembali, maka kita dapat kembali, memasukkanya dengan memudah tanpa harus, serba kesulitan seperti penggunaan kapuk tersebut. Berikut kita dapat mempraktikkan gagasan yang ada dalam bentuk bantal tidur untuk sehari-hari kita gunakan. hari

1. Kumpulkanlah plastik yang ada disekitar kita. Sebagain disekitar perkembangan awal disini masih menggunakan plastik dengan warna dan ukuran yang berbeda-beda, sekitar 85 100 kantung berbeda plastik. Lalu sediakanlah goni ukuran 10 kg (tergantung kebutuhan) sebagai penahan bentuk yang diinginkan, juga sediakanlah sarung sediakanlah bantal untuk mempercantik dan memberikan kesan nyaman.
Plastik Goni Beras 10 Kg Sarung Bantal

Gambar.3. Bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat Balastik Bahan

2. Lalu masukkan plastik- plastik tersebut kedalam goni, agar tidak plastik berserakan. Goni tersebut juga dapat ditambah dengan resleting, guna memberi kemudahan.

Gambar.4. proses memasukkan Plastik kedalam Goni 10 Kg.

Gambar.5. Goni yang sudah dimasukkan plastik

Dari gambar tersebut diatas, maka terlihatlah bahwa begitu mudah proses pengisian bahan utama bantal kedalam tempatnya, hal ini tentu dapat divariasi dengan berbagai hal, seperti memberinya resleting, kantung goni menggunakan kantung kain seperti bantal pada umumnya dan lain sebagainya. 3. Maka dalam hal ini, proses selanjutnya kita tinggal memasang aka sarung bantal yang telah kita sediakan. Dan selesailah proses dalam pembuatan bantal yang berisikan plastik sebagai pengganti kapuk.

Gambar.6. Bantal yang sudah selesai dan siap digunakan.

Begitu cepatnya proses yang dilakukan diatas, bila semua telah tersedia maka dapat menjelaskan efisiensi waktu dalam pembuatan bantal tersebut. Karena hal ini jugalah penulis merasa hal-hal seperti ini perlu hal hal dikembangkan lebih lanjut, guna memberi manfaat yang setinggi-tingginya tingginya dan menjauhkan kerusakan terhadap lingkungan sekitar kita.

KESIMPULAN Gagasan yang diajukan adalah pemanfaatan plastik sebagai bahan pengganti kapuk pada bantal dan juga ini bisa dikembangkan dalam bentuk lain sesuai dengan kebutuhan. Gagasan ini memerlukan implementasi lebih ai lanjut agar pemanfaatannya sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tekhnik nyata yang dapat dilakukan adalah Penelitian dan studi pustaka Uji laboratorium Pengembangan dan pembuatan dalam skala yang lebih besar. Sosialisasi terhadap masyarakat. Semua ini dapat menjadi hal yang cukup baik bagi masa depan kita, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan asri. Juga dalam hal manfaat yang dapat dihasilkan dalam berbagai produk dengan pemanfaatan tersebut. Tentu hal ini memerlukan dukungan dari ngan pihak-pihak agar dapat mengembangkan gagasan ini dalam bentuk yang pihak lebih nyata dan lebih baik. Karena bukan tidak mungkin, kareana gagasan ini membuat masyarakat kian aktif mengumpulkan sampah plastik yang semula mereka sampah anggap tidak berguna. Dan berkembang pula inovasi-inovasi yang inovasi inovasi disandingkan dengan tekhnologi didalamnya, Sehingga pemanfaatannya pun lebih tinggi lagi.

DAFTAR PUSTAKA ______Internet, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

smk/kelas_xi/definisi-plastik/. (19 Februari 2012).

______Internet, http://alamendah.wordpress.com/2009/07/23/dampakplastik-terhadap-lingkungan/. (19 Februari 2012). ______Internet, http://jakartahijau.blogspot.com/2008/06/fakta-mengenaiplastik.html. (19 Februari 2012). ______Internet, Februari 2012). http://www.dw.de/dw/article/0,,15137144,00.html. (19

______Internet, http://yuchainot.blogspot.com/2011/01/akibat-danpengaruh-sampah-plastik.html. (19 Februari 2012).

Anda mungkin juga menyukai