Anda di halaman 1dari 55

AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

LAPORAN SIMULASI PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi

Dosen Pengampu :

Dr.Peristiwati,M.Kes.

Dr.Hj.Any Fitriani M.Si.

disusun oleh :

Aini Septiana

Kelompok 1

Pendidikan Biologi A 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2021
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan membuktikan adanya eksoenzim dan endoenzim
2. Untuk membuktikan kemampuan mikroorganisme memperoleh nutrisi

B. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat
No Alat Jumlah
1 Alat tulis 1 set
2 Buku catatan 1 buku
3 Handphone dan Laptop 1 buah
Tabel 2. Bahan
No Bahan Jumlah
1 Literature
2. Foto hasil

C. Dasar Teori

Mikroba tumbuh dan berkembang biak dengan menggunakan berbagai


bahan yang terdapat di lingkungannya. Nutrien yang terdapat di lingkungan
sekelilingnya terdiri dari molekul sederhana seperti H2S dan NH4 + atau molekul
organik yang kompleks seperti protein dan polisakarida. Mikroba mengoksidasikan
nutrien ini untuk memperoleh energi dan prekursor untuk sintesis dinding sel,
membran dan flagella. Penggunaan nutien tergantung aktivitas metabolisme
mikroba. Percobaan-percobaan dalam uji biokimiawi mencakup berbagai uji untuk
mengetahui aktivitas metabolisme mikroba. Pengamatan aktivitas metabolisme
diketahui dari kemampuan mikroba untuk menggunakan dan menguraikan molekul
kompleks, seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu pengamatan
juga dilakukan pada molekul yang sederhana seperti asam amino dan sakarida.
Hasil dari berbagai uji ini digunakan untuk pencirian dan identifikasi mikroba (Lay,
1994).

Pada prinsipnya pengamatan aktivitas biokimia atau metabolisme


mikroorganisme diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan
dan menguraikan molekul yang kompleks dan molekul-molekul sederhana. Selain
itu, metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan
untuk identifikasi
Aktivitas metabolisme tidak terlepas dari adanya enzim.  Enzim ini ada
yang bekerja di luar tubuh/sel disebut eksoenzim dan ada pula yang bekerja di
dalam tubuh disebut endoenzim. Eksoenzim dihasilkan oleh sel dan bekerja di luar
sel dalam hal memecah substrat yang ukuran molekulnya besar menjadi molekul
yang lebih sederhana dan memecah molekul yang tidak dapat masuk ke dalam sel,
sehingga dapat masuk ke dalam sel untuk proses biokimia lebih lanjut. Endoenzim
juga dihasilkan oleh sel dan bekerja di dalam sel. Molekul besar dihidrolisis di luar
sel oleh eksoenzim. Molekul yang lebih sederhana dihasilkan dari reaksi ini dan
masuk ke dalam sel dan selanjutnya diuraikan oleh endoenzim. (Hamdiyati, dkk,
2020

D. Eksoenzim
1. Uji Hidrolisis Pati
a) Pembuatan Media Agar Pati / Starch Agar Plate
1) Alat dan Bahan
Tabel 3. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Hot Plate 1 Autoclave 1
Magnetic stirrer 1 Labu erlenmeyer 1
Tabel 4. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Nutrient agar 20 gr Aquades 1 liter
Starch 10 gr

2) Langkah Kerja
a. Larutkan 20 gr Nutrient agar dan 10 gr Starch dalam 1 liter
aquadest

(Sumber: Canva.com)
b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hotplate dan magnetic
stirrer
(Sumber: Canva.com)
c. Untuk membuat medium miring, media starch yang telah
dipanaskan ditransfer pada tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dan
ditutup dengan sebaik mungkin

(Sumber: Canva.com)
d. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu
121 ºC selama 15 menit

(Sumber: Isolab.de )

b) Pembuatan Uji Hidrolisis Pati


1) Prinsip Dasar
Pati adalah polimer dari glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
glikosidik. Hidrolisis pati terjadi karena adanya enzim amylase, dengan
hasil akhir berupa dekstrin. Kemampuan mikroorganisme untuk
menghidrolisis pati adalah dengan cara diuji dengan meneteskan larutan
iodium di atas koloni pada medium agar pati. Jika terbentuk daerah
bening disekitaran koloni menandakan adanya/terjadinya hidrolisis pati
oleh amylase (Hamdiyati, 2020)
Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk mengetahui dan
membuktikan adanya eksoenzim pada mikroorganisme yang mampu
menghidrolisis amilum (pati).
2) Alat dan Bahan
Tabel 5. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lup inokulasi 1 Cawan petri 1
Lampu spirtus 1 Inkubator 1
Tabel 6. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Larutan iodium Secukupnya Tabung agar berdiri, Secukupnya
medium agar pati
Biakan murni umur 1-2 Secukupnya
hari

3) Langkah Kerja
a. Medium agar pati dicairkan didalam penangas

(Dok. Cappucino, 2019)


b. Secara aseptik, medium dituangkan pada cawan petri yang telah
steril

(Dok. Cappucino, 2019)


c. Inokulasikan dengan bakteri tertentu. Dapat dari sumber apapun
contohnya rambut, air, tanah, dll
(Youtube : Microbiology at WCUPA)
d. Bungkus dengan kertas dan plastic

(https://www.youtube.com/watch?v=AzN19vWsC8U)
e. Inkubasi pada suhu 22°C - 37°C selama 1x24 jam

(INKUBATOR LABORATORIUM - YouTube)


f. Teteskan larutan iodium, amati perubahan yang terjadi

(Youtube : Microbiology at WCUPA)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Pada bakteri Bacillus subtilis
terdapat zona bening yang
menandakan bahwa bakteri ini
dapat menghidrolisis Amilum atau
pati sedangkan pada bakteri
Escherichia coli tidak terdapat
(Youtube : Microbiology at WCUPA)
https://www.youtube.com/watch?v=b6yjVTuiZ8k zona bening yang menandakan
bahwa bakteri ini tidak dapat
menghidrolisis amilum atau pati

