Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan botol plastik tidak pernah terlepas dari masyarakat umum
dan tidak terbatas dimanapun, sebab banyak masyarakat yang lebih suka
mengosumsi air kemasan dalam botol dari pada meminum air masakan sendiri
yang dikarenakan kepraktisannya menyebabkan banyaknya sampah botol
plastik. Botol plastik menjadi satu dari sekian masalah tentang sampah.
Menurut Rusman Nurjaman, (2013) ada beberapa fakta mengenai
sampah plastik, yaitu: butuh 1.000 tahun (sampah) plastik untuk terurai di
tanah, sembilan (9) persen peningkatan penggunaan plastik di seluruh dunia,
sampah plastik yang dibuang 1 tahun jumlahnya dapat mengitari bumi 4 kali,
delapan persen produksi minyak bumi digunakan untuk membuat plastic, tiga
ratus (300) juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia dalam setiap tahun,
sepuluh (10) miliar kantung plastik digunakan di seluruh dunia setiap minggu,
satu (1) persen kantung plastik yang didaur ulang saat ini, enam puluh (60)
persen sampah laut terdiri dari bahan plastik, sampah plastik di laut membunuh
100.000 mamalia dan 1 juta burung laut, sepuluh ribu (10.000) kali lebih mahal
air dari botol plastik dibandingkan air keran, seratus (100) botol plastik dapat
dihemat jika 1 orang menggunakan tempat minum pakai ulang, tujuh belas (17)
juta barel minyak bumi dibutuhkan untuk produksi botol plastik dalam satu
tahun, jumlah itu cukup untuk konsumsi bahan bakar 1 juta mobil.
Menurut Hardiansyah Abdi Gunawan, (2019) sampah di Kecamatan
Pitumpanua Wajo menjadi masalah tersendiri. Sebab, tak ada pengelolaan
sampah yang baik dari masyarakat dan pemerintah setempat.Hal tersebut bisa
terlihat dari, banyaknya titik pembuangan sampah secara sembarangan. Di
antaranya di sebuah lahan kosong yang sebelumnya diperuntukkan untuk
pembangunan Pasar Buriko di Desa Buriko, pinggir jalan masuk ke Pelabuhan
Bangsalae Siwa, dan pinggir jembatan bantaran Sungai Siwa. Terkhusus di
Kecamatan Pitumpanua, jumalah penduduk mencapai 42.547 jiwa. Jika
menggunakan asumsi tersebut, artinya produksi sampah harian di Kecamatan
Pitumpanua mencapai 21 ton/hari atau mencapai 7,7 ribu ton/tahun.

