Anda di halaman 1dari 63

PENGOLAHAN SAMPAH

F I Q I N U R B AYA , S K M M K E S
1. Mengelola Sampah RT

2. Mengelola Sampah Plastik

3. Kompos
PENGANTAR

• Sampah adalah bagian tak terpisahkan dalam keseharian kita.


• Sejak lahir pun kita telah menajdi produsen sampah
• Dan terus menghasilkan sampah sepanjang hidup kita

• Volume dan jumlah sampah berbanding lurus dengan jumlah


penduduk dan gaya hidup masyarakat
Keluarga merupakan
penghasil sampah terbesar.
TOTAL BUANGAN SAMPAH

75% sampah rumah


tangga

25% sampah industry,


perkantoran dan tempat umum
DULU DIBUANG SEKARANG DIKELOLA

• Pengelolaan sampah hanya bersifat angkut dan buang

• Sampah dikumpulkan dari tiap RT  TPS  TPA  tidak


menyelesaikan masalah

• Merubah cara pandang masyarakat  mengelola sampah


meminimalisir sampah di TPA
DULU MASALAH SEKARANG SUMBER
DAYA

• Sampah tidak akan menimbulkan masalah  sumber daya


yang berguna bagi masyarakat  di daur ulang 
menghasilkan uang
DULU LAWAN SEKARANG KAWAN

• Cara masyarakat memperlakukan sampah sebagai lawan


membuat sampah melakukan serangan balik
• Sampah perlu dijadikan kawan yang harus dipahami dan
diketahui sifat-sifatnya  bersahabat dan memberikan
manfaat
DULU BIAYA SEKARANG KEUNTUNGAN

• Pola pengelolaan sampah yang hanya angkut buang


membutuhkan biaya yang besar.
• Jika sampah ditangani secara terencana dan bijak, sampah bisa
mendatangkan kuntungan
PENGERTIAN PLASTIK

• Plastik  benda yang bisa dibentuk menjadi berbagai bentuk


yang tidak terbatas karena terbuat dari bahan yang mudah
berubah bentuk, bahkan dapat mengalir bila mendapat
tekanan.
• Plastik terbuat dari residu penyulingan minyak bumi
KELEBIHAN PLASTIK

• Pembuatan benda dengan bahan plastik sangat mudah dan


lebih murah
• Bersifat plastis yang tahan korosi, ringan, isolator terhadap
panas dan listrik
• Plastik dapat diwarnai, dibentuk dengan tekstur permukaan
yang beraneka ragam
JENIS PLASTIK
• Angka 1 menunjukkan jenis bahan PETE atau PET (polyethylene terephtalate) biasa
digunakan untuk memproduksi botol-botol platik tembus pandang, air minum dalam
kemas, minyak goreng, kecap. Sambal.
• Bila wadah kemasan telah dibuka, sebaiknya segera dihabiskan isinya.
• Jangan digunakan untuk air hangat atau panas.
• Bisa di daur ulang menjadi tas, furniture, karpet atau hiasan
• Angka 2 menunjukkan jenis bahan HDPE (high density
polyethylene).
• Bahan ini digunakan untuk membuat botol diterjen, botol
pemutih kain, botol jus, botol oli, tempat mentega, dan botol
yogurt.
• Bahan ini melnak pada suhu 75 °C
• Bisa di daur ulang
• Angka 3 menunjukkan jenis bahan PVC (polyvinyl
chloride)
• Paling sulit di daur ulang, keras dan tahan cuaca
• Dipakai untuk membuat pipa saluran, kontainer,
bungkus makanan cerah dan botol diterjen
• PVC menjadi lunak pada suhu 80°C
• Dianggap paling berbahaya
• Angka 4 menunjukkan LDPE (low density
polyethylene)
• Sering dipakai untuk wadah makanan
• Sulit dihancurkan tapi dapat di daur ulang
• Angka 5 menunjukkan jenis bahan
(polypropylene).
• Bahan yang baik untuk membuat produk
penyimpanan makanan, botol minuman,
botol minuman untuk bayi, tutup botol,
botol saos dan sejenisnya
• Memiliki titik lebur tinggi sehingga tahan
terhadap panas
• Melunan pada suhu 140°C
• Angka 6 menunjukkan polystryrene
• Untuk membuat tempat makan atau
tempat minum sekali pakai melepaskan
racun ke dalam makanan
• Angka 7 menunjukkan jenis bahan lain.
• Biasanya polycarbonate
• Sulit di daur ulang
• Wadah makanan atau minuman yang mengandung
jenis plastik polycarbonate sebaiknya dihindari
karena bahan utamanya adalah bisphenol-A 
merusak sistem hormon
• Pengelolaan sampah akan efektif bila dilakuka sedekat
mungkin dengan sumber penghasil sampah  keluarga
dengan seluruh anggota keluarga  masalah sampah dapat
teratasi
REDUCE (MENGURANGI)

