Anda di halaman 1dari 3

MODUL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI RUMAH KACA DAN HIDROPONIK

PEMBUATAN HIDROTON DAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TANAM


HIDROPONIK
1.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu:
a. Mengetahui pengaruh penambahan bahan organik terhadap karakteristik hidroton
sebagai media tanam hidroponik.
b. Mengetahui komposisi campuran media yang paling tepat untuk menghasilkan
karakteristik hidroton yang paling optimal sebagai media tanam hidroponik.
c. Mengetahui pengaruh penambahan mol air kelapa sebagai bahan organik terhadap
karakteristik cocopeat.

1.2 Kajian Teori


Media tanam adalah salah satu faktor penting yang sangat mempengaruhi
produktivitas pertumbuhan tanaman. Menurut Sutanto (2002) karakteristik media
tanam hidroponik yang baik adalah media tanam harus dapat menyerap dan
menghantar air, tidak mempengaruhi pH air, tidak berubah warna, dan tidak mudah
lapuk atau busuk, selain itu media tanam juga harus berfungsi sebagai pegangan akar
dan perantara larutan nutrisi. Contoh media tanam adalah terbuat dari tanah liat yang
dibentuk bulat dan dipanaskan pada suhu tinggi yang dikenal sebagai media hidroton.
Berbagai keunggulan hidroton antara lain drainase yang baik dalam membuang
kelebihan air (over watering) tetapi tetap menyimpan nutrisi yang cukup bagi akar,
steril, pH netral, aerasi baik, mudah dipanen dan transplantasi, ramah lingkungan dan
dapat digunakan berulang kali sehingga menghemat biaya produksi (Kevin, 2016).
Intara dkk (2011), menyatakan kemampuan tanah dalam menahan air
dipengaruhi oleh tekstur tanah dan bahan organik. Tanah liat sebagai bahan baku
hidroton memiliki kemampuan mengikat air yang baik karena sebagian besar dari
teksturnya tersusun atas pori mikro. Djajakirana (2002) juga mengungkapkan bahan
organik memiliki peran dan fungsi yang sangat vital di dalam tanah, ia berperan sangat
penting dalam mempengaruhi ketiga sifat tanah.
Penambahan bahan organik pada media tanam hidroton diduga dapat
memperbaiki karakteristik fisik, biologis dan kimia pada media tanam tersebut. Bahan
organik yang dapat digunakan sebagai pencampur media tanah bisa berasal dari limbah
organik pertanian seperti arang sekam, dan dedak. Arang sekam dan dedak sebagai
tambahan bahan organik memiliki kemampuan dalam membantu mengikat butiran liat
membentuk ikatan butiran yang lebih besar, sehingga dapat memperbesar ruang-ruang
udara diantara ikatan butiran sehingga sirkulasi udara lancar (P, Munkholm, S.
Elmholt, & Olesen, 2007).
Selain hidroton, media tanam lain untuk hidroponik adalah serbuk sabut kelapa
(cocopeat). Keunggulan cocopeat sebagai media tanam antara lain yaitu: dapat
menyimpan air yang mengandung unsur hara, sifat cocopeat yang senang menampung
air dalam pori-pori menguntungkan karena akan menyimpan pupuk cair sehingga
frekuensi pemupukan dapat dikurangi dan di dalam cocopeat juga terkandung unsur
hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman, daya serap air tinggi, menggemburkan
tanah dengan pH netral, dan menunjang pertumbuhan akar dengan cepat sehingga baik
untuk pembibitan (Agoes, 1994).

1.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mesin penghalus sabut kelapa,
2 buah ember, sendok nasi, ayakan, ember, karung bekas dan kayu bakar. Bahan yang
digunakan yaitu tanah liat yang telah dikeringkan dan dihaluskan, arang sekam, dedak,
15 buah sabut kelapa muda (dalam kondisi basah), dan 2 liter air kelapa yang sudah
didiamkan 1 malam.

1.4 Prosedur Kerja


1) Pembuatan Hidroton
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Campurkan tanah liat, arang sekam dan dedak dengan perbandingan yang
telah ditentukan serta tambahkan air secukupnya agar dapat dibentuk granul
tanah liat
c. Bentuk campuran tersebut menggunakan tangan sehingga berbentuk granul.
d. Jemur granul tersebut hingga kering
e. Granul yang sudah kering dibakar dengan suhu ± 550𝑜 C selama kurang lebih
2 jam
f. Hidroton siap digunakan sebagai media tanam
2) Pembuatan Cocopeat
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Haluskan sabut kelapa
c. Keringkan sabut kelapa yang telah halus
d. Ayak sabut kelapa yang telah di haluskan untuk mendaapatkan ukuran yang
seragam
e. Sabut kelapa yang telah halus direndam dengan campuran mol air kelapa
f. Aduk agar semua tercampur merata kemudian tutup dan simpan ditempat
teduh selama 24 jam
g. Setelah 1 hari saring sabut kelapa untuk mengurangi air rendaman tidak
boleh terlalu kesat karena sabut kelapa ini digunakan sebagai media semai
h. Sabut kelapa yang sudah ditiriskan siap untuk digunakan

Keterangan:
Perbandingan tanah liat : dedak : arang sekam
No R-001 R-002 Jumlah
1. 2 : 1: 1 3:2:1 1500 gram
2. 1:2:1 3:1:2 1500 gram
3. 1:1:2 3:1:1 1500 gram
4. 1:1:1 4:1:1 1500 gram
5 3:1:1 4:1:2 1500 gram
Contoh:
Perbandingan tanah liat : dedak : arang sekam = 2 : 1 : 1. Jadi 750 gram : 375 gram :
375 gram, sehingga jumlah seluruh bahan 1500 gram.

Anda mungkin juga menyukai