2. Uji Hidrolisis Lipid


a) Pembuatan Media Agar Lipid
1) Alat dan Bahan
Tabel 7. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Hot Plate 1 Autoclave 1
Magnetic stirrer 1 Labu erlenmeyer 1
Tabel 8. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Lipid 10 gr Agar 15 gr
Pepton 5 gr Beef extract 3 gr
Aquades 1 liter Neutral red 0.02 gr

2) Langkah Kerja
a. Larutkan 10 gr Lipid, 5 gr Pepton, 3 gr Beef extract, 15 gr Agar, dan
0,02 gr Neutral red dalam 1 liter aquadest

(Sumber: Canva.com)
b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hot plate dan magnetic
stirrer

(Sumber: Canva.com)
c. Untuk membuat medium miring, media agar lipid yang telah
dipanaskan ditransfer pada tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dan
ditutup dengan sebaik mungkin
(Sumber: Canva.com)
d. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu 121
ºC selama 15 menit.

(Sumber: Isolab.de)
b) Pembuatan Uji Hidrolisis Lipid
1) Prinsip Dasar
Lipid adalah senyawa yang mempunyai berat molekul yang tinggi.
Beberapa mikrooganisme dapat menghidrolisis lipid menghasilkan
glilserol dan asam lemak, dengan bantuan enzim lipase. Kemampuan
mikroorganisme untuk menghidrolisis lipid dengan bantuan enzim
lipase dapat digunakan medium lipid agar. Mikroorganisme yang
mampu menghasilkan lipase akan memperlihatkan zona liposis,
ditunjukkan dengana danya daerah terang disekitar pertumbuhan koloni.
Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk mengetahui dan
membuktikan adanya eksoenzim pada mikroorganisme yang mampu
menghidrolisis lipid.
2) Alat dan Bahan
Tabel 9. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lup inokulasi 1 Cawan steril 1
Lampu spirtus 1 Inkubator 1
Tabel 10. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Biakan murni umur 1-2 Secukupnya Tabung agar berdiri 1 tabung
hari dengan medium Lipid

3) Langkah Kerja
a. Medium agar lipid dicairkan di dalam penangas

(Dok. Cappucino, 2019)


b. Secara aseptik, medium dituangkan pada cawan petri yang telah
steril

(Dok. Cappucino, 2019)


c. Inokulasikan dengan bakteri tertentu

(Youtube : Microbiology at WCUPA)


d. Bungkus dengan kertas dan plastic

(https://www.youtube.com/watch?
v=AzN19vWsC8U)
e. Inkubasi pada suhu 22°C - 37°C selama 1x24 jam. Amati perubahan
yang terjadi
(INKUBATOR LABORATORIUM - YouTube)
4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Mikroorganisme A: tidak mampu
menghidrolisis lipid hal ini ditaidai
dengan tidak adanya zona bening
atau zona lipase pada mikroba.
Mikroorganisme B: mampu
menghidrolisis lipid hal ini ditaidai
(Nurmiati, 2014) dengan adanya zona bening atau
zona lipase pada mikroba.

3. Uji Hidrolisis Kasein


a) Pembuatan Media Agar Susu Skim / Skim Milk Agar
1) Alat dan Bahan
Tabel 11. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Hot Plate 1 Autoclave 1
Magnetic stirrer 1 Cawan petri 1
Inkubator 1
Tabel 12. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Pepton 5 gr Susu skim powder 100 gr
Agar powder 15 gr aquades 1 liter

2) Langkah Kerja
a. Larutkan pepton 5 gram dan agar powder 15 gram kedalam aquades
1000 ml, lalu panaskan hingga mendidih dan homogen
(Sumber: Canva.com)
b. Tuangkan campuran tadi ke dalam gelas kimia yang berisi 100 gram
susu skim powder perlahan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi
penggumpalan lalu diaduk secara homogen

(Sumber: docplayer.info)
c. Medium dimasukkan ke tabung reaksi sebanyak 12-15 ml, kemudian
di sterilkan pada autoklaf dengan suhu 121°C dan tekanan 1,5 atm.

(Sumber: Isolab.de )
d. Setelah disterilisasi, media didinginkan hingga mengeras, diletakan
ke dalam inkubator selama 24 jam untuk memastikan media dalam
keadaan steril dan tidak terkontaminasi.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


b) Pembuatan Uji Hidrolisis Kasein
1) Prinsip Dasar
Proses pemecahan protein menjadi pepton, polipeptida, dipeptida
dan pada akhirnya menjadi asam amino disebut peptonisasi, dengan
bantuan enzim protease. Kemampuan mikroorganisme untuk
menghidrolisis kasein dapat dibuktikan dengan menginokulasikan
mikroorganisme pada media agar susu skim. Pertumbuhan
mikroorganisme pemecah protein pada media susu skim agar akan
dikelilingi oleh area bening.

Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk mengetahui dan membuktikan


adanya eksoenzim pada mikoorganisme yang mampu menghidrolisis kasein.
2) Alat dan Bahan
Tabel 13. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lup inokulasi 1 Cawan petri 1
Lampu spirtus 1 Inkubator 1
Tabel 14. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Biakan murni umur 1-2 1 tabung Medium agar susu skim 1 tabung
hari

3) Langkah Kerja
a. Medium susu skim dicairkan didalam penangas

(Dok. Cappucino, 2019)


b. Secara aseptik, medium dituangkan pada cawan petri yang telah
steril, biarkan sampai padat dan dingin

(Dok. Cappucino, 2019)


c. Inokulasikan dengan bakteri tertentu sebanyak dengan cara
panaskan ose sampai membara kemudian dinginkan. Ambil 1
lup suspense yang akan diinokulasikan lalu goreskan pada media
susu skim.

