Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan laporan persentasi tentang Sampah
Organik Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran PKN
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata
pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada Yth :
1. Bpk. Drs. Ace. M.M.Pd. selaku kepala sekolah
2. Bpk. Santono S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran
4. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .
DAFTAR ISI .
BAB I PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang.
1.2 TUJUAN .
C. PERUMUSAN MASALAH .
BAB II PEMBAHASAN .
2.1 Pengertian Sampah Organik .
2.2 Jenis-Jenis Sampah Organik .
2.3 Prinsip Pengolahan Sampah .
2.4 Pengolahan Sampah .
2.5 Kelebihan Mengolah Sampah Organik .
2.6 Kekurangan Mengolah Sampah Organik .
BAB III DEFINISI SAMPAH
3.1 Jenis-jenis sampah
3.1.1 Berdasarkan sumbernya
3.1.2 Berdasarkan sifatnya
3.1.3 Berdasarkan bentuknya
BAB IV PENUTUP
a. KESIMPULAN
b. .SARAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Mengetahui bahaya racun racun dari sampah. Saat ini sampah telah banyak
berubah. Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik.
Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di masa kecil saya
(awal dasawarsa 1980), orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus
daging dengan daun jati. Sedangkan sekarang kita berhadapan dengan sampah-
sampah jenis baru, khususnya berbagai jenis plastik.
Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung
bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil
penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan. Sampah plastik dibuat dari
bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah
bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal,
nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada
saat terurai atau terbakar.
Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan
kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di
tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman.
Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di
dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang telah
diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya dioksin
sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia.
Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang
terkandung di dalam plastik.
C. PERUMUSAN MASALAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
3.1.1Berdasarkan sumbernya
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan
dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah
yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat
diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan
lain-lain
Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali
dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi
dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri
(dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan
konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu,
dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan.
Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar
kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun
kering di lingkungan pemukiman.
Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan
penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing).
Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir
tanpa air.
Sampah Konsumsi
Limbah Radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan
uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia.
Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi
untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam
atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah, yaitu dengan cara :
a. Kimiawi melalui pembakaran
Pada sistem ini perlu diketahui bahwa dalam dalam melakukan pembakaran tidak
dilakukan secara sembarangan, karena sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang
belum tentu aman. Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas,
sedangkan bahan dari plastik dan karet dapat menghasilkan gas yang menimbulkan
kanker bila dibakar. Hal ini bisa dihindari dengan memisahkan sampah terlebih
dahulu, selain itu harus dipastikan bahwa ketika sampah organik yang dibakar, tidak
terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan orang banyak atau
benda lain yang dapat memperburuk pembakaran. selain menghasilkan gas
karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan
senyawa yang disebut dioksin. Dioksin adalah istilah yang umum dipakai untuk salah
satu keluarga bahan kimia beracun yang mempunyai struktur kimia yang mirip serta
mekanisma peracunan yang sama. Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a)
Tujuh Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD); (b) Duabelas Polychlorinated
Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas Polychlorinated Biphenyls (PCB). Racun
udara dioksin akan berbahaya pada gangguan fungsi daya tahan tubuh, kanker,
perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal. Dengan demikian pengurangan
sampah dengan pembakaran lebih baik dihindari.
b. Cara biologis melalui proses composing
merupakan proses pembusukan secara alami dari materi organik, misalnya daun,
limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain. Pembusukan itu
menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan kalium
yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman.
Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan
penanganan khusus. Tapi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu di mulai
dari kita sendiri misalnya :
1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang.
2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.
3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur,
dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu
waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya
yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini
mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak
lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi
sampah.
Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan
sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan
membayar biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk
penanganan sampah dari produk tersebut. Dana yang terhimpun harus dibayarkan
pada pemerintah selaku pengelola IPS untuk mengolah sampah kemasan yang
dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai Polluters Pay Principle. Solusi yang
diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan
komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak
akan lagi berkesinambungan.
B. SARAN SARAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah
http://gbioscience05.wordpress.com/2008/05/03/pemanfaatan-sampah-sebagai
upaya-mengurangi-pemanasan-global/
http://www.wikimu.com/News/Iptek/Sampah-dan-Pengelolaannya.aspx
http://www.esp.or.id/handwashing/media/sampah.pdf