Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Mikrobiologi
Disusun oleh:
Tujuan Praktikum :
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana cara membuat media dasar untuk biakan mikroba dengan menggunakan medium
NA,NB dan PDA?
2. Apa perbedaan dan fungsi dari masing-masing media biakan mikroba tersebut?
3. Mengapa media biakan mikroba harus disterilisasi?
A. Landasan Teori
Media adalah suatu subtansi yang terdiri dari campuran zat – zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan biakan jasad renik (mikroorganisme).
Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat. Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur
media sangat penting untuk isolasi pengujian sifat – sifat phisis dan biokhermis bakteria serta
untuk diagnosa suatu penyakit (Hidayat, 1999).
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-
zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi di dalam media berupa molekul-molekul kecil yang
dirakit untuk menyusun komponen sel.Dengan media, pertumbuhan dapat dilakukan dengan
isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Bahan dasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar (rumput laut) di
mana agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media (Suhardi, 2013).
Beberapa bakteri yang dibudidayakan di labolatorium dapat tumbuh dengan baik pada
media apapun, ada juga bakteri yang memerlukan media khusus untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya, dan ada juga bakteri yang masih belum bisa berkembang dan hidup di media
budidaya. Sehingga untuk menumbuhkan suatu budidaya bakteri, harus diketahui kriteria apa
yang harus dipenuhi oleh medium budidaya (Turtora, et al., 1986).
Nutrient Agar (NA) adalah salah satu contoh media yang sering digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri. Sementara itu, Potato Dextrose Agar (PDA)
merupakan media yang sering digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan yeast
dan kapang. Nutrient Agar (NA) merupakan media biakan yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar, sedangkan Potato Dextrose Agar (PDA) dibuat dari kentang dan agar.
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh bakteri karena karbohidrat merupakan substrat utama
untuk metabolisme bakteri. Hampir setengah berat kering suatu bakteri merupakan unsur
karbon. Karbon dapat ditemukan dalam senyawa karbohidrat, sehingga karbohidrat sangat
berperan penting untuk mendukung pertumbuhan bakteri (Ratna, 1990: 72).
Media Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang umum digunakan untuk
menganalisis jenis dan jumlah kapang pada produk makanan. Masalah yang sering dihadapi
dengan penggunaan media ini adalah seringnya terjadi kegagalan dalam pengamatan morfologi
dan penghitungan jumlah koloni kapang akibat tumbuhnya koloni yang menyebar sehingga
menghambat atau menutupi koloni yang lain (Indriati.dkk., 2010).
7. Corong 1 buah
9. Kertas pH 1 buah
10. Kertas saring 1 buah
12 Kapas Secukupnya
2. Erlenmeyer 1 buah
7. Tissue Secukupnya
9. Petridish 1 buah
2. Akuades Secukupnya
3. Alcohol Secukupnya
2. Erlenmeyer 1 buah
3. Panci 1 buah
5. Timbangan 1 buah
7. Gunting 1 buah
2. Dextrose 20 gram
3. Agar-agar 12 gram
4. Akuades 1 liter
4. Tabel Alat dan Bahan Pembuatan PDA di Rumah
2. Panci 1 buah
3. Presto 1 buah
4. Pengaduk 1 buah
5. Pisau 1 buah
6. Corong 1 buah
7. Saringan 1 buah
8. Koran Secukupnya
9. Talenan 1 buah
3. Air 1 liter
Masukan kentang ke
Timbang kentang Kupas kentang, lalu dalam panci dan
hingga 200 gram cuci hingga bersih dan tambahkan 1 liter air
potong-potong lalu rebus hingga
membentuk dadu kentang menjadi
lunak (10-20 menit)
Lakukan sterilisasi
kering/penjemuran
4. Pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar) di Rumah
Siapkan semua alat dan Kupas kentang, lalu cuci Masukan 200 gram
bahan yang diibutuhkan hingga bersih dan potong- kentang ke dalam
potong membentuk dadu panci dan tambahkan 1
liter air lalu rebus
hingga kentang
menjadi lunak
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, menurut kelompok kami media
yang paling cocok dipraktekan di rumah yaitu pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar).