(Sumber: Kusnadi, 2020)


d. Bungkus dengan kertas dan plastic

(https://www.youtube.com/watch?
v=AzN19vWsC8U)
e. Inkubasi pada suhu 22°C - 37°C selama 1x24 jam. Amati
perubahan yang terjadi

(INKUBATOR LABORATORIUM - YouTube)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Hasil hidrolisis kasein positif
ditandai dengan adanya area bening
pada koloni bakteri. Yang artinya
bakteri tersebut dapat
menghidrolisis kasein
(+) Bacillus cereus
(+)Pseudomononas aureus
Hasil hidrolisis kasein negatif
ditandai dengan tidak adanya area
(Youtube : Dr Kusnadi)
bening pada koloni bakteri. Yang
https://www.youtube.com/watch?v=Vbycr8miCuY artinya bakteri tersebut tidak dapat
menghidrolisis kasein
(-)Staphylococcus aureus
(-)Escherichia coli

4. Uji Hidrolisis Gelatin


a) Pembuatan Media Nutrient Gelatin
1) Alat dan Bahan
Tabel 15. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Hot Plate 1 Autoclave 1
Magnetic stirrer 1 Labu erlenmeyer 1
Tabel 16. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Beef ekstract 3 gr Aquadest 1liter
Pepton 5 gr Gelatin 120 gr

2) Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gr Pepton, 3 gr Beef extract, dan 120 gr Gelatin dalam 1
liter aquadest

(Sumber: Hafsan, 2014)


b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hot plate dan magnetic
stirrer

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


c. Nutrient gelatin yang telah dipanaskan ditransfer pada tabung reaksi
sebanyak ± 10 ml dan ditutup dengan sebaik mungkin
(Dok. Kelopok 3A, 2021)

d. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu 121


ºC selama 15 menit., pada tekanan 1.5 ATM

(Sumber: Isolab.de)
b) Pembuatan Uji Hidrolisis Gelatin
1) Prinsip Dasar
Gelatin adalah protein yang dihasilkan dari hidrolisis kolagen. Jika
suatu mikroorganisme mampu menghasilkan gelatinase, medium yang
telah diinokulasikan bakteri akan tetap cair walaupun disimpan pada
suhu 4°C, sedangkan medium yang tidak dihidrolisis akan membeku

Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk menguji apakah suatu


mikroba memiliki enzim gelatinase yang mampu menguraikan gelatin.
2) Alat dan Bahan
Tabel 17. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lup inokulasi 1 Inkubator 1
Lampu spirtus 1 Refrigenerator 1
Tabel 18. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Nutrien gelatin 8 ml 1 tabung Biakan murni 1-2 hari 1 tabung

3) Langkah Kerja
a. Ambil bakteri yang akan diinokulasi

(Sumber: Kusnadi. 2020)


b. Inokulasikan bakteri ke medium secara aseptic

(Sumber: Cappucino, 2019)


c. Inkubasi pada suhu 37°C selama 1x24 jam.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


d. Kemudian disimpan pada lemari es dengan suhu 4°C selama 30
menit dalam keadaan tegak. Amati cair tidaknya medium
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Mikroba Proteus vulgaris dapat
menghidrolisis gelatin, hal tersebut
ditandai dengan media yang tetap
cair setelah di masukan kedalam
refrigenerator pada suhu 4oC
Sedangkan pada bakteri Escherichia
coli tidak dapat menghidrolisis

(Youtube : Laboratorium Mikrobiologi gelatin, hal tersebut ditandai dengan

Fakultas Farmasi Unhas) media yang padat setelah di masukan


kedalam refrigenerator pada suhu
4oC

E. Endoenzim
1. Fermentasi Karbohidrat
a) Pembuatan Media Phenol Red Lactose Broth, Dektrosa Broth, dan
Sukrosa Broth
a. Pembuatan Media Phenol Red Lactose Broth
1. Alat dan Bahan
Tabel 19. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Tabung reaksi 1 Batang pengaduk 1
Beaker glass 1 Hot plate 1
Neraca analitik 1 Autoclave 1
Tabel 20. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Pepton 5 gr Lactosa 5 gr
NaCl 5 gr Phenol red 0,01 gr
Beef ekstract 3 gr Aquadest Secukupnya
2. Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gram pepton, 5 gram NaCl, 3 gram beef ekstract, 5
gram laktosa, dan 0,01 gram phenol red dengan ditambahkan
aquades sampai volumenya 1000 ml

(Sumber: Hafsan, 2014)

b. Panaskan menggunakan hotplate sambil diaduk menggunakan


kaca pengaduk sampai homogen. Atur agar pH 7 – 7,2.

(Dok. Kelopok 3A, 2021)


c. Masukkan medium phenol red lactose ke dalam tabung reaksi
sebanyak 10 ml bersama tabung durham yang terbalik dan
berisi media (tidak boleh ada gelembung udara dalam tabung
durham).

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
d. Tutup rapat tabung dengan sumbat kapas
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
e. Sterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15
menit, angkat dan dinginkan

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)

b. Pembuatan Media Phenol Red Dektrosa Broth


1. Alat dan Bahan
Tabel 21. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Tabung reaksi 1 Batang pengaduk 1
Beaker glass 1 Hot plate 1
Neraca analitik 1 Autoclave 1
Tabel 22. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Pepton 5 gr Dekstrosa 5 gr
NaCl 5 gr Phenol red 0,01 gr
Beef ekstract 3 gr Aquadest Secukupnya

2. Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gram pepton, 5 gram NaCl, 3 gram beef
ekstract, 5 gram dekstrosa, dan 0,01 gram phenol red
dengan ditambahkan aquades sampai volumenya 1000 ml
(Sumber: Hafsan, 2014)

b. Panaskan menggunakan hotplate sambil diaduk


menggunakan kaca pengaduk sampai homogen. Atur agar
pH 7 – 7,2.

(Dok. Kelopok 3A, 2021)


c. Masukkan medium phenol red lactose ke dalam tabung
reaksi sebanyak 10 ml bersama tabung durham yang
terbalik dan berisi media (tidak boleh ada gelembung
udara dalam tabung durham).