1
Banyak orang yang beranggapan bahwa botol plastik bekas hanya
sebagai sampah yang tidak ada nilai gunanya sehingga dibuang begitu saja.
Sekarang banyak orang yang berlomba-lomba untuk menciptakan suatu
inovasi untuk memanfaatkan benda tersebut agar dapat menjadi barang yang
bernilai agar mengurangi masalah sampah.
Salah satu cara alternatif untuk mengurangi sampah adalah untuk
membuat suatu karya dari botol plastik bekas serta sampah-sampah plastik
lainnya yang akan dapat dimanfaatkan serta memiliki nilai jual.
Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti terinspirasi melakukan
eksperimen yang berjudul “Pemanfaatan Botol Plastik di Lingkungan
Kecamatan Pitumpanua sebagai Kursi Bernilai Tinggi”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pemanfaatan botol plastik bekas menjadi kursi yang bernilai
tinggi ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan proses pembuatan botol plastik menjadi kursi.
D. Manfaat Peneltian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan tentang pengolahan limbah plastik
menjadi barang bermanfaat.
2. Bagi Masyarakat
a. Dapat menjadi rujukan dalam pengolahan sampah anorganik seperti
botol plastik bekas sebagai benda berguna.
b. Dapat dijadikan sebagai alternatif usaha yang bernilai jual.
3. Bagi Pemerintah
Dapat menjadi bahan penentu kebijakan tentang pengolahan
limbah plastik.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Limbah
1. Pengertian Limbah
Para ahli dan pakar memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda-beda
dalam mendefinisikan limbah.
Dalam KEPUTUSAN MENPERINDAG RI NO. 231/ MPP/ KEP/7/
1997 PASAL 1, limbah adalah bahan / barang sisa atau bekas dari suatu
kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya,
kecuali yang dapat dimakan oleh manusia atau hewan. Sedangkan menurut
Karmana (2007), limbah adalah sisa atau sampah suatu proses programsi
yang dapat menjadi bahan pencemaran atau polutan disuatu lingkungan.
Banyak kegiatan manusia yang menghasilkan limbah antara lain kegiatan
industri, transportasi, rumah tangga dan kegiatan lainnya. Sedangkan
menurut,
Menurut Susilowarno (2007), limbah merupakan sisa atau hasil
sampingan dari kegiatan programsi manusia dalam upaya memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pembungan limbah yang tidak diolah terlebih dulu
sebelum dibuang ke dalam lingkungan akan menyebabkan polusi. Kemudian
menurut Tchobanoglous dan Elliassen (1979), limbah adalah gabungan cairan
atau sampah yang terbawa air dari tempat tinggal, kantor, bangunan
perdagangan, industri, serta air tanah, air permukaan, dan air hujan yang
mungkin ada.
Selain itu menurut Willgoose (Udin Djabu, 1990/1991), limbah cair
adalah air yang membawa sampah dari tempat tinggal, bangunan
perdagangan, dan industri berupa campuran air dan bahan padat terlarut atau
bahan tersuspensi. Dan menurut Ign Suharto (2011 :226), limbah adalah zat
atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan tersebut dapat disimpulkan
bahwa, limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga) atau suatu sisa barang bekas
yang dianggap tidak bernilai dan sudah tidak lagi dipergunakan lagi.

3
2. Jenis sampah
Menurut Endah (2011), sampah dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. Sampah Organik
Sampah yang mudah hancur, seperti: sayuran/buah yang dibuang,
makanan sisa, daun daun kering, dan sebagainya.
b. Sampah Non Organik
Sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur,
seperti: kemasan plastic, kertas, kaleng minuman, botol plastic, logam,
punting rokok, dan sebagainya.
c. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
Sampah yang tidak bisa hancur dan tidak bisa diolah kembali serta
bersifat sangat berbahaya bagi lingkungan seperti pembalut wanita,
pembalut bayi, baterai bekas dan Styrofoam.
Pemanfaatan sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal bukan dari makhluk
hidup. Sampah anorganik memerlukan waktu yang lama atau bahkan tidak
dapat terdegradasi secara alami. Beberapa sampah anorganik diantaranya
styrofoam, plastik, kaleng, dan bahan gelas atau beling. Salah satu
pemanfaatan sampah anorganik adalah dengan cara proses daur ulang
(recycle). Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda
yang sudah tidak dipakai agar dapat dipakai kembali. Beberapa limbah
anorganik yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang, misalnya
plastik, gelas, logam, dan kertas.
Sampah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Plastik
juga digunakan sebagai perabotan rumah tangga seperti ember, piring, gelas,
dan lain sebagainya. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik
yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Plastik dari bekas makanan ringan atau
sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong,
dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman
bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman
dapat dibuat bunga-bungaan, asbak, pot, bingkai foto, taplak meja, hiasan
dinding atau hiasan lainnya.

