Anda di halaman 1dari 178

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA
--------------------RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016
PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016
PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016
PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016
PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016

PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016


PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016
PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016
PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016
PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016

PERIHAL
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN BATANGHARI
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN BUNGO
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA SUNGAI PENUH
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR BENGKULU
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN BENGKULU
SELATAN
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN LEBONG
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN MUKOMUKO
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN REJANG
LEBONG
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KABUPATEN CIANJUR

ACARA
SIDANG JAWABAN TERMOHON DAN TERKAIT

JAKARTA
SELASA, 12 JANUARI 2016

MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
-------------RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 124/PHP.BUP-XIV/2016
PERKARA NOMOR 82/PHP.BUP-XIV/2016
PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016
PERKARA NOMOR 136/PHP.BUP-XIV/2016
PERKARA NOMOR 143/PHP.KOT-XIV /2016
PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016
PERKARA NOMOR 10/PHP.GUB-XIV/2016
PERKARA NOMOR 69/PHP.KOT-XIV/2016
PERKARA NOMOR 59/PHP.BUP-XIV/2016
PERKARA NOMOR 66/PHP.BUP-XIV/2016
PERIHAL
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan
Perselisihan

Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil

Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan
Pemilihan

Bupati Batanghari
Bupati Bungo
Walikota Sungai Penuh
Gubernur Bengkulu
Bupati Bengkulu Selatan
Bupati Lebong
Bupati Mukomuko
Bupati Rejang Lebong
Walikota Bandar Lampung
Bupati Cianjur

PEMOHON
1. Sinwan dan Arzanil (PERKARA NOMOR 124/PHP.BUP-XIV/2016)
2. Sudirman Zaini dan Andriansyah (PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016)
3. Herman Muchtar dan Nuzran Joher (PERKARA NOMOR 143/PHP.KOT-XIV/2016)
4. Sultan B. Najamudin dan Mujiiono (PEMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.GUB-XIV/2016)
5. H. Reskan Effendi dan Rini Susanti (PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUP-XIV/2016)
6. Kopli Ansori dan Erlan Joni (PEMOHON PERKARA NOMOR 82/PHP.BUP-XIV/2016)
7. Sapuan dan Dedy Kurniawan (PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUP-XIV/2016)
8. Fatrolazi dan Nurul Khairiyah (PEMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016)
9. H. Tobroni Harun dan Komarunizar (PEMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOT-XIV/2016)
10. H. Suranto dan Aldwin Rahadian (PEMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUP-XIV/2016)
ACARA
Sidang Jawaban Termohon dan Pihak Terkait
Selasa, 12 Januari 2016, Pukul 08.10-16.29 WIB
Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI,
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat
SUSUNAN PERSIDANGAN
1)
2)
3)

Patrialis Akbar
Wahiduddin Adams
Suhartoyo

Ida Ria Tambunan


Wiwik Budi Wasito
Mardian Wibowo
M. Mahrus Ali
Surya Gilang R.
Ery Satria Pamungkas

(Ketua)
(Anggota)
(Anggota)
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti

Pihak yang Hadir:


A.

Pemohon Perkara Nomor 124/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Arzanil

B.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 124/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Aries Surya

C.

Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 124/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Taufik
2. Herlina

D.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 124/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Supriyadi
2. Suratno
3. Heru Widodo

E.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 90/PHP. BUP -XIV/2016:


1. Aries Surya
2. Benny Hutabarat
3. Edi Sutikno

F.

Termohon Perkara Nomor 90/PHP. BUP -XIV/2016:


1. Dailami
2. M. Sanusi
3. Pahmi
4. M. Syahrul

G.

Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 90/PHP. BUP -XIV/2016:


1. Sofian Hadi
2. Sumarsono
3. Muschison

H.

Pihak Terkait Perkara Nomor 90/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Safruddin Dwi Apriyanto

I.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 90/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Aristya Dewi Kusuma
2. Emi M. Simon
3. Dedi Haryanto
4. Fauzan Muslim

J.

Pemohon Perkara Nomor 143/PHP.KOT-XIV/2016:


1. Herman Muchtar
2. Nuzran Joher

K.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 143/PHP.KOT-XIV/2016:


1. Heru Widodo
2. Enny Maryani
3. Idris Yasin
4. Adithiya Diar
5. Muhammad Syahlan Samosir

L.

Termohon Perkara Nomor 143/PHP. KOT -XIV/2016:


1. Afrizal
2. Doni Umar
3. Fadli Khairon

ii

M.

Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 143/PHP. KOT -XIV/2016:


1. Herlina
2. Taufik

N.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 143/PHP.KOT-XIV/2016:


1. Indra Lesmana
2. Taufik Z.

O.

Pemohon Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Sultan Bachtiar Najamudin

P.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Zetriansyah
2. Liana H. Pasaribu
3. Zico Junius Fernando
4. Yusril Ihza Mahendra

Q.

Termohon Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Zainan Sagiman
2. Irwan Saputra
3. Eko Sugianto
4. Siti Baroroh
5. Aris Munandar

R.

Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Hotma Sihombing
2. Naslian

S.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 10/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Dewi Cynthia
2. Ari Yusuf Amir
3. Fajri A.
4. Siti Fatonah
5. Fredy Okta N.

T.

Pemohon Perkara Nomor 59/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Reskan Effendi
2. Rini Susanti

U.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 59/PHP.BUP-XIV/2016:


1. M. Hendra Kusumah Jaya
2. Aidi Johan
3. Amelia Denty
4. Gusti Pordimansyah

V.

Termohon Perkara Nomor 59/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Holman
2. Hendri
3. Yulian
4. Arif

W. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 59/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Rodiansyah Saputra
2. Agustam Rahman

iii

X.

Pihak Terkait Perkara Nomor 59/PHP.BUP-XIV/2016:


1. H. Dirwan Mahmud
2. Gusnan Mulyadi

Y.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 59/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Iwan Satriawan
2. Slamet Santoso

Z.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 82/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Irvan Yudha Oktara

A.

Termohon Perkara Nomor 82/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Sugiyanto
2. Sherly Juniarti
3. Hendri Aktawan
4. Iwan Saputra
5. Eko Sugiarto

B.

Kuasa Hukum Termohon Nomor 82/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Fernandes Mauriza

C.

Pihak Terkait Perkara Nomor 82/PHP.BUP-XIV/2016:


1. H. Rosjonsyah
2. Wawan Fernandez

D.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 82/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Imran Mamhmudi

E.

Pemohon Perkara Nomor 136/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Sapuan
2. Wismen A. Razak

F.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 136/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Dwi Putri Cahyawati
2. Sodikin
3. Sutejo Sapto Jalu
4. Septa Candra

G.

Termohon Perkara Nomor 136/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Ramadhan Gusti
2. Abdul Hamid Siregar
3. Irwansyah

H.

Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 136/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Rodiansyah Tri Saputra
2. Irvan Yudha Oktara

I.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 136/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Panca Darmawan
2. Usin Abdi Saputra Sembiring

J.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 116/PHP.BUP-XIV/2016:


1. M. Nuzul Wibawa
2. Aziz Fahri Pasaribu

iv

K.

Termohon Perkara Nomor 116/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Halid Syaifullah
2. Mansuruddin
3. Restu Satrio Wibowo
4. Eko S.

L.

Kuasa Hukum Termohon Nomor 116/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Agustam Rahman
2. Rodiansyah Saputra

M. Pihak Terkait Perkara Nomor 116/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Iqbal Bastari
N.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 116/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Ramdlon Naning
2. Safrudin
3. Abdul Syakir
4. Aswan Askun

O.

Pemohon Perkara Nomor 69/PHP.BUP-XIV/2016:


1. H. Tobroni Harun
2. Komarunizar

P.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 69/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Benny Haris Nainggolan
2. R. Aulia Taswin

Q.

Termohon Perkara Nomor 69/PHP.BUP-XIV/2016:


1. M.T. Aliansyah
2. Zainuddin
3. Fauzi Heri
4. Dedi
5. Feri

R.

Kuasa Hukum Termohon Nomor 69/PHP.BUP-XIV/2016:


1. M. Ridho
2. Frans Handrajadi

S.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 69/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Hamami
2. Hendri Ardiansyah

T.

Pemohon Perkara Nomor 66/PHP.BUP-XIV/2016:


1. H. Suranto
2. Aldwin Rahadian

U.

Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 66/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Unoto Dwi Yulianto
2. Utomo Karim
3. Hendriza Mora
4. Budi Budiman
5. Asep Rudiyana
6. Priyatna Alinafiah
7. Gan Gan Gunawan
8. Ade Yan Yan

V.

Termohon Perkara Nomor 66/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Anggy Shofia Wardani
2. Selly Nurdina
3. Hilman Wahyudi

W. Kuasa Hukum Termohon Nomor 66/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Memet Ahmad Hakim
2. Agus Hidayat
3. Oon Suhendar
4. Absar Kartabrata
5. Wawan Suhendra
X.

Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 66/PHP.BUP-XIV/2016:


1. Eddy Mulyono
2. Agus Dwiwarsono

Y.

KPU Pusat: Juri Ardianto

vi

SIDANG DIBUKA PUKUL 08.10


WIB
1.

HAKIM KETUA: PATRIALIS AKBAR


Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb.
Pemohon sudah siap, ya? Pihak Terkait? Dan Termohon, ya?
Berkasnya sini, Pak. Sekarang ini, persidangan kita mengenai Kabupaten
Batanghari, ya. Sebelum persidangan ini dimulai, saya atau kami, Hakim
Mahkamah Konstitusi ingin menyampaikan beberapa hal yang kami
anggap sangat penting, perlu, dan berguna dalam kerangka semua pihak
dan termasuk Hakim ingin mencari keadilan dan menegakkan keadilan di
Mahkamah ini.
Oleh karena itu, walaupun ini mungkin pagi ini saya sampaikan,
tapi ini berlaku untuk selama sidang.
Pertama, semua pihak siapa pun orangnya, jangan coba-coba
menghubungi Para Hakim. Sekali lagi, jangan coba-coba menghubungi
Para Hakim dengan cara apa pun.
Yang kedua, semua pihak melalui mana pun, jangan coba-coba
mengedarkan fitnah, karena fitnah adalah lebih kejam dari pada
pembunuhan. Karena ini ada dugaan sekarang sudah mulai ada fitnah
melalui media terhadap kami, Hakim Mahkamah Konstitusi.
Yang ketiga, kami ingin beritahukan bahwa keberhasilan Saudara,
menang atau tidak menang, itu bukan urusan Hakim, tapi itu adalah
urusannya Saudara. Apabila saudara benar, pasti menang. Kalau saudara
tidak benar, pasti tidak menang, siapa pun lawyer yang akan dibawa ke
sini. Tidak akan ada pengaruh sedikit pun oleh Hakim MK, membawa
Lawyer mana pun. Apakah dia memang betul-betul selama ini sebagai
lawyer, apakah dia sebagai pengamat, sebagai komentator, sebagai ahli
dihadirkan di sini sebagai lawyer, tidak ada pengaruhnya sama Hakim,
ya. Ini musti diketahui, karena ada gejala-gejala sebagian orang yang
sudah memulai memberikan komentar-komentar di media, tapi dia
pemain juga di sini. Ini kan tidak benar, di sini siap menang, siap kalah.
Menang karena data dan fakta. Kalah karena memang tidak mampu
membuktikan itu, ya.
Sekali lagi, saya ingin saya sampaikan dan tidak boleh satu orang
pun yang mengatur Mahkamah ini, ya. Yang bisa mengatur Mahkamah
ini adalah undang-undang, aturan hukum. Mudah-mudahan komentar
saya ini menjadi bagian pegangan kita selama persidangan, saya
ucapkan terbuka untuk umum dan direkam. Di luar sana juga lihat, para
pihak juga harus mengetahui itu, meskipun tidak mungkin semua dalam
setiap persidangan saya sampaikan.
Kami insya Allah akan mencoba menjaga nama baik, ya, marwah
lembaga Mahkamah ini. Jadi, kalau memang mau bicara, silakan terbuka
di depan sidang ini Saudara sampaikan dengan sopan. Kami selama ini
1

cukup memberikan toleransi agar dianggap, jangan dianggap tidak


memihak, meskipun sebetulnya komentarnya juga sudah terlalu jauh,
ingin mengatur MK ini.
Jadi, kepada para pihak, kalau ada komentar-komentar pihakpihak yang ada dalam persidangan ini ingin mengatur MK, abaikan, ya,
saudara enggak usah terpengaruh dan kami sudah berprinsip tidak akan
ada pengaruh dari siapa pun di dalam pengambilan keputusan, kecuali
dengan kebenaran dan keadilan yang Saudara buktikan dalam
persidangan ini, ya. Siapa yang melakukan fitnah, kami akan Memproses
sesuai dengan aturan hukum. Insya Allah, kami yakin sembilan Hakim
MK punya komitmen seperti itu. Jadi mohon maaf, saya ingin
menyampaikan ini kepada saudara sekalian. Saya tidak pernah juga
bicara seperti ini selama persidangan, saya memang agak santai ya, tapi
ini adalah dalam rangka untuk kepentingan kita semua, ya. Baik, kita
mulai acara kita ini.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sidang Perkara Nomor 124/PHP.BUP-XIV/2016, dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X
Ini kesempatan bagi Pihak Terkait untuk memberikan keterangan
dan jawaban dari Pihak Termohon. Kami mohon dengan hormat ya,
untuk bisa kita saling memahami, waktu kita sangat terbatas karena
memang jadwal-jadwal perjalanan persidangan ini sudah ditetapkan oleh
Mahkamah sesuai dengan waktu-waktunya, sehingga kalau pun kami
ingin membatasi waktu pada Saudara sekalian janganlah ini dianggap
sebagai sesuai yang tidak memberikan kesempatan yang luas. Yang
paling penting, Saudara bisa menyampaikan pokok-pokok masalah dan
secara tertulis itu disampaikan Insya Allah akan kami lakukan kajian
terhadap jawaban maupun keterangan yang tertulis. Jadi tidak kalah
pentingnya, jauh lebih penting yang tertulis itu. Kadang-kadang memang
lupa menyampaikan, ya.
Oke, baik. Untuk Pihak Terkait dan Termohon, kami memberikan
kesempatan waktu masing-masing 15 menit, ya. 15 menit silakan Anda
bicara apa pun. Sekarang silakan kepada Pihak Terkait ... Termohon
dulu, ya.
Mohon maaf, ini Pak Heru sudah pegang mik aja ini. Harusnya
memang Termohon dulu, Pihak Terkait nanti ikuti. Karena yang di
mohon itu adalah KPU-nya. Baik ya, sekarang silakan Termohon dalam
waktu 15 menit.

2.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Assalamualaikum wr. wb.
Kami Taufik, S.H., Herlina, S.H.

3.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Mohon maaf, mohon maaf. Tadi belum perkenalkan diri, ya,
belum perkenalkan diri. Sebentar, mohon maaf. Ya karena ada
pengantar umum tadi. Silakan Pemohon memperkenalkan diri dulu
supaya direkam kehadirannya.

4.

KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: ARIES SURYA


Assalamualaikum wr. wb.

5.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Wassalamualaikum.

6.

KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: ARIES SURYA


Terima kasih, Yang Mulia. Kami Pemohon hadir kuasanya saya
sendiri Aries Surya dan Prinsipal Calon Wakil Bupati Batanghari H.
Arzanil. Terima kasih, Yang Mulia.

7.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Arzanil, Pak Arzanil, ya. Baik, silakan Pihak Terkait perkenalkan
diri.

8.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Terima kasih, Yang Mulia.

9.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.

10.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Assalamualaikum wr. wb.

11.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Wassalamualaikum.

12.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Selamat pagi dan salam sejahtera. Pihak Terkait Pasangan Calon
Nomor Urut 2 dalam perkara ini yang hadir Kuasa Hukumnya, Yang
Mulia, kami bertiga Supriyadi, Suratno, dan saya sendiri Heru Widodo.
Terima kasih, Yang Mulia.

13.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik, terima kasih.
Termohon, silakan perkenalkan diri.

14.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Terima kasih, Yang Mulia.
Assalamualaikum wr. wb.

15.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Wassalamualaikum.

16.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Kami Taufik, S.H., dan Herlina, S.H., Kuasa Hukum dari KPU
Kabupaten Batanghari, yang hadir juga di sini adalah Komisioner adalah
dari KPU. Berdasarkan surat kuasa tanggal 6 Desember 2015 bersama ini
mengajukan jawaban atas permohonan Pemohon atas nama Sinwan,
S.H. dan H. Arzani Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Batanghari Tahun 2015 mengenai perselisihan penetapan perolehan
suara hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Batanghari Tahun 2015.
Jawaban kami ini terdiri dari dua bagian (...)

17.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Sebentar. Ini sudah diperkenalkan semua, ya? Cukup, ya?

18.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Sudah.

19.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke. Sekarang Saudara bisa masuk ... 15 menit dari sekarang.

