Dosen Pengampu :
Dr.Peristiwati,M.Kes.
disusun oleh :
Aini Septiana
Kelompok 1
BANDUNG
2021
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan membuktikan adanya eksoenzim dan endoenzim
2. Untuk membuktikan kemampuan mikroorganisme memperoleh nutrisi
C. Dasar Teori
D. Eksoenzim
1. Uji Hidrolisis Pati
a) Pembuatan Media Agar Pati / Starch Agar Plate
1) Alat dan Bahan
Tabel 3. Alat
2) Langkah Kerja
a. Larutkan 20 gr Nutrient agar dan 10 gr Starch dalam 1 liter
aquadest
(Sumber: Canva.com)
b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hotplate dan magnetic
stirrer
(Sumber: Canva.com)
c. Untuk membuat medium miring, media starch yang telah
dipanaskan ditransfer pada tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dan
ditutup dengan sebaik mungkin
(Sumber: Canva.com)
d. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu
121 ºC selama 15 menit
(Sumber: Isolab.de )
3) Langkah Kerja
a. Medium agar pati dicairkan didalam penangas
(https://www.youtube.com/watch?v=AzN19vWsC8U)
e. Inkubasi pada suhu 22°C - 37°C selama 1x24 jam
Hasil Keterangan
Pada bakteri Bacillus subtilis
terdapat zona bening yang
menandakan bahwa bakteri ini
dapat menghidrolisis Amilum atau
pati sedangkan pada bakteri
Escherichia coli tidak terdapat
(Youtube : Microbiology at WCUPA)
https://www.youtube.com/watch?v=b6yjVTuiZ8k zona bening yang menandakan
bahwa bakteri ini tidak dapat
menghidrolisis amilum atau pati
2) Langkah Kerja
a. Larutkan 10 gr Lipid, 5 gr Pepton, 3 gr Beef extract, 15 gr Agar, dan
0,02 gr Neutral red dalam 1 liter aquadest
(Sumber: Canva.com)
b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hot plate dan magnetic
stirrer
(Sumber: Canva.com)
c. Untuk membuat medium miring, media agar lipid yang telah
dipanaskan ditransfer pada tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dan
ditutup dengan sebaik mungkin
(Sumber: Canva.com)
d. Sterilisasikan tabung tersebut menggunakan autoclave pada suhu 121
ºC selama 15 menit.
(Sumber: Isolab.de)
b) Pembuatan Uji Hidrolisis Lipid
1) Prinsip Dasar
Lipid adalah senyawa yang mempunyai berat molekul yang tinggi.
Beberapa mikrooganisme dapat menghidrolisis lipid menghasilkan
glilserol dan asam lemak, dengan bantuan enzim lipase. Kemampuan
mikroorganisme untuk menghidrolisis lipid dengan bantuan enzim
lipase dapat digunakan medium lipid agar. Mikroorganisme yang
mampu menghasilkan lipase akan memperlihatkan zona liposis,
ditunjukkan dengana danya daerah terang disekitar pertumbuhan koloni.
Tujuan dari praktikum ini adalah Untuk mengetahui dan
membuktikan adanya eksoenzim pada mikroorganisme yang mampu
menghidrolisis lipid.
2) Alat dan Bahan
Tabel 9. Alat
3) Langkah Kerja
a. Medium agar lipid dicairkan di dalam penangas
(https://www.youtube.com/watch?
v=AzN19vWsC8U)
e. Inkubasi pada suhu 22°C - 37°C selama 1x24 jam. Amati perubahan
yang terjadi
(INKUBATOR LABORATORIUM - YouTube)
4) Hasil dan Pembahasan
Hasil Keterangan
Mikroorganisme A: tidak mampu
menghidrolisis lipid hal ini ditaidai
dengan tidak adanya zona bening
atau zona lipase pada mikroba.
Mikroorganisme B: mampu
menghidrolisis lipid hal ini ditaidai
(Nurmiati, 2014) dengan adanya zona bening atau
zona lipase pada mikroba.
2) Langkah Kerja
a. Larutkan pepton 5 gram dan agar powder 15 gram kedalam aquades
1000 ml, lalu panaskan hingga mendidih dan homogen
(Sumber: Canva.com)
b. Tuangkan campuran tadi ke dalam gelas kimia yang berisi 100 gram
susu skim powder perlahan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi
penggumpalan lalu diaduk secara homogen
(Sumber: docplayer.info)
c. Medium dimasukkan ke tabung reaksi sebanyak 12-15 ml, kemudian
di sterilkan pada autoklaf dengan suhu 121°C dan tekanan 1,5 atm.