4
3. Pengolahan Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun
rumah tangga yang berupa barang bekas yang tidak digunakan lagi dan sudah
tidak dipergunakan lagi. Adapun beberapa prinsip dalam melakukan
a. Reduce
Mengurangi barang yang kita gunakan, semakin banyak kita
menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Contoh : ganti pemakaian kantong plastik saat belanja dengan kantong
ramah lingkungan seperti tas anyaman pandan atau eceng gondok.
b. Reuse
Menggunakan kembali bbarang barang yang bisa digunakan, hindari
pemakaian barang barang disposable (sekali pakai) misalnya
menggunakan botol plastik yang bisa diisi ulang.
c. Recycle
Mendaur ulang barang barang yang sudah tidak berguna menjadi
sesuatu yang lebih bermanfaat, misalnya kemasan bungkus kopi diubah
menjadi tas, karpet, dompet, dll.
d. Replace
Mengganti barang barang yang hanya dipakai sekali dengan barang
yang lebih tahan lama atau yang lebih ramah lingkungan. Misalnya
mengganti pemakaian Styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus
makanan.
e. Replant
Menanam kembali pohon pohon yang tubing yang disebabbkan oleh
manusia atau alam (Akibat angina kencang atau sambaran petir ). Baik di
hutan yang gundul atau di pekarangan rumah.

5
B. Kursi
Dalam KBBI(2008) kursi adalah  tempat duduk yang berkaki dan
bersandaran.

gambar.1.wing chair gambar.2.club chair


Adapun macam-macam jenis kursi seperti wing chair,arm chair, dining
chair,club chair, office chair, dll.adapun bahan utama kursi yang sering
dibuat dari kayu, besi , plastik dll.
Kursi merupakan sebuah perabotan rumah yang biasa digunakan sebagai
tempat duduk. Pada umumnya, kursi memiliki 4 kaki yang digunakan untuk
menopang berat tubuh di atasnya. Kursi menjadi pelengkap rumah dan
menambah kecantikan dalam rumah. Model kursi juga berfariasi salah satu
contoh modelnya yaitu Kursi Plastik. Dari sekian banyak jenis kursi, kursi
dari bahan plastik ialah salah satu kursi yang banyak digunakan. Karena
Kursi Plastik mempunyai berat yang ringan sehingga mudah di pindah-
pindah. Kursi jenis ini biasanya digunakan untuk santai dan diletakan di
depan rumah.

6
Gambar.3. kursi plastik

Adapun suatu pemanfaatan botol plastik menjadi kursi yang memiliki


desain yang menarik dan kenyamanan yang terjamin karena adanya batalan
yang empuk pada kursi. Botol yang terisi dengan sampah sampah plastik
memiliki banyak manfaat bagi siapapun dari nilai ekonomis, estetika bahkan
dari tampilannya.

7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas dalam peneltian ini adalh botol plastik, sedangkan variabel
terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaat botol plastik menjadi kursidalam
mengurangi sampah plastik yang ada di kawasan SMAN 6 WAJO.
C. Waktu Dan Tempat
Penelitian kami lakukan mulai 7 Januari hingga tanggal 8 Februari 2019 di
SMAN 6 WAJO.
D. Prosedur Penelitian
1. Alat dan Bahan
Ada pun alat yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
a. Gunting
b. Gergaji
c. Plaster
d. Lem
e. Gabus
f. Besi ( sebagai penekan)
Ada pun bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
a. Botol plastik bekas
b. Sampah sampah plastik ( kemasan kerupuk, dan lain lain.)
2. Prosedur Kerja
Adapun cara kerja yang akan digunakan adalah:
a. Tahap Perencanaan
1) Melakukan perencanaan pengumpulan botol plastik
2) Memilah-milah sampah plastik yang bersih dan yang sudah
terbuang