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
d. Tutup rapat tabung dengan sumbat kapas

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


e. Sterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121°C
selama 15 menit, angkat dan dinginkan
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
c. Pembuatan Media Phenol Red Sukrosa Broth
1. Alat dan Bahan
Tabel 23. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Tabung reaksi 1 Batang pengaduk 1
Beaker glass 1 Hot plate 1
Neraca analitik 1 Autoclave 1
Tabel 24. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Pepton 5 gr Sukrosa 5 gr
NaCl 5 gr Phenol red 0,01 gr
Beef ekstract 3 gr Aquadest Secukupnya

2. Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gram pepton, 5 gram NaCl, 3 gram beef
ekstract, 5 gram sukrosa, dan 0,01 gram phenol red
dengan ditambahkan aquades sampai volumenya 1000 ml

(Sumber: Hafsan, 2014)


b. Panaskan menggunakan hotplate sambil diaduk
menggunakan kaca pengaduk sampai homogen. Atur agar
pH 7 – 7,2.

(Dok. Kelopok 3A, 2021)


c. Masukkan medium phenol red lactose ke dalam tabung
reaksi sebanyak 10 ml bersama tabung durham yang
terbalik dan berisi media (tidak boleh ada gelembung
udara dalam tabung durham).

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
d. Tutup rapat tabung dengan sumbat kapas

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


e. Sterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121°C
selama 15 menit, angkat dan dinginkan

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)

5) Pembuatan Uji Fermentasi Karbohidrat


1) Prinsip Dasar
a. Monosakarida berupa glukosa mengalami fermentasi
menghasilkan asam-asam organik dan/ gas, sehingga
mengubah warna indikator pH dan/ ada gelembung gas di
tabung durham
b. Medium berwarna merah apabila pH > 7 dan kuning < 7
c. Produksi gas ditunjukkan dengan adanya rongga kosong
dalam botol terbalik tabung durham

Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk menentukan hasil


fermentasi karbohidrat masing-masing bakteri

2) Alat dan Bahan


Tabel 25. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lup inokulasi 1 Inkubator 1
Lampu spirtus 1
Tabel 26. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Biakan murni umur 1-2 1 tabung Medium phenol red 1 tabung
hari sukrosa
Medium phenol red 1 tabung Tabung durham 3
laktosa
Medium phenol red 1 tabung
dekstrosa

3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung reaksi yang telah diberi label masing-masing berisi
medium phenol red laktosa broth (A), medium phenol red dekstrosa
broth (B), dan medium phenol red sukrosa broth (C)

(Sumber: Kusnadi. 2020)


b. Secara Aseptik, inokulasikan biakan bakteri ke dalam tabung A,
kemudian tutup dengan sumbat kapas
(Sumber: Cappucino, 2019)
c. Lakukan hal yang sama pada tabung B dan tabung C

(Sumber: Kusnadi. 2020)


d. Inkubasi pada suhu 37°C selama 24-48  jam. Amati perubahan yang
terjadi

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Tidak terjadi perubahan warna dan tidak menghasilkan
gas artinya pada mikroba yang terdapat didalam
tabung reaksi tidak terjadi fermentasi alkohol
(Youtube : Dr Kusnadi)
Tidak terjadi perubahan warna menjadi kuning
menandakan diasikanya asam pada proses
biokimianya. Sehingga bakteri ini memfermentasikan
karbohidrat menjadi asam dan tidak menghasilkan gas
artinya pada mikroba yang terdapat didalam tabung
reaksi tidak terjadi fermentasi alcohol.

(Youtube : Dr Kusnadi)
Tidak terjadi perubahan warna menjadi bening
kekuningan menandakan diasikanya asam pada proses
biokimianya. Sehingga bakteri ini memfermentasikan
karbohidrat menjadi asam dan terdapat rongga pada
tabung durham dan menghasilkan gas artinya pada
mikroba yang terdapat didalam tabung reaksi terjadi
fermentasi alcohol yang menghasikan gas.
(Youtube : Dr Kusnadi)

2. Uji Katalase
a) Prinsip Dasar
Katalase merupakan enzim yang mengkatalisa penguraian hidrogen
peroksida menjadi H2O dan O2. Hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap
sel karena bahan ini menginaktifkan enzim dalam sel. Hidrogen peroksida
terbentuk sewaktu metabolisme aerob, sehingga mikroorganisme yang
tumbuh dalam lingkungan aerob pasti menguraikan bahan tersebut (Lay,
1994). 
Uji Katalase dilakukan dengan meneteskan hidrogen peroksida
(H2O2) 3% pada gelas obyek yang bersih. Biakan dioleskan pada gelas
obyek yang sudah ditetesi hidrogen peroksida. Suspensi dicampur secara
perlahan, hasil yang positif ditandai oleh terbentuknya gelembung-
gelembung udara (Hadioetomo, 1990)
b) Alat dan Bahan
Tabel 27. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lup inokulasi 1 Pipet tetes 1
Lampu spirtus 1 Kaca preparat 2
Tabel 28. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Biakan murni umur 1-2 1 tabung Alkohol 70% Secukupnya
hari
H2O2 3% Secukupnya

c) Langkah Kerja
a. Sterilkan kaca preparat menggunakan alkohol, lap dengan tisu

(Sumber: Youtube : Asa Pustaka)


b. Panaskan jarum ose di atas bunsen hingga berwarna merah menyala,
lalu biarkan dingin

(Sumber: Youtube : Asa Pustaka)


c. Secara Aseptik, inokulasikan biakan bakteri ke atas kaca preparat

(Sumber: Cappuccino, 2019)


d. Tambahkan 3 tetes larutan H2O2 3% di atas kaca preparat tersebut.
Diamkan beberapa saat lalu amati perubahan yang terjadi

(Sumber: Youtube : Asa Pustaka)


d) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Pada bakteri Streptococcus thermophiles (St)
tidak menghasilkan gelembung hal ini
menandakan bahwa hasil uji katalase yang
dilakuka adalah negative, artinya bakteri
Streptococcus thermophiles tidak terdapat
enzim katalase yang mampu mengurai hidrogen
peroksida menjadi H2O dan O2.
(Youtube : THT SUTEL UGM) Pada bakteri Streptococcus aureus (Sa)
https://youtu.be/-hTUd1KCXbQ menghasilkan gelembung, hal ini menandakan
bahwa hasil uji katalase yang dilakuka adalah
positif, artinya bakteri Streptococcus aureus
terdapat enzim katalase yang mampu mengurai
hidrogen peroksida menjadi H2O dan O2.

