1. Pupuk Kompos
Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah
organik seperti daun kering. Pembuatan kompos ini bisa dilakukan secara alami.
Namun saat ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme
pengurai, pengomposan terjadi lebih cepat. Cara membuat kompos sangat mudah dan
kandungan haranya juga cukup lengkap sehingga sangat berguna untuk budidaya tanaman.
Berdasarkan penjelasan di Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
(SNPP2M), berikut ini langkah-langkah membuat kompos dari sampah organik.
Siapkan bahan kompos seperti sampah dari daun-daunan, kotoran ayam,
arang sekam, EM4, gula pasir, dan air.
Kemudian buat starter dengan cara melarutkan gula dengan air.
Selanjutnya tambahkan EM4 dalam starter dengan takaran yang telah
ditentukan.
Tahap selanjutnya diamkan starter selama 24 jam.
Lalu campurkan seluruh bahan untuk membuat kompos seperti daun,
kotoran ayam, dan arang sekam.
Siram bahan dengan starter yang sudah dibuat kemudian aduk sampai
merata.
Diamkan kompos tersebut selama kurang lebih 17 hari.
Apabila bahan tersebut sudah berwarna kehitaman, maka kompos telah
siap digunakan.
2. Biogas
Selain kompos, sampah organik juga bisa diolah menjadi biogas. Menurut penjelasan
di modul “Pengolahan Limbah Organik/Cair menjadi Biogas, Pupuk Padat, dan Cair”, biogas
adalah gas dari aktivitas anaerobik atau fementasi bahan organik.
Biogas yang dihasilkan memiliki kandungan seperti metana, karbon dioksida, nitrogen,
hidrogen, hidrogen sulfida, dan oksigen. Biogas diperoleh oleh bakteri dari bahan organik
dalam kondisi kedap udara.
Biogas yang berasal dari kotoran tenak memiliki kandungan 60% gas metan. Produksi gas
bisa dipengaruhi dengan jumlah bahan organik yang digunakan. Semakin tinggi bahan
organik yang digunakan maka gas yang dihasilkan juga semakin banyak.
Kecepatan produksi gas juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan temperatur. Bahan kering
dan berserabut umumnya lebih lama dibandingkan dengan bahan yang basah dan halus.
Sementara itu, temperatur yang optimal yaitu 32 – 37 oC.
Jumlah bakteri juga bisa mempengaruhi proses pembuatan biogas. Kelompok bakteri yang
diperlukan untuk mempercepat fementasi.
3. Pupuk Organik Cair (POC)
Selain diolah menjadi kompos dan biogas, sampah organik juga bisa diolah
menjadi pupuk organik cair. Mengutip dari modul “Pembuatan Pupuk Padat
dan Cair dari Sampah Organik”, berikut cara membuat pupuk organik cair.
Bahan dan Alat Pembuatan POC
Drum 200 liter beserta tutupnya.
Stop kran diameter 1 – 1,5 inchi.
Sock berderat pipa pralon PVC, ukurannya disesuaikan dengan stop kran.
Sealent, seal karet ban dalam.
Plastik yang telah dilubangi sesuai dengan ukuran drum.
Sampah organik seperti sisa sayur dan buah.
EM-4.
Cara Membuat POC
Pasang pelat plastik yang telah dilubangi ke dalam drum.
Pasang penahan dibawah pelat plastik untuk menahan sampah yang
akan dijadikan pupuk organik cair.
Buat lubang di samping drum untuk tempat stop kran.
Pasang stop kran di lubang tersebut lalu lapisi dengan karet seal pada
bagian luar dan dalam.
Pada bagian dalam pasang sock pipa plastik dengan stop kran. Lalu
kencangkan agar stop kran tidak bocor.
Setelah alat pembuatan selesai, lanjutkan dengan memasukan seluruh
sampah organik yang sudah dicincang ke dalam wadah tersebut.
Masukkan juga EM-4 sebagai starter.
Tutup drum dengan rapat.
Setelah fermentasi selesai, tampung pupuk cair dalam wadah lalu
lakukan aerasi agar aroma fementasi hilang.
Terakhir, kemas POC dalam wadah tertutup lalu aplikasikan ke
tanaman.
Perlu diketahui bahwa proses pembuatan POC membutuhkan waktu kurang lebih 2
minggu. Lakukan pengecekan secara berkala. Jika aroma fermentasi sudah harus atau
menyerupai aroma tape, maka POC telah selesai dibuat dan proses fermentasi bisa
dihentikan.
E. Pengertian Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit
terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran
tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan
tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
F. Ciri-ciri Sampah Anorganik
1. Sangat sulit terurai dan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
2. Sisa dari kemasan yang di buat oleh pabrikasi.
3. Dapat diolah kembali menjadi produk yang sama atau produk kerajinan lain.
G. Jenis-jenis Sampah Anorganik
Sampah non alami terdiri dari berbagai bentuk dan macam. Berikut adalah penjelasan
beserta contoh yang banyak ditemukan di masyarakat, yaitu:
1. Sampah Anorganik Lunak
Sampah anorganik lunak merupakan jenis sampah non alami yang
mudah dibentuk atau diolah. Bahan penyusun sampah terdiri dari kandungan
bahan-bahan yang lentur. Beberapa macam sampah anorganik lunak, antara
lain sampah plastik, bungkus kemasan, sampah dari bahan tekstil (seperti kain
perca).