(Sumber: Isolab.de )
d. Setelah disterilisasi, media didinginkan hingga mengeras, diletakan
ke dalam inkubator selama 24 jam untuk memastikan media dalam
keadaan steril dan tidak terkontaminasi.
3) Langkah Kerja
a. Medium susu skim dicairkan didalam penangas
(https://www.youtube.com/watch?
v=AzN19vWsC8U)
e. Inkubasi pada suhu 22°C - 37°C selama 1x24 jam. Amati
perubahan yang terjadi
Hasil Keterangan
Hasil hidrolisis kasein positif
ditandai dengan adanya area bening
pada koloni bakteri. Yang artinya
bakteri tersebut dapat
menghidrolisis kasein
(+) Bacillus cereus
(+)Pseudomononas aureus
Hasil hidrolisis kasein negatif
ditandai dengan tidak adanya area
(Youtube : Dr Kusnadi)
bening pada koloni bakteri. Yang
https://www.youtube.com/watch?v=Vbycr8miCuY artinya bakteri tersebut tidak dapat
menghidrolisis kasein
(-)Staphylococcus aureus
(-)Escherichia coli
2) Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gr Pepton, 3 gr Beef extract, dan 120 gr Gelatin dalam 1
liter aquadest
(Sumber: Isolab.de)
b) Pembuatan Uji Hidrolisis Gelatin
1) Prinsip Dasar
Gelatin adalah protein yang dihasilkan dari hidrolisis kolagen. Jika
suatu mikroorganisme mampu menghasilkan gelatinase, medium yang
telah diinokulasikan bakteri akan tetap cair walaupun disimpan pada
suhu 4°C, sedangkan medium yang tidak dihidrolisis akan membeku
3) Langkah Kerja
a. Ambil bakteri yang akan diinokulasi
Hasil Keterangan
Mikroba Proteus vulgaris dapat
menghidrolisis gelatin, hal tersebut
ditandai dengan media yang tetap
cair setelah di masukan kedalam
refrigenerator pada suhu 4oC
Sedangkan pada bakteri Escherichia
coli tidak dapat menghidrolisis
E. Endoenzim
1. Fermentasi Karbohidrat
a) Pembuatan Media Phenol Red Lactose Broth, Dektrosa Broth, dan
Sukrosa Broth
a. Pembuatan Media Phenol Red Lactose Broth
1. Alat dan Bahan
Tabel 19. Alat
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
d. Tutup rapat tabung dengan sumbat kapas
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
e. Sterilkan menggunakan autoclave pada suhu 121°C selama 15
menit, angkat dan dinginkan
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
2. Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gram pepton, 5 gram NaCl, 3 gram beef
ekstract, 5 gram dekstrosa, dan 0,01 gram phenol red
dengan ditambahkan aquades sampai volumenya 1000 ml
(Sumber: Hafsan, 2014)
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
d. Tutup rapat tabung dengan sumbat kapas
2. Langkah Kerja
a. Larutkan 5 gram pepton, 5 gram NaCl, 3 gram beef
ekstract, 5 gram sukrosa, dan 0,01 gram phenol red
dengan ditambahkan aquades sampai volumenya 1000 ml
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
d. Tutup rapat tabung dengan sumbat kapas
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung reaksi yang telah diberi label masing-masing berisi
medium phenol red laktosa broth (A), medium phenol red dekstrosa
broth (B), dan medium phenol red sukrosa broth (C)
Hasil Keterangan
Tidak terjadi perubahan warna dan tidak menghasilkan
gas artinya pada mikroba yang terdapat didalam
tabung reaksi tidak terjadi fermentasi alkohol
(Youtube : Dr Kusnadi)
Tidak terjadi perubahan warna menjadi kuning
menandakan diasikanya asam pada proses
biokimianya. Sehingga bakteri ini memfermentasikan
karbohidrat menjadi asam dan tidak menghasilkan gas
artinya pada mikroba yang terdapat didalam tabung
reaksi tidak terjadi fermentasi alcohol.
(Youtube : Dr Kusnadi)
Tidak terjadi perubahan warna menjadi bening
kekuningan menandakan diasikanya asam pada proses
biokimianya. Sehingga bakteri ini memfermentasikan
karbohidrat menjadi asam dan terdapat rongga pada
tabung durham dan menghasilkan gas artinya pada
mikroba yang terdapat didalam tabung reaksi terjadi
fermentasi alcohol yang menghasikan gas.
(Youtube : Dr Kusnadi)
2. Uji Katalase
a) Prinsip Dasar
Katalase merupakan enzim yang mengkatalisa penguraian hidrogen
peroksida menjadi H2O dan O2. Hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap
sel karena bahan ini menginaktifkan enzim dalam sel. Hidrogen peroksida
terbentuk sewaktu metabolisme aerob, sehingga mikroorganisme yang
tumbuh dalam lingkungan aerob pasti menguraikan bahan tersebut (Lay,
1994).
Uji Katalase dilakukan dengan meneteskan hidrogen peroksida
(H2O2) 3% pada gelas obyek yang bersih. Biakan dioleskan pada gelas
obyek yang sudah ditetesi hidrogen peroksida. Suspensi dicampur secara
perlahan, hasil yang positif ditandai oleh terbentuknya gelembung-
gelembung udara (Hadioetomo, 1990)
b) Alat dan Bahan
Tabel 27. Alat
c) Langkah Kerja
a. Sterilkan kaca preparat menggunakan alkohol, lap dengan tisu
Hasil Keterangan
Pada bakteri Streptococcus thermophiles (St)
tidak menghasilkan gelembung hal ini
menandakan bahwa hasil uji katalase yang
dilakuka adalah negative, artinya bakteri
Streptococcus thermophiles tidak terdapat
enzim katalase yang mampu mengurai hidrogen
peroksida menjadi H2O dan O2.
(Youtube : THT SUTEL UGM) Pada bakteri Streptococcus aureus (Sa)
https://youtu.be/-hTUd1KCXbQ menghasilkan gelembung, hal ini menandakan
bahwa hasil uji katalase yang dilakuka adalah
positif, artinya bakteri Streptococcus aureus
terdapat enzim katalase yang mampu mengurai
hidrogen peroksida menjadi H2O dan O2.
2) Langkah Kerja
a. Larutkan litmus dengan aquades dan dipanaskan diatas hotplate
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
b) Pembuatan Uji Reaksi Susu Litmus
1) Prinsip Dasar
Medium susu litmus memiliki komponen protein kasein, gula
laktosa, vitamin dan mineral. Susu litmus dapat menunjukkan beberapa
reaksi yang berbeda pada susu yaitu meliputi : fermentasi laktosa,
produksi gas, reduksi litmus, pembentukan curd, proteolysis, reaksi
alkaline
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat kemampuan bakteri
dalam menggunakan komponen-komponen yang ada di dalam susu.
2) Alat dan Bahan
Tabel 31. Alat
3) Langkah Kerja
a. Dengan menggunakan teknik aseptik, inokulasi biakan murni bakteri
ke tabung medium susu litmus. Lalu tutup dengan kapas
Hasil Keterangan
Tabung A merupakan
Uninoculated/control
Tabung B berisi bakteri Escherichia coli
terjadi perubahan warna menjadi warna
merah muda hal ini menandakan bahwa
pada bakteri ini terjadi pembentukan asam
laktat
Tabung C berisi bakteri Bacillus cereus
4. Uji IMViC
4.1 Indole Test
a) Pembuatan Media Kaldu Tryptone
1) Alat dan Bahan
Tabel 33. Alat
2) Langkah Kerja
a. Timbang serbuk medium menggunakan neraca analitik hingga
beratnya 6,45 gram.
(Sumber: Hafsan, 2014)
b. Larutkan 6,45 gram medium ke dalam 100 ml akuades.
3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium
kaldu tryptone. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label
dengan keterangan A, B, dan Kontrol
(Sumber: indiamart.com)
b. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.
(Cappuccino, 2019)
c. Inokulasikan bakteri Escherichia coli ke dalam tabung medium
kaldu tryptone A secara aseptik.
(Cappuccino, 2019)
d. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.
(Cappuccino, 2019)
g. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.
(Cappuccino, 2019)
i. Medium bakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C.
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
j. Setelah diinkubasi, tetesi bakteri dengan reagen Kovac sebanyak
1 – 2 tetes. Kemudian, amati perubahan warna yang terjadi pada
permukaan medium.
Hasil Keterangan
Bakteri Escherichia coli menunjukan hasil
yang positif ditandai dengan munculnya
senyawa berwarna merah. Artinya bahwa
bakteri Escherichia coli mempunyai
enzim triptophanase yang mempu
menghidrolisis triptopan menjadi tiga
senyawa diantaranya adalah indo.
Bakteri Klebsiella pneumonia menunjukan
hasil yang negative ditandai tidak terdapat
senyawa berwarna merah yang muncul
(Youtube : Kusnadi dan Asa Pustaka) dari media.
2) Langkah Kerja
a. Timbang media sebanyak 1,7 gram
3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium
MR-VP Broth. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label
dengan keterangan A, B, dan Kontrol.
(Sumber: indiamart.com)
b. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.
(Cappuccino, 2019)
c. Inokulasikan bakteri Escherichia coli ke dalam tabung medium
MR-VP Broth A secara aseptik.
(Cappuccino, 2019)
d. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.
(Cappuccino, 2019)
g. Tutup tabung dan tempatkan dalam rak tabung.
(Cappuccino, 2019)
i. Medium bakteri diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37˚C.
(Sumber: Youtube Praktikum Prodi TL Itenas Bandung)
j. Setelah diinkubasi, tetesi bakteri dengan reagen MR sebanyak 3
– 5 tetes. Kemudian, amati perubahan warna yang terjadi pada
medium.
Hasil Keterangan
Tabung A berisi bakteri Escherichia coli
menunjukan rekasi positif ditandai dengan
berubahnya warna media menjadi merah.
Artinya bahwa bakteri Escherichia coli
mengalami fermentasi glukosa yang
menghasilkan senyawa campuran asam.
Tabung B berisi bakteri Klebsiella
pneumonia menunjukan rekasi negative
karena warna medium tidak menjadi
merah.
(Youtube : Youtube Kusnadi)
3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium
MR-VP Broth. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label
dengan keterangan A, B, dan Kontrol
.
(Sumber: indiamart.com)
b. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.
Hasil Keterangan
Tabung A berisi bakteri Escherichia coli
menunjukan reaksi negates ditandai
dengan tidak berubahnya warna menjadi
merah pekat akan tetapi menjadi warna
coklat. Hal ini membuktikan bahwa
bakteri Escherichia coli tidak mampu
memproduksi acetoin.
2) Langkah Kerja
a. Timbang serbuk medium SCA menggunakan neraca analitik
hingga beratnya 23 gram.
(Sumber:Youtube Venny Patricia)
b. Larutkan 23 gram medium ke dalam 1 liter akuades dengan cara
dipanaskan pada suhu 80°C sambil diaduk menggunakan alat
hot plate and magnetic stirrer.
(Sumber: Canva.com)
c. Medium yang telah jadi dimasukkan kedalam tabung reaksi dan
ditutup dengan tidak terlalu rapat.
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
e. Setelah disterilisasi dan medium masih bersifat cair, tabung
reaksi dapat dimiringkan hingga 45 derajat atau lebih. Tunggu
medium hingga memadat dengan sempurna sebelum digunakan.
3) Langkah Kerja
a. Siapkan 3 tabung yang masing-masing berisi medium Simmon
Citrate. Tempatkan dalam rak tabung dan beri label dengan
keterangan A, B, dan Kontrol.
(Sumber: Wikipedia.org)
b. Sterilkan jarum inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin.
2) Langkah Kerja
a. Larutkan 30 gr SIM powder dalam 1 liter aquadest
(Sumber: Hafsan, 2014)
b. Panaskan dan homogenkan menggunakan hotplate dan magnetic
stirrer
(Sumber: https://youtu.be/4vHZZztxEm8)
3) Langkah Kerja
a. Sterilkan lup inokulasi di atas api Bunsen hingga membara.
Kemudian, biarkan hingga mendingin
Hasil Keterangan
Bakteri A positif terhadap Indole karena
pada permukaan media memiliki cincin
merah. Dan negative terhadap sulfur
ditandai dengan tidak berubahnya warna
media menjadi hitam
Bakteri B Negatif terhadap Indole karena
pada permukaan media tidak memiliki
cincin merah. Dan negative terhadap
(Youtube :Kusnadi, 2020)
sulfur ditandai dengan tidak berubahnya
warna media menjadi hitam
Bakteri C Negatif terhadap Indole karena
pada permukaan media tidak memiliki
cincin merah. Dan positif terhadap sulfur
ditandai dengan berubahnya warna
media menjadi hitam. Serta sifat bakteri
B adalah mortil (tersebar pada medium)
Bakteri D bersifat mortil dilihat
pertumbuhannya menyebar kesemua
media.
Bakteri E positif terhadap indol, sulfur
dan bersifat mortil. Ditandai dengan
adanya cincin merah pada permukaan
medium, medium berubah warna
menjadi hitam dan terlihat bahwa
pertumbuhan bakteri menyebar
F. Kesimpulan
1. Mikroorganisme melakukan proses metabolism untuk memperoleh energy,
metabolism adalah proses menguraikan molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana.
2. Untum mengetahui proses metabolisme dan hasil metabolism yang dilakukan
oleh mikroba diperlukan media dan senyawa khusus untuk mendeteksi hasil
dari metabolisme sehingga dapat mengetahui enzim yang terlibat didalam
proses metabolism tersebut
3. Uji yang dapat dilakukan adalah:
a. Uji Hidrolisis pati menggunakan Media Agar Pati. Hasil positif ditunjukan
dengan adanya zona bening pada koloni bakteri contohnya pada koloni
bakteri Bacillus subtilis
b. Uji Hidrolisis lipid menggunakan Media Agar Lipid. Hasil positif
ditunjukan dengan adanya zona bening atau zona lipase pada koloni bakteri.
c. Uji Hidrolisis Kasein menggunakan Media Agar Susu Skim. Hasil positif
ditandai dengan adanya zona bening pada bakteri contohnya pada bakteri
Bacillus subtilis
d. Uji Hidrolisis Gelatin menggunakan Media Nutrient Gelatin. Hasil positif
ditunjukan dengan media gelatin yang menjadi cair, contohnya pada bakteri
Proteus vulgaris
e. Uji Endoenzim
i. Fermentasi karbohidrat menggunakan Media Phenol Red Broth,
Dektrosa Broth, dan Sukrosa Brotth. Reaksi positif ditandai dengan
adanya perubahan warna pada media menjadi kuning atau bening
dan menghasilkan gas yang ditandai dengan adanya rongga pada
tabung durham
ii. Uji Enzim katalase menggunakan hydrogen peroksida (H2O2 3%).
Hasil positif ditunjukan dengan adanya gelembung pada bakteri jika
ditetesi dengan hydrogen peroksida. Contohnya pada bakteri
Streptococcus aureus.
iii. Uji reaksi susu litmus menggunakan media Agar Susu Litmus. Hasil
positif ditandai dengan perubahan warna. Contoh bakteri yang
positif dengan reaksi ini adalah Escherichia coli, Bacillus cereus,
Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa
f. Uji IMViC
i. Uji Indole menggunakan media kaldu tryptone. Hasil positif ditandai
dengan adanya cincin merah pada permukaan medium. Contoh
mikroba yang positif dengan uji ini adalah Escherichia coli.
ii. Uji Methyl Red Test menggunakan media MR-VP Broth. Hasil
positif ditunjukan dengan perubahan warna media menjadi merah.
Contoh bakteri yang positif dengan uji ini adalah Escherichia coli
iii. Uji Voges Proskauer menggunanan media MR-VP broth. Hasil
positif ditunjukan oleh perubahan media menjadi merah pekat,
contoh mikroba yang positif dengan uji ini adalah Klebsiella
pneumonia
iv. Uji Citrate menggunakan media Simmon Citrate Agar. Hasil positif
ditunjukan dengan perubahan warna media menjadi biru. Contoh
mikroba yang positif dengan uji ini adalah Klebsiella pneumonia.
g. Uji SIM (Sulfur, Indole and Motolity) menggunakan media Agar SIM.
Bakteri menghasilkan gas H2S medium akan tampak hitam, bila
menghasilkan indole yang ditetesi Reagen Kovac’s akan berwarna merah
dan bila hasil tusukan (stab) menyebar berarti motil.
G. Daftar Pustaka
Afrianty, Fitria. (2013). Keragaman Bakteri Endofit pada Kultivar Nanas (Ananas
comosus (L.) Merr) Leor dan Duri di Kabupaten Subang. Universitas
Pendidikan Indonesia
Cappuccino, JG. & Sherman, N. (2020). Microbiology: A Laboratory Manual. The
Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California.
Yanti, H. dan Kusnadi. (2020). Petunjuk Praktikum MIKROBIOLOGI. Departemen
Pendidikan Biologi – FPMIPA UPI
Swandi, M. K., Periadnadi, P., & Nurmiati, N. (2015). Isolasi bakteri pendegradasi
limbah cair industri minyak sawit. Jurnal Biologi UNAND, 4(1).
Vadila, Ajeng. (2018). Eksplorasi Bakteri dari Lumpur Hutan Mangrove
Leuweung Sancang, Kecamatan CIbalong, Kabupaten Garut, Jawa
Barat. Universitas Pendidikan Indonesia
W. Lay, Bibiana. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.