Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Mikrobiologi

Dosen Pengampu: Ukit, M.Si. dan Milla Listiawati, M.Pd.

Disusun oleh:

Andini Mutiara Rahman (1182060015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
Judul Praktikum : Media Pertumbuhan Mikroba

Tujuan Praktikum :

1. Dapat memahami tata cara pembuatan media mikroorganisme.


2. Mampu merumuskan masalah pembuatan media pertumbuhan mikroba dengan
menggunakan medium NA (Nutrient Agar), NB (Nutrient Broth) dan PDA (Potato Dextrose
Agar).
3. Mampu membuat media dasar untuk biakan mikroba dengan menggunakan PDA.
4. Mampu mengkomunikasikan langkah-langkah praktikum dalam bentuk gambar dan hasil
observasi dalam bentuk table pengamatan.
5. Mampu mengintepretasikan (menyimpulkan) dari tabel pengamatan.

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana cara membuat media dasar untuk biakan mikroba dengan menggunakan medium
NA,NB dan PDA?
2. Apa perbedaan dan fungsi dari masing-masing media biakan mikroba tersebut?
3. Mengapa media biakan mikroba harus disterilisasi?

A. Landasan Teori

Media adalah suatu subtansi yang terdiri dari campuran zat – zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan biakan jasad renik (mikroorganisme).
Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat. Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur
media sangat penting untuk isolasi pengujian sifat – sifat phisis dan biokhermis bakteria serta
untuk diagnosa suatu penyakit (Hidayat, 1999).

Media atau medium berfungsi untuk mengisolasi, menumbuhkan mikroorganisme,


memperbanyak jumlah, menguji sifat fisiologis dan menghitung jumlah mikroba. Dalam proses
pembuatan medium harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada medium (Yusdiani, dkk, 2016).

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untuk menyusun komponen sel.Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan
isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) di
mana agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Suhardi, 2013).

Beberapa bakteri yang dibudidayakan di labolatorium dapat tumbuh dengan baik pada
media apapun, ada juga bakteri yang memerlukan media khusus untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya, dan ada juga bakteri yang masih belum bisa berkembang dan hidup di media
budidaya. Sehingga untuk menumbuhkan suatu budidaya bakteri, harus diketahui kriteria apa
yang harus dipenuhi oleh medium budidaya (Turtora, et al., 1986).

Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan mikroorganisme harus


dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.unsur tersebut berupa garam
organik, sumber energy (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula
ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya
(Suardana dkk, 2014).

Bahan-bahan untuk pertumbuhan medium dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu


bahan dasar yang meliputi air, agar yang bersifat tidak diuraikan oleh mikroba, gelatin yang
merupakan protein yang dapat diuraikan oleh mikroba, dan silika gel yaitu bahan yang
mengandung natrium silikat khusus untuk menumbuhkan mikrobia yang bersifat obligat
autotrof, unsur-unsur nutrien yang dapat diambil dari bahan alam, meliputi karbohidrat, lemak
dan asam-asam organik, sumber nitrogen yang mencakup pepton dan protein, garam-garam
kimia (K, Na, Fe dan Mg), vitamin, dan sari buah, ekstrak sayuran dan susu. Serta bahan-bahan
tambahan yaitu bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam medium dengan tujuan tertentu
seperti indikator maupun antibiotik (Hadioetomo, 1993, 69).

Nutrient Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Sementara itu, Potato Dextrose Agar (PDA)
merupakan media yang sering digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast
dan kapang. Nutrient Agar (NA) merupakan media biakan yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar, sedangkan Potato Dextrose Agar (PDA) dibuat dari kentang dan agar.
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh bakteri karena karbohidrat merupakan substrat utama
untuk metabolisme bakteri. Hampir setengah berat kering suatu bakteri merupakan unsur
karbon. Karbon dapat ditemukan dalam senyawa karbohidrat, sehingga karbohidrat sangat
berperan penting untuk mendukung pertumbuhan bakteri (Ratna, 1990: 72).

Media Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang umum digunakan untuk
menganalisis jenis dan jumlah kapang pada produk makanan. Masalah yang sering dihadapi
dengan penggunaan media ini adalah seringnya terjadi kegagalan dalam pengamatan morfologi
dan penghitungan jumlah koloni kapang akibat tumbuhnya koloni yang menyebar sehingga
menghambat atau menutupi koloni yang lain (Indriati.dkk., 2010).