3. Reaksi Susu Litmus


a) Pembuatan Media Susu Litmus
1) Alat dan Bahan
Tabel 29. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Tabung reaksi 5 Batang pengaduk 1
Beaker glass 1 Hot plate 1
Neraca analitik 1 Autoclave 1
Tabel 30. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Skim milk powder 100 gr Aquadest 1 liter
Litmus 0.75 gr

2) Langkah Kerja
a. Larutkan litmus dengan aquades dan dipanaskan diatas hotplate

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


b. Masukkan larutan tersebut kedalam gelas kimia yang berisi 100 gr
skim milk powder,
(Sumber: Kelopok 3A, 2021)
c. Aduk hingga homogeny

(Sumber: Hafsan, 2014)


d. Masukkan kedalam tabung reaksi masing-masing 8 ml

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


e. Sterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121 ºC   selama 15
menit

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
b) Pembuatan Uji Reaksi Susu Litmus
1) Prinsip Dasar
Medium susu litmus memiliki komponen protein kasein, gula
laktosa, vitamin dan mineral. Susu litmus dapat menunjukkan beberapa
reaksi yang berbeda pada susu yaitu meliputi : fermentasi laktosa,
produksi gas, reduksi litmus, pembentukan curd, proteolysis, reaksi
alkaline
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat kemampuan bakteri
dalam menggunakan komponen-komponen yang ada di dalam susu.
2) Alat dan Bahan
Tabel 31. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lop inokulasi 1 Rak tabung reaksi 1
Bunsen 1 Inkubator 1
Tabel 32. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Medium susu litmus 5 tabung Biakan bakteri murni umur 1 tabung
1-2 hari

3) Langkah Kerja
a. Dengan menggunakan teknik aseptik, inokulasi biakan murni bakteri
ke tabung medium susu litmus. Lalu tutup dengan kapas

(Sumber: Kusnadi. 2020)


b. Inkubasi pada suhu 37°C selama 24-48  jam. Amati perubahan yang
terjadi

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Tabung A merupakan
Uninoculated/control
Tabung B berisi bakteri Escherichia coli
terjadi perubahan warna menjadi warna
merah muda hal ini menandakan bahwa
pada bakteri ini terjadi pembentukan asam
laktat
Tabung C berisi bakteri Bacillus cereus

(Youtube : Sci-Inspi) juga terjadi pembentukan asam laktat


selain itu juga terjadi pemisahan curd
sebagai hasil fermentasi laktosa yang naik
kepermukaan.
Tabung D berisi bakteri Enterococcus
faecalis juga terjadi pembentukan asam
lactat ditandai dengan perubahan warna
menjadi putih . serta juga terbentuk curd
yang ditandai dengan adanya gumpalan
pada bagian bawah medium.
Tabung E berisi bakteri Pseudomonas
aeruginosa terjadi reaksi alkalin yang
ditandai dengan tidak adanya perubahan
pada medium atau medium berubah
menjadi warna biru gelap.

4. Uji IMViC
4.1 Indole Test
a) Pembuatan Media Kaldu Tryptone
1) Alat dan Bahan
Tabel 33. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Autoclave 1 Hot plate 1
Tabung erlenmeyer 1 Magnetic stirrer 1
Tabel 34. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Trytone powder 6,45 gr Aquadest 100 ml

2) Langkah Kerja
a. Timbang serbuk medium menggunakan neraca analitik hingga
beratnya 6,45 gram.
(Sumber: Hafsan, 2014)
b. Larutkan 6,45 gram medium ke dalam 100 ml akuades.

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


c. Panaskan dan homogenkan menggunakan hotplate dan magnetic
stirrer.

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


d. Tuang medium ke dalam tabung reaksi

(Sumber: Kusnadi. 2020)


e. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu
121 ºC dengan tekanan 1,5 atm selama 15 menit.
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
b) Pembuatan Uji Indole
1) Prinsip Dasar
Triptofan dihidrolisis oleh enzim triptophanase untuk
menghasilkan 3 produk akhir, yaitu indol, piruvat, dan amonium.
Produksi indol terdeteksi oleh reagen Kovac yang mengandung
paradimetil amino bensaldehid. Reagen ini bereaksi dengan indol
untuk menghasilkan senyawa berwarna merah.
Tujusn dari praktikum ini adalah untuk membedakan spesies
dari keluarga Enterobacteriaceae yang mempunyai enzim
triptophanase sehingga mampu mengoksidasi asam amino triptofan
dan membentuk senyawa indol.
2) Alat dan Bahan
Tabel 35. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lop inokulasi 1 Rak tabung reaksi 1
Bunsen 1 Inkubator 1
Pipet tetes 1
Tabel 36. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Medium kaldu tryptone 3 tabung Biakan bakteri Klebsiella 1 tabung
pneumoniae
Biakan bakteri 1 tabung Reagen kovac Secukupnya
Escherichia coli

3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium
kaldu tryptone. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label
dengan keterangan A, B, dan Kontrol
(Sumber: indiamart.com)
b. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Cappuccino, 2019)
c.  Inokulasikan bakteri Escherichia coli ke dalam tabung medium
kaldu tryptone A secara aseptik.

(Cappuccino, 2019)
d. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


e. Sterilkan kembali lup inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.
(Cappuccino, 2019)
f. Inokulasikan bakteri Klebsiella pneumoniae ke dalam tabung
medium kaldu tryptone B secara aseptik.

(Cappuccino, 2019)
g. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


h. Sterilkan kembali lup inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Cappuccino, 2019)
i. Medium bakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C.
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
j. Setelah diinkubasi, tetesi bakteri dengan reagen Kovac sebanyak
1 – 2 tetes. Kemudian, amati perubahan warna yang terjadi pada
permukaan medium.