8
b. Tahap Pelaksanaan
1) Melakukan eksperimen mengenai Kursi Botol Plastik
a) Tahap Persiapan
Menyiapkan alat dan bahan. Alat yang disediakan yaitu
gunting, gergaji, plaster, lem, gabus, dan besi. Adapun bahan
yang digunakan adalah botol plastik bekas dan sampah sampah
plastik.
b) Tahap Pembuatan
Cara pembuatan botol bekas menjadi kursi botol yaitu:
1. Memasukkan sampah plastik berupa kemasan kerupuk
kedalam botol plastik hingga padat sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Membuat sebanyak sesuai dengan kebutuhan.
3. Menyatukan semua botol hingga membentuk tabung
dengan menggunakan plaster.
4. Memotong gabus hingga berbentuk bulat sesuai dengan
bentuk botol yang sudah diplaster.
5. Menempelkan gabus tersebut pada sisi atas dan bawah
botol yang sudah direkatkan dengan menggunakan plaster.
6. Membuat bantalan berbentuk bundar kemudian
meletakkan di atas sisi botol.
7. Membungkus menjadi satu dengan menggunakan kain
yang indah.
8. Terakhir membersihkan sisa sisa kain dari kursi tersebut.
2) Melampirkan kegiatan yang dilakukan pada saat eksperimen.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Gambar.4.kursi botol plastik


Pembuatan produk kursi dari botol bekas ini menggunakan bahan baku
dari botol plastik dan sampah-sampah plastik. Botol plastik dan sampah
sampah plastik yang digunakan adalah botol bekas yang tidak terpakai lagi.
Proses pembuatannya dilakukan 3 tahap yaitu yang pertama dengan cara
mengisi botol plasik bekas dengan sampah sampah plastik hingga padat.
Tahap kedua yaitu menyatukan semua botol yang telah diisi sampah plastik
dengan menggunakan plester untuk merekatkannya, ditahap ini juga gabus
ditempelkan di setiap sisi botol yang telah disatukan. Dan tahap terakhir yaitu
memberikan bantalan pada produk kemudian membungkusnya dengan kain
yang indah agar menarik pembeli.
Adapun alasan mengapa botol dipadatkan agar disaat botol diduduki tidak
akan penyok yang dapat merusak bentuk kursi nantinya. Kemudian
merekatkan dengan plaster agar botol menyatuu sehingga kekuatan dan
ketahanannya disaat kursi diduduki memiliki kekuatan dan ketahanan yang
lebih & memberikan bantalan agar disaat kursi diduduki akan terasa nyaman
serta membungkus dengan kain yang menarik agar memiliki nilai jual tinggi.
Hasil yang diperoleh dari pembuatan kursi dari botol plastik bekas adalah
kursi yang ringan dan dapat dibuat dengan mudah serta tahan lama.

10
B. Pembahasan
Dari hasil pengolahan yang dilakukan dapat diperoleh berbagai
manfaat seperti dapat mengurangi limbah plastik yang dapat mencegah
kerusakan lingkungan karena produk yang dibuat adalah kursi yang
memiliki bahan dasar dari botol plastik bekas dengan sampah-sampah
plastik yang diisikan pada botol tersebut hingga padat sampai
menghasilkan botol yang kokoh dan padat sehingga kursi tidak mudah
penyok yang dapat merusak bentuk kursi nantinya.
Dalam pembuatan ini membutuhkan karyawan dalam
memproduksi kursi botol plastik sehingga dapat dijual dan menghasilkan
uang yang bernilai ekonomis. Adapun keunggulan dari produk kami yaitu
kursi yang ringan dan tahan lama apabila dibuat secara baik serta kursi ini
memiliki estetika yang tinggi.

11
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahawa pemanfaatan botol
plastik menjadi kursi dilakukan dengan 3 tahap yaitu tahap pertama dengan
memadatkan sampah plastik ke dalam botol plastik, tahap kedua yaitu
merekatkan botol hingga berbentuk tabung, dan tahap ketiga yaitu
memberikan bantalan pada satu sisi botol agar empuk dan membungkus kursi
dengan kain yang menarik sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.

B. Saran
1. Bagi peneliti yaitu terus melanjutkan penelitiannya serta mengembangkan
produknya.
2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mayarakat mengurangi sampah
sampah rumah tangga seperti sampah plastik dan botol plastik bekas.
3. Saran bagi pemerintah agar mengeluarkan kebijakan kebijakan tentang
pengolahan limbah plastik.

12

Anda mungkin juga menyukai