20.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Ya, jawaban kami ini terdiri dari dua bagian yaitu dalam eksepsi
dalam pokok perkara.
Dalam eksepsi konsentrasi kami pada wewenang Mahkamah
Konstitusi dan permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat formil.
Yang kedua, dalam pokok perkara, konsentrasi kami pada ...
menjawab dalil-dalil Pemohon mengenai pelanggaran yang dituduhkan
kepada Termohon kepada kami.
Jadi kami mulai kepada wewenang Mahkamah Konstitusi. Bahwa
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi Undang-Undang Pasal 157
ayat (3) menyebut, Perkara perselisihan penetapan perolehan suara
hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai
dibentuknya badan peradilan khusus.
Bahwa materi permohonan Pemohon tidak berkaitan dengan
perselisihan penetapan perolehan suara Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati
Kabupaten
Batanghari.
Permohonan
Pemohon
hanya
menguraikan pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif.
Berdasarkan uraian tersebut di atas menurut Termohon, Mahkamah
Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara
permohonan Pemohon, untuk itu sudah sepatutnya permohonan
Pemohon ditolak.
Permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat formil bahwa
berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang Pasal
158 ayat (2) huruf b menyebut, peserta pemilihan bupati dan wakil
5

bupati serta walikota dan wakil walikota dapat mengajukan permohonan


pembatalan penetapan hasil perhitungan perolehan suara dengan
ketentuan:
B. Kabupaten atau kota dengan jumlah penduduk sampai dengan
250.000 jiwa sampai dengan 500.000 jiwa, pengajuan perselisihan
perolehan suara dilakukan apabila terdapat perbedaan paling banyak
sebesar 1.5% dari penetapan hasil perhitungan perolehan suara oleh
KPU kabupaten/kota.
Bahwa penduduk Kabupaten Batanghari pada saat pemilihan
bupati dan wakil bupati berdasarkan data kependudukan 3 305.148 jiwa.
Sementara jumlah daftar pemilih tetap sebanyak 189.008 jiwa pemilih.
Dengan perincian pemilih jenis kelamin laki-laki sebanyak 96.441 jiwa
dan pemilih jenis kelamin perempuan 92.567 pemilih, sisanya tidak dapat
dikategorikan sebagai pemilih.
Bahwa hasil perolehan suara yang diperoleh masing-masing
pasangan calon berdasarkan rekapitulasi hasil perhitungan suara,
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati pada pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Batanghari Tahun 2015 sebagaimana keputusan
Komisi Pemilihan Umum Batanghari Nomor 133/KPTS/KPU.KAB/005435322/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan
Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batanghari
Tahun 2015 tanggal 17 Desember 2015 adalah sebagai berikut.
Nama Pasangan Calon H. Ardian Faisal S.E., M.Si. dan
Muhammad Komuri Qomarudin, Nomor Urut 1, perolehan
suara=12.285 pemilih suara.
Ir. H. Saha Syahirsah S.E., dan H. Hj. Sofia Joesoef S.H.,
Nomor Urut 2=50.781 suara.
Camelia Puji Astuti S.Sn., M.A. dan H. Muhammad Amin M.A.,
Nomor Urut 3=27.160 suara.
Sinwan S.H. dan H. Arzanil, Nomor Urut 4=88 48.867 suara.
Dengan demikian, Nomor Urut 2 Ir. H. Sahir Sah S.E. dan H. Sofia
Joesoef S.H. menduduki peringkat pertama suara terbanyak memperoreh
memperoleh 50.781 suara. Nomor Urut 4, Sinwan S.H. dan H. Arzanil
menduduki peringkat kedua dengan perolehan suara sebanyak 48.867.
Nomor Urut 3, Camelia Puji Astuti S.Sn., M.A. dan H. Muhammad Amin
M.A. menduduki peringkat ketiga dengan perolehan suara sebanyak
27.160 suara. Sedangkan Nomor Urut 1, H. Ardian Faisal S.E., M.Si. dan
Muhammad Qomarudin menduduki peringkat keempat dengan perolehan
suara 12.285 suara.
Bahwa selisih perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 2
dengan Pasangan Calon Nomor Urut 4 adalah sebesar 50.781 suara 84.000 48.867 suara=1.914 suara.
Bahwa mengacu pada pasal 6 ayat (2) huruf b dan ayat (3)
peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015, maka batas
maksimal selisih perolehan suara untuk dapat mengajukan permohonan
6

sengketa perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten


Batanghari Tahun 2015 di Mahkamah Konstitusi adalah sebesar 1.5%x50
50.781 suara=762 suara.
Dengan demikian, apabila selisih suara yang diperoleh oleh
Pasangan Nomor Urut 2 dengan Pasangan Calon Nomor Urut 4 maksimal
sebanyak 762 suara, maka Pemohon dapat mengajukan permohonan
sengketa perselisihan hasil. Akan tetapi selisih suara yang diperoleh oleh
Pasangan Nomor Urut 2 dengan suara yang diperoleh Pasangan Nomor
Urut 4 adalah sebanyak 1.914 suara. Dengan demikian, selisih suara
tersebut lebih dari 1.5%.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas sangat jelas tergambar
bahwa permohonan Pemohon tidak memenuhi persyaratan secara formal
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 6 ayat 2 huruf d dan ayat 3
peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015. Untuk itu sudah
selayaknya permohonan Pemohon tidak diterima atau ditolak.
Kami masuk dalam pokok perkara. Bahwa Termohon secara tegas
menolak dalil-dalil permohonan Pemohon kecuali terhadap hal-hal yang
diakui kebenarannya dalam jawaban ini oleh Termohon.
Bahwa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batang Hari
telah dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Batang Hari
pada tanggal 9 Desember Tahun 2015 yang diikuti empat pasangan
calon sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Batang Hari Nomor 85/KPTS/KPU-Kab/005435322/2015 tertanggal 24
Agustus 2015 tentang Penetapan Pasangan Peserta Pemilih Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Batang Hari, yaitu sebagai berikut.
Ardian Faisal dan Muhammad Qomarudin, memenuhi syarat.
Syahirsyah, memenuhi syarat. Camelia Puji dan M. Amin, memenuhi
syarat. Sinwan, memenuhi syarat. Berdasarkan berdasar bahwa
berdasarkan keputusan Komisi Umum Pemilihan Umum Kabupaten
Batang Hari Nomor 87 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon
Bupati Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Batang
Hari tertanggal 25 Agustus 2015 adalah sebagai berikut: Ardian Faisal,
S.E., M.Si. dan Muhammad Qomarudin, Nomor Urut Pasangan Nomor 1.
Ir. H. Syahirsah, S.H., S.Y., dan H. Sofia Joesoef, S.H., Nomor Urut 2.
Camelia Puji Astuti S.Sn., M.A., Nomor Urut 3. Sinwan, S.H., dan H.
Arzanil, Nomor Urut 4.
21.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Termohon, ya?

22.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Ya.
7

23.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Kalau bisa langsung to the point.

24.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Ya.

25.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Misalnya, ya, yang antara lain, yang dipersoalkan yang mesti
dijawab itu undangan tidak diberikan kepada 23.903 pemilih, kemudian
tidak ada sosialisasi, rinciannya bahkan rincian pemilih juga enggak jelas,
kemudian ada persoalan di LP anak, ya. Bahkan di situ juga diduga
bukan warga negara bukan warga Kabupaten Batang Hari, kemudian
surat dari panwas tentang masalah belum ada identitas pemilih.

26.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Ya, ya.

27.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ada 17 laporan yang tidak dilaksanakan, dan lain sebagainya.
Coba langsung ke situ.

28.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Terima kasih, Majelis.

29.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.

30.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan selisih suara Pemohon
dengan pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak disebabkan
oleh adanya puluhan ribu pemilih yang terdaftar dalam DPT tetapi tidak
mendapatkan undangan pemilihan sehingga telah dihalang-halangi
8

haknya oleh Termohon untuk dapat menggunakan hak pilihnya


khususnya di Kecamatan Banyubang, Muara Bulian, dan Pemayung.
Pemohon Termohon sangat keberatan atas dalil permohonan
Pemohon tersebut di atas dikarenakan Termohon beserta jajarannya di
tingkat bawah, PPK, PPS, dan KPPS telah menyampaikan undangan
pemilihan kepada pemilih yang terdaftar dalam DPT termasuk pemilih
yang terdaftar dalam DPT di Kecamatan Banyubang, Muara Bulian, dan
Pemayung.
Bahwa terkait dari permohonan Pemohon yang menyatakan
banyaknya pemilih yang tidak terdaftar tapi mendapatkan kesempatan
memberikan suara di TPS sebagaimana yang tertuang dalam perbaikan
permohonan Pemohon.
Bahwa berdasarkan ketentuan Termohon jelaskan bahwa hal
tersebut telah sesuai dengan peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2015.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, tentunya akan memberi
kesempatan kepada pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb 1
tetap dapat menggunakan hak pilihnya di atas, setiap TPS yang
selanjutnya dituangkan dalam DPTb 2.
Dalil permohonan Pemohon yang menyatakan adanya pemilih
siluman sejumlah 46 orang yang mencoblos di TPS 24 Kelurahan Rengas
Sondong, Kecamatan Muara Bulian yang merupakan TPS lembaga
pemasyarakatan, tidak benar dan hanya dalil yang mengada-ada. Tidak
ada pemilih siluman yang dimaksud oleh Pemohon. Akan tetapi yang ada
adalah pemilih pindahan yang menggunakan Model A5 KWK
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2015
tentang pemungut Pemungutan dan Perhitungan Suara Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati dan atau Wakil
dan Wakil Walikota Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2).
Bahwa terkait dalil Pemohon yang menyatakan di TPS 3 Desai
Sungai Desa Sungai Bulu, Kecamatan Muara Bulian terdapat dua kotak
suara di TPS tersebut, dimana salah satunya diperuntukkan untuk
lembaga pemasyarakatan LP Anak dan Wanita Sungai Bulu sebagaimana
yang tertuang dalam permohonan Pemohon pada halaman 11 angka 11,
dapat Termohon jelaskan bahwa pemilih yang dalam daftar pemilih
tetap, DPT di TPS 3, Desa Sungai Bulu, Kecamatan Muara Bulian adalah
menjadi satu dengan warga binaan yang ada dalam lembaga pemasya
pemasyarakatan.
Bahwa dikarenakan tidak terdapatnya TPS khusus di lembaga
pemasyarakatan, sehingga untuk memudahkan petugas KPPS dan warga
binaan yang ada dalam lembaga pemasyarakatan, maka disediakan
tambahan kotak suara Pilkada Gubernur Jambi dan wak dan Pilkada
Kabupaten Batang Hari di lembaga tersebut.
Bahwa terkait di TPS 3 Kelurahan Sungai Bulu, Kecamatan Muara
Bulian, ada 94 orang yang terdaftar pada DPT Sungai Bulu pada lembaga
pemasyarakatan yang tidak semua warga Kabupaten Batang Hari, perlu
9

Termohon tanggapi bahwa 94 orang yang terdaftar dalam DPT dapat


menggunakan hak pilihnya untuk memilih gubenur dan wakil gubernur,
bupati dan wakil bupati. Hal tersebut dilakukan berdasarkan rekomendasi
Panwas Kecamatan Muara Bulian sesuai dengan Undang-Undang Nomor
15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilhan Umum. Pasal 42 huruf J
berbunyi, Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang
disampaikan oleh panwas kecamatan.
Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan adanya pemilih yang
masih anak-anak atau di bawah umur ikut memberi suara di TPS 21,
Kelurahan Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian yang telah dilaporkan
oleh Pemohon kepada Panwas Pemilihan Kabupaten Batang Hari,
sebagaimana yang tertuang dalam permohonan Pemohon pada halaman
12 angka 13 adalah tidak benar dan hanya mengada-ada.
Bahwa berdasarkan pernyataan ketua KPPS TPS 21 Kelurahan
Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, tidak benar adaya pemilih di
bawah umur, yang menggunakan hak pilih di TPS 21, Kelurahan Muara
Bulian dengan menggunakan identitas milik orang lain, yang berdomisili
di Kabupaten Muara Gambi. Sebagaimana yang ... sebagaimana dengan
tidak adanya keberatan yang diajukan oleh saksi pasangan calon dalam
formulir keberatan.
Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan ditemukan lima orang
yang tidak terdaftar di DPT, tapi ikut memberi suara di TPS Desa Bungku
Kecamatan Bajubang dengan menggunakan identitas orang lain, pada
pemilukada bupati dan wakil bupati tahun 2015 dengan menggunakan
kartu keluarga Kabupaten Muara Jambi, yang telah dilaporkan Pemohon
pada panwas pemilihan ... pemilih ... pemilihan Kabupaten Batang Hari.
Bahwa berdasarkan pernyataan anggota KPPS TPS 1 Desa
Bungku, menyatakan pemilih yang mengunakan hak pilih TPS 1 Desa
Bungku adalah benar warga Desa Bungku dan hanya satu orang yang
menggunakan Model A-5. Sebagaimana tidak adanya keberatan yang
diajukan oleh saksi pasangan calon dalam formulir keberatan.
Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan adanya pembukaan kotak
suara di TPS 2 Desa Lopak Aur, Kecamatan Pemayung yang tidak
dilakukan menurut data ... tata cara yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang telah dilaporkan Pemohon kepada panwas.
Berdasarkan pernyataan Ketua KPPS TPS 2 Desa Lopak Aur, Kecamatan
Pemayung, menyatakan tidak pernah membuka kotak suara,
sebagaimana tidak adanya keberatan yang diajukan oleh saksi pasangan
calon dalam formulir ... formulir keberatan (...)
31.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Lima menit lagi, ya.

10

32.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan KPPS di TPS 6, Desa
Lubuk Ruso tidak mengakomodir pemilih yang dalam keadaan sakit
adalah tidak benar. Karena sejak pembukaan sampai acara penutupan
pemungutan suara, tidak ada satu pun keluarga sanak atau family dari
keluarga yang sakit melapor ke TPS untuk mendapat mengunakan hak
suaranya, sesuai denga ketentuan dari Ketua KPPS TPS 6 Desa Lubuk
Ruso, Kecamatan Pemayung.
Dengan demikian, dalil Pemohon tidak berdasarkan dan harus
dikesampingkan.
Untuk dalil-dalil permohonan Pemohon selebihnya sudah kami
masukkan dalam jawaban ini, Yang Mulia (...)

33.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.

34.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Kami bacakan. Berdasarkan alasan-alasana yang telah Termohon
uraikan di atas, maka Termohon memohon agar Yang Terhormat Majelis
Hakim Konstitusi pada Mahkamah Agung ... Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara
ini, berkenan untuk menjatuhkan putusan yang amar putusannya
sebagai berikut.
Dalam eksepsi, menerima dan mengabulkan eksepsi Termohon
untuk seluruhnya.
Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya, menyatakan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Batang Hari Nomor 133/KPTS/KPU-KAB/005-435322/2015 tentang
Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dan Hasil
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Tahun 2015, tertanggal
17 Desember 2015 adalah sah menurut hukum.
Tiga, menyatakan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Batang Hari Tahun 2015 adalah sah menurut hukum.
Atau apabila Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Jakarta 12 Januari 2016, hormat kami Kuasa Hukum Termohon
Herlina, S.H., Taufik, S.H., Fauzan Dispa, S.H.

11

35.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik.

36.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Terima kasih, Majelis.

37.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, terima kasih. Pas, ya bukti Termohon ini, TA-001 sampai
dengan TN-014, betul, ya?

38.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: TAUFIK


Ya, Majelis betul.

39.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, kita sahkan dulu, ya. Sudah diverifiaksi.
KETUK PALU 1X

Silakan, Pihak Terkait.


40.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Terima kasih, Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi.
Sebelum kami menyampaikan keterangan Pihak Terkait, perkenankan
menyampaikan ... mem ... renvoi terhadap beberapa kesalahan ketik.
Pada halaman 11, Yang Mulia, mohon izin di baris ketiga dari bawah, itu
peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10, 10-nya belum terketik,
mohon maaf.

41.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Halaman berapa?

42.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Halaman 11, Yang Mulia.
12

43.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Halaman 11 (...)

44.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Baris ketiga dari bawah.

45.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.

46.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Kemudian renvoi berikutnya, halaman 17. Kesimpulan itu
harusnya V, tertulis III dan petitum harusnya VI tertulis IV. Itu saja,
Yang Mulia.

47.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, silakan lanjutkan.

48.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Kemudian juga satu lagi mohon maaf, pada persidangan yang lalu
kami mengajukan permohonan Pihak Terkait itu seharusnya tertulis
tanggal 7 Januari, tapi dalam ... terketik 8 Januari.

49.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Tidak apa-apa, ngak apa-apa, sudah sah.

50.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Terima kasih, Yang Mulia. Untuk mempersingkat waktu dalam
keterangan Pihak Terkait yang sudah kami sampaikan kemarin, namun
pada hari ini kami lakukan perbaikan dan sudah disampaikan melalui
kepaniteraan.
Pertama, mengenai kedudukan hukum Pihak Terkait bahwa Pihak
Terkait (...)
13

51.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Lanjut saja itu.

52.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Sudah, ya. kemudian yang berikutnya, Yang Mulia. Dalam eksepsi
kami ada 2 eksepsi. Pertama adalah perkara yang diajukan oleh
Pemohon bukan kewenangan Mahkamah Konstitusi oleh karena
permasalahan yang dipersoalkan oleh Pemohon pada tingkatan proses
penyelenggaraan telah disediakan lembaga penyelesaiannya melalui
Panwas Kabupaten Batanghari yang dapat ditindak lanjuti ke Gakkumdu.
Apabila berunsur pidana ke KPU kabupaten apabila unsur pelanggaran
administrasi, ke DKPP, apabila berunsur pelanggaran kode etik atau
diputus oleh Panwas, apabila berunsur sengketa antar peserta dengan
peserta dan atau penyelenggara. Dan apabila benar telah terjadi
permasalahan hukum sebagaimana Pemohon dalilkan dalam
permohonannya maka tentunya Pemohon sebagai pihak yang dirugikan
dapat menggunakan hak konstitusionalnya untuk mencari keadilan
sesuai dengan lembaga yang telah disediakan peraturan perundangundangan.
Kemudian eksepsi yang kedua,Yang Mulia. Menurut hemat Pihak
Terkait Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum atau legal
standing. Bahwa penduduk jumlah ... mohon maaf, jumlah penduduk
Kabupaten
Batanghari tahun 2015 berdasarkan data PPS adalah
258.016 jiwa. Kemudian perolehan suara dari Pihak Terkait adalah
50.781 suara , sedangkan Pemohon adalah 48.867 suara. Dengan
demikian syarat batas maksimal Pemohon untuk mengajukan
permohonan ke Mahkamah Konstitusi adalah 1,5%x50.781 suara,
sehingga ditemukan angka 762 suara. Sedangkan selisih perolehan
antara Pemohon dengan Pihak Terkait adalah 50.781 suara dikurangi
48.867 suara sehingga ditemukan angka 1.914 suara. Oleh karena itu
permohonan pihak ... permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat
maksimal selisih suara sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 5 Tahun
2015, Pasal 6 ayat (3).

53.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Menurut Saudara berapa persentasenya itu?

14

54.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Persentase maksimal (...)

55.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Selisih suaranya ini?

56.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Selisih suara ya. selisih suara yang diperoleh oleh Pemohon itu
3,8%, Yang Mulia. Sebagaimana kami uraikan dalam keterangan
halaman 6.

57.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke.

58.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Kemudian, Yang Mulia, kami lanjutkan. Meskipun Pemohon dalam
permohonannya menyatakan persentase selisih dengan Pihak Terkait
sebesar .. sebanyak 1,33% namun hitungan tersebut menurut hemat
Pihak Terkait tidak mempunyai dasar hukum yang jelas. Atas dasar
argumentasi Pihak Terkait tersebut maka beralasan hukum bagi Pihak
Terkait untuk memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk
menjatuhkan putusan sela dengan menyatakan permohonan Pemohon
tidak dapat diterima.
Kemudian, Yang Mulia. Masuk ke dalam pokok permohnan. Pihak
Terkait akan fokus menanggapi apa yang secara langsung yang
dialamatkan kepada Pihak Terkait namun tidak tertutup kemungkinan
juga menanggapi tuduhan yang sematkan kepada Termohon apabila
tuduhan tersebut dapat merugikan kepentyingan Pihak Terkait.
Yang Mulia, bantahan-bantahan Pihak Terkait diantaranya tentang
puluhan ribuh pemilih yang terdaftar dalam DPT pada Pemilukada tidak
mendapatkan undangan pemilih, menurut Pihak Terkait hal tersebut
adalah tidak benar. Oleh karena berdasarkan bukti PT-3, PT-4 sampai
dengan PT-7 yang kami sampaikan dipersaidangan ini, persentase
partisipasi pemilih yang menggunakan hak suaranya di 3 kecamatan
sebagaimana disebutkan Pemohon adalah 74,84% telah menggunakan
hak pilihnya, quad naon apabila benar terdapat beberapa pemilih yang
tidak mendapatkan undangan padahal namanya terdaftar dalam DPT,
15

maka mereka masih tetap menggunakan hak pilinya dengan menunjukan


KTP atau kartu keluarga, ke TPS di tempat mereka terdaftar dalam DPT.
Kami juga sampaikan Yang Mulia. Di dalam keterangan ini agregat
perbandingan antara data pemilih dengan pengguna hak pilih di ... di 3
kecamatan Muara Bulian, Pemayung, dan Bajubang di mana pemilih
daqlam DPT data pemilihnya adalah 93.321 akumulasi 3 kecamatan,
Yang Mulia.
Kemudian penggunah hak pilih di 3 kecanatan itu adalah 69.418.
59.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Di halaman berapa itu?