(Sumber: Asa Pustaka)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Bakteri Escherichia coli menunjukan hasil
yang positif ditandai dengan munculnya
senyawa berwarna merah. Artinya bahwa
bakteri Escherichia coli mempunyai
enzim triptophanase yang mempu
menghidrolisis triptopan menjadi tiga
senyawa diantaranya adalah indo.
Bakteri Klebsiella pneumonia menunjukan
hasil yang negative ditandai tidak terdapat
senyawa berwarna merah yang muncul
(Youtube : Kusnadi dan Asa Pustaka) dari media.

4.2 Methyl Red Test


a) Pembuatan Media MR-VP Broth
1) Alat dan Bahan
Tabel 37. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Autoclave 1 Tabung reaksi 1
Beaker glass 1 Batang pengaduk 1
Pipet tetes 1
Tabel 38. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


MR-VP Powder 1,7 gr Aquades 100 ml

2) Langkah Kerja
a. Timbang media sebanyak 1,7 gram

(Sumber: Hafsan, 2014)


b. Masukkan media dan aquadest kedalam beaker glass dan
homogenkan dengan batang pengaduk

(Dok. Kelopok 3A, 2021)


c. Masukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 10 ml

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


d. Sterlisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121˚C dan
tekanan 1,5 atm selama 15 menit
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
b) Pembuatan Uji Methy Red
1) Prinsip Dasar
Karbohidrat berupa glukosa mengalami fermentasi
menghasilkan berbagai asam organik (asam campuran) sehingga
menurunkan pH medium secara drastis. Reagen yang digunakan
pada uji ini adalah reagen methyl red. Jika medium berwarna merah
setelah ditetesi reagen, maka mikroba yang diuji menghasilkan
senyawa campuran asam.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan spesies
dari keluarga Enterobacteriaceae yang mampu membentuk asam
dari hidrolisis glukosa.
2) Alat dan Bahan
Tabel 39. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lop inokulasi 1 Rak tabung reaksi 1
Bunsen 1 Inkubator 1
Pipet tetes 1

Tabel 40. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Medium MR-VP broth 3 tabung Biakan bakteri Klebsiella 1 tabung
pneumoniae
Biakan bakteri 1 tabung Reagen MR Secukupnya
Escherichia coli

3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium
MR-VP Broth. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label
dengan keterangan A, B, dan Kontrol.
(Sumber: indiamart.com)
b. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Cappuccino, 2019)
c. Inokulasikan bakteri Escherichia coli ke dalam tabung medium
MR-VP Broth A secara aseptik.

(Cappuccino, 2019)
d. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


e. Sterilkan kembali lup inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.
(Cappuccino, 2019)
f. Inokulasikan bakteri Klebsiella pneumoniae ke dalam tabung
medium MR-VP Broth B secara aseptik.

(Cappuccino, 2019)
g. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


h. Sterilkan kembali lup inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Cappuccino, 2019)
i. Medium bakteri diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37˚C.
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
j. Setelah diinkubasi, tetesi bakteri dengan reagen MR sebanyak 3
– 5 tetes. Kemudian, amati perubahan warna yang terjadi pada
medium.

(Sumber: Asa Pustaka)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Tabung A berisi bakteri Escherichia coli
menunjukan rekasi positif ditandai dengan
berubahnya warna media menjadi merah.
Artinya bahwa bakteri Escherichia coli
mengalami fermentasi glukosa yang
menghasilkan senyawa campuran asam.
Tabung B berisi bakteri Klebsiella
pneumonia menunjukan rekasi negative
karena warna medium tidak menjadi
merah.
(Youtube : Youtube Kusnadi)

4.3 Voges Proskauer Test


1) Prinsip Dasar
Senyawa acetoin dapat dideteksi dengan reagen Barrit (larutan
alpha-nafthol dan larutan KOH). Kehadiran reagen dan acetoin akan
membentuk warna merah pekat. Terbentuknya warna merah pekat
menunjukkan uji VP positif, sedangkan tidak terbentuknya warna merah
pekat menunjukkan uji VP negatif.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan spesies dari
keluarga Enterobacteriaceae yang mampu memproduksi acetoin dari
fermentasi glukosa.
2) Alat dan Bahan
Tabel 41. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lop inokulasi 1 Rak tabung reaksi 1
Bunsen 1 Inkubator 1
Pipet tetes 1
Tabel 42. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Medium MR-VP broth 3 tabung Biakan bakteri Klebsiella 1 tabung
pneumoniae
Biakan bakteri 1 tabung Reagen Barrit Secukupnya
Escherichia coli

3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium
MR-VP Broth. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label
dengan keterangan A, B, dan Kontrol

.
(Sumber: indiamart.com)
b. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Sumber; Cappuccino, 2019)


c. Inokulasikan bakteri Escherichia coli ke dalam tabung medium
MR-VP Broth A secara aseptik.

(Sumber: Cappuccino, 2019)


d. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


e. Sterilkan kembali lup inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Sumber; Cappuccino, 2019)


f. Inokulasikan bakteri Klebsiella pneumoniae ke dalam tabung
medium MR-VP Broth B secara aseptik.

(Sumber: Cappuccino, 2019)


g. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
h. Sterilkan kembali lup inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Sumber; Cappuccino, 2019)


i. Medium bakteri diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37˚C.

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


j. Setelah diinkubasi, tetesi bakteri dengan reagen Barrit sebanyak
3 – 5 tetes. Kemudian, amati perubahan warna yang terjadi pada
medium.

(Sumber: Youtube Amvita Lab)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Tabung A berisi bakteri Escherichia coli
menunjukan reaksi negates ditandai
dengan tidak berubahnya warna menjadi
merah pekat akan tetapi menjadi warna
coklat. Hal ini membuktikan bahwa
bakteri Escherichia coli tidak mampu
memproduksi acetoin.