Media yang baik memiliki beberapa syarat berikut.

1) Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan


perkembangbiakan mikroba.
2) Mempunyai tekanan osmotic, tegangan permukaan pH yang sesuai dengan kebutuhan
mikroba.
3) Steril, sebelum ditanami mikroba tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan.
(Yusdiani, dkk., 2016).
B. Alat dan Bahan
1. Tabel Alat dan Bahan Pembuatan NA (Mengamati Video)

No. Nama Alat Jumlah Dokumentasi


1. Gelas kimia 1 buah

2. Gelas ukur 1 buah

3. Tabung reaksi 1 buah

4. Batang pengaduk 1 buah


5. Erlenmeyer 1 buah

6. Cawan petri 1 buah

7. Corong 1 buah

8. Pemanas dan kaki tiga 1 buah

9. Kertas pH 1 buah
10. Kertas saring 1 buah

11. Aluminium foil 1 buah

12 Kapas Secukupnya

13. Plastik bening 1 buah

14. Timbangan analitik 1 buah

15. Autoklaf 1 buah

No. Nama Bahan Jumlah Dokumentasi


1. Daging sapi 50 gram
2. Agar-agar 10 gram

3. Pepton 2,5 gram

2. Tabel Alat dan Bahan Pembuatan NB (Mengamati Video)

No. Nama Alat Jumlah Dokumentasi


1. Gelas kimia 1 buah

2. Erlenmeyer 1 buah

3. Batang pengaduk 1 buah

4. Rak dan tabung reaksi Secukupnya

5. Kertas sampul Secukupnya


6. Kapas Secukupnya

7. Tissue Secukupnya

8. Lampu spiritus 1 buah

9. Petridish 1 buah

10. Shield 1 buah

11. Timbangan 1 buah

12. Corong 1 buah


13. Autoklaf 1 buah

No. Nama Bahan Jumlah Dokumentasi


1. Nutrient broth Secukupnya

2. Akuades Secukupnya

3. Alcohol Secukupnya

3. Tabel Alat dan Bahan Pembuatan PDA (Mengamati Video)

No. Nama Alat Jumlah Dokumentasi


1. Gelas kimia 1 buah

2. Erlenmeyer 1 buah
3. Panci 1 buah

4. Batang pengaduk 1 buah

5. Timbangan 1 buah

6. Pisau dan talenan 1 buah

7. Gunting 1 buah

8. Kain saring 1 buah


9. Kertas hvs Secukupnya

10. Karet Secukupnya

11. Aluminium foil Secukupnya

No. Nama Bahan Jumlah Dokumentasi


1. Kentang 200 gram

2. Dextrose 20 gram

3. Agar-agar 12 gram

4. Akuades 1 liter
4. Tabel Alat dan Bahan Pembuatan PDA di Rumah

No. Nama Alat Jumlah Dokumentasi


1. Botol 1 buah

2. Panci 1 buah

3. Presto 1 buah

4. Pengaduk 1 buah

5. Pisau 1 buah

6. Corong 1 buah
7. Saringan 1 buah

8. Koran Secukupnya

9. Talenan 1 buah

10. Kompor 1 buah

11. Karet gelang 2 buah

No. Nama Bahan Jumlah Dokumentasi


1. Kentang 200 gram
2. Agar-agar 1 bungkus

3. Air 1 liter

4. Gula putih 20 gram


C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan NA (Nutrient Agar)

Menimbang daging sapi (50 Siapkan pemanas


Memotong dadu daging gr), agar-agar (10 gr), dan
sapi pepton (2,5 gr)

Simpan akuades di atas


pemanas lalu masukkan
Masukan pepton dan Saring menggunakan
daging sapi dan tunggu
aduk hingga larut kertas saring yang
hingga mendidih
telah dibentuk

Tambah lagi akuades Masukan agar-agar


Cek PH larutan tersebut
hingga 500 ml pada cairan dan aduk sampai
yang sudah disaring mendidih

Letakkan dengan posisi


miring pada ruang Sterilkan menggunakan Tuangkan media ke
aseptis dan tunggu autoklaf hingga 10-15 dalam tabung reaksi
hingga memadat, media menit dan petridish lalu
NA pun siap digunakan bungkus media
tersebut
2. Pembuatan NB (Nutrient Broth)

Tuangkan akuades Timbang NB sebanyak Tuangkan akuades ke


pada gelas ukur hingga 13 gram dalam Erlenmeyer
100 ml sebelum NB

Sumbat Erlenmeyer yang


Sterilkan medium berisi larutan NB dengan Panaskan larutan dan
menggunakan autoklaf menggunakan kapas dan aduk hingga homogeny
dengan tekanan 2 atm lapisi dengan kertas
dan suhu 121˚C sampul
3. Pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar) di Laboratorium

Masukan kentang ke
Timbang kentang Kupas kentang, lalu dalam panci dan
hingga 200 gram cuci hingga bersih dan tambahkan 1 liter air
potong-potong lalu rebus hingga
membentuk dadu kentang menjadi
lunak (10-20 menit)

Tambahkan agar-agar Saring air rebusan, Timbang dextrose


dan dextrose lalu aduk lalu masukan ke seberat 20 gram
hingga homogen dalam beaker glass

Masukan ke dalam Sterilisasi media Keluarkan dari


Erlenmeyer, lalu tutup menggunakan autoklaf lalu masukan
menggunakan aluminium autoklaf dengan suhu ke dalam lemari es
foil dan lapisi dengan 120˚C dan tekana 1 (kulkas)
kertas serta dikareti atm selama 1 jam

Lakukan sterilisasi
kering/penjemuran
4. Pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar) di Rumah

Siapkan semua alat dan Kupas kentang, lalu cuci Masukan 200 gram
bahan yang diibutuhkan hingga bersih dan potong- kentang ke dalam
potong membentuk dadu panci dan tambahkan 1
liter air lalu rebus
hingga kentang
menjadi lunak

Media diaduk terus- Masukan air rebusan Angkat air rebusan


menerus hingga kentang ke dalam kentang dan tuangkan ke
homogen dan tidak panci, lalu tambahkan dalam wadah dengan
menggumpal 20 gr gula putih dan 1 menggunakan saringan
bungkus agar-agar lalu diamkan hingga
dingin

Tuangkan media ke dalam Selagi media masih


botol yang telah disiapkan, Sterilkan media PDA mencair, miringkan
lalu tutup mulut botol dengan menggunakan panci botol tersebut serta
kapas dan koran serta ikat presto dan tunggu simpan di tempat
menggunakan karet sekitar 30-45 menit yang bersih dan suhu
rendah

Media PDA siap


digunakan
D. Hasil Pengamatan

No. Jenis Pembuatan Media Hasil Pembuatan Media


1. Media NA (Nutrient Agar)

2. Media NB (Nutrient Broth)

3. Media PDA (Potato Dextrose Agar) di


Laboratorium

4. Media PDA (Potato Dextrose Agar) di Rumah

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, menurut kelompok kami media
yang paling cocok dipraktekan di rumah yaitu pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar).
Karena selain alat dan bahannya mudah didapatkan, pembuatannya juga mudah dilakukan. Dan
apabila media yang dibuat adalah berupa NA atau NB, beberapa bahan tertentu akan sulit
ditemukan (seperti pepton). Pepton merupakan salah satu bahan yang diperlukan dalam
pembuatan media NA dan NB. Sedangkan untuk pembuatan media berupa PDA di rumah,
bahan yang digunakannya lebih sederhana yaitu kentang, agar, air, dan gula putih (sebagai
pengganti dextrose). Proses pembuatan PDA di rumah sama seperti pembuatan PDA di
laboratorium, yang membedakannya hanya pada tahap sterilisasi, yaitu di laboratorium
menggunakam autoklaf sementara di rumah menggunakan panci presto.
E. Pembahasan

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dengan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung untuk pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Menurut (Soeryowinoto 1985) media biakan terdiri dari garam
organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu, dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya.

Pada praktikum kali ini yaitu mengenai pembuatan media yang dilakukan dengan
mengamati dan menganalisis video pembuatan NA
(https://www.youtube.com/watch?v=HiCpO3mr0Qc&t=143s), pembuatan NB
(https://youtu.be/EPxycwVTG8w), dan pembuatan PDA di laboratorium (https://youtu.be/Y-
Hn_ncnAkE). Selain itu, kami juga melakukan praktikum mandiri di rumah yaitu praktikum
pembuatan PDA dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan dengan berpacu pada video
berikut (https://youtu.be/lGtHfqRPDg4).

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa :

Percobaan ini mengenai pembuatan media Nutrient Agar, Potato Dextrose Agar,
dan Nutrient Broth. Pembuatan medium tersebut digunakan sebagai sumber makanan bagi
mikroba. Dextrose merupakan sumber energi bagi sebagian besar bakteri yang termasuk
kelompok heterotrof. Selain itu kentang yang banyak mengandung karbohidrat merupakan
sumber karbon yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Dalam pembuatan medium harus
digunakan aquadest atau air murni, karena air sadah pada umumnya mengandung kadar ion
kalsium dan ion magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung ekstrak daging, air
dengan kualitas semacam ini dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium
fosfat.

Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari
campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal
ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan
sumber protein,nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan
medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini
berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.

Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair. Perbedaan konsentrasi
antara Nutrient Agar dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient
Broth berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient
agar dan nutrient broth sebagai medium umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan
medium yang berwarna kuning pudar yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini
berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama
seperti medium NA.

Medium PDA (Potato Dekstrosa Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium


organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan
senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena mengandung
agar yang memadatkan medium; berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk
pertumbuhan jamur. Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai sumber energi,
nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan
pemadat medium dan aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber
O2. Baik praktikum pembuatan PDA yang dilakukan di rumah maupun di laboratorium
memiliki langkah pembuatan yang sama. Namun, perbedaannya hanya terletak pada alat-alat
yang digunakan, seperti alat sterilisasi yang digunakan ketika selesai membuat media yaitu
dengan menggunakan autoklaf. Sedangkan praktikum pembuatan PDA yang dilakukan di
rumah menggunakan panci presto untuk sterilisasinya.

Perbedaan antara ketiga media tersebut adalah dari penambahan bahannya, pada NA dan
PDA ditambahkan agar sedangkan pada NB tidak ditambahkan
agar. Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth (NB) digunakan sebagai tempat
tumbuhnya bakteri sedangkan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media tumbuhnya jamur.
Setelah selesai pembuatan media, sudah tentu dilakukannya sterilisasi. Sterilisasi dapat
dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan autoklaf sehingga alat dan media steril .
Sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Menurut (Adji dkk, 2007) Efektifitas sterilisasi
tergantung pada jumlah dan jenis mikroorganisme jumlah dan jenis kontaminasi oleh zat lain,
serta ada tidaknya tempat-tempat perlindungan mikroorganisme pada alat).

F. Daftar Pustaka

Adji, Dhirgo, Zuliyanti, dan Herny Larashanty. 2007. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi
Alkohol 70%, Inframerah, Autoklaf dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus
subtilis. Jurnal Sains Veterier, Vol.25 No. 1.

Hadioetomo. 1991. Mikrobiologi Dasar. Rineka Cipta. Bandung. ix + 224 hlm.

Hidayat, Yusuf dan Sutarman. 1999. Teknik Pembuatan Kultur Media Bakteri. Lokakarya
Fungsional Non Peneliti : Bogor.

Ratna. 1990. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta:PT Gramedia.

Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji
Profil Hemolisisinya Pada MediaAgar Darah. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol8. No. 1.

Suhardi, S.H., Koesnandar, D. K. Indriani, H. Arnaldo. 2015. Biosafety: PedomanKeselamatan


Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT.Multazam Mitra Prima.

Tortora, Gerard J., Berdell R. Funke, and Christine L. Case. 1986. Microbiology An
Introduction. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.

Yusdiani, Devita, dkk. 2016. Bakteriologi Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK.
Jakarta: ECG.

Video youtube :

https://www.youtube.com/watch?v=HiCpO3mr0Qc&t=143s

https://youtu.be/EPxycwVTG8w

https://youtu.be/Y-Hn_ncnAkE

https://youtu.be/lGtHfqRPDg4

Anda mungkin juga menyukai