60.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Halaman 9, Yang Mulia.

61.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke.

62.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Ya, kemudian perbandingan data pemilih dalam DPTB-1 di 3
kecamatan itu hanya 663 orang, kemudian pengguna hak pilih dalam
DPTB-1=443, kemudian dalam DPPH di 3 kecamatan 293, pengguna hak
pilih dalam DPPH=290. Kemudian yang terakhir pengguna hak pilih
dalam DPTH-2 ... DPTB-2 maksud saya adalah 1.637 dan penggunanya
adalah 1.637, sama.
Oleh karena itu, dalil sebagaimana disebutkan oleh Pemohon itu
tidak beralasan menurut hukum. Kemudian berikutnya, Yang Mulia, perlu
Pihak Terkait bantah tentang adanya dugaan pemilih yang tidak
terdaftar, tetapi dapat memberikan suaranya di TPS. Kami sampaikan
klarifikasi bahwa pada dasarnya pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT
diperbolehkan menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan atau
menunjukkan KTP, atau Kartu Keluarga kepada petugas di TPS
setempat. Pun, pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTB-1,
tidak diharamkan memberikan suaranya, karena mereka dapat
memberikan suaranya apabila mampu menunjukkan identitas kepada
petugas KPPS.
Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 10 ayat (1) PKPU Nomor
10 Tahun 2015 bahwa dalam hal pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT
dan DPTB-1 dapat menggunakan
hak pilihnya dengan ketentuan
16

menunjukkan Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, Paspor atau


identitas lain kepada KPPS saat pemungutan suara. Juga didaftar pada
DPTB-2 ke dalam formulir model ATB-2-KWK. Dengan demikian, secara
jelas bahwa pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT atau DPTB-1, dapat
memberikan suaranya dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Batanghari.
Kemudian, Yang Mulia, perlu juga kami klarifikasi tentang pemilih
yang tinggal di daerah, yang bukan domisilinya, juga tidak menutup
kemungkinan dapat menggunakan hak pilihnya. Pemilih dimaksud,
dimasukkan dalam pemilih pindahan atau DPPH sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 ayat (1) PKPU Nomor 10 Tahun 2015. Terhadap DPPH
yang baru ditetapkan pada tanggal 9 Desember, tidak ada larangan
dalam ketentuan norma hukum yang berlaku, pemilih tetap dapat
menggunakan haknya apabila mereka telah memiliki formulir model A-5KWK, sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat (8) PKPU Nomor 10, Tahun
2015.
Selanjutnya, Yang Mulia. Perlu juga Pihak Terkait sampaikan
bantahan tentang adanya keterlibatan aparatur sipil negara serta
ketidaknetralan PNS dengan mendukung Pasangan Calon Nomor Urut 2.
Dalam persidangan ini kami sampaikan bantahan bahwa Pihak Terkait
tidak pernah menyuruh mau pun memerintahkan Kepala Desa Tebing
Tinggi untuk memaksa atau pun mengancam warganya dengan tidak
akan mengeluarkan surat apa pun, apabila tidak memilih Pasangan
Nomor Urut 2.
Pihak Terkait juga mebantah tidak pernah memerintahkan
Kalapas, Kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Muara Bulian untuk
mengajak binaanya mencoblos Pasangan Nomor Urut 2. Dugaan
pelanggaran tersebut juga telah terbantahkan dengan tidak adanya
tindak lanjut laporan Pemohon kepada panwas dengan laporan Nomor 6
dan seterusnya. Sehingga, telah jelas bahwa apa yang dituduhkan oleh
Pemohon kepada Pihak Terkait tersebut tidak pernah terjadi.
Kemudian, Yang Mulia, yang terkahir bantahan Pihak Terkait
tentang adanya dugaan money politics yang dilakukan oleh Pasangan
Calon Nomor Urut 2. Dengan ini kami sampaikan bahwa Pasangan Calon
Nomor Urut 2 tidak pernah melakukan praktik politik uang di masyrakat,
baik yang dilakukan oleh pasangan calon maupun oleh tim sukses
psangan calon. Dugaan prakting uang yang didalilkan tersebut tidak
pernah tercatat dalam Register Laporan Panwas Kabupaten Batanghari.
Oleh karena itu, dalil Pemohon yang tersebut tidak beralasan
menurut hukum. Justru sebaliknya, Yang Mulia, sebagaimana kami
uraikan dalam poin IV. Pelanggaran-pelanggaran banyak dilakukan oleh
Pemohon, oleh karena Pemohon adalah Pasangan calon incumbent, yang
leluasa mengarahkan para PNS untuk dijadikan mesin pemenangannya.
Di antaranya adalah istri dari Pasangan Calon Nomor Urut 4 atau istri
bupati incumbent atas nama Ibu Siti Fatimah. Ketika itu menggunakan
17

fasilitas negara dalam sebuah acara Hari Ulang Tahun Kabupaten


Batanghari, namun menggunakan kesempatan tersebut untuk
berkampanye.
Kemudian keterlibatan Pegawai Negeri Sipil yang dikerahkan oleh
pasangan calon incumbent, di antaranya terjadi di Desa Kenam,
Kecamatan Muara Bulian. Ketika itu 28 Oktober 2015 dengan melibatkan
PNS, Pejabat PNS di lingkungan pemerintahan Kanbupaten Batanghari
atas nama, M. Kadhafi selaku Kepala Bidang Pembukuan dan Pelaporan
Dispenda Kabupaten Batanghari ketika Pemohon melakukan sosialisasi
pencalonannya dan pelanggaran ini kami buktikan dengan bukti P-18 dan
P-23.
Kemudian juga, Pemohon melakukan pealnggaran di Desa Selat,
Kecamatan Pemayung yang melibatkan Pejabat PNS. Di antaranya
adalah Saiful, Kabid. Pendapatan Daerah Dispenda Kabupaten
Batanghari yang dengan sengaja dan sadar mengajak pemilih untuk
memilih Pasangan Calon Nomor Urut 4 serta membagikan sejumlah uang
kepada masyarakat yang disaksikan oleh Saudara Manto, selaku tim
sukses pasangan calon Pihak Terkait.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Pemohon, pelanggaran lainnya,
Yang Mulia, yang juga dilakukan oleh Pemohon, melibatkan dan
menghadirkan PNS pada saat pengukuhan tim kampanye Pemohon di
Kecamatan Muara Bulian sebagaimana kami buktikan di PT-23. Juga
dilaksanakan pertemuan guru-guru Paud dan TK se-Kecamatan Bajubang
pada tanggal 2 Desember di tempat TK Mahbaul Ulum, Kelurahan
Bajubang. Pada pertemuan tersebut melibatkan Sekda Batang Hari dan
Kadispenda Batang Hari. Beliau mengarahkan kepada guru-guru Paud
dan di se-Kecamatan Bajubang dengan dengan men melantur
melantunkan sebuah pantun yang berbunyi Ikan bujuk ikan sepat, kalau
mau nyucuk cucuk nomor 4.
Kemudian juga PLT Sekda masih begitu aktif melakukan kegiatan
pemenangan. Di antaranya adalah pertemuan di rumah Kades Bukit Sari
di mana Kecamatan Maro Sebo Ilir, melibatkan sejumlah pejabat di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Batang Hari diantaranya adalah
Camat Muara Bulian atas nama Fatoni, kemudian Sekertaris Dinas
Peternakan dan Perikanan Saudara Muchsin. Dan pada pertemuan
tersebut Sekda aktif mengarahkan untuk mengajak dan memilih
Pasangan Nomor Urut 4. Terbukti, Yang Mulia, dari pelanggaran yang
dilakukan tersebut di kecamatan tersebut Nomor 4 berhasil unggun
unggul suaranya dibandingkan pasangan calon lainnya.
63.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


3 menit lagi, Pak Heru.

18

64.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Baik, Yang Mulia. Pelanggaran-pelanggaran lain yang dilakukan
oleh Pasangan Calon Pemohon dengan melibatkan PLt Sekda, kemudian
Ketua BPD, Kepala UPDD sudah kami uraikan secara rinci dalam
keterangan Pihak Terkait termasuk di dalamnya adalah politik uang yang
juga dilakukan oleh Pemohon. Atas dasar argumentasi fakta hukum yang
kami uraikan tersebut, maka ternyata bahwa Pemohon dalam
permohonannya tidak mampu menyebutkan secara jelas dan terinci
tentang kejadian yang dituduhkan dan justru sebaliknya Pemohonlah
yang melakukan pelanggaran.
Oleh karena itu, di dalam kesimpulan keterangan Pihak Terkait, Yang
Mulia, kami berkesimpulan :
1.
Pemohon tidak mempunyai legal standing atau kedudukan hokum.
Oleh karena syarat batas maksimal untuk mengajukan perselisihan
hasil di Kabupaten Batang Hari ke Mahkamah Konstitusi adalah
1.5%x50.781 suara atau sebanyak 762 suara. Sedangkan selisih
perolehan suara antara Pihak Pemohon dan Pihak Terkait adalah
1.914 suara atau secara setara dengan 3.8%.
2.
Pelanggaran-pelanggaran yang didalilkan bukan menjadi
kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk mengadilinya.
3.
Pokok permohonan tidak beralasan menurut hukum.
4.
Oleh karenanya dalam petitum, Yang Mulia. Pihak Terkait
memohon kepada Yang Mulia Mahkamah Majelis Hakim
Mahkamah Konstitusi, untuk menjatuhkan putusan selang dengan
amar dalam eksepsi. Mengabulkan ekesepsi Pihak Terkait,
menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima. Dalam
pokok permohonan, menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Surat Keputusan
KPU Kabupaten Batang Hari Nomor 133 dan seterusnya. Atau
apabila, Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi
berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya.
Demikian keterangan Pihak Terkait, Yang Mulia. Dan selanjutnya
kami sampaikan bukti-bukti dari Pihak Terkait. Terima kasih.

65.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik, terima kasih. Kalau Batang Hari itu tulisannya dipisah, ya?
KPU, ya? Batang Hari, dipisah? Batang dengan Hari, dipisah? Batang
Hari. Dipisah, ya, Pak, ya, oke, ya, ya, ya. Enggak ini untuk cconfirms
saja. Enggak, ada kan yang satu kesatuan Batang Hari begitu, enggak
ada kan, ya? Batang Hari. Baik.
Ini bukti Pihak Terkait itu PT-1 sampai dengan PT-9, ya?

19

66.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Ada tambahan, Yang Mulia.

67.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, yang itu dulu.

68.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Ya.

69.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Itu betul, ya?

70.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Betul.

71.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


PT-1 sampai dengan PT-9. Kita sahkan dulu, ya.
KETUK PALU 1X

Terus apa yang mau ditambahkan?


72.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Kami tambahkan PT-10 (...)

73.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


He eh.

74.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Sampai dengan PT-27, Yang Mulia.

20

75.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Tolong diambil, Dek. PT-10 sampai dengan PT-27, ya. Ini enggak
bisa kita verifikasi saat ini juga, tapi percayakan saja kepada Mahkamah,
ya, untuk dipertimbangkan. Kita enggak tahu lagi, sidangnya entah
kapan ini. Kemudian Pemohon dulu belum sempat disahkan, ya,
buktinya, ya?

76.

KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: ARIES SURYA


Belum, Yang Mulia.

77.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Belum, ya. Itu P-1 sampai dengan P-73?

78.

KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: ARIES SURYA


Betul, Yang Mulia.

79.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Betul, ya. Kita sahkan sekarang, ya, karena waktu itu belum
selesai verifikasi. Oke.
KETUK PALU 1X

Jadi semua bukti sudah disahkan, kecuali bukti tambahan dari


Pihak Terkait, nanti biar Mahkamah saja yang menilai karena harus
diverifikasi terlebih dahulu. Ayo, agak cepat. Jadi, untuk sidang
selanjutnya Saudara-Saudara sekalian tinggal menunggu panggilan, ya,
dari Mahkamah kapan. Jadi nanti akan diberitahukan secara resmi.
Cukup, ya?
80.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Mohon izin, Yang Mulia.

81.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya?

21

82.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Ada yang tertinggal satu eksemplar yang leg leges asli.

83.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oh, ya.

84.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 124/PHP.BUPXIV/2016: HERU WIDODO


Bukti tambahan.

85.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oh, ya, tolong, Adek, tolong, dek. Baik, dengan demikian Sidang
Perkara Nomor 124 ini hari ini cukup sudah selesai dan sidang kita tutup.
KETUK PALU 3X
Pemohon sudah siap, ya?

86.

KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

NOMOR

90/PHP.BUP-

Ya, Yang Mulia.


87.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Siap, ya? Pihak Terkait? Sudah siap?

88.

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI


Siap, Majelis.

89.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Termohon? Siap, ya?

22

90.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: MUSCHISON


Siap.

91.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik, sekarang kita masuk pada perkara untuk Kabupaten Bungo,
ya? Bismillahirrahmaanirrahiim, Sidang Perkara untuk Nomor
90/PHP.Bup/XIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X

Silakan, memperkenalkan diri lagi.


92.

KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

NOMOR

90/PHP.BUP-

NOMOR

90/PHP.BUP-

Assalamualaikum wr. wb.


93.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Waalaikumsalam warahmatullah.

94.

KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

Kami Kuasa Pemohon hadir, saya sendiri Aries Surya, kemudian di


sebelah kanan ada Benny Hutabarat, paling ujung Edi Sutikno. Terima
kasih, Yang Mulia.
95.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Silakan, Pihak Terkait.
KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90: ARISTA
DEWI
Assalamualaikum wr. wb. Kami dari Pihak Terkait, hadir saya
sendiri Aristya Kusuma Dewi, sebelah kiri saya Ibu Emi M. Simon,
sebelah kirinya lagi Bapak Alsastradi, sebelah kanan Bapak Dedi
Haryanto, di belakang ada Bapak Fauzan Muslim, dan Prinsipal Wakil
Calon Wakil Bupati, Bapak Syafruddin Dwi Apriyanto.

23

96.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Yang mana orangnya? Berdiri, Pak. Oh, kelihatan di TV. Oke, ya?
Silakan, Termohon.

97.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: MUSCHISON


Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb.

98.

KETUA: PATRIALIS AKBAR


Waalaikumsalam warahmatullah.

99.

KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: MUSCHISON


Kami dari Pihak Termohon, kami perkenalkan, saya sendiri adalah
Muhsison, SH., sebelah kanan saya adalah Pak Dailami, Ketua KPU
Kabupaten Bungo, ujung situ adalah Pak Juri Ariontoro, Ketua KPU RI,
sebelahnya adalah Sub M. Subhan, Ketua KPU Provinsi, dan Ibu
(Suara tidak terdengar jelas). Kemudian sebelah kiri saya, Bapak
Sumarsono, Jaksa Pengacara Negara, dan sebelah Pak Sumarsono
adalah Sofyan Hadi.

100. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik.
101. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: MUSCHISON
Terima kasih.
102. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih. Silakan, Termohon, untuk menyampaikan
jawabannya dalam waktu 15 menit.
103. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: MUSCHISON
Sebelumnya, perkenankan, Yang Mulia, untuk jawaban Termohon
langsung dibacakan. Kalau diperkenankan dibacakan langsung oleh
Ketua KPU Kabupaten Bungo.
24

104. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Silakan, boleh, boleh.
105. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: MUSCHISON
Terima kasih, Yang Mulia.
106. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan.
107. TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016: DAILAMI
Assalamualaikum wr. wb.
108. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waalaikumsalam.
109. TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016: DAILAMI
Selamat pagi, salam sejahtera buat kita semua. Hal jawaban
Termohon terhadap Perkara Nomor 90/PHP.BUP/XIV/2016 yang
dimohonkan oleh Pasangan Calon Bupati Kabupaten Bungo Nomor Urut
1. Yang Mulia Ketua Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat
Nomor 6, Jakarta Pusat.
110. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Langsung saja, Pak, langsung.
111. TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016: DAILAMI
Dalam hal ini memberi jawaban Termohon dalam perkara nomor
90/PHP.BUP/XIV/2016 yang diajukan oleh Pemohon sebagai berikut:
1.
Dalam eksepsi:
a.
Kewenangan
Mahkamah
Konstitusi. Menurut
Termohon,
Mahkamah Konstitusi tidak berwenang mengadili permohonan
Pemohon dalam perkara a quo dengan alasan:
1.
Bahwa permohonan Pemohon tidak menjelaskan kesalahan
perhitungan suara Termohon dan perhitungan yang benar
menurut Pemohon.
25

2.
b.

1.

a.

b.

c.

d.

2.

3.

Bahwa Mahkamah hanya mengadili dan memeriksa mengenai


hasil penghitungan suara dan tidak lebih dari pada itu kecuali
kewenangan yang diberi oleh undang-undang.
Kedudukan hukum/legal standing Pemohon. Menurut Termohon,
Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum/legal standing untuk
mengajukan permohonan Perselisihan Perolehan Suara Hasil
Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Bungo 2015. Sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan alasan hukum.
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota menjadi Undang-Undang. Pasal 158 ayat (2) peserta
pemilihan bupati dan wakil bupati setara walikota dan wakil
walikota, dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan
hasil penghitungan perlohan suara, dengan ketentuan.
Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan
250.000 jiwa. Pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan
jika terdapat perbedaan paling banyak 2% dari penetapan hasil
pengitungan perolehan suara oleh KPU Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 25.000
... sampai dengan dengan 500.000 jiwa. Pengajuan perselisihan
perolehan suara dilakukan apabila terdapat perbedan paling besar
1.5% dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh
KPU Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan 5.000
... 500.000 jiwa sampai dengan 1.000.000 jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suara dilakukan jika terdapat perbedaan
paling banyak sebesar 1% dari penetapan hasil penghitungan
perolehan suara oleh KPU Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000
jiwa. Pengajukan perselisihan oleh ... perolehan suara dilakukan
jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 0.5% dari
penetapan hasil perhitungan perolehan suara oleh KPU
Kabupaten/Kota.
Bahwa berdasarkan hasil penghitungan perolehan suara, terdapat
kedua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bungo
Tahun 2015 sebagai berikut. Pasangan calon ... Pasangan Calon
Nomor Urut 1 H. Sudirman Zaini, S.H., M.H., Adriansyah, S.E.,
M.E., perolehan suara 66.971 suara atau 40.91%. Pasangan
Calon Nomor Urut 2, H. Matsuri S.P., M.E., Saprudin Dwi
Apriyanto=96.712 suara atau 59.8%. selisih 29.741 suara, atau
18% ... 18.17%.
Bahwa dari hasil penghitungan suara, sebegaimana Termohon
uraikan pada angka 2, terdapat perbedaan selisih suara antara
26

4.

a.