Karena selain alat dan bahannya mudah didapatkan, pembuatannya juga mudah dilakukan. Dan
apabila media yang dibuat adalah berupa NA atau NB, beberapa bahan tertentu akan sulit
ditemukan (seperti pepton). Pepton merupakan salah satu bahan yang diperlukan dalam
pembuatan media NA dan NB. Sedangkan untuk pembuatan media berupa PDA di rumah,
bahan yang digunakannya lebih sederhana yaitu kentang, agar, air, dan gula putih (sebagai
pengganti dextrose). Proses pembuatan PDA di rumah sama seperti pembuatan PDA di
laboratorium, yang membedakannya hanya pada tahap sterilisasi, yaitu di laboratorium
menggunakam autoklaf sementara di rumah menggunakan panci presto.
E. Pembahasan
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme dengan memberikan tempat dan kondisi yang mendukung untuk pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Menurut (Soeryowinoto 1985) media biakan terdiri dari garam
organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu, dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya.
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai pembuatan media yang dilakukan dengan
mengamati dan menganalisis video pembuatan NA
(https://www.youtube.com/watch?v=HiCpO3mr0Qc&t=143s), pembuatan NB
(https://youtu.be/EPxycwVTG8w), dan pembuatan PDA di laboratorium (https://youtu.be/Y-
Hn_ncnAkE). Selain itu, kami juga melakukan praktikum mandiri di rumah yaitu praktikum
pembuatan PDA dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan dengan berpacu pada video
berikut (https://youtu.be/lGtHfqRPDg4).
Percobaan ini mengenai pembuatan media Nutrient Agar, Potato Dextrose Agar,
dan Nutrient Broth. Pembuatan medium tersebut digunakan sebagai sumber makanan bagi
mikroba. Dextrose merupakan sumber energi bagi sebagian besar bakteri yang termasuk
kelompok heterotrof. Selain itu kentang yang banyak mengandung karbohidrat merupakan
sumber karbon yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Dalam pembuatan medium harus
digunakan aquadest atau air murni, karena air sadah pada umumnya mengandung kadar ion
kalsium dan ion magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung ekstrak daging, air
dengan kualitas semacam ini dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium
fosfat.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari
campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal
ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Dalam hal ini ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan
sumber protein,nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium Nutrient Agar (NA) merupakan
medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini
berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri.
Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair. Perbedaan konsentrasi
antara Nutrient Agar dengan Nutrient Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient
Broth berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi kimia dari nutrient
agar dan nutrient broth sebagai medium umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan
medium yang berwarna kuning pudar yang memiliki konsistensi yang cair dimana medium ini
berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium untuk menumbuhkan bakteri sama
seperti medium NA.
Perbedaan antara ketiga media tersebut adalah dari penambahan bahannya, pada NA dan
PDA ditambahkan agar sedangkan pada NB tidak ditambahkan
agar. Nutrient Agar (NA) dan Nutrient Broth (NB) digunakan sebagai tempat
tumbuhnya bakteri sedangkan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media tumbuhnya jamur.
Setelah selesai pembuatan media, sudah tentu dilakukannya sterilisasi. Sterilisasi dapat
dilakukan dengan tekanan uap tinggi menggunakan autoklaf sehingga alat dan media steril .
Sterilisasi dilakukan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, yaitu masuknya
mikroorganisme yang tidak diinginkan. Menurut (Adji dkk, 2007) Efektifitas sterilisasi
tergantung pada jumlah dan jenis mikroorganisme jumlah dan jenis kontaminasi oleh zat lain,
serta ada tidaknya tempat-tempat perlindungan mikroorganisme pada alat).
F. Daftar Pustaka
Adji, Dhirgo, Zuliyanti, dan Herny Larashanty. 2007. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi
Alkohol 70%, Inframerah, Autoklaf dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus
subtilis. Jurnal Sains Veterier, Vol.25 No. 1.
Hidayat, Yusuf dan Sutarman. 1999. Teknik Pembuatan Kultur Media Bakteri. Lokakarya
Fungsional Non Peneliti : Bogor.
Suardani, Dkk. 2014. Identifikasi E Colli 0157:H7 dari Feses Ayam dan Uji
Profil Hemolisisinya Pada MediaAgar Darah. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol8. No. 1.
Tortora, Gerard J., Berdell R. Funke, and Christine L. Case. 1986. Microbiology An
Introduction. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.
Yusdiani, Devita, dkk. 2016. Bakteriologi Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK/MAK.
Jakarta: ECG.
Video youtube :
https://www.youtube.com/watch?v=HiCpO3mr0Qc&t=143s
https://youtu.be/EPxycwVTG8w
https://youtu.be/Y-Hn_ncnAkE
https://youtu.be/lGtHfqRPDg4