A. Latar Belakang
Sampah merupakan permasalahan, bukan hanya bagi kota-kota besar di Indonesia tetapi
juga di kota-kota besar di dunia. Sehingga masalah penanganan sampah menjadi sangat
penting, agar sampah tidak menggunung karena timbunan dan menyebabkan banjir, longsor,
dan lain-lain. Apabila dilakukan pengolahan yang tepat terhadap sampah itu, maka akan
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bahkan bernilai jual tinggi.
Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-
ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya di kelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengolahan sampah
juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolahan sampah bisa melibatkan
zat padat, cair, gas, atau radio aktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing
jenis zat.
Sampah dilingkungan SDN 010 Sepaku cenderung terbagi dalam sampah
organik berupa daun-daun, rumput, atau sisa tanaman dan sampah anorganik yang terbagi
dalam sampah kertas dan sampah plastik pembungkus makanan atau minuman. Sedangkan
sampah yang tergolong B3 dari lingkungan sekolah dapat berupa baterai bekas, botol-botol
atau siring bekas tinta printer, dan botol-botol bekas laboratorium.
B. Proses Pengomposan
Tahapan pengolahan daun menjadi pupuk kompos :
1. Mengumpulkan daun yang ada di sekitar halaman.
2. Membuat bak atau kolam mini untuk tempat daun yang akan dijadikan kompos.
3. Menyiram daun-daun yang sudah di letakkan dalam bak mini setiap hari selama 40
hari sambil dibolak balik memakai cangkul, agar cepat membusuk.
4. Jika sudah membusuk, menghentikan siraman air.
5. Memindahkan daun yang sudah membusuk ke tempat lain untuk didinginkan.
6. Menghaluskan daun dengan menggunakan alat penghancur daun, dan siap untuk di
kemas.
7. Kompos siap untuk di gunakan.
Cara pembuatan kompos :
Pertama, menyiapkan sebidang tanah yang berukuran 4 x 2 meter, yang
mana bagian bawah di beri lapisan tanah setebal 20 cm. Kemudian menyiapkan
bahan-bahan komposnya yaitu sampah-sampah dari tumbuhan, daun-daunan, atau
sayur-sayuran yang di cacah pendek-pendek, kemudian masukkan kedalam bak yang
sudah disiapkan. Tumpukan sampah ini cukup 1,5 meter tingginya. Tujuannya untuk
menjaga kestabilan suhu didalam tumpukan sampah tersebut, bila terlalu tinggi suhu
didasar akan sangat panas, sebaliknya jika terlalu rendah panas didalam tumpukan
sampah tersebut akan cepat menghilang, sehingga proses pemasakan kompos akan
memakan waktu yang sangat lama.
Tumpukan sampah tidak boleh terlalu dipadatkan, bagian atasnya usahakan
cembung di tengah dengan tujuan bila turun hujan tidak sampai tergenang air. Tetapi
apabila tidak ada hujan harus dijaga kelembapannya dengan cara menyiramnya
dengan air agar matangnya kompos bisa serempak.
Setelah enam hari, kompos harus dibalikkan. Dengan cara pindahkan
kompos tersebut ke tempat yang sudah disediakan di sebelahnya. Dengan cara
demikian maka tumpukan yang tadinya diatas akan berada di bawah, hal ini akan
dilakukan sebanyak enam kali setiap enam hari sekali.
c. Sampah organic di potong potong lalu dimasukkan dalam bak penampungan dan
disiramdengan air/ air leri.
Program
No Kegiatan
Komposting
Pembuatan kompos II
(dengan menggunakan 30/03/2021
fermentasi EM4)
Nama Kader
No Hari
Putra Putri
Fadil Adel
Hambali Hera
Bahctyar Melisa
Dawam Aninsa
Nufa Rindu
Airlangga Zahra