Pemohon dengan Pasangan Nomor Urut 1 Sudirman Zaini, S.H.,


M.H., dan Andriansyah, S.E., M.E. dengan Pasangan Nomor Urut
2 H. Matsuri S.E., M.E., Saprudin Dwi Apriyanto, S.Pd., bila
merujuk pada Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 tahun
2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang-undang. Pemohon
tidak memiliki kedudukan hukum legal standing dalam pengajuan
permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan hasil
perolehan suara ke Mahkamah.
Bahwa pembatasan syarat formil, untuk pengajuan permohonan
oleh Pemohon ke Mahkamah sebagimana yang dimaksud pada
Pasal 158 angka 1 dan angka 2 Undang-Undang Nomor 8 tahun
2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 tahun
2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota, menjadi undang-undang
merupakan syarat yurudis formil Pemohon. Dalam mengajukan
permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan
suara ke Mahkamah Konstitusi. Di sisi lain, penegasan tentang
ketentuan mengenai kedudukan hukum Pemohon, yang dapat
mengajukan permohonan ke Mahkamah juga diatur pada Pasal 6
Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Beracara. Dalam perkara perselisihan hasil
pemilihan gubernur, bupati dan walikota:
Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan
250.000 jiwa (...)

112. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Itu, kan sudah tadi, coba lanjut saja, jangan berulang-ulang.
113. TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016: DAILAMI
Tenggang waktu pengajuan permohonan. Bahwa perbaikan
permohonan Pemohon telah melewati batas waktu yang telah ditentukan
undang-undang. keadaan ... keadan tersebut dapat dilihat dari
permohonan Pemohon tertanggal 2 Januari 2016 (...)
114. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Kalau itu, nanti biar Hakim yang menilai. Lanjut kepada pokok
masalah saja.
27

115. TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016: DAILAMI


Permohonan Pemohon tidak jelas, obscuur libel. Menurut
Termohon permohanan Pemohon tidak jelas, dan tidak cermat. Dengan
fakta hukum:
1.
Bahwa Pemohon dalam permohonannya pada angka 5 tentang
kedudukan hukum pada halaman 3 dan 16 halaman, permohonan
menguraikan jumlah penduduk Kabupaten Bungo berjumlah
323.000 ... 300 jiwa, namun menurut pemerintah Republik
Indonesia C.Q. Menteri Dalam Negeri Tahun 2015 data agregat
kependudukan per kecamatan DAK-2, daerah Kabupaten Bungo
2015 berjumlah 313.967 jiwa. Kesalahan tersebut Pemohon tidak
cermat dan tidak jelas dalam menguraijkan permohonan.
2.
Bahwa Pemohon dalam permohonan juga salah dalam
menguraikan permohonan kesalahan tersebut. Dapat di lihat dari
cara Pemohon menguraikan berapa jumlah pemilih yang terdaftar
dalam DPT. Menurut Pemohon berjumlah 241.456, sedangkan
DPT menurut Pemohon yang dilakukan secara tahapan KPUD
sebagai penyelenggara berjumlah 241.459. Dengan fakta tersebut
sangat beralasan pula, Pemohon ... permohonan pemohon tidak
jelas, obscuur libel.
Bahwa setelah Termohon mencermati pemohonan Pemohon, tidak
membahas mengenai kesalahan hasil penghitungan suara yang
ditetapkan oleh Termohon. Bahkan sebaliknya sudah dipastikan
Pemohon mengakui hasil pengitungan suara oleh Termohon. Lihat angka
6 dan angka 9 dalam permohonan ... Pasal 8 Peraturan Mahkamah
Konstitusi Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Mahkamah Konstitusi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Permohonan Pemohon, Jawaban Termohon, dan Pihak
Terkait. Mengatur bahwa pokok permohonan Pemohon sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 huruf b angka 4, paling kurang memuat
penjelasan tentang kesalahan hasil penghitungan suara yang ditetapkan
oleh Termohon dan hasil penghitungan suara yaqng benar menurut
Pemohon. Dengan alasan hukum tersebut sudah sangat beralasan,
permohonan Pemohon kabur dan tidak sesuai dengan ketentuan di
Mahkamah.
116. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Lima manit lagi ya, Pak.
117. TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUP-XIV/2016: DAILAMI
Tanggapan terhadap permohonan.
28

B. 1. Bahwa tuduhan yang dilakukan oileh Pemohon adalah tidak


benar hal ini dapat dilihat dari permohonannya yang menguraikan
puluhan ribu pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
tidak mendapat undangan. Tetapi tuduhan tersebut dalam permohonan
permohonannya hanya diurai pada poin 1 ... 10.1 Sampai dengan 1.8
terhadap Termohon tersebut tidak benar dengan bantahan sebagai
berikut.
118. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016:
Sambung, Yang Mulia.
Untuk jawaban ... apa ... Termohon P1 tidak kami bacakan lagi
karena dengan waktu.
119. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
120. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016:
Langsung saja ke petitum.
121. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
122. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016:
Dalam eksepsi (suara tidak terdengar jelas).
123. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang belum dibacakan, dianggap dibacakan.
124. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016:
Ya. Terima kasih, Yang Mulia.
Petitum berdasarkan uraian sebagaimana di atas dalam eksespsi,
mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya. Menetapkan
Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum mengajukan permohonan ke

29

Mahkamah Konstitusi karena bertentangan dengan peraturan


perundang-undangan.
Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor (suara tidak terdengar
jelas). Pasal 6 ayat (2) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun
2015.
125. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Agak jauh sedikit miknya.
126. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016:
Tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1
Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota.
Menyatakan permohonan Pemohon tidak jelas dan kabur oleh
karenanya permohonan Pemohon tidak dapat diterima.
Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya, menyatakan benar dan tetap berlaku keputusan Komisi
Pemilihan Umum, Nomor 350/KPTS/KPU.Bungo/2015 tentang Penetapan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati Wakil
Bupati Kabupaten Bungo Tahun 2015.
Menetapkan perolehan suara hasil Pemilihan Calon Bupati Wakil
Bupati Kabupaten Bungo Tahun 2015 yang benar adalah sebagai berikut.
Nama pasangan calon.
1.
Sudirman Zaini, S.H., M.H. dan Andriansyah=66.917 suara
2.
H. Mashuri, S.P., ME. Dan Syafrudin Dwi Aprianto, S.P.=96.712
suara. Selisih 29.741 suara.
Dibacakan di Mahkamah Konstitusi, 12 Januari 2016. Sekian,
terima kasih, Yang Mulia.
127. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik.
128. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016:
Assalamualaikum wr. wb.
129. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Silakan Pihak Terkait, 15 menit, ya.

30

130. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI
Baik, Majelis.
Assalamualaikum wr. wb.
131. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wassalamualaikum.
132. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI
Pihak Terkait ingin menyampaikan keterangan Pihak Terkait atas
permohonan keberatan dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilukada
Kabupaten Bungo, dalam Nomor Perkara 90/PHP.BUP-XIV/2016 (...)
133. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Jangan menutup itu, sound system-nya.
134. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI
Yang diajukan oleh Pasangan Nomor Urut 1 disebut sebagai
Pemohon.
Dalam eksepsi Pemohon tidak memiliki legal standing Pasal 158
ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi undangundang menyatakan bahwa serta pemilihan bupati dan wakil bupati,
serta walikota dan wakil walikota dapat mengajukan permohonan
pembatalan penetapan hasil pemungutan suara dengan ketentuan ...
kami tidak bacakan langsung ke poin (...)
135. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, dianggap dibacakan, ya. Persentasenya sudah jelas itu. Oke,
lanjut.
136. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI
Pasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun
2015 persentase sebagaimana dimaksud (...)
31

137. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Sama dengan undang-undang, ya.
138. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI
Jumlah perolehan suara terkait selaku pasangan calon yang
memiliki perolehan suara terbanyak adalah 96.712 suara. Bahwa 1.5%
dari perolehan suara terbanyak adalah 1.451 suara. Dengan demikian,
untuk dapat mengajukan permohonan sengketa hasil suara maka selisih
antara perolehan terkait harus lebih kecil atau sama dengan 1.451 suara.
Sedangkan selisih suara antara Pihak Terkait dengan Pemohon adalah
29.741 suara atau sebesar 18.17%.
Dengan demikian, Pemohon tidak memiliki legal standing karena
selisih suara antara Pemohon dan Pihak Terkait tidak memenuhi syarat
menurut Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto
PMK Nomor 5 Tahun 2015.
Dalil Pemohon poin 7 bagian 2 tentang kedudukan hukum
Pemohon bertentangan antara satu dengan yang lain. Di satu sisi
Pemohon mendalilkan meminta Mahkamah untuk melanggarkan undangundang tapi juga menguatkan Mahkamah untuk bertindak secara benar.
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan
mengatakan pelaksanaan demokrasi mutlak harus dilaksanakan sesuai
dengan aturan hukum.
Pihak Terkait dalam hal ini sepakat bahwa pelaksanaan demokrasi
mutlak, harus dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum dan tidak
keluar dari ketentuan perundangan yang belaku. Mahkamah Konstitusi
tidak dapat melampui kemenangan yang melebihi dari batasan yang
ditentukan oleh undang-undang dan juga Mahkamah Konstitusi tidak
dapat mengabaikan peraturan yang dibuatnya sendiri sebagaimana
ketentuan Pasal 6 ayat (2) dan Pasal 6 ayat (3) peraturan Mahkamah
Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam
Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
disyaratkan selisih yang dapat diajukan sebagai sengketa pemilihan
kepala daerah bupati yang jumlah penduduknya lebih besar dari 250.000
jiwa sampai dengan 500.000 jiwa adalah 1.5%.
Sementara selisih perolehan permohonan Pihak Terkait adalah
18.17% dan karenanya sudah seharusnya ditolak karena tidak sesuai
dengan aturan hukum sebagaimana yang didalilkan sendiri oleh
Pemohon.
Ada pun dalil Pemohon dalam rangka tegaknya demokrasi dan
hukum sebenarnya sudah diatur dan difasilitasi oleh undang-undang

32

dengan peraturan Mahkamah Konstitusi sendiri sebagaimana diatur


dalam Pasal 42, peraturan MK Nomor 1 Tahun 2015.
Dengan demikian karena permohonan tidak memenuhi ketentuan
Pasal 6 PMK Nomor 1, Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan
PMK Nomor 5 Tahun 2015, maka sesuai dengan Pasal 42 peraturan PMK,
sudah seharusnya permohonan Pemohon dinyatakan tidak dapat
diterima oleh Mahkamah Konstitusi.
Bahwa Pemohon seharusnya mengikuti dan menjalankan tahapan
sebagaimana diatur dalam Pasal 134 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
menyatakan bahwa Bawaslu provinsi, Bawaslu provinsi, panwas
kabupaten/kota, panwas kecamatan, PPL, dan pengawas TPS menerima
laporan pemilihan pada setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan.
Dengan demikian, proses pelanggaran jika dapat dibuktikan tidak
menjadi wewenang Mahkamah Konstitusi tetapi wewenang panwas
kabupaten dan/atau jika terkait dengan pidana menjadi wewenang
pengadilan negeri.
Dalam pokok pemohonan, Pihak Terkait secara tegas menolak
seluruh dalil yang diajukan oleh Pemohon, kecuali terbukti kebenarannya
secara tegas. Pihak Terkait secara tegas menolak keberatan dan
penolakan Pemohon dan menguatkan keputusan KPU Nomor
350/KPTS/KPU/BG/2015. Karena perhitungan sudah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pihak Terkait secara tegas menolak dalil
Pemohon poin 2 yang menyatakan bahwa tejadi pelanggaran yang
sistematis, terstruktur, dan masif di seluruh kecamatan yang ada di
Kabupaten Bungo yang dilakukan oleh Termohon.
Perlu Pihak Terkait sampaikan bahwa pada prinsipnya Pemohon
dan Pihak Terkait memiliki kesempatan yang sama, dimana jika
Pemohon merasa telah terjadi pelanggaran. Pemohon dapat melakukan
proses pelaporan ke panwas sampai pada tingkat Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilihan yang disingkat DKPP, sebagaimana dinyatakan
dalam Pasal 1 ayat (11) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 yang
menyatakan bahwa DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani
pelanggaran kode etik penyelenggaran pemilihan umum dan merupakan
satu kesatuan fungsi penyelenggaraan pemilihan umum. Sebagaimana
yang dimaksud dalam undang-undang yang mengatur penyelenggaraan
pemilihan umum, yang diberikan tugas dan wewenang dalam menangani
pelanggaran kode etik penyelengaraan pemilihan.
Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Halhal yang didalilkan Pemohon dalam permohonannya bukan menjadi
kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menagadilinya.
Terkait dalam poin 3 dari Pemohon pada pokok permohonannya
menyampaikan selisih suara Pemohon dan Pihak Terkait sangat besar
terjadi karena adanya pelanggaran yang terjadi karena
adanya
pelanggaran Termohon dengan cara menghalangi puluhan ribu pemilih
33

yang terdaftar dalam DPT untuk menggunakan hak pilihnya. Pihak


Terkait keberatan dan menolak dalil tersebut, karena ada banyak alasan
pemilih yang telah terdaftar dalam DPT, tapi tidak jadi atau tidak datang
untuk menghadiri pemilihan.
Bisa jadi karena pemilih tidak merasakan manfaat dari memlih,
bisa karena mengerjakan suatu hal yang lebih penting dari
kehidupannya, bisa juga karena sakit. Bisa juga karena ketidakadaan
biaya untuk menghadiri ke TPS, masih banyak alasan lain dan hal
pastinya adalah belum bisa dipastikan bahwa pemilih yang tidak memilih
tersebut akan memberikan seluruh suara mereka kepada pihak
Pemohon. Ada juga pemilih Pihak Terkait, atau bisa saja mereka adalah
pendukung Pihak Terkait. Tapi karena satu alasan tersebut di atas, tidak
hadir.
Bahwa tekait dengan panwaslu Kabupaten Bungo, setiap laporan
pengaduan sepanjang tidak memenuhi alat bukti, tidak memenuhi unsur
tidak dapat dilanjutkan. Pihak Terkait pun mengalami hal yang sama jika
mendapat laporan atau pengaduan, namun tidak ditindak lanjuti oleh
panwas karena tidak memenuhi dua alat bukti dan tidak memenuhi
unsur dan Pihak Terkait dapat memakluminya.
Inti dalil Pemohon pada poin 3, pokok permasalahan tersebut
seharusnya dapat diselesaikan melalui jalur DKPP, jika Pemohon merasa
cukup alasan untuk itu. Dan bukan melalui Mahkamah Konstitusi yang
tidak memiliki wewenangan untuk melakukannya sebagaimana
ditentukan oleh ketentuan undang-undang dalam peraturan Mahkamah
Konstitusi.
Terkait dalil Pemohon yang mengatakan terdapat puluhan ribu
pemilih dalam DPT tidak menggunakan undangan terhalang-halangi
untuk menggunakan hak pilihnya. Bisa jadi karena semakin bisa jadi
karena mereka adalah pendukung Pihak Terkait, sehingga justru dapat
terjadi selisih perolehan suara antar Pemohon dan Pihak Terkait semakin
besar, melebihi selisih yang saat ini mencapai 18.17%.
Terkait dengan dalil tidak maksimalnya pendistribusian undangan
pemilih tersebut juga tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Seperti
Pihak Terkait sampaikan sebelumnya, ada banyak alasan orang untuk
tidak datang hadir ke TPS. Jika melihat data Pemohon sajikan,
menyatakan bahwa jumlah DPT adalah 241.456 jiwa, sementara jumlah
pengguna hak pilih adalah 165.928 jiwa. Jika dipersentasekan pemilih
adalah sebesar 69%, jumlah pasti yang cukup wajar dan banyak terjadi
di seluruh wilayah Indonesia. Adalah sangat berlebihan dalil Pemohon
yang menyatakan terjadi tidak maksimal pendistribusian undang-undang
secara merata kepada pemilih yang terdaftar dalam DPT.
Faktanya, Pemohon hanya menyebutkan 8 lokasi TPS
dibandingkan dengan 647 jumlah TPS di seluruh Kabupaten Bungo. Jika
Pemohon memiliki tim pemenangan seharusnya yang dilakukan adalah
melakukan pendampingan terhadap para pemilih untuk bisa
34

mendapatkan haknya. Pemilihan tidak diberikan haknya untuk memilih


tentu dapat menyatakan keberatan pada saat pemilihan. Apalagi di
setiap TPS terdapat saksi dari masing-masing pasangan.
Terkait dengan money politics, juga bukan menjadi kewenangan
Mahkamah Konstitusi. Pasangan calon yang menemukan bukti terjadi
money politics dapat memproses sesuai ketentuan dan perundangundangan yang berlaku sebagaimana juga Pihak Terkait yang
menyatakan keberatan atas temuan money politics yang dilakukan oleh
pasangan calon lain.
Terhadap dalil Pemohon tentang Pasal 73 Perpu Nomor 1 Tahun
2014, semuanya harus dibuktikan di pengadilan dan memiliki kekuatan
hukum yang tetap, dan juga dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku secara umum, dan bukan sekadar asumsi sebagaimana
yang Pemohon dalilkan. Begitu pula dengan dalil Pemohon untuk
meminta dilakukannya pemungutan suara ulang.
Termohon juga sudah menj menjalankan tugas dan
kewenangan sebagaimana yang diamanahkan peraturan perundangundangan. Pasal 158 ayat (2) juncto Pasal 6 ayat (2) Peraturan MK
Nomor 1 Tahun 2015.
Dengan semua bantahan Pihak Terkait baik sebagai asesi atau
(suara tidak terdengar jelas), (suara tidak terdengar jelas), kami
berkesimpulan bahwa seluruh dalil-dalil Pemohon tidak beralasan hukum.
Petitum. Berdasarkan uraian di atas, kami mohon kepada Ketua
Mahkamah Konstitusi untuk memberikan putusan sebagai berikut.
Dalam eksepsi:
1. Mengabulkan eksepsi Pihak Terkait.
2. Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.
Dalam pokok perkara:
1. Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
2. Menyatakan benar dan sah dan mengikat secara hukum
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bungo Nomor
350/KPT/KPU.BGO/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Bungo Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015
pukul 16.40 WIB atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat kami, Kuasa Hukum. Terima kasih.
139. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Bagus, simpel, padat, ya, waktunya juga sangat tepat.
Baik, sekarang kita pengesahan alat bukti, ya. Pemohon itu P-1
sampai dengan P-121?

35

140. KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

NOMOR

90/PHP.BUP-

PERKARA

NOMOR

90/PHP.BUP-

NOMOR

90/PHP.BUP-

Benar, Yang Mulia.


141. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Betul, ya?
142. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ARIES SURYA
Ya.
143. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tapi P-110 enggak ada bukti fisiknya?
144. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

Oh, ya, kami mohon yang P-110 itu dicoret, Yang Mulia.
145. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. P-110 dicoret, ya. Oke, P-1 sampai P-121 dengan catatan P110 dicoret?
146. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

NOMOR

90/PHP.BUP-

Baik, Yang Mulia.


147. KETUA: PATRIALIS AKBAR
KETUK PALU 1X

Kemudian Termohon buktinya TA-001 sampai dengan TG-009?


148. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016
Benar, Yang Mulia.

36

149. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Benar, ya?
150. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016
Ya.
151. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Kita sahkan, ya.
KETUK PALU 1X

Kemudian Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-4?


152. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: ARISTYA DEWI
Benar, Majelis.
153. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, sedikit sekali, ya. Oke. Sahkan, ya.
KETUK PALU 1X

Baik, jadi persidangan selanjutnya tinggal menunggu surat


panggilan dari Mahkamah.
154. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: SUMARSONO
Mohon izin, Yang Mulia.
155. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya?
156. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: SUMARSONO
Kami selaku dari Kuasa pengacara dari Pihak Termohon.

37

157. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.
158. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: SUMARSONO
Ingin menyerahkan kembali (...)
159. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, ya.
160. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: SUMARSONO
Surat kuasa yang diperbaiki.
161. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Bagus, bagus, ingat.
162. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 90/PHP.BUPXIV/2016: SUMARSONO
Terima kasih, Yang Mulia.
163. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang diingatkan oleh, Yang Mulia Pak Hakim Suhartoyo, ya. Itu
sudah benar, itu. Dek, Dek, kasih Pak Suhartoyo, Dek. Bisa lanjutkan, ya.
Ndak, ini yang Bungo, Pak, tadi Batang Hari. Ya, jadi tinggal menunggu
panggilan kapan sidang ini akan secara resmi dipanggil oleh Panitera.
Dengan demikian, sidang perkara ini selesai dan sidang di oh,
masih ada?
164. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ARIES SURYA

PERKARA

NOMOR

90/PHP.BUP-

Mohon kalau diizinkan kita belum menerima secara tertulis


jawaban dari Termohon dan keterangan Pihak Terkait.

38

165. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik, ya, bisa diambil nanti melalui Panitera, ya karena memang
baru diserahkan hari ini, ya, semua. Ya, cukup, ya? Oke.
Dengan demikian, sidang perkara ini selesai dan sidang ditutup.
KETUK PALU 3X

Pemohon sudah siap, ya? Tadi Heru di sini, sekarang di sini. Kita
pingin dengar jawab ininya. Oke, Pemohon selesai, sudah, ya? Baik.
Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang Perkara Nomor 143/PHP.KOTXIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X

Silakan, yang hadir siapa dari Pihak Pemohon?


166. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERU WIDODO
Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Pemohon
dalam sengketa pemilihan Kota Sungai Penuh, hadir Prinsipal, Bapak
Herman Mukhtar dan Bapak Nuzran Joher. Kemudian Kuasa Hukum-nya,
rekan Idris Yasin, saya sendiri Heru Widodo, kemudian Supriyadi, dan
mohon izin, Yang Mulia, dalam persidangan ini ada tambahan Kuasa,
surat kuasanya sudah di kami siapkan. Atas nama hadir di
persidangan ini, atas nama Ibu Eni Maryani, Adithiya Diar dan
Muhammad Syahlan Samosir.
167. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Jadi ada bala bantuan?
168. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERU WIDODO
Bala bantuan, Yang Mulia. Terima kasih.
169. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, tolong, Dek, diambil Kuasanya, Dek?
Ya, silakan Pihak Terkait.

39

170. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Terima
kasih,
Yang
Assalamualaikum wr. wb.

Mulia.

Bismillahirrahmaanirrahiim.

171. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Waalaikumsalam wr. wb.
172. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Kami Kuasa Pihak Terkait, hadir bertiga, Fanan Febriza, kemudian
Pak Taufik dan saya sendiri Indra Lesmana. Terima kasih, Yang Mulia.
173. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik, tadi Pak Taufik di sini, ya? Sekarang di sana. Masih
mempertahankan posisi, kalau Heru sudah menyerang dan
mempertahankan, kadang-kadang di mana posisinya. Silakan,
Termohon.
174. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.
175. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waalaikumsalam.
176. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Dari Pihak Termohon yang hadir pada saat ini, dari Kuasa Hukum
Termohon, Herlina, S.H., saya sendiri, Saudara Fauzan Despa, S.H.
Kemudian dari KPU, dari ujung sebelah sana itu Bapak Juri, KPU RI.
Kemudian Bapak Subhan, dari KPU Provinsi Jambi. Kemudian dari
komisioner Ketua KPU Batang Hari, Bapak Doni maaf, KPU Sungai
Penuh, Bapak Doni Umar. Kemudian anggota, Pak Afrizal. Demikian,
Yang Mulia. Terima kasih.

40

177. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, terima kasih. Kita lupa ngucapin selamat datang ke komisioner
KPU, selamat datang, Pak. Beliau ini gantian, Pak Juri, ya? Maaf tadi
karena agak serius tadi. Oke, baik, langsung kepada Termohon, Anda
diberikan waktu 15 menit dari sekarang.
178. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Terima kasih, Yang Mulia. Mungkin sebelum saya bacakan
jawaban dari Termohon, saya menyampaikan ada sedikit perbaikan
dalam kesalahan penulisan. Pada halaman 4 poin 5, tertulis Nomor Urut
3, kemudian diganti dengan yang benar Nomor Urut 2.
179. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Dua, oke.
180. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Kemudian halaman 10. Di sini tertulis kotak suara di TPS tanda
seru, yang benar adalah TPS 1.
181. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Angka berapa? Yang mana?
182. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Ini halaman (...)
183. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Alineanya.
184. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Halaman 10, alinea pertama, Yang Mulia. Angka 13 ... sambungan
angka 13.

41

185. KETUA: PATRIALIS AKBAR


13, terus yang mananya?
186. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Baris ke-6.
187. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baris ke-6, oke. Apanya yang mau direnvoi?
188. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Di sini tertulis tanda seru.
189. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
190. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Yang benarnya 1.
191. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wah seru, ya. Tanda seru, jadi seru ini. 1 ini, ya?
192. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Ya, Pak.
193. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
194. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Kemudian, halaman 11 poin 16.

42

195. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.
196. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Di sini tertulis pindo, yang benar adalah pondo.
197. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, ini sudah pondo, TC pondo tinggi.
198. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Sudang, Pak, yang benar pondo.
199. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sudah benar, pondo.
Lanjut, apa lagi, cukup? Biar efisien waktunya.
200. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Cukup, Pak ya.
201. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan.
202. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERU WIDODO
Izin, Yang Mulia. Pemohon belum bisa ikut merenvoi karena
belum dapat salinan.
203. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ikut saja, dulu.

43

204. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERU WIDODO


Terima kasih, Yang Mulia.
205. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Nanti dikasih.
206. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA

a.

2.

3.

b.

Baik, terima kasih, Yang Mulia. Kami akan menyampaikan ada dua
bagian daripada jawaban Termohon. Pertama, dalam eksepsi,
kemudian dalam pokok perkara. Kami langsung saja, dalam
eksepsi:
Wewenang Mahkamah Konstitusi bahwa berdasarkan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota manjadi
Undang-Undang. Pasal 157 ayat (3) menyebutkan, Perkara
perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan diperiksa
dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan
peradilan khusus.
Bahwa materi permohonan Pemohon tidak berkaitan dengan
perselisihan penetapan perolehan suara Pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota Kota Sungai Penuh. Permohonan Pemohon hanya
menguraikan pelanggaran-pelanggaran yang bersifat terstruktur,
sistematis, dan masif.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, menurut Termohon
Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili
perkara permohon ... permohonan Pemohon. Untuk itu sudah
pepatutnya permohonan Pemohon ditolak.
Permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat formil. Bahwa
berdarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015
tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota manjadi Undang-Undang. Pasal 158 ayat (2) huruf A
menyebutkan, Peserta pemilihan bupati dan wakil bupati serta
walikota dan wakil walikota dapat mengajukan permohonan
pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara
dengan ketentuan.

44

e. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan


250.000 jiwa. Pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan
jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 2% dari penetapan
hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU Kabupaten/Kota.
2. Bahwa berdasarkan peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5
Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah
Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam
Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota. Pasal 6 ayat (2) huruf A dan ayat (3) yang berbunyi,
ayat (2), Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) huruf B dan huruf C, mengajukan permohonan kepada
Mahkamah dengan ketentuan.
a. Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sampai dengan
250.000 jiwa. Pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan
jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 2% antara
Pemohon dan pasangan calon peraih suara terbanyak
berdasarkan penetapan hasil penghitungan suara ... penghitungan
perubahan suara oleh Termohon. Ayat (3), Persentase
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dihitung dari
suara terbanyak berdasarkan penetapan hasil penghitungan suara
oleh Termohon.
3. Bahwa penduduk Kota Sungai Penuh pada saat pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan data kependudukan
sebanyak 101.000 jiwa ... 101.398 jiwa.
4. Bahwa hasil perolehan suara yang diperoleh masing-masing
pasangan calon berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara
dan hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh
Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
H. Asafri Jaya Bakri dan Zulhelmi dengan Nomor Urut 1 perolehan
suara 22.910 jiwa.
H. Herman Muchtar, S.E., M.M., dan H. Nuzran Joher, S.Ag., M.Si.,
Nomor Urut 2, perolehan suara 16.268.
Ferry Satria, S.T., dan Buzarman, S.Pd., Nomor Urut 3, perolehan
suara 11.401.
5. Bahwa selisih perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 1, H.
Asafri Jaya Bakri dan H. Zuhelmi dengan Pasangan Calon Nomor
Urut 2, H. Herman Muchtar, S.E., M.M., dan H. Nuzran Joher,
S.Ag., M.Si. adalah sebesar 22.910-16.268=6.642 suara.
6. Bahwa mengacu pada Pasal 6 ayat (2) huruf b dan ayat
(3)peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015, maka
batas maksimal selisih perolehan suara untuk dapat mengajukan
permohonan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Walikota dan
Wakil Walikota Sungai Penuh Tahun 2015 di Mahkamah Konstitusi
adalah sebesar 2%x22.910=459 suara.

45

1.
2.
1.
2.
3.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas sangat jelas tergambar


bahwa permohonan Pemohon tidak memenuhi persyaratan secara
formal sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b dan
ayat (3) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015.
Untuk itu sudah selayaknya permohonan Pemohon tidak dapat
diterima atau ditolak.
Dalam pokok perkara bahwa Termohon secara tegas menolak
dali-dalil permohonan Pemohon.
Bahwa Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh telah
dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Sungai Penuh. Tanggal
9 Desember 2015 yang diikuti oleh tiga pasangan calon.
H. Asafri Jaya Bakri dan H. Zuhelmi, keterangan memenuhi syarat.
H. Herman Muchtar, S.E., M.M., dan H. Nuzran Joher, S.Ag., M.Si.
memenuhi syarat.
Ferry Satria S.T. dan Buzarman, S.Pd. memenuhi syarat.

207. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Itu sebetulnya sudah selesai itu.
208. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Ya.
209. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang penting-penting saja.
210. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Ya.
211. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Proses-proses sudah selesai.
212. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Bahwa hasil perolehan suara masing-masing pasangan calon
walikota dan wakil walikota pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
Suangai Penuh Tahun 2015 adalah merupakan cerminan atas dasar

46

kesadaran yanbg tinggi dari masyarakat atau pemilih yang telah


menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara.
Bahwa dalil ... bahwa berdasarkan data perolehan suara masingmasing pasangan calon walikota dan wakil walikota pada Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh memiliki tingkat partisipasi
yang cukup tinggi. Dimana pemilih terdaftar dalam daftar pemilih tetap
menggunakan hak pilihnya adalah sebesar atau kurang-lebih 75.5%.
213. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Mungkin langsung pada poin yang dipersoalkan. Biar lebih efisien
waktunya. Tadikan praktis sekali.
214. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Ya. Sembilan ... baik, Pak.
Bahwa terkait dalil Pemohon yang mempersoalkan keterlibatan
PNS atau ASN, money politics, intimidasi yang dilakukan oleh Pasangan
Calon Nomor Urut 1 secara terstruktur, sistemasif , dan masif
sebagaimana yang tertuang dalam permohonan Pemohon pada halaman
8 angka 7, angka 7.1 sampai dengan halaman 16 angka 7.14 dan angka
8 adalah dalil yang hanya dijadikan alasan bagi Pemohon untuk tidak
menerima keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Sungai Penuh
tentang Penetapan Hasil Perolehan Suara Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Sungai Penuh Tahun 2015. Dikarenakan dalil Pemohon tersebut
merupakan ranah panitia pengawas pemilihan Kota Sungai Penuh yang
menjadi garda terdepan untuk menerima dan menindak lanjuti
pelanggaran-pelanggaran tersebut.
Bahwa berdasarkan penyampaian panitia pengawas Pemilihan
Kota Sungai Penuh terkait dengan pelanggaran-pelanggaran yang
didalilkan oleh Pemohon telah dilaksanakan dan direkomendasikan oleh
panita pengawas pemilihan Kota Sungai Penuh sesuai dengan
kewenangannya dan penanganan pengaduan kepada Panwas pemilihan
Kota Sungai Penuh telah memiliki aturan penyelesaian tersendiri
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bahwa terkait penanganan pengaduan kepada panitia pengawas
pemilihan Kota Sungai Penuh yang disampaikan pasangan Calon
Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh tidak menjadi halangan bagi
Komisi Pemilihan Umum Kota Sungai Penuh untuk tidak menjalankan
tahapan yang telah dijadwalkan dalam peraturan komisi pemilihan umum
tentang tahapan dan jadwal pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil
gubernur, bupati dan wakil bupati, dan ... atau walikota dan wakil
walikota.

47

Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan Termohon telah


mencederai pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota
Suangai Penuh Tahun 2015 sebagaimana yang telah tertuang dalam
perbaikan pernohonan Pemohon pada halaman 16 angka 9 sampai
dengan halaman 19 adalah tidak benar dan tidak beralasan hukum
hanya alasannya dicari-cari oleh Pemohon.
13. Bahwa terkait dalil Pemohon yang menyatakan telah terjadi
pembukaan kotak suara yang dilakukan oleh ketua PPK dan anggota PPK
pada tanggal 9 Desember 2015 pukul 20.15 WIB, bertempat di Kantor
Kecamatan Sungai Bungkal, sebagaimana yang tertuang dalam
permohonan Pemohon pada halaman 16 angka 9.1, bukanlah
merupakan suatu pelanggaran yang tersturktur, sistematis, dan masif
yang dilakukan oleh Termohon.
Akan tetapi terkait hal tersebut dapat Termohon jelaskan bahwa
pad saat penyerahan kotak suara, Ketua KPPS menyatakan kepada
seluruh Ketua dan anggota PPK Sungai Bungkal bahwa model C-1-KWK
semuanya sudah diamsukkan ke dalam kotak suara termasuk untuk PPK
dan KPU. Sehingga model C-1-KWK dari TPS yang seharusnya
diserahkan ke PPK dan KPU Kota Sungai Penuh tidak bisa diserahkan.
Terdeteksi oleh PPK model C-1-KWK yang tidak diberikan atau berada di
dalam kotak adalah TPS 1 dan TPS 3.
Oleh karena hal tersebut, PPK, KPPS, dan PPS yang hadir
menyepakati untuk membuka kotak suara di TPS 1 dan TPS 3 yang
disaksikan oleh pengawas lapangan dan pihak kepolisian untuk
mengambil lembar model C-1-KWK untuk diserahkan kepada KPU Kota
Sungai Penuh.
Pada saat pelaksanaan pembukaan kotak suara di TPS 1 dan TPS
3, semua dokumen yang ada di dalam kotak suara tidak mengalami
perubahan. Hal ini dibuktikan dengan hasil Sidang Pleno di Kecamatan
Sungai Bungkal, tidak ditemukan adanya manipulasi suara di TPS 1 dan
TPS 3 tersebut.
14. bahwa terkait dalil Pemohon yang menyatakan adanya
anggota PPK Kecamatan Kota Baru yang membuka kotak suara atas
insturksi Komisioner KPU Kota Sungai Penuh, dengan alasan untuk
mengumpulkan C-1, namun akhirnya tidak dilakukan untuk membuka
kotak suara tersebut. Sebagaimana yang tertuang dalam permohonan
Pemohon pada halman 17 angka 9.2 adalah bukan merupakan suatu
pelanggaran yang dilakukan oleh Komisoner KPU Kota Sungai Penuh,
yang bernama Irwan. Akan tetapi, menurut Termohon, dalil Pemohon
tersebut, hanya alasan yang dicari-cari karena Irwan sebagai Komisoner
yang juga merupakan korwil Koto Baru, menghubungi Winaldi Ketua PPK
Koto Baru untuk tidak membuka kotak suara tanpa adanya rekomendasi
dari panwas.
Oleh karena itu, dalil Pemohon tersebut sepatutnya
dikesampingkan.
48

215. KETUA: PATRIALIS AKBAR


5 menit lagi.
216. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Siap.
217. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
218. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
16. Bahwa terkait dalil Pemohon yang menyatakan adanya
anggota KPPS TPS 2 Desa Karya Bakti yang mengarahkan pemilih untuk
mencoblos Pasangan Calon Nomor Urut 1, serta adanya temuan oleh
Panwascam Kecamatan Pondok Tinggi model C-1, tidak berada dalam
kotak suara dan terdapat perbedaan suara antar pemilihan gubernur dan
walikota. Sebagaimana yang tertuang dalam permohonan Pemohon
halaman 8 angka 9.4 dan angka 9.6. Merupakan pelanggaran yang
menjadi kewenangan Panwas Pemilihan Kota Sungai Penuh.
Jawaban, pokok perkara dianggap dibacakan semuanya,
Termohon, saya lanjut kepada Petitum.
219. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, nanti kami baca, nanti Pak Heru dikasih turunannya.
220. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Baik, Pak.
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Termohon sampaikan di
atas, agar berkenan Majelis Hakim menjatuhkan putusan yang amar
putusannya sebagai berikut; dalam eksepsi menerima dan mengabulkan
eksepsi Termohon untuk seluruhnya. Dalam pokok permohonan,
1.
menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
2.
Menyatakan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Sungai
Penuh Nomor 52/KPTS/KPU/KOT-005-670934/2015 tentang
Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dan

49

Hasil Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh Tahun


2015 tertanggal 17 Desember 2015 adalah sah menurut hukum.
3.
Menyatakan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh
Tahun 2015 adalah sah menurut hokum.
atau apabila Majelis Hakim Konstitusi Republik Indonesia
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Jakarta, 12
Januari 2016, kami Kuasa Hukum Termohon, Herlina S.H., Wawson
Desva, S.H.
Terima kasih, Yang Mulia.
221. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih, Ibu Herlina.
Sudah, Pak Heru, sudah dapat, ya? Mohon maaf ya, mungkin ada
masalah teknis tadi, tapi sama isinya 100%. Sekarang bukti Pemohon
untuk Sungai Penuh ini P-1 sampai dengan P-134, betul?
222. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERU WIDODO
Benar, Yang Mulia.
223. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Benar, ya. kita sahkan.
KETUK PALU 1X

Kemudian Termohon, TA-001 sampai dengan Terima Kasih-005?


224. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: HERLINA
Benar, siap.
225. KETUA: PATRIALIS AKBAR
KETUK PALU 1X

Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-21?

50

226. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Untuk alat bukti, benar, Yang Mulia.
227. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Benar, ya?
KETUK PALU 1X

Jadi, Saudara sekalian, tinggal nanti menunggu kapan sidangnya.


228. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Izin, Yang Mulia, pihak terkait belum membacakan keterangan
(...)
229. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, Pihak Terkait, belum, ya? Kok rasanya sudah selesai saja,
saya melihat ke sini terus, ah. Silakan, mohon maaf.
230. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Baik, terima kasih, Yang Mulia. Sebelum Pihak Terkait
membacakan keterangan Pihak Terkait, terlebih dahulu kami ingin
menyampaikan ada perbaikan terkait kesalahan penulis, yang mungkin
untuk di renvoi. Pertama, pada halaman 1 menyangkut hal, tertulis
jawaban (...)
231. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
232. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Sebenarnya adalah keterangan.
233. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Keterangan, ya, oke.
51

234. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Kemudian pada halaman 6 poin angka 5 tertulis Pasangan
Calon Nomor Urut 3, sebenarnya adalah Pasangan Calon Nomor Urut 2.
235. KETUA: PATRIALIS AKBAR
2. Oke.
236. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Kemudian pada angka 6 juga halaman yang sama, tertulis 2%
dari 22.910 suara = 458 sebenarnya adalah 459.
237. KETUA: PATRIALIS AKBAR
459.
238. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Kemudian tertulis lagi, batas maksimal sebanyak 706 82
sebenarnya adalah 459 suara.
239. KETUA: PATRIALIS AKBAR
459?
240. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Ya, 459.
241. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang diganti, yang 762?
242. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Yang 762, 459, Majelis.

52

243. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke.
244. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Kemudian pada halaman 7.
245. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
246. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Untuk poin C angka 3. Tertulis keputusan yang ada 2 kali, satu
dicoret, Majelis.
247. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
248. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Kemudian pada halaman 10 angka 10. Tertulis permohonan
sebenarnya Pemohon.
249. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
250. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Terakhir, pada halaman 19 angka 27 baris ke 2. Tertulis saat ini
sebenarnya saat itu. Terima kasih, Majelis.
251. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ini dan itu, ya. Mensana in corpore sano, di sana dan di sono.
Sama itu. Baik, silakan.

53

252. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Baik, Yang Mulia, terima kasih. Kami Pihak Terkait dalam hal ini
menjawab terkait apa yang dituduhkan kepada Pihak Terkait dalam
permohonan Pemohon. Pertama, dalam eksepsi ada 3 eksepsi. Kemudian
dalam pokok perkara, nanti akan kami jelaskan lebih lanjut.
Dalam eksepsi wewenang Mahkamah Konstitusi. Materi
permohonan Pemohon tidaklah berkaitan dengan perselisihan penetapan
perolehan suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh.
Permohonan Pemohon hanya menguraikan pelanggaran-pelanggaran
yang menurut Pemohon itu bersifat terstruktur, sistematism dan masif.
Berdasarkan undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 Pasal 157 ayat (3)
menyebutkan, Perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil
pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai
dibentuknya badan peradilan khusus. Bahwa berdasarkan uraian
tersebut menurut Pihak Terkait, Mahkamah Konstitusi tidak berwenang
memeriksa dan mengadili perkara permohonan Pemohon, untuk itu
sudah sepatutnya permohon permohonan Pemohon ditolak.
Eksepsi yang kedua, bahwa permohonan Pemohon tidak
memenuhi persyaratan secara formal. Bahwa berdasarkan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2015, Pasal 158 ayat (2)A, mohon, Majelis,
dianggap sudah dibacakan.
253. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan.
254. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5
Tahun 2015 Pasal 6 ayat (2)A dan ayat (3) ... mohon, Majelis, juga untuk
dianggap sudah dibacakan.
255. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, sama itu.
256. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Bahwa penduduk Kota Sungai Penuh pada saat pelaksanaan pilk
Pemilihan walikota dan wakil walikota, data kependudukan berjumlah
sebanyak 101.390 ribu jiwa 101.398 jiwa.
54

257. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Halaman halaman berapa itu?
258. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Halaman 5 angka 3, Majelis.
259. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, ya.
260. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Lanjut. Bahwa hasil perolehan suara yang diperoleh masingmasing pasangan calon berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan
perolehan suara sebagaimana Keputusan KPU yang menjadi objek
sengketa dalam perkara a quo adalah sebagai berikut :
Nama Pasangan Calon H. Asafri Jaya Bakri dan H. Zulhelmi Nomor
Urut 1 dengan perolehan suara 22.910. H. Herman Muchtar, S.E., M.M.
dan H. Nuzran Joher S.Ag., M.Si. dengan Nomor Urut 2 perolehan suara
dengan 16.268. Ferry Satria S.T., dan Buzarman S.Pd., dengan Nomor
Urut 3 perolehan suara 11.401 suara. Bahwa selisih perolehan suara
Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam hal ini adalah Pihak Terkait dengan
pasalan Pasangan Calon Nomor Urut 2 yang dalam hal ini adalah
Pemohon, adalah sebesar 6.642 suara.
Bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (2)B dan ayat (3) peraturan MK
Nomor 5 Tahun 2015, maka batas maksimal selisih perolehan suara
untuk dapat mengajukan Permohonan Sengketa Perselisihan Hasil
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Sungai Penuh Tahun 2015 di
Mahkamah Konstitusi adalah sebesar 2% dikalikan dengan 22.900 suara
menghasilkan suara 459 suara selisihnya. Dengan demikian, selisih suara
yang diperoleh oleh Pihak Terkait dengan Pemohon adalah maksimal 459
untuk bisa mengajukan permohonan sengketa perselisihan hasil. Akan
tetapi selisih suara yang sebenarnya adalah sebanyak 6.642 yang
merupakan melebihi daripada 2% sehingga tidak memenuhi persyaratan
secara formal sebagaimana yang diatur dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b
dan ayat (3) Peraturan MK Nomor 5 tahun 2015. Untuk itu selayaknya
permohonan Pemohon tidak dapat diterima atau ditolak.
c.
Permohonan Pemohon kabur. Bahwa posita permohonan diajukan
Pemohon sama sekali tidak sejalan dengan apa menjadi petitum
Pemohon. Bahwa Pemohon tidak mendalilkan adanya selisih
55

perhitungan suara melainkan hanya tuduhan adanya pelanggaranpelanggaran yang dilakukan Termohon maupun Pihak Terkait.
Bahwa Pemohon dalam petitumnya meminta untuk dibatalkannya
Keputusan KPU Kota Sungai Penuh Nomor 32/KPTSKPU.Kota/005.670934/2015 tentang Penetapan Pasangan Calon
Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh Tahun 2015
yang ditetapkan oleh KPU pada tanggal 24 Agustus 2015. Yang
nyata-nyata bahwa keputusan tersebut bukanlah merupakan
objek sengketa a quo. Bahwa berdasarkan uraian tersebut sangat
jelas dan nyata permohonan Pemohon adalah kabur. Untuk itu,
demi kepastian hukum sudah sepatutnya Mahkamah Konstitusi
menyatakan bahwa permohonan yang diajukan Pemohon tidak
jelas dan kabur, dan sepatutnya untuk ditolak. Selanjutnya,
Majelis, kami akan membacakan terkait dalam pokok perkara.
5.
Bahwa terkait dalil Pemohon yang menyatakan adanya pertemua
di rumah Khaidir MK pada tanggal 25 Maret 2015, untuk
pembentukan Tim Pemenangan Pihak Terkait adalah tidak benar
dan hanya menimbulkan fitnah terhadap Pihak Terkait. Bahwa
Pihak Terkait tidak pernah memerintahkan untuk mengumpulkan
PNS dan pejabat struktural di rumah kediaman Khaidir MK
tersebut, justru yang mengundang adalah inisiatif dari Pak Khaidir
sendiri. Bahkan Pihak Terkait tidak pernah mengetahui adanya
pertemuan tersebut, apalagi pertemuan itu dikatakan untuk
membentuk tim pemenangan di tingkat kecamatan, sementara
pada saat itu Pihak Terkait belum menjadi pasangan calon. Lagi
pula sangatlah tidak beralasan hukum manakala pertemuan
berlangsung di luar sepengetahuan Pihak Terkait dan dilakukan
jauh sebelum ditetapkan sebagai pasangan calon, dihubunghubungkan ataupun dikait-kaitkan dengan kemenangan Pihak
Terkait.
Oleh karena itu dalil Pemohon tersebut sangatlah tidak beralasan
hukum. Selanjutnya, terkait dalil Pemohon yang menyatakan pada
tanggal 11 April 2015 bertempat di rumah dinas walikota Sungai Penuh,
Pihak Terkait mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh beberapa orang
PNS dan tokoh adat Kecamatan Koto Baru yang mengarah untuk
mengarahkan PNS agar memenangkan Pihak Terkait adalah tidak benar
dan merupakan fitnah yang dilontarkan oleh Pemohon. Pertemuan di
rumah dinas adalah kegiatan rutinitas Pemerintah Kota Sungai Penuh
yang dipimpin Pihak Terkait selaku walikota, dengan tujuan pertemuan
tersebut guna menghimpun aspirasi dari masyarakat, sedikitpun tidak
dilakukan untuk kegiatan politik pilkada. Bahkan pada saat pertemuan
tersebut terjadi, Pihak Terkait juga belum ditetapkan sebagai pasangan
calon.
Selanjutnya, terkait dalil Pemohon yang menyatakan pada bulan
Mei tahun 2015. Camat Sungai Penuh mengadakan pertemuan di rumah
56

Hardi Dasiba, dengan mengundang Sekda Kota Sungai Penuh, Drs. Pusri
Amsi. Dalam pertemuan tersebut dikatakan bahwa Sekda Kota Sungai
Penuh dap ada menginstruksikan dan mengarahkan kepada PNS di
seluruh Kecamatan Sungai Penuh untuk mendukung pencalonan dan
memilih kembali Pihak Terkait adalah tidak benar dan juga ini merupakan
fitnah terhadap Pihak Terkait. Karena yang sebenarnya adalah
merupakan pertemuan biasa, yaitu silaturahim antara PNS di lingkungan
Kecamatan Sungai Penuh. Bahkan terkait pertemuan tersebut Pihak
Terkait tidak pernah mengetahui dan menginstruksikan pertemuan
tersebut, apalagi pada saat terjadinya pertemuan tersebut Pihak Terkait
belum ada kepastian untuk mencalonkan diri, dengan kata lain belum
ditetapkan sebagai pasangan calon.
Oleh karena itu dalil Pemohon sangatlah tidak beralasan hukum
dan harus dikesampingkan. Kemudian terkait dalil Pemohon yang
menyatakan pada tanggal 7 Oktober 2015 bertempat di rumah Elpantoni.
Diadakan pertemuan dalam rangka pembentukan tim kampanye
Pasangan Nomor Urut 1 dan dihadiri oleh pejabat PNS, anggota TNI dan
kepala desa, juga adalah tidak benar dan fitnah. Pihak Terkait tidak
pernah mengetahui adanya pertemuan tersebut, apalagi memerintahkan
adanya pertemuan tersebut, bahkan sepengetahuan Pihak Terkait,
Saudara Elpantoni bukanlah tim kampanye dari Pihak Terkait, begitu
juga dengan yang hadir pada pertemuan tersebut.
261. KETUA: PATRIALIS AKBAR
5 menit lagi.
262. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Baik, Yang Mulia. Bahwa terkait dalil Pemohon yang menyebutkan
Drs. Pusri Amsi mengumpulkan dan melakukan pertemuan massa pada
tanggal 11 1 November 2015 juga tidak benar. Kemudian terkait dalil
Pemohon yang menyebab yang menyebutkan pada tanggal 9 Oktober
2015 bertempat di rumah Munasri. Dalam pertemuan tersebut Munasri
ada menyampaikan kalimat bahwa dari seluruh kandidat yang ada,
hanya Pak H. A. Syafri Jaya Bakri dalam hal ini adalah Pihak Terkait,
yang paling banyak dana karena menerima honor dari seluruh kepala
dinas sebanyak Rp150.000.000,00 per bulan adalah tidak benar dan ini
merupakan fitnah yang keji terhadap Pihak Terkait karena Pihak Terkait
tidak pernah menerima dana sebesar itu. Mana mungkin kepala dinas
memberikan dana Rp150.000.000,00 per bulan tersebut kepada Pihak
Terkait. Artinya dalil dan Pemohon tersebut adalah tuduhan yang tidak
beralasan hukum, hanya karangan murahan yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
57

Selanjutnya, terkait dalil


Pemohon yang menyatakan Pihak
Terkait telah memanfaatkan kepala dinas Bapak Irman Jalan, S.E., M.Si.
untuk menjemput dana APBD Rp12 miliar, dan dana PU pusat sebesar
Rp130 miliar yang dikatakan untuk digunakan pilka ... Pilwagub Pihak
Terkait juga adalah tidak benar.
Terhadap hal tersebut, bagaimana mungkin anggaran negara
yang sifatnya faktual, bisa diakses kapan dan di mana saja, bisa diambil
segampang itu.
Oleh karena itu, dalil Pemohon sangatlah tidak
beralasan hukum.
Kemudian, mohon maaf, Majelis. Barangkali tidak bisa kami
bacakan semua (...)
263. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, dianggap dibacakan.
264. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 143/PHP.KOTXIV/2016: INDRA LESMANA
Dan dianggap untuk bisa dibacakan. Selanjutnya kami akan
membacakan terkait dengan petitum. Bahwasanya berdasarkan alasanalasan yang telah Pihak Terkait uraikan di atas, maka Pihak Terkait
mohon agar yang terhormat, Majelis Hakim Konstitusional pada
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang memeriksa dan mengadili
dan memutus perkara ini, berkenan untuk menjatuhkan putusan yang
amar putusannya dalam eksepsi, menerima dan mengabulkan eksepsi
Pihak Terkait untuk seluruhnya.
Dalam pokok permohonan, menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya. Atau
apabila Hakim Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Jakarta,
12 Januari 2016, hormat kami Kuasa Hukum Pihak Terkait saya sendiri
Indra Lesama, S.H., Anan Fikriza, S.H., M.H., Taufik, S.H.
ditandatangani. Terima kasih, Yang Mulia.
265. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih.
Dengan demikian, semua rangkaian untuk persidangan ini sudah
selesai. Fotokopi jawaban sama keterangan Pihak Terkait sudah semua,
ya? Sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Jadi Pak Heru tadi di sana,
sekarang di sini, kami sudah paham, sudah paham. Jawabannya
permohonannya sudah paham semua.
Dengan demikian persidangan perkara ini kita selesai, cukup, dan
sidang kita tutup.

58

KETUK PALU 3X
266. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sidang Perkara Nomor 10/PHP.GUB-XIV/2016
dinyatakan terbuka untuk umum.

dibuka

dan

KETUK PALU 3X
Pemohon silakan memperkenankan siapa yang hadir.
267. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Bismillahirrahmaanirrahim.
Assalamualaikum wr. wb.
268. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wassalamualaikum.
269. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

Yang Mulia. Yang Mulia. Apakah boleh sebelum memperkenalkan


karena ini menyangkut ... ada kuasa tambahan dari pihak Pemohon
untuk dibacakan?
270. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Silakan.
271. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Terima kasih, Yang Mulia.


272. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Disampaikan saja siapa tambahannya, surat kuasanya sudah ada.

59

273. KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Jadi dalam hal ini pemberi kuasa Sultan Bachtiar Najamudin dan
Mujiono, Paslon Nomor Urut 2, memberi kuasa tambahan kepada.
1.
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra
2.
Widodo Iswantoro
3.
Mansur Munir
4.
Arfa Gunawan
5.
Adria Indra Cahyadi
6.
Eddy Mulyono
7.
Deni Aulia Ahmad
8.
Sururudin
9.
Nur Syamsiati Duha
Terima kasih.
274. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Jadi artinya ini Kuasa untuk selanjutnya ya, tambahannya ya?
275. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Tambahan. Kuasa tambahan sudah di ... kita masukkan kemarin


di Kepaniteraan. Sudah ada tanda terimanya.
276. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tapi yang waktu permohonanan itu belum, ya?
277. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Belum, Yang Mulia.


278. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Berarti itu tanggung jawab Kuasa Hukum yang lama, ya.
279. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Ya.

60

280. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Harus jelas, ya.
281. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016:ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Terima kasih, Yang Mulia. Izinkan kami memperkenalkan diri dari


pihak Pemohon, di sebelah kanan saya paling ujung Bapak Sultan
Bachtiar Najamudin sebagai Paslon Nomor Urut 2. Di sebelah beliau
Liana Hariani Pasaribu, di sebelah saya Zico Junius Fernando, dan saya
sendiri Zetriansyah.
Terima kasih. Assalamualaikum wr. wb.
282. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Suarat kuasanya tolong, Adek, diambil.
Silakan Pihak Terkait.
283. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HERI
Ya, terima kasih,
Assalamualaikum wr. wb.

Yang

Mulia.

Bismillahirrahmaanirrahiim.

284. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Wassalamualaikum. wr. wb.
285. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
Kami dari Pihak Terkait, sebelah kanan saya Ibu Dewi Chynthia,
Saya Sendiri Ari Yusuf Amir, sebelah kiri saya Fajri Afriansyah, dan
selanjutnya Siti Fatonah Nur Hidayah, dan di belakang ada Fredy Okta
Nugraha. Terima kasih, Yang Mulia.
286. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Freddy itu apa? Pengacara juga?
287. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
Ya.
61

288. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Bukan Prinsipal, ya?
289. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
Bukan, Yang Mulia.
290. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, baik. Terus Termohon, silakan.
291. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HOTMA SIHOMBING
Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.
292. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wassalamualaikum. wr. wb.
293. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HOTMA SIHOMBING
Kami dari Pihak Termohon akan memperkenalkan yang paling
kanan atau sebelah kanan kami, yaitu anggota KPU Republik Indonesia,
salah satu, yaitu Bapak Dr. Juri Ardiantoro, kemudian di samping kiri
saya, Kuasa Hukum, Bapak Nazlian R., S.H., kemudian di sebelahnya
lagi, itu Bapak Zainan Sagiman, kemudian Pak Irwan Saputra, kemudian
Pak Eko Sugianto, Ibu Siti Baroroh, dan Pak Aris Munandar, keseluruhnya
adalah anggkota KPU Provinsi Bengkulu.
Terima kasih, Wassalamualaikum. wr. wb.
294. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wassalamualaikum wr. wb. Pemohon sudah dapat salinan
jawaban, sudah, ya? Silakan Termohon, 15 menit, ya. Yang pentingpenting saja.