• Meminimalisir barang-barang yang menghasilkan sampah


• Belanja membawa tas plastik sendiri
• Hindari terlalu sering membeli botol mineral
REUSE

• Memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak


terpakai.
• Menggunakan kembali plastik saat belanja
• Menggunakan kembali kertas yang satu sisinya sudah
digunakan tetapi satu sisinya masih kosong
RECYCLE

• Mendaur ulang  sampah anorganik dan sampah organik


REPLACE (MENGGANTI)

• Mengganti dengan barang ramah lingkungan


• Mengganti tas plastik dengan tas belanja
KOMPOS?

• Sisa-sisa makhluk hidup yang telah mengalami pelapukan,


bentuknya sudah berubah seperti tanah, tidak berbau.
MANFAAT KOMPOS

• Vitamin bagi tumbuhan


• Memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
• Mengembalikan kesuburan tanah
APA SAJA YANG BISA DIBUAT
KOMPOS?

• Semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan


organik dapat dikomposkan
• Daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat
dikomposkan
LANJUTAN

• Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa


dikomposkan  pupuk kandang. Sebagian besar bahan organik
mudah dikomposkan.
• Bahan yang agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras,
batang, dan bambu.
• Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang
sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang
KOMPOSTER ATAU REKTOR KOMPOS

• Komponen terbesar sampah RT adalah sampah organic


terutama sisa bahan pangan.
• Solusi tepat  mengolah menjadi kompos dengan komposter
• Sampah organik bisa terurai secara alami (tanpa bantuan
komposter) oleh mikroba dekomposter dan menjadi kompos
KOMPOSTER

• Penggunaan komposter merupakan cara untuk mempercepat


proses pengkomposan.
• Didalam komposter, proses penguraian bahan organik lebih
optimal.
• Selama proses pengkomposan berlangsung, sampah organic
mengalami penguraian secara biologis oleh mikroorganisme
pengurai.
FUNGSI KOMPOSTER

• Mengalirkan udara serta memelihara kelembapan dan


temperature sehingga mikroorganisme pengurai dapat bekerja
optimal.
• Memisahkan kompos padat dan air lindi
KOMPOSTER LUBANG TANAH

• Kelebihan  semua jenis sampah organik bisa masuk, kertas


bekas, kardus, sisa nasi, sayuran basi,sisa daging, ikan,
bangkai tikus.
CARA MEMBUAT

• Lubang tanah dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm


• Dasar lubang tanah tidak perlu disemen. Sisi samping diberi
pasangan batu bata agar tidak longsor. Penutup lubang bisa di
cor atau dari seng
• Bila ingin komposter aerob maka dibuat saluran udara dengan
menancapkan pipa PVC atau bambu kecil
LANJUTAN

• Komposter bisa langsung digunakan dengan cara menaburkan


bahan kompos yang kaya dengan mikroorganisme pengurai ke
dasar lubang
• Sampah organik bisa langsung dimasukkan ke dalam
komposter tersebut
• Bisa di aplikasikan di rumah yang masih memiliki pekarangan
KOMPOSTER KARUNG BEKAS

• Kelebihan  praktis mudah digunakan dan murah.


• Karung bekas beras atau gula kapasitas 25 kg atau 50kg
CARA PENGKOMPOSAN

• Sampah organik dipotong kecil-kecil kemudian di campur


dengan starter mikroorganisme (EM4)
• Masukkan ke dala karung kemudian ikat karung
• Badan karung dilubangi dengan obeng atau paku sebagai
saluran udara. Untuk hasil maksimal badan karung ditusuk
dengan pipa
• Karung diletakkan di tempat yang tidak terkena hujan dan
matahari langsung
CARA MEMBUAT KOMPOS
• Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator
atau inokulum atau biang kompos  jasad renik (mikroba) yang
bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos.
• Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan
organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan
cepat.
LANJUTAN

• Kompos perlu ditutup  untuk melindungi bahan/jasad renik


dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan
suhu.
• Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos
matang  2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan
yang dikomposkan.
LANJUTAN

• Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu


yang singkat, 2 – 3 minggu.
• Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6
minggu.
• Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah
berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman,
tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.
CARA MEMBUAT KOMPOS
CAIR

• Untuk membuat kompos cair


dibutuhkan alat atau wadah yang
disebut komposter
LANGKAH PEMBUATAN

1. Pilih sampah organik seperti sisa makanan, sisa sayuran, kulit


buah, sisa ikan, dan daging segar agar terpisah dari sampah.
LANJUTAN

2. Potong /rajang sampah  pembusukannya sempurna.


3. Siapkan cairan bioaktivator  untuk membantu mempercepat
proses pembusukan.
PENGGUNAAN BIOAKTIVATOR

1. Siapkan sprayer ukuran 1 liter.


2. Isi sprayer dengan air. Sebaiknya gunakan air sumur karena
tidak mengandung kaporit. Namun, jika ingin memakai air
PAM, air tersebut harus diendapkan terlebih dahulu selama
satu malam. Tujuannya agar kaporitnya menguap. kaporit di
dalam air bisa mematikan mikroba yang ada di dalam boisca.
3. Tambahkan boisca ke dalam sprayer dengan perbandingan 1
liter air ditambah dengan 1-2 tutup botol boisca.
4. kocok-kocok sampai merata. Setelah itu, cairan siap
digunakan.
LANJUTAN

4. Setelah sampahnya terkumpul dan dirajang, masukkan


seluruhnya ke dalam komposter, lalu semprotkan boisca hingga
merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposter.
5. Pada awal pemakaian, komposter baru bisa menghasilkan lindi
(air sampah) atau kompos cair setelah dua minggu. Selanjutnya,
pemanenan lindi dilakukan setiap 1-2 hari sekali.
PENGGANTI BIOAKTIVATOR

• EM (Effective – Microorganisme)
CARA MEMPERBANYAK EM

• Bahan-bahan :
- Botol bekas air mineral ukuran 600 ml
- Gula jawa
- 1 botol EM
LANJUTAN

• Cara :
- Isi botol mineral kosong dengan air (jangan sampai penuh)
- Tambah sepotog gula jawa dan kocok sampai gula benar-benar
larut
- Tambahkan satu cangkir penuh EM dan aduk pelan-pelan
- Simpan cairan tersebut di tempat gelap selama 2 minggu
- Hindari paparan sinar matahari langsung
BIOAKTIVATOR DARI NASI BASI

• Bahan yang digunakan :


- Nasi basi/ nasi sisa yang dikepal menjadi bulatan sebesar bola
pingpong, sebanyak 10 bulatan’
- 10 sendok makan gula pasir
- Air
CARA MEMBUAT

• Bulatan nasi disimpan dalam wadah kardus dan ditutup dengan


dengan daun
• Jamur akan tumbuh pada nasi setelah 3 hari
• Bulatan nasi berjamur dimasukkan kedalam wadah plastic, diberi
air dan gula pasir kemudian diaduk
• Campuran bahan MOL dari wadah plastic tersebut dituangkan
kedalam btol dan disimpan dalam keadaan terbuka
• Dalam 5-7 hari, MOL sudah jadi dengan ciri air keruh dan
beraroma alkhohol
• Bisa diperbanyak dengan cara, dibagi menjadi 2-4 botol,
kemudian isi air hingga ¾ botol, setelah itu ditambah 5-7
sendok gula dan dikocok hingga larut. Botol dibiarkan dalam
keadaan terbuka selama 5-7 hari  siap digunakan
CARA MEMBUAT KOMPOS PADAT

1. Campur 1 bagian sampah hijau (sayur-sayuran, buah-buahan,


daun segar, kotoran ternak, kulit telur) dan 1 bagian sampah
cokelat (rumput kering, daun kering, jerami) dengan
perbandingan 3:1
2. Tambahkan lapisan tanah atas dan dicampur
3. Pembuatan bisa sekaligus atau selapis demi selapis. Setiap 2
hari ditambah sampah baru, setiap 7 hr diaduk
LANJUTAN

4. Pengomposan selesai jika campuran menjadi kehitaman dan


tidak berbau sampah. Pada minggu 1 dan 2 mikroba mulai
bekerja menguraikan kompos sehingga suhu enjadi sekitar 40°C.
Pada minggu ke 5 dan 6 suhu kembali normal, kompos sudah jadi
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai