KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan laporan persentasi tentang “Sampah Organik” Laporan ini disusun sebagai
salah satu tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
Yth :
1. Bpk. Drs Maman Sudirman selaku kepala sekolah
2. Ibu Susi selaku Guru Mata Pelajaran
3. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi
4. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis-jenis sampah
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah
3. Untuk mengetahui cara mengolah sampah
4. Mencoba menganalisis dan memecahkan masalah tentang sampah
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam
dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi.
3.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran
dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga
kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus
dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan
karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
Tag: makalah pengolahan sampah | makalah sampah | artikel pengolahan sampah | makalah
pengelolaan sampah | makalah daur ulang sampah | makalah pengolahan air | artikel pengelolaan
sampah | makalah pengolahan air limbah | jurnal pengelolaan sampah | makalah daur ulang
sampah plastik | makalah pemanfaatan sampah
MAKALAH TENTANG SAMPAH
I. PENDAHULUAN
Kita tahu masalah sampah di Indonesia saat ini sudah mencapai tingkat permasalahan yang
cukup serius,dan sungguh sangat memprihatinkan. Hal tersebut terjadi bukan hanya karena
masalah pengelolaan yang minim,tapi juga karena suatu budaya buruk akan masyarakat yang
senantiasa tidak peduli akan kebersihan lingkungan. Bagi sebagian besar orang, sampah adalah
masalah yang tidak menarik untuk dibicarakan, karena ada banyak hal lain yang lebih menarik
dan lebih penting. Sudah bertahun-tahun lamanya, bahkan sejak dulu kala, masalah sampah
dianggap bukanlah sebagai masalah. Bagi mereka, jika sampah sudah dibuang, maka masalah
sudah selesai. Tapi, benarkah jika sampah sudah dibuang maka masalah selesai ? Mereka lupa
bahwa tempat dimana sampah dibuang itu sangat penting, karena sebenarnya sampah yang tidak
dibuang pada tempatnya akan menimbulkan banyak masalah. Sampah yang dibuang secara
sembarangan di jalan, akan membuat kota menjadi kotor. Sampah yang dibuang di sungai akan
mencemari air sungai dan menimbulkan banjir. Bahkan sampah yang dibuang di Tempat
Pembuangan Akhir pun bisa menjadi masalah.Coba kita lihat kondisi Tempat Pembuangan Akhir
sampah yang ada di kota kita masing-masing. Lihatlah, sudah seberapa tinggi gundukan sampah
yang ada disana. Jika kita tak dapat „mengelola‟ sampah dengan baik, maka tak lama lagi
gundukan sampah itu akan semakin tinggi. Jika itu terjadi, tidak menutup kemungkinan tragedi
longsor sampah seperti di Leuwigajah dapat terulang lagi.
II. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang
ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi:
padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas,
sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan
manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan
limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan
jumlah konsumsi.
III. JENIS – JENIS SAMPAH
• Berdasarkan sifatnya
1. Sampah organik – dapat diurai (degradable)
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam
atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan
daun
2. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
• Berdasarkan bentuknya
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.
Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung
bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari
peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi
lagi menjadi:
3. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara
ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
4. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah
kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.Limbah rumah tangga: sampah cair yang
dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan
dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar
datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan,
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu
waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
• Berdasarkan sumbernya
Sampah alam
Sampah manusia
Sampah konsumsi
Sampah nuklir
Sampah industri
Sampah pertambangan
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya,
antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan
adalah:
• Hirarki Sampah – hirarki limbah merujuk kepada ” 3 M ” mengurangi sampah, menggunakan
kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai
dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari
sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil
keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum
limbah.
• Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility
(EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya
yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-
pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang
dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan
diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual
produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta
selama manufaktur.
• prinsip pengotor membayar – prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak
pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah,
ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan
X. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan
http://www.scribd.com/doc/14849853