2. Sampah Anorganik Keras
Sampah anorganik keras memiliki kandungan bahan yang sulit untuk
dihancurkan dan sifatnya lebih kuat daripada jenis yang lunak. Limbah ini
kebanyakan sulit untuk diolah kembali. Untuk melakukan daur ulang, maka
diperlukan teknologi dan alat yang lebih kompleks. Macam-macam sampah
anorganik keras, antara lain sampah kaleng, sampah kaca atau material pecah
belah, sampah dari bahan-bahan metal.
Hujan asam dapat mengubah tanah dan air menjadi asam, membuat pertumbuhan
terhambat atau mati, banyak ikan dan spesies kecil lainnya juga tidak tanah atas hujan
asam. Karena sifatnya yang asam, hujan ini dapat merusak bangunan dengan cara
pengikisan kimiawi.
3. Polisi Tanah
Di tempat pembuangan umum atau TPU, sampah akan terus menumpuk dan
mencemari tanah sekitarnya. Sampah yang menumpuk di tanah mengeluarkan zat
berbahaya yang membuat tidak ada tumbuhan dapat tumbuh disekitarnya. Daerah
dengan sampah yang menumpuk cendurung kotor, gersang, dan menjadi sumber
penyakit.
4. Dampak Kesehatan
Sampah memiliki dampak buruk bagi kehidupan manusia. Pada sampah yang
menumpuk dan membusuk, terdapat banyak penyakit dari bakteri dan virus seperti
diare, tifus, disentri, jamur, kolera, dan berbagai macam penyakit kulit.
1. Koleksi
Langkah pertama dalam proses daur ulang sampah yaitu mengumpulkan material atau plastik
yang akan didaur ulang. Di saat ini lah para pelaku daur ulang mengumpulkan sisa konsumsi
plastik dari rumah tangga maupun industri untuk mereka jadikan satu. Maka dari itu
kemudahan dan keefektifan proses ini dan proses setelah ini sangat bergantung dengan
bagaimana kita memilih dan memilah sampah dari rumah.
2. Sortir
Setelah sampah plastik dikumpulkan, pelaku daur ulang akan menyortir dengan lebih detail
berdasarkan beberapa item, mulai dari jenis plastik (bahan pembuatan), warna plastik,
kandungan resin, atau bahkan cara pembuatannya. Proses ini menjadi salah satu bagian
penting karena jenis plastik yang berbeda harus diproses dengan cara yang berbeda pula.
Mungkin memilah secara detail seperti itu menantang untuk kita lakukan dari rumah, namun
tidak ada salahnya untuk menambah pengetahuan dan siapa tahu dapat mempraktekkannya
juga sehingga meringankan beban pelaku daur ulang.
3. Pencucian
Pencucian sampah bertujuan untuk menghilangkan sisa kotoran dan segala sesuatu yang tidak
terbuat dari plastik. Sebagian besar kemasan plastik memiliki label, perekat, atau bahkan sisa
makanan yang tidak dapat didaur ulang.
4. Resizing
Sampah plastik yang sudah di sortir dan dicuci, kemudian dipotong menjadi serpihan-
serpihan kecil. Hal ini akan membantu memudahkan proses pembentukan dan menjadi
kesempatan kembali untuk dibersihkan agar tidak tercampur dengan bahan non-plastik.
5. Pemilahan Plastik
Setelah proses resizing, langkah selanjutnya yaitu pemilahan plastik. Pada saat pemilihan,
serpihan-serpihan plastik diuji untuk menentukan kualitasnya.
Kualitas pertama yang diuji yaitu kepadatan serpihan plastik. Pengujian seperti ini dilakukan
dengan memasukkan serpihan-serpihan plastik ke dalam wadah besar berisi air. Partikel yang
kurang padat akan mengapung, sementara partikel yang lebih padat akan tenggelam.
Pengujian selanjutnya yaitu air classification (penggolong udara), yaitu proses untuk
mengukur seberapa besar atau kecil sebuah partikel dengan memasukkan material ke dalam
ruang berisikan udara untuk disortir.
Pengujian ini dilakukan dengan menjatuhkan partikel plastik ke dalam ruang yang berisi
udara. Partikel yang lebih kecil akan terbang ke atas, sedangkan partikel yang lebih besar
akan terbang rendah ke bawah.
Contoh Kerajinan Daur Ulang Plastik
1. Kerajinan dari botol plastik contohnya celengan, vas bunga, tempat pensil, tempat
makan burung, pot tanaman.
2. Kerajinan dari plastik kresek contohnya bunga plastik, dompet, tatakan gelas, gelang
plastik, sandal jepit, baju gaun, dan dompet.
3. Kerajinan dari sedotan plastik contohnya tempat aksesoris, bunga, gantungan kunci,
bingkai foto, tirai sedotan.
4. Kerajinan dari bungkus kemasan contohnya tas, tempat pensil, tikar, tempat tisu, dan
sandal.