62

295. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HOTMA SIHOMBING


Terima kasih, Yang Mulia. Pada kesempatan ini, izinkan kami
Pihak Termohon menyampaikan jawaban atas permohonan Pemohon
dalam Perkara Nomor 10/PHP.GUB-XIV/2016.
Majelis Hakim, Yang Mulia, pada kesempatan ini jawaban kami
ditulis dalam 21 halaman, akan tetapi akan kami sampaikan pointers-nya
saja, yang terbagi dalam tiga kelompok;
Pertama, soal eksepsi, yaitu tentang kewenangan Mahkamah
Konstitusi, kemudian kedudukan hukum atau legal standing Pemohon,
kemudian tenggang waktu, dan permohonan kabur, serta tidak jelas.
Kemudian, angka II dalam pokok perkara dan yang ketiga nanti ada
petitum.
Dalam eksepsi;
a.
Tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi. Majelis yang kami
hormati, Termohon berpendapat bahwa Mahkamah Konstitusi
tidak berwenang memeriksa dan mengadili pemohonan Pemohon
karena jika mengacu kepada ketentuan Pasal 158 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2015 juncto peraturan
Mahkamah Konstitusi Nomor 1 2015, Pemohon bukan subjek yang
memenuhi syarat untuk mengajukan permohonan. Dasarnya
adalah selisih perolehan suara antara pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak, yaitu Pasangan Calon Nomor Urut
2 dengan perolehan suara Pemohon adalah sebesar 12.84%, yaitu
berdasarkan surat keputusan Termohon atau KPU Provinsi
Bengkulu Nomor 48/KPTS/KPU.PROV-07/XII/2015 tanggal 18
Desember 2015.
Kemudian yang kedua, keseluruhan dalil permohonan Pemohon,
bukan berisi tentang adanya kekeliruan dan atau kesalahan Termohon
tentang selisih penghitungan perolehan suara Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu pada pemilukada serentak tahun
2015, yang berakibat pada hasil perolehan suara masing-masing
pasangan calon.
Akan tetapi, permohonan Pemohon lebih kepada hal-hal yang
bersifat pelanggaran pemilu, kemudian soal DPT, DPTB, DPPH, formulir
model C-6 KWK, serta formulir Model C-7 KWK, serta penggunaan surat
suara 2.5%.
Bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Bab 20 Pasal
136 dan Pasal 138 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor ... 2015,
pelanggaran etika penyelenggara merupakan kompetensi dewan
penyelenggara pemilu. Kemudian pelanggaran pemilu merupakan ranah
badan pengawas pemilu dan pidana pemilu penyelesainnya dilakukan di
sentra penagakan hukum terpadu atau Gakkumdu.
b.
Kedudukan hukum atau legal standing.
63

Penentuan syarat untuk mengajukan permohonan seperti yang


dimaksud pada Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 8 2015,
juncto peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 2015, yaitu selisih
perolehan suara sebesar 2% didasarkan pada jumlah penduduk Provinsi
Bengkulu, pada saat dilaksanakan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur pada Pemilukada serentak 9 Desember 2015 adalah yaitu
pertama surat KPU Nomor 258/KPU/V/2015 tanggal 27 Mei 2015, perihal
Syarat Dukungan Calon Perseorangan.
Kemudian b, surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 4
70/1623/SJ tanggal 2 April 2015 tentang Petunjuk Penyiapan Data
Agregat Kependudukan Kecamtan (DAK2) dan daftar penduduk pemilih
potensial atau DP-4 dalam rangka pemilihan gubernur.
Kemudian, Berita Acara serah terima DAK2, pemilihan kepala
daerah secara serentak 2015 dari Mendagri Nomor 23BA/IV/2015
tanggal 17 April 2015.
Dari ketiga alat bukti tersebut
diketahui
bahwa
jumlah
penduduk Provinsi Bengkulu pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur
Bengkulu Tahun 2015 adalah 1.926.076 jiwa. Sehingga sesuai ketentuan
Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 8,
2015 juncto Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015, maka
syarat untuk mengajukan permohonan tentang selisih penghitungan
perolehan suara haruslah sama dengan atau lebih kecil dari 2%.
Oleh karena selisih perolehan suara Pemohon dengan Pasangan
Pasangan Calon Nomor Urut 2 sebesar 12.84%, maka Termohon
berpendapat permohonan Pemohon dan Pemohon tidak memiliki
kedudukan hukum atau legal standing dalam mengajukan permohonan
dalam perkara aquo. Dalil permohonan Pemohon yang mengurangkan
perolehan Pasangan Calon Nomor Urut 1 sejumlah 149.600 suara
haruslah dikesampingkan karena dalil tersebut hanya atas dasar kajian
Pemohon tanpa didukung alat bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
Hasil kajian bukanlah dapat dijadikan dasar untuk mengajukan
permohonan Hasil Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur.
C.
Tentang tenggang waktu pengajuan permohonan. Kami kira kami
sepakat dan sependapat dengan Pemohon.
D.
Permohonan Pemohon kabur dan tidak jelas.
Termohon menilai tidak terdapat persesu persesuaian antara
perihal pada pokok surat permohonan Pemohon dengan uraian tentang
pokok perkara (posita) dan petitum permohonan Pemohon.
Bahwa pada perihal permohonan Pemohon sebagaimana
disampaikan pada persidangan 7 Januari 2016 berisi permohonan
pembatalan keputusan KPU Bengkulu Nomor 48/KPTS/KPU.GUB007/XII/2015 dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2015. Bahwa
dalam hal adanya pihak yang akan mengajukan permohonan pembatalan
hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara pada pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota haruslah berpedoman kepada Pasal 7
64

ayat (1) huruf b angka 4B Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1


Tahun 2015.
Menurut Termohon, ketentuan yang diatur dalam Pasal 7 ayat (1)
huruf b sebagaimana kami sebutkan di atas, haruslah dimaknai bahwa
permohonan pembatalan terhadap keputusan KPU tentang penetapan
hasil perolehan suara hanya dapat diajukan jika secara nyata, terdapat
kesalahan dari Termohon dalam melakukan proses penghitungan suara
yang berpengaruh kepada hasil akhir perolehan suara dari masingmasing pasangan calon.
Jika membaca dan melihat dalil-dalil yang disampaikan oleh
Pemohon dalam surat permohonannya dalam pokok perkara, tidak satu
pun yang mendalilkan tentang telah terjadi kesalahan dalam rekapitulasi
penghitungan suara pada pemilihan Gubernur Provinsi Bengkulu Tahun
2015. Akan tetapi Pemohon hanya menyampaikan asumsi-asumsi serta
dugaan-dugaan pelanggaran, baik yang dilakukan oleh Termohon selaku
penyelenggara atau pun oleh Pihak Terkait selaku peserta pemilukada.
Bahwa pada petitum permohonan Pemohon poin angka 2,
Pemohon meminta kepada Majelis Hakim Mahkamah ini untuk
menyatakan batal demi hukum penetapan Pasangan Calon Guber
Calon Nomor Urut 1, Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah, dari bunyi petitum
Pemohon tersebut, nyata sekali yang dimintakan pembatalan oleh
Pemohon adalah penetapan Pasangan Calon Nomor Urut 1, Ridwan
Mukti-Rohidin Mersyah. Permohonan Pemohon sungguh tidak beralasan
karena proses penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Bengkulu pada pemilukada 9 Desember 2015 sudah lama
dilaksanakan. Selain itu, berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) huruf b
angka 4B PMK Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam
Perkara Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, maka persoalan
tentang penetapan pasangan calon bukan kewenangan Mahkamah untuk
memeriksa dan mengadilinya.
Pada petitum permohonan Pemohon angka 7, Pemohon memohon
agar Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan demi hukum, pilkada
Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Tahun 2015 diulang untuk 9
kabupaten dan 1 kota. Termohon menilai bahwa isi petitum permo
Pemohon poin 7 ini, saling bertentangan atau kontradiktif dengan bunyi
petitum poin 4 yang menyebutkan jumlah perolehan suara untuk
masing-masing pasangan calon. Jika Pemohon meminta dilaksanakan
pemilihan ulang untuk 9 kabupaten dan 1 kota se-Provinsi Bengkulu,
maka mutatis mutandis perolehan suara yang disampaikan Pemohon
pada Petitum 4, baik perolehan suara Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Nomor Urut 1 maupun perolehan suara Pemohon
haruslah dalam posisi nol. Oleh karena tidak terdapat persesuaian antara
perihal permohonan atau pokok surat permohonan dengan dalil-dalil
permohonan atau posita serta kesimpulan Pemohon (petitum), maka

65

nyatalah bahwa permohonan Pemohon dalam perkara a quo adalah


kabur dan tidak jelas.
296. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Lima menit lagi, ya, Pak.
297. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HOTMA SIHOMBING
Ya. Terima kasih, Pak.
Dalam pokok permohonan. Bahwa secara umum proses pemilihan
Gubernur Provinsi Bengkulu Tahun 2015 berjalan tertib, aman, dan
lancar tanpa ada hambatan dan gejolak yang berpotensi menimbulkan
kekacauan dan konflik dalam kehidupan masyarakat Provinsi Bengkulu.
Seluruh keberatan baik pada tahap penetapan calon, masa kampanye,
pelaksanaan pemungutan suara, dan proses penghitungan suara pada
seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah diselesaikan pada ruang
dan tahapannya masing-masing. Dan seluruh pasangan calon melalui
saksi-saksi masing-masing telah menerima hasil penghitungan suara
yang dilaksanakan oleh KPPS pada TPS masing-masing.
Akan tetapi ketika formulir model C-1 KWK yang di-upload pada
website KPU kabupaten/kota hampir mencapai 100% dan gambaran
perolehan suara Pasangan Calon Nomor Urut 1 lebih banyak dari
perolehan suara Pemohon, maka mulailah Pemohon melalui saksi-saksi
Pemohon pada Pleno rekapitulasi penghitungan suara pada tingkat
kecamatan (PPK) dan Pleno rekapitulasi pada tingkat kabupaten
menyampaikan keberatan-keberatan yang seluruh keberatan tersebut
sama sekali bukan tentang selisih penghitungan perolehan suara.
Bahwa sebagaimana Termohon sampaikan uraian dalam eksepsi
serta uraian bantahan Termohon tentang permohonan Pemohon tidak
jelas, maka sudah sepantasnya jika pada kesempatan ini kami mohon
kiranya permohonan Pemohon dinyatakan kabur dan tidak jelas.
Adalah tidak benar dan karenanya Termohon bantah dalil
Pemohon yang menyatakan terbitnya surat dari PLH Ketua DPR RI
Nomor 79/KPU/XI/2015 tanggal 3 November 2015, telah menimburkan
telah menimbulkan suara siluman sejumlah 149.600 suara, dan semua
siluman-siluman itu berdasarkan kajian Pemohon telah memilih Pasangan
Calon Nomor Urut 1, yang benar adalah bahwa terbitnya surat KPU 739
yang kami maksud itu adalah sebagai petunjuk untuk memudahkan bagi
penyelenggara dalam mengisi daftar pemilih yang menggunakan hak
pilihnya. Dan bahwa surat tersebut bukan semata-mata ditujukan untuk
KPU Provinsi Bengkulu, tapi berlaku seluruh bagi seluruh
penyelenggara pemilu se-Indonesia.

66

Majelis yang kami hormati, kami langsung saja ke petitum, dan


mohon seluruh jawaban yang kami sampaikan sudah dibacakan.
298. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, dianggap dibacakan, ya?
299. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HOTMA SIHOMBING
Terima kasih, Pak.
Petitum. Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas,
Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan
putusan sebagai berikut.
Dalam eksepsi.
Menerima dan mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya.
Menyatakan bahwa Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum atau legal
standing dalam mengajukan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilu Gubernur
dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu Tahun 2015.
Dalam pokok permohonan.
Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidaktidaknya menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.
Menyatakan benar dan tetap berlaku keputusan KPU Provinsi
Bengkulu Nomor 48/KPTS/KPU-Prov/007/XII/2015 tentang Penetapan
Perolehan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Bengkulu Tahun 2015 tanggal 18 Desember 2015.
Menetapkan perolehan suara hasil Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur tahun 2015 yang benar adalah berikut.
1.
Nama pasangan calon, Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah,
perolehan suara sebesar 517.190.
2.
Pasangan calon Sultan Bachtiar Najamudin dan Mujiono,
perolehan suara 384.339.
Atau apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya. Dibacakan pada persidangan hari Selasa, tanggal 12
Januari 2016. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
300. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waalaikumsalam wr. wb. Pas waktunya, ya? Silakan, Pihak
Terkait, 15 menit, ya?

67

301. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
Terima kasih, Yang Mulia. Tadi kami sudah menyampaikan
perbaikannya, Yang Mulia.
302. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sudah?
303. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
Terima kasih, kami mohon ini dianggap ini dibacakan karena kami
hanya menyampaikan poin-poinnya saja.
304. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
305. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
Kami Kuasa dari Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah, dalam hal ini
adalah Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu
yang terpilih periode 2016-2021, berdasarkan keputusan KPU Nomor 48
selanjutnya disebut sebagai Pihak Terkait. Kami menyampaikan ada tiga
hal pokok dalam jawaban kami, yaitu pertama eksepsi, pokok
permohonan dan petitum.
Dalam eksepsi, Yang Mulia, kami bagi dalam dua hal. Pertama
tentang perolehan suara Pemohon tidak memenuhi syarat 2% yang
diatur oleh undang-undang. Provinsi Bengkulu memiliki jumlah penduduk
1.828.000 jiwa yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
306. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
307. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: ARI YUSUF AMIR
828.000 jiwa yang tersebar di 10 kabupaten/kota. Bahwa
perolehan suara pemilihan Gubernur Bengkulu berdasarkan hasil
rekapitulasi Termohon adalah sebagai berikut.

68

Pasangan Ridwan Mukti dan Rohidin mendapat perolehan suara


517.190 suara, atau sama dengan prosentasenya 57.36%, sedangkan
pasangan Sultan Najamuddin dan Mujiono mendapatkan suara 384.339
suara, atau sama dengan 42.63%. Dari hasil rekapil rekapitulasi
tersebut terdapat selisih suara sebanyak 132.851 suara, atau sebanyak
14.73% antara Pihak Terkait dengan Pemohon. Bahwa Pasal 18 158
ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang
Mengatur ... sudah tidak kami bacakan.
Dan juga Pasal 6 ayat (1) huruf a, peraturan Mahkamah Konstitusi
Nomor 5 Tahun 2015 dan selanjutnya.
Dari kedua ketentuan tersebut, secara tegas membatasi hak
Pemohon yang boleh mengajukan permohonan haruslah tidak melebihi
selisih suara sebanyak 2%.
Bahwa dengan demikian, Pemohon tidak mengajukan ... tidak
dapat mengajukan permohonan pembatalan keputusan KPU Bengkulu
Nomor 48 dan seterusnya, tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara, dan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur tahun 2015. Dan oleh karenanya permohonan Pemohon
haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.
Eksepsi kami yang kedua adalah permohonan pembatalan ini
kabur atau obscuur libel. Bahwa Pemohon mencampuradukan antara
putusan DKPP Nomor 45 dan seterusnya, yang produk hukumnya hanya
mengikat internal penyelenggara pemilu sebagai tindakan money politics.
Yang merupakan dua domain yang perbeda. Dan memerlukan
pembuktian melalui mekanisme instrumen hukum lainnya.
Bahwa di dalam permohonannya, Pemohon tidak menjelaskan
secara perperinci mengenai Pemohon tidak menguraikan perbedaan
jumlah perolehan suara versi Pemohon dan versi Termohon. Kapan, dan
di mana dilakukannya pembagian kain sarung oleh Pihak Terkait dan
selanjutnya.
Bahwa Pemohon juga dalam dalil permohonannya, tidak
menguraikan secara komprehensif bagaimana, kapan, di mana, dan
bentuk acara dilakukannya pelanggaran terstruktur, sistematis, dan
masif, yang dilakukan oleh Termohon bersama Pihak Terkait.
Pemohon juga tidak menguraikan bentuk penyalahgunaan
undangan formulir C-6 KWK oleh Pihak Terkait, dan di mana saja
penyalahgunaan tersebut dilakukan.
Sedangkan terkait dengan dalil terstruktur, sistematis, dan masif
yang menjadi dalil permohonan Pemohon, harus bersifat komulatif
sebagaimana tercermin dalam yurisprudensi dalam Mahkamah Agung
dalam beberapa putusannya. Antara lain, putusan dalam kasus pilkada

69

Provinsi Jawa Timur, putusan pilkada dalam kasus Kabupaten Mandailing


Natal, putusan pilkada dalam kasus Kabupaten Kotawaringin Barat.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa pelanggaran terstruktur, sistematis,
dan masif adalah pelanggaran yang:
1.
Melibatkan sedemikian banyak orang.
2.
Direncanakan secara matang.
3.
Melibatkan pejabat atau organisasi yang dibentuk secara
terstruktur, serta penyelenggara pemilu secara berjenjang.
4.
Terjadi dalam wilayah yang luas, melibatkan sedemikian banyak
Pelanggaran sangat serius.
Dengan demikian, pelanggaran bersifat terstruktur, sistematis,
dan masif itu harus memenuhi unsur-unsur yang tidak kami bacakan.
Bahwa, dengan demikian, Pemohon tidak dapat
menguraikan perbedaan hasil penghitungan suara yang dihitung
Pemohon serta bentuk pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis,
dan masif. Sehingga permohonan Pemohon harusnya dinyatakan kabur
atau obscuur libel dan dinyatakan tidak dapat diterima. Untuk pokok
Pemilukada dilajutkan oleh rekan kami.
308. KETUA: PATRIALIS AKBAR
(Suara tidak terdengar jelas).
309. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016/PHP.GUB-XIV/2016: FAJRI
Kami lanjutkan, Yang Mulia. Terhadap pokok permohonan kami
hanya akan menjawab seperti yang tadi sudah diuraikan. Bahwa kami
hanya akan menjawab terhadap hal yang dituduhkan langsung kepada
kami dan berpotensi mengarah pada kami.
Ada beberapa poin yang dituduhkan, terhadap pihak kap ... pihak
Termohon dan Pihak Terkait. Yang pertama adalah terkait dengan dalil
Pemohon menuding Termohon memihak Pihak Terkait yang didasarkan
pada pembiaran atas tindakan money politics Pihak Terkait. Terhadap
dalil tersebut dapat kami jawab bahwa dalil permohonan Pemohon
tidaklah beralasan. Karena terhadap dalil tersebut melalui ... sudah
memalui proses
pemeriksaan oleh Badan Pengawas Pemilu, sebagai
pihak yang berwenang.
Lalu kemudian yang kedua, Pemohon mendalilkan terkait dengan
penyalahgunaan terhadap penggunaan undang ... undangan Formulir C6 KWK. Terhadap hal tersebut dapat kami jawab, dalil permohonan
Pemohon hanya bersifat asumtif. Karena tidak dituduh ... tidak didukung
bukti dan fakta adanya kerja sama. Lebih lanjut, bahwa dalil tidak
beralasan dari Pemohon melaksanakan hak pilihnya dengan cara
menunjukan KTP, kartu keluarga, paspor dan atau identitas lainnya,
70

terkait dengan tudingan dari pihak Pemohon yang menyatakan bahwa


ditemukan pemilih yang merupakan pendukung yang mendukung
pasangan Sultan-Mujiono yang tidak mendapatkan undangan Formulir C6 KWK, sehingga pendukung Sultan-Mujiono banyak yang tidak dapat
dapat menggunakan hak pilihnya. Terhadap dalil tersebut dapat kami
jawabkan ... dapat kami jawab, dalam hal seorang belum terdaftar
sebagai pemilih, maka tetap dapat melaksanakan hak pilihnya dengan
cara menunjukkan KTP, kartu keluarga, dan paspor dan/atau identitas
lainnya, sesuai dengan Pasal 57 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2015.
Kemudian yang terakhir, terkait dengan dalil yang diajukan
Pemohon. Terkait dengan suara siluman sebayak 149.600 yang terjadi di
2.992 TPS adalah merupakan sifat ... hanyalah bersifat asumtif tanpa
didukung bukti dan fakta. Karena apabila memang benar terjadi adanya
seperti yang Pemohon uraikan di atas, dari mana Pemohon meyakini jika
suara sebanyak 1.400 ... 149.600 suara tersebut adalah suara yang
diperuntukkan bagi Pemohon.
Kemudian terhadap dalil permohonan Pemohon yang diarahkan
langsung kepada Pihak Terkait, ada beberapa hal yang harus kami
sampaikan.
1.
Terkait dengan money politics. Berupa pembagian uang,
pembagian doorprize, serta sarung, dan sajadah, dapat kami
jelaskan bahwa dalil permohonan Pemohon tidaklah beralasan
karena dalil permohonan Pemohon telah melalui proses
pemeriksaan oleh badan pengawas pemilu.
2.
Terhadap Putusan DKPP yang sejak semula sudah diuraikan oleh
Pemohon Nomor 45 dan seterusnya terhadap anggota PPK Singa
... Singaran Pastati adalah merupakan putusan yang bersifat etik
dan mengikat bagi penyelenggara, namun tidak serta merta dapat
ditafsirkan telah terjadi tindakan money politics seperti yang
diuraikan oleh Pemohon.
3.
Pemohon telah melakukan ... justru sebaliknya, Pemohon telah
melakukan tindak money politics, hal tersebut dapat kami uarikan
beberapa tempat di Bengkulu.
1.
Kota Bengkulu, Kelurahan Panorama, Kelurahan Lingkar Barat,
Kelurahan Pematang, Pematang Gubernur, Kelurahan Pekan
Sabtu, Kelurahan Panorama, Kelurahan Mas, dan Kelurahan Dusun
Besar.
2.
Kabupaten Bengkulu Selatan, Kecamatan Pasar Manna.
3.
Kabupaten Lebong yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil
Kantor Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan
(BLHKP).
4.
Kabupaten Rejang Lebong, Kecamatan Curuk Tengah Kelurahan
Talang Rimbo.