(Youtube : Youtube Kusnadi)


Tabung B berisi bakteri Klebsiella
pneumonia menunjukan reaksi yang
positif ditandai dengan media menjadi
warna merah pekat. Hal ini membuktikan
bahwa bakteri Klebsiella pneumonia
mampu memproduksi acetoin dari
fermentasi glukosa

(Youtube : Youtube Kusnadi)

4.4 Citrate Test


a) Pembuatan Media Simmon Citrate Agar (SCA)
1) Alat dan Bahan
Tabel 43. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Autoclave 1 Hot plate 1
Labu erlenmeyer 1 Magnetic stirre 1
Beaker glass 1
Tabel 44. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Simmon citrate powder 23 gr Aquadest 1000 ml

2) Langkah Kerja
a. Timbang serbuk medium SCA menggunakan neraca analitik
hingga beratnya 23 gram.
(Sumber:Youtube Venny Patricia)
b.  Larutkan 23 gram medium ke dalam 1 liter akuades dengan cara
dipanaskan pada suhu 80°C sambil diaduk menggunakan alat
hot plate and magnetic stirrer.

(Sumber: Canva.com)
c. Medium yang telah jadi dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
ditutup dengan tidak terlalu rapat.

(Sumber:Youtube Venny Patricia)


d. Sterilisasi medium menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan
tekanan 1,5 Atm selama 15 menit.

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
e. Setelah disterilisasi dan medium masih bersifat cair, tabung
reaksi dapat dimiringkan hingga 45 derajat atau lebih. Tunggu
medium hingga memadat dengan sempurna sebelum digunakan.

(Sumber:Youtube Venny Patricia)

b) Pembuatan Uji Sitrat


1) Prinsip Dasar
Pada media Simmon Citrate terdapat indikator BTB (Brom
Tymol Blue). Apabila bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon maka media berubah menjadi basa dan berwarna biru
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membedakan spesies
dari keluarga Enterobacteriaceae yang memiliki kemampuan
mengonsumsi sitrat sebagai sumber karbon, dan ammonium sebagai
sumber karbon nitrogen tunggal.
2) Alat dan Bahan
Tabel 45. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Jarum inokulasi 1 Rak tabung reaksi 1
Bunsen 1 Inkubator 1
Tabel 46. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Medium agar miring 3 tabung Biakan bakteri murni 1 tabung
Simmon Citrate Klebsiella pneumoniae
pada media TSA
Medium agar miring 1 tabung
Simmon Citrate

3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi medium Simmon
Citrate. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label dengan
keterangan A, B, dan Kontrol.
(Sumber: Wikipedia.org)
b.  Sterilkan jarum inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.

(Sumber: Cappuccino, 2019)


c. Ambil suspensi bakteri Escherichia coli pada cawan petri
menggunakan jarum  inokulasi

(Sumber: Cappuccino, 2019)


d. Inokulasikan suspensi bakteri Escherichia coli pada medium
Simmon Citrate secara zigzag dengan teknik aseptik. Kemudian,
tutup tabung medium.

(Sumber: Cappuccino, 2019)


e. Sterilkan kembali jarum inokulasi di atas api Bunsen hingga
membara. Kemudian, biarkan hingga mendingin.
(Sumber: Cappuccino, 2019)
f. Ambil suspensi bakteri Klebsiella pneumoniae pada cawan petri
menggunakan jarum  inokulasi.

(Sumber: Cappuccino, 2019)


g. Inokulasikan suspensi bakteri Klebsiella pneumoniae pada
medium Simmon Citrate secara zigzag dengan teknik aseptik.
Kemudian, tutup tabung medium.

(Sumber: Cappuccino, 2019)


h. Medium bakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C.
Setelah diinkubasi, amati perubahan warna yang terjadi pada
medium

(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)


4) Hasil dan Pembahasan
Hasil Keterangan
Tabung A berisi bakteri Escherichia coli
menunjukan reaksi negates ditandai
dengan tidak berubahnya warna media
menjadi biru. Hal ini membuktikan bahwa
bakteri Escherichia coli tidak
menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon

(Youtube :Reena Lamichhane)


Tabung B berisi bakteri Klebsiella
pneumonia menunjukan reaksi yang
positif ditandai dengan perubahan warna
media menjadi biru. Hal ini membuktikan
bahwa bakteri Klebsiella pneumonia
menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon

(Youtube : Reena Lamichhane)

Tabel hasil Uji IMViC

Nama mikroba Indole test MR test VP test Citrate test


Escherichia coli + + - -
Klebsiella - - + +
pneumoniae

5. Uji SIM (Sulfur, Indole, Motolity test)


a) Pembuatan Media Agar SIM
1) Alat dan Bahan
Tabel 47. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Hot plate 1 Autoclave 1
Magnetic stirrer 1 Labu erlenmeyer 1
Tabel 48. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


SIM powder 30 gr Aquadest 1 liter

2) Langkah Kerja
a. Larutkan 30 gr SIM powder dalam 1 liter aquadest
(Sumber: Hafsan, 2014)
b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hotplate dan magnetic
stirrer

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


c. Masukkan media SIM ke dalam tabung reaksi sebanyak 7 ml
kemudian ditutup dengan baik

(Sumber: Kelopok 3A, 2021)


d. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu 121
ºC selama 15 menit.

(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)

b) Pembuatan Uji SIM


1) Prinsip Dasar
Bakteri menghasilkan gas H2S medium akan tampak hitam, bila
menghasilkan indole yang ditetesi Reagen Kovac’s akan berwarna
merah dan bila hasil tusukan (stab) menyebar berarti motil.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat aktivitas bakteri
menghasilkan gas H2S, kemudia aktivitas triptofanase (indole), dan
motil atau tidak.
2) Alat dan Bahan
Tabel 49. Alat

Alat Jumlah Alat Jumlah


Lop Inokulasi 1 Inkubator 1
Lampu spirtus 1
Tabel 50. Bahan

Bahan Jumlah Bahan Jumlah


Medium SIM 5 tabung Biakan murni umur 1-2 1 tabung
hari

3) Langkah Kerja
a. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin

(Sumber: Cappuccino, 2019)


b. Inokulasikan dengan bakteri tertentu

(Sumber: Cappuccino, 2019)


c. Medium bakteri diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37˚C.
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
d. Setelah diinkubasi, tetesi bakteri dengan reagen Kovac sebanyak 3 –
5 tetes. Kemudian, amati perubahan warna yang terjadi pada
permukaan medium.

(Sumber: Youtube Amer Aljawabreh)


4) Hasil dan Pembahasan

Hasil Keterangan
Bakteri A positif terhadap Indole karena
pada permukaan media memiliki cincin
merah. Dan negative terhadap sulfur
ditandai dengan tidak berubahnya warna
media menjadi hitam
Bakteri B Negatif terhadap Indole karena
pada permukaan media tidak memiliki
cincin merah. Dan negative terhadap
(Youtube :Kusnadi, 2020)
sulfur ditandai dengan tidak berubahnya
warna media menjadi hitam
Bakteri C Negatif terhadap Indole karena
pada permukaan media tidak memiliki
cincin merah. Dan positif terhadap sulfur
ditandai dengan berubahnya warna
media menjadi hitam. Serta sifat bakteri
B adalah mortil (tersebar pada medium)
Bakteri D bersifat mortil dilihat
pertumbuhannya menyebar kesemua
media.
Bakteri E positif terhadap indol, sulfur
dan bersifat mortil. Ditandai dengan
adanya cincin merah pada permukaan
medium, medium berubah warna
menjadi hitam dan terlihat bahwa
pertumbuhan bakteri menyebar

F. Kesimpulan
1. Mikroorganisme melakukan proses metabolism untuk memperoleh energy,
metabolism adalah proses menguraikan molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana.
2. Untum mengetahui proses metabolisme dan hasil metabolism yang dilakukan
oleh mikroba diperlukan media dan senyawa khusus untuk mendeteksi hasil
dari metabolisme sehingga dapat mengetahui enzim yang terlibat didalam
proses metabolism tersebut
3. Uji yang dapat dilakukan adalah:
a. Uji Hidrolisis pati menggunakan Media Agar Pati. Hasil positif ditunjukan
dengan adanya zona bening pada koloni bakteri contohnya pada koloni
bakteri Bacillus subtilis
b. Uji Hidrolisis lipid menggunakan Media Agar Lipid. Hasil positif
ditunjukan dengan adanya zona bening atau zona lipase pada koloni bakteri.
c. Uji Hidrolisis Kasein menggunakan Media Agar Susu Skim. Hasil positif
ditandai dengan adanya zona bening pada bakteri contohnya pada bakteri
Bacillus subtilis
d. Uji Hidrolisis Gelatin menggunakan Media Nutrient Gelatin. Hasil positif
ditunjukan dengan media gelatin yang menjadi cair, contohnya pada bakteri
Proteus vulgaris
e. Uji Endoenzim
i. Fermentasi karbohidrat menggunakan Media Phenol Red Broth,
Dektrosa Broth, dan Sukrosa Brotth. Reaksi positif ditandai dengan
adanya perubahan warna pada media menjadi kuning atau bening
dan menghasilkan gas yang ditandai dengan adanya rongga pada
tabung durham
ii. Uji Enzim katalase menggunakan hydrogen peroksida (H2O2 3%).
Hasil positif ditunjukan dengan adanya gelembung pada bakteri jika
ditetesi dengan hydrogen peroksida. Contohnya pada bakteri
Streptococcus aureus.
iii. Uji reaksi susu litmus menggunakan media Agar Susu Litmus. Hasil
positif ditandai dengan perubahan warna. Contoh bakteri yang
positif dengan reaksi ini adalah Escherichia coli, Bacillus cereus,
Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa
f. Uji IMViC
i. Uji Indole menggunakan media kaldu tryptone. Hasil positif ditandai
dengan adanya cincin merah pada permukaan medium. Contoh
mikroba yang positif dengan uji ini adalah Escherichia coli.
ii. Uji Methyl Red Test menggunakan media MR-VP Broth. Hasil
positif ditunjukan dengan perubahan warna media menjadi merah.
Contoh bakteri yang positif dengan uji ini adalah Escherichia coli
iii. Uji Voges Proskauer menggunanan media MR-VP broth. Hasil
positif ditunjukan oleh perubahan media menjadi merah pekat,
contoh mikroba yang positif dengan uji ini adalah Klebsiella
pneumonia
iv. Uji Citrate menggunakan media Simmon Citrate Agar. Hasil positif
ditunjukan dengan perubahan warna media menjadi biru. Contoh
mikroba yang positif dengan uji ini adalah Klebsiella pneumonia.
g. Uji SIM (Sulfur, Indole and Motolity) menggunakan media Agar SIM.
Bakteri menghasilkan gas H2S medium akan tampak hitam, bila
menghasilkan indole yang ditetesi Reagen Kovac’s akan berwarna merah
dan bila hasil tusukan (stab) menyebar berarti motil.
G. Daftar Pustaka
Afrianty, Fitria. (2013). Keragaman Bakteri Endofit pada Kultivar Nanas (Ananas
comosus (L.) Merr) Leor dan Duri di Kabupaten Subang. Universitas
Pendidikan Indonesia
Cappuccino, JG. & Sherman, N. (2020). Microbiology: A Laboratory Manual. The
Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California.
Yanti, H. dan Kusnadi. (2020). Petunjuk Praktikum MIKROBIOLOGI. Departemen
Pendidikan Biologi – FPMIPA UPI
Swandi, M. K., Periadnadi, P., & Nurmiati, N. (2015). Isolasi bakteri pendegradasi
limbah cair industri minyak sawit. Jurnal Biologi UNAND, 4(1).
Vadila, Ajeng. (2018). Eksplorasi Bakteri dari Lumpur Hutan Mangrove
Leuweung Sancang, Kecamatan CIbalong, Kabupaten Garut, Jawa
Barat. Universitas Pendidikan Indonesia
W. Lay, Bibiana. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai