Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SAMPAH ORGANIK

SMAN 1 KELUMPANG HULU

Nama: Arif Rahman Maulidi


Kelas : XI A

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah Sampah
Organik.Tidak lupa shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada
junjungan kita Rasulullah SAW, yang telah membawa umatnya dari jaman
jahiliah ke zaman yang modern ini.
Dalam penyusunan makalah ini pastilah saya mengalami berbagai hambatan
maupun kendala. Dengan segala upaya, makalah ini dapat terwujud dengan baik
berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah Sampah Organik ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih
lanjut. Penulis berharap semoga makalah Sampah Organik ini dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Saya
juga berharap makalah ini mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk acuan
pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.

Cantung 30 September 2022

i
DAFTAR ISI
KATAN PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sampah Organik…………………………………………………….. 2
B. Jenis-Jenis Sampah Organik…………………………………………………….. 2
C. Pengomposan……………………………………………………………………. 3
D. Macam-Macam Kompos………………………………………………………… 3
E. Kelebihan dan Kekurangan Sampah Organik…………………………………… 4
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Sampah………………………………………………………………4
B. Timbulan Sampah Organik………………………………………………………. 5
BAB IV PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK
A. Diolah Menjadi Kompos dan Pupuk Sederhana…………………………………. 5
B. Dijadikan Kerajinan Tangan……………………………………………………... 6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………. 6
B. Saran………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah organik adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau
dikelola dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan
relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk menyatakan bahwa
bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet
sejenis, ada juga di suatu tempat di jagat raya. sekali lagi beberapa penemuan
baru memberikan rasa optimis yang cukup penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sampah organik?
2. Apa saja jenis-jenis sampah organik?
3. Apa pengertian pengomposan?
4. Apa saja macam-macam kompos?
5. Apa kelebihan dan kekurangan sampah organik?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah Organik


Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-
bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan
bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan
manusia.
Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar
ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik
sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman
umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari
sampah organik dan sisanya anorganik.

B. Jenis-Jenis Sampah Organik


Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
1. Mengurangi (Reduce)
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita
pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan.
2. Menggunakan Kembali (Reuse)
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang (disposable).
3. Mendaur ulang (recycle)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur
ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah
banyak industri tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

2
3

4. Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang
yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama..

C. Pengomposan
Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan
bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan
organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses
pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut.
1. Pengomposan Menggunakan Drum Plastik
Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan
untuk mengolah sampah rumah tangga.
a. Bahan dan Peralatan yang Digunakan
1) Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat
berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg.
2) Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode
anaerob).
3) Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa
makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
b. Cara Membuat
1) Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
2) Taburkan bioktivator Promi 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga
tercampur rata.
3) Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan
(50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.
4) Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
5) Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan
atau pembalikan secara manual agar aerasi di dalam drum
berlangsung baik.
4

2. Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)


a. Bahan
1) Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan
organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian).
2) Kompos yang sudah jadi (2 bagian).
3) Dedak 1 bagian.
4) Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
5) Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).
b. Cara Membuat
1) Cacah atau giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu
campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.
2) Larutkan dectro ke dalam air.
3) Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan
baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.
4) Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering
dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5) Pertahankan temperatur 40-600 C.
6) Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik.

D. Macam-macam Kompos
1. Kompos Praktis I.
2. Kompos Praktis II.
3. Kompos Praktis III.
4. Kompos Sampah Rumah Tangga.
5. Kompos Tinja.
6. Kompos BIPIK.

E. Kelebihan dan Kekurangan Sampah Organik


1. Kelebihan Sampah Organik
5

Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah


rumah tangga.
a. Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah lingkungan.
b. mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar tempat
tinggal.
c. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
d. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir
(TPA).
e. Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
f. Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau,
selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh
serangga dan binatang pengerat.
2. Kekurangan Sampah Organik
Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai
penyubur tanah. Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif
lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar.
Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian diperlukan
pupuk buatan.
a. Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah
lingkungan.
b. mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di sekitar
tempat tinggal.
c. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
d. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan
akhir (TPA).
e. Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir
(TPA).
a. Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa
bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, serta penyakit yang
ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Sampah Organik


Kegiatan yang dilakukan makhluk hidup banyak menghasilkan limbah.
Produksi limbah yang berlebihan dapat menimbulkan masalah bagi
lingkungan. Berdasarkan komponen penyusunnya, limbah dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik ialah limbah yang dapat diuraikan oleh organisme detrivor
karena berasal dari bahan-bahan organik. Contoh limbah organik ialah limbah
yang berasal dari tumbuhan dan hewan, misalnya kulit pisang, atau kotoran
ayam.
Pengelolaan limbah organik yang berasal dari tumbuhan dapat dijadikan
sebagai makanan ternak, kompos, dan di daur ulang sebagai bahan kerajinan.

B. Timbulan Sampah Organik


Sampah organik yang tertimbun mengalami dekomposisi secara anaerobik.
Proses itu menghasilkan gas metana (CH 4). Sampah yang dibakar juga akan
menghasilkan gas karbondioksida (CO 2).

6
BAB IV
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK

A. Diolah Menjadi Kompos dan Pupuk Sederhana


Sebenarnya sudah lama diketahui bahwa sampah organik seperti sisa
sayuran dan dedaunan dapat dijadikan kompos. Namun belum banyak
orang yang mengolahnya menjadi kompos dan dimanfaatkan untuk
pertanian. Untuk mengolah sampah organik menjadi kompos sebenarnya
tidak terlalu rumit. Namun diperlukan ketelatenan karena memang
membuat kompos harus melalui tahapan yang benar. Mulai dari pemilahan
bahan sampah, mengecilkan ukuran sampah, penyusunan tumbukan,
pembalikan, penyiraman hingga penyimpanan. Apabila kurang telaten
membuat kompos, mungkin bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk
sederhana. Hanya perlu menyediakan semacam lubang pembuangan
dampah organik di tanah. Menunggunya beberapa saat sampai membusuk
dan hampir seperti tanah. Unsur hara yang dihasilkan dari pembuatan
lubang yang diisi oleh sampah organik ini dapat berfungsi menyuburkan
tanaman.

B. Dijadikan Kerajinan Tangan


Sampah organik kering sebenarnya dapat diolah menjadi produk yang
memiliki nilai jual dan bervariasi. Banyak beberapa orang
memanfaatkankannya menjadi bahan kerajinan. Seperti enceng gondong
yang sudah kering dan biasanya hanya dibakar, ada masyarakat yang
mengolahnya kembali dan membuat tas dari bahan ini. Batok kelapa yang
biasanya hanya menjadi bahan bakar, dapat dijadikan alat masak seperti
centong, cangkir dan sejenisnya. Bahkan ada sekelompok ibu ibu yang
mebuat ornamen dari kulit jagung dan penjualannya sampai diekspor di
beberapa negara.
8

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang
kita punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah
molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagat
raya. sekali lagi beberapa penemuan baru memberikan rasa optimis yang
cukup
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-
daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis
yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar
khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif
seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah
ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam,
tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya
anorganik

B. Saran
Warga sebaiknya mengetahui cara mengendalikan sampah yang paling
sederhana dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak
merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu, masyarakat memiliki kontrol
sosial budaya menghargai lingkungan.
9

DAFTAR PUSTAKA

https://manfaat.co.id/manfaat-sampah-organik
https://agrotek.id/vip/pengertian-sampah-organik/

Anda mungkin juga menyukai