Anda di halaman 1dari 3

LINGKUNGAN TANPA MENGGUNAKAN PLASTIK DAN

BERALIH KE KANTONG RAMAH LINGKUNGAN


Seperti yang kita ketahui, pemerintah mulai menerapkan aturan pengurangan penggunaan
kantong plastik sekali pakai di berbagai daerah. Penggunaan kantong belanja dari kain pun
mulai menjadi alternatif sebagai pengganti kantong plastik. Lalu, apakah kantong belanja
kain benar-benar efektif menjadi solusi dalam menjaga lingkungan?

Penggunaan kantong kain sebagai pengganti kantong plastik sudah marak digunakan. Mulai
dari supermarket, toko-toko di e-commerce, hingga gerai-gerai makanan telah beralih
menggunakan kantong kain. Dengan dalih turut menjaga lingkungan, para pelaku usaha ini
mematok harga yang relatif murah untuk penjualan kantong belanja kain. Pun, masyarakat
tidak merasa keberatan untuk membelinya.

Namun, pada faktanya penggunaan kantong belanja kain bukan sepenuhnya solusi. Tidak
sedikit masyarakat yang mengeluhkan fenomena penggunaan kantong kain. Mudahnya
akses mendapatkan kantong kain dan tidak ada aturan yang mengatur distribusinya
menyebabkan jumlah kantong kain di setiap rumah terus bertambah dan berpotensi
melahirkan sampah baru.

Di sisi lain, produksi kantong kain rupanya juga membawa masalah baru. Pasalnya dari setiap
proses produksi kantong kain ini ternyata menghasilkan jejak karbon yang lebih besar
dibandingkan dengan proses produksi kantong plastik. Jejak karbon adalah jumlah karbon
atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia pada kurun waktu tertentu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, jejak emisi karbon yang dihasilkan
oleh sebuah kantong kain setiap proses produksinya adalah 598,6 pon karbon dioksida,
sedangkan pada kantong plastik hanya sekitar 3,48 pon karbon dioksida. Jejak emisi karbon
yang besar tersebut disebabkan karena pada suatu proses produksi yang menghasilkan
produk yang lebih tahan lama membutuhkan banyak langkah dan sumber daya.

Pada akhirnya, penggunaan kantong kain yang tidak bijak ini juga akan berdampak buruk
pada lingkungan. Kantong kain yang menumpuk akan berakhir menjadi sampah dan
berujung pada permasalahan baru. Seperti halnya di tempat tinggal saya yang berserakan
begitu saja.
Meskipun demikian, penggunaan kantong kain sebagai pengganti kantong plastik masih
dapat menjadi solusi jika ada peraturan terkait peredaran dan penggunaannya yang tepat.
Dengan menggunakan kantong kain secara bijak kita dapat mengurangi penggunaan kantong
plastik.

Oleh karena itu, menurut saya solusi dari fenomena ini sebenarnya kembali ke pribadi kita
masing-masing. Bagaimana kita memaksimalkan penggunaan kantong kain agar dapat
digunakan berulang kali. Bagaimana kita, dengan bijak, meminimalisir penggunaan kantong
kain sekali pakai.
Kita semua tahu dan paham bahwa sampah plastik memang memicu masalah lingkungan.
Namun, lingkungan tanpa plastik dan beralih ke kantong ramah lingkungan juga tidak tepat.

Tahukah Anda, bila semula plastik diciptakan untuk meminimalisir penggunaan kantong
kertas sekali pakai? Plastik diciptakan untuk mencegah masalah lingkungan akibat
penggunaan kantong kertas yang berlebihan serta kantong kain yang mudah koyak. Kantong
plastik hadir supaya manusia bisa menggunakannya berulang kali, dapat membawanya
dengan mudah karena bisa dilipat, dan mengurangi penebangan pohon untuk bahan
kantong kertas.
Lantas kenapa sekarang malah terbalik? Bukan plastiknya yang keliru, tapi kebiasaannya.
Seharusnya, kita sebagai manusia membiasakan diri untuk hidup dengan 3R (Reuse, Reduce,
dan Recycle) dan minimalis untuk mengurangi produksi sampah.

Alternatif Pengganti Kantong Plastik


Sebagai bentuk mengurangi penggunaan plastik dan pencemaran lingkungan, ada beberapa
alternatif kantong yang bisa digunakan. Berikut adalah beberapa alternatifnya.

Besi tahan karat (stainless steel)


Bahan stainless merupakan sangat mudah dibersihkan dan bisa digunakan berkali-kali.
Stainless steel terbuat dari bahan besi yang kuat dan sangat tahan lama hingga bertahun-
tahun.

Silikon platinum
Wadah dari bahan silikon platinum sangat aman untuk makanan. Bahan ini sangat fleksibel,
tahan lama, dan tahan panas sehingga cocok dijadikan alternatif selain plastik.
Beeswax wrap
Pembungkus kain berlapis beeswax wrap ini sangat ramah lingkungan, mudah dibersihkan,
dan dapat digunakan secara berkelanjutan.

Kayu dan bambu


Kayu dan bambu merupakan bahan baku yang terbarukan dan alami. Kedua jenis bahan
baku ini bisa dimanfaatkan sebagai pembungkus barang-barang atau makanan.

Selain itu, kayu dan bambu memiliki ketahanan yang cukup lama juga ramah terhadap
lingkungan sehingga bisa jadikan alternatif.

Kertas dan karton


Kedua bahan ini bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan barang-barang dan makanan.
Sampah dari kertas dan karton juga dapat terurai dengan baik selama tidak ada bahan
plastik bersamanya.

Solusi Asyik, Kurangi Sampah Plastik

1. Membawa Kantong Belanja Sendiri.


2.Membawa Botol Minum atau Tumbler.
3. Tidak Menggunakan Sedotan Plastik.
4.Hindari Membeli Makanan dan Minuman Kemasan
Plastik.
5. Daur Ulang Sampah Plastik.

Anda mungkin juga menyukai