71

Yang kedua, terkait dengan dalil Pemohon mendalilkan telah


terjadi pelanggaran terstruktur, sistematif, dan masif yang dilakukan oleh
Pihak Terkait dapat kami jawab sebagai berikut.
Bahwa dalil yang disampaikan Pemohon dalam permohonan ini
bersifat hiperbola karena Pemohon tidak dapat menguraikan tentang
empat unsur pelanggaran yang bersifat TSM yang sebagai mana yang
telah diuraikan oleh Pemohon.
Bahwa Pemohon yang sesungguhnya telah melakukan
pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif,
hal
tersebut dapat dibuktikan dengan adanya.
1.
Pemohon mengumpukan para rukun tetangga atau RT sebagian
besar sebagai ... RT yang sebagian besar sebagai perangkat KPPS
untuk membuat pernyataan sikap dukungan kepada Pemohon.
2.
Pemohon mengumpulkan Panwascam yang terjadi di beberapa
kabupaten di Bengkulu dengan tujuan memenangkan Pemohon
dalam Pilgub Provinsi Bengkulu Tahun 2015.
Pemohon mengerahkan Kantor Badan Linkungan Hidup,
Kebersihan, dan Pertamanan
(BLHKP) Kabupaten
Lebong untuk
membagikan uang di TPS agar memilih Pemohon dalam Pilgup tanggal 9
Desember 2015. Selain pelanggaran-pelanggaran tersebut, Pemohon
juga melakukan pelanggaran yang bersifat pelanggaran kampanye yang
terjadi di antara lain kunjungan kerja oleh Pemohon, calon gubernur,
yang disertai dengan kampanye dibeberapa tempat Provinsi Bengkulu
tanpa lebih dahulu mengajukan cuti. Antara lain di Kabupaten Kaur dan
Kabupaten Bengkulu Selatan.
Selanjutnya dengan menggunakan fasilitas negara rumah dinas
wakil gubernur mengundang masyarakat dan akademika Universitas
Muhammadiyah Bengkulu untuk melakukan kampanye serta
penggalangan dukungan. Atas uraian tersebut, maka berdasarkan dalildalil keterangan sebagaimana telah Pihak Terkait di atas, maka seluruh
dalil-dalil permohonan Pemohon tidaklah beralasan dan oleh karenanya
permohonan Pemohon haruslah ditolak.
310. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016:
Dalam petitum berdasarkan uraian sebagaimana Pihak Terkait
uraikan di atas maka mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk memutus dengan amar sebagai berikut.
1.
Dalam eksepsi, menerima dan mengabulkan eksepsi Pihak Terkait,
menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat di terima.
2.
Dalam pokok permohonan, menerima dan mengabulkan
keterangan Pihak Terkait seluruhnya, menolak permohonan
Pemohon untuk seluruhnya, menetapka sah keputusan Komisi
72

Pemilihan Umum Provinsi Benkulu Nomor 48/KPTS/KPU-Prov007/XII/2015, tanggal 18 Desember 2015 tentang penetapan
rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan hasil
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Tahun 2015
beserta lampirannya. Atau apabila Mahkamah Konstitusi
berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya.
Hormat kami Kuasa Hukum. Terima kasih. Assalamualaikum wr. wb.
311. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wassalamualaikum.
Baik kita langsung ke pengesahan pembuktian.
Bukti Pemohon P-1 sampai dengan P-37, betul ya?
312. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Sebentar, Majelis. Kalau diperkenankan, kami menambah


beberapa bukti jadi P-38 bukti lain-lain, kalau diperkenankan sudah kami
bawa empat rangkap salinan.
313. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, jadi P-1 sampai P-37 dulu, ya?
314. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Ya.
315. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang sudah, ya.
316. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ZETRIANSYAH
Ya.
317. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ini sudah selesai diverifikasi.
KETUK PALU 1X

73

Tambahannya silakan. Dek, tolong, Dek. Itu P berapa?


318. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Keseluruhannya dianggap P-38, bukti lain-lain.


319. KETUA: PATRIALIS AKBAR
P-38 itu ya?
Nanti kita cek dulu, ya. Ya, kalau memang sudah itu taruh di situ
saja. Tambahan bukti P-38, ya. Nanti kita periksa dulu, ya. Ada lagi?
Dek, masih ada? Jadi enggak bisa dijelaskan, ya P-38 itu apa pokoknya
lain-lain gitu.
320. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Tidak bisa dijelaskan karena tidak mungkin kami mengubah


permohonan. Cuma dipertimbangkan saja.
321. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, artinya daftar buktinya enggak ada, tapi isinya lain-lain, gitu?
Oke, ya, nanti kita periksa dulu.
Kemudian, bukti Termohon TA-001 sampai dengan TL-013, betul,
ya?
322. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: ZETRIANSYAH

PERKARA

NOMOR

10/PHP.GUB-

Ya.
323. KETUA: PATRIALIS AKBAR
KETUK PALU 1X
Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT 110?
324. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 10/PHP.GUBXIV/2016: HANI YUSUF
Betul, Yang Mulia.

74

325. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Baik.
KETUK PALU 1X
Dengan demikian, persidangan hari ini selesai dan nanti pihakpihak tinggal menunggu panggilan dari Mahkamah, ya. Demikian, sidang
kita tutup.
KETUK PALU 3X
Pemohon, siap, ya? Pihak Terkait, Termohon, siap? Sudah dapat
ini Pemohon, salinan jawaban sama keterangan Pihak Terkait? Belum?
326. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: AIDI JOHAN

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Belum, Yang Mulia.


327. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Coba dikasih dulu. Yang KPU saya sudah. Ya, langsung kasih ke
pihak-pihak, ya, keterangan Pihak Terkait, ya. Bengkulu Selatan, ya.
Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang dalam Perkara Nomor
59/PHP.BUP-XIV/2016 dibuka, dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X
Pemohon silakan untuk memperkenalkan, siapa yang hadir.
328. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: AIDI JOHAN

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Saya sendiri, Aidi Johan, S.H., M.H.
kemudian, sebelah kiri saya, Prisnsipal, H. Reskan Effendi Awaluddin,
S.E. kemudian yang paling ujung, Prinsipal, Rini Susanti, S.Sos.
Selanjutnya sebelah Sos, ya, mohon maaf, kami perbaiki, Sos.
329. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Kalau SOS bahaya nanti.
75

330. KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: AIDI JOHAN

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Kami perbaiki, Yang Mulia, Sos. Kemudian, sebelah kanan saya M.


Hendra Kusuma Jaya, S.H., sebelah kanan selanjutnya, Gusti
Pordimasnyah, S.H., dan yang paling terakhir, Amelia Denti, S.H. terima
kasih, Yang Mulia.
331. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik. Pihak Terkait, silakan.
332. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Kami dari
Kantor Hukum Refli Harun Anda Partners. Yang hadir hari ini adalah saya
sendiri, Iwan Satriawan, sebelah kanan saya adalah Selamet Santoso
dan hari ini juga hadir kedua Prinsipal, yaitu Bapak Dirwan Mahmud dan
Bapak Gusnan Mulyadi sebagai pasangan calon.
333. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Pak Irwan yang mana?
334. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Yang sebelah saya, Pak.
335. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Silakan.
336. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Mohon izin, Yang Mulia.
337. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.

76

338. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Seperti kemarin yang kami janjikan. Hari ini kami akan
mengajukan surat permohonan untuk menjadi Pihak Terkait yang
kemarin ditanyakan.
339. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sudah sudah cu sudah resmi?
340. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Sudah resmi.
341. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sudah, sudah. Sudah dipanggil, sudah diundang itu (...)
342. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Terima kasih. Ya, terima kasih, Yang Mulia.
343. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Silakan, Termohon.
344. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: RUDIANSYAH SAPUTRA
Terima kasih, Yang Mulia. Perkenalkan pada kesempatan kali ini
hadir di dalam persidangan, Yang Mulia, ini, Bapak Juli Adiantoro di
sebelah kanan saya dari KPU-RI. Kemudian saya sendiri Rudiansyah Tri
Saputra dan Bapak Agustam Rahman Kuasa Hukum Termohon.
Selanjutnya ada Bapak Holman Ketua KPU Bengkulu Selatan. Pak Hendri,
Pak Yulian, dan Pak Arif dari KPU Bengkulu Selatan. Kemudian terakhir
Ibu Siti Baroro dari KPU Provinsi. Terima kasih, Yang Mulia.
345. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. lengkap, ya. Silakan, dari Termohon, 15 menit, ya, dari
sekarang paling lama. Langsung to the point.
77

346. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN


Baik, Yang Mulia.
347. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
348. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
Kami akan mencoba me mempersingkat pembacaan jawaban.
Tetapi mohon sebelumnya semua dokumen yang kami masukkan terkait
jawaban dianggap untuk dibacakan. Jawaban ini kami bagi menjadi 3
bagian, pokok yang pertama soal eksepsi, yang kedua jawaban kami
terkait pokok permohonan, dan yang ketiga terkait dengan petitum.
Dalam eksepsi bahwa objek permohonan yang diajukan Pemohon
bukanlah menyangkut penetapan perolehan suara hasil pemilihan yang
ditetapkan oleh Termohon, melainkan Pemohon mendalilkan bahwa
Pasangan Calon H. Dirwan Mahmud dan Gusnan Mulyadi S.E., M.M. yang
meraih suara terbanyak tidak memenuhi syarat sebagai peserta
pemilihan Bupati, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Tahun 2015. Bahwa
berdasarkan permohonan Pemohon dilihat dari objek permohonan dan
materi pokok permohonan Pemohon, Pemohon mengajukan keberatan
kepada Mahkamah Konstitusi bukanlah keberatan terhadap hasil
perolehan suara melainkan keberatan terhadap penetapan pasangan
calon berdasarkan keputusan KPU berdasarkan keputusan KPU
Termohon Nomor 31 dan seterusnya, tanggal 24 Agustus 2015 tentang
Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Peserta pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2015.
Bahwa permohonan sengketa terhadap keputusan KPU selain
tentang perolehan suara hasil pemilihan termasuk kategori sengketa
pemilihan. Maka sengketa tersebut dapat diajukan kepada dan
menjadi kewenangan Badan Pengawas Pemilu sebagaimana diatur dalam
Pasal 142 dan Pasal 143 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 juncto
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 yang pada pokoknya menyatakan
bahwa Bawaslu provinsi dan panwaslu kabupaten/kota berwenang
menyelesaikan sengketa pemilihan terdiri atas sengketa antar peserta
pemilihan dan sengketa antar peserta pemilihan dan penyelenggara
pemilihan sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan KPU Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota.
Bahwa jika Pemohon keberatan terhadap Surat Keputusan
Termohon Nomor 31 dan seterusnya, tertanggal 24 Agustus 2015
78

tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Peserta


Pemilihan Bupati dan Wa Calon Wakil Bupati Kabupaten Bengkulu
Selatan Tahun 2015. Pemohon dapat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara di mana sudah disiapkan jadwal jika ada
pihak yang keberatan dapat mengajukan keberatan ke PTUN, jadwal
tersebut sejak tanggal 11 September 2015 sampai dengan 15 November
2015. Sebagaimana diatur dalam Keputusan Termohon Nomor 01 Tahun
2015 tentang Pahapan, Program, dan Jadwal penyelenggaraan pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Selatan.
Tetapi, sampai saat ini Pemohon tidak mengajukan gugatan ke
PTUN, vide bukti TN-010. Bahwa oleh karena permohonan Pemohon
tidak terkait dengan perolehan suara hasil pemilihan melainkan terkait
dengan penetapan pasangan calon, maka menurut Termohon Mahkamah
Konstitusi tidak berwenang mengadili permohonan Pemohon a quo.
Untuk itu sudah selayaknya Pemohon permohonan Pemohon
dinyatakan tidak dapat diterima.
B. Legal Standing Pemohon.
Kami langsung ke angka 10. Bahwa berdasarkan Berita Acara
Serah Terima Data Agregat Kependudukan Perkecamatan DAK2
pemilihan kepala daerah secara serentak Tahun 2015 jumlah penduduk
Kabupaten Bengkulu Selatan 161.756 jiwa. Bahwa berdasarkan poin di
atas maka permohonan Pemohon permohonan hanya dapat diajukan
oleh Pemohon dengan ketentuan jika perbedaan perolehan suara antara
Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak selisihnya
paling banyak 2%.
Bahwa berdasarkan poin 12 di atas, perolehan suara Pemohon
28.049 dan perolehan suara pasangan calon peraih suara terbanyak
adalah 31.496, maka selisih perolehan suara Pemohon dengan pasangan
calon peroleh yang memperoleh suara terbanyak adalah sebanya
sebesar 3.447 suara. Bahwa permohonan yang dapat diajukan adalah
jika selisih persentase antara Pemohon dengan pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak paling banyak 2%. Sementara dalam
Perkara a quo, selisihnya adalah sebesar 10.94%.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Pemohon tidak dapat
memenuhi ketentuan Pasal 158 ayat 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun
2015 juncto Pasal 6 ayat 2 peraturan MK Nomor 5 Tahun 2015 sehingga
dan oleh karenanya Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum dan
permohonan Pemohon harus dinyatakan tidak dapat diterima demi
hukum oleh Mahkamah.
Tentang tenggang waktu masa pengajuan permohonan. Bahwa
berdasarkan Keputusan Termohon Nomor 57 dan seterusnya, Termohon
melakukan penetapan dan pengumuman hasil rekap rekapitulasi suara
dan hasil pemilihan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu
Selatan 2015 pada tanggal 16 Desember 2015 pukul 15.20 WIB. Hal ini

79

diakui dan dibenarkan pula oleh Kuasa Hukum Pemohon pada


persidangan pendahuluan tanggal 7 Januari yang lalu.
Bahwa berdasarkan keputusan Termohon tersebut di atas,
tenggang waktu 3 x 24 jam untuk mengajukan permohonan
sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2 tersebut di atas adalah
pada tanggal 16 Desember 2015 pukul 15.20 WIB sampai dengan
tanggal 19 Desember 2015 pukul 15.20 WIB.
Bahwa permohonan Pemohon diajukan ke Mahkamah Konstitusi
tanggal 19 Desember 2015 pukul 18.07 WIB, hal ini diakui dan
dibenarkan pula oleh Kuasa Hukum Pemohon pada persidangan
pendahuluan tanggal 7 Januari 2016 yang lalu di Mahkamah Konstitusi.
Bahwa seharusnya Pemohon mengajukan keberatan ke
Mahkamah Konstitusi waktu pengajuannya tidak boleh melebihi dari
tanggal 19 Desember 2015 pukul 15.20 WIB, tetapi berdasarkan fakta
data perkara yang diterima oleh Mahkamah Konstitusi yang disampaikan
kepada Termohon oleh Panitera Mahkamah Konstitusi diketahui bahwa
Pemohon mengajukan keberatan ke Mahkamah Konstitusi pada tanggal
19 Desember 2015 pukul 18.07 WIB. Berdasarkan fakta tersebut,
Pemohon telah lewat waktu mengajukan permohonan selama 2 jam
lewat 47 menit dari batas waktu terakhir yang ditentukan.
Bahwa dengan demikian, pengajuan permohonan yang diajukan
Pemohon tersebut telah kadaluarsa karena tidak dalam atau sudah
melewati tenggang waktu yang diperkenankan sebagaimana diatur
dalam pasal 157 ayat 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 jucnto
Pasal 5 ayat 1 Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2015. Sehingga dan oleh
karenanya permohonan Pemohon sudah selayaknya dinyatakan tidak
dapat diterima oleh Mahkamah.
c.
Permohonan Pemohon tidak jelas, obscuur libel. Menurut
Termohon, permohonan Pemohon tidak jelas, tidak lengkap, tidak
cermat dengan alasan sebagai berikut.
1.
Bahwa ketidakcermatan Pemohon dapat dilihat di dalam dalil yang
oleh Pemohon yang mengacu pada surat edaran Mahkamah
Agung Nomor 17, padahal sesungguhnya tidak pernah Mahkamah
Agung menerbitkan surat edaran Nomor 17 Tahun 2011 2010
ini. Yang benar adalah surat edaran Mahkamah Agung Nomor 7
Tahun 2010.
2.
Bahwa Pemohon mencantumkan gelar sarjana ekonomi, padahal
menurut dokumen yang diterima oleh Termohon, tidak terdapat
gelar sarjana ekonomi pada H. Reskan Effendi sebagaimana bukti
TA-001 yang kami majukan di persidangan.
Bahwa di dalam dokumen persidangan yang diajukan oleh
Pemohon mengacu pada peraturan perundang-undangan yang tidak
relevan dan tidak berlaku lagi, dimana Pemohon mencantumkan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-Undang 32 Tahun 2004
tentang pemerintahan daerah, padahal kedua undang-undang tersebut
80

tidak berlaku lagi dan undang-undang yang berlaku sekarang adalah


Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Bahwa ketidakcermatan Pemohon kembali terlihat dari
permohonan yang mencantumkan kedudukan hukum Termohon di Jalan
Jenderal Sudirman, Kecamatan Pasar Mana, Kabupaten Bengkulu
Selatan, padahal sesungguhnya sejak awal Termohon berdiri Juni 2004
tidak pernah berkedudukan pada alamat tersebut. Semula Termohon
beralamat di Jalan Veteran Nomor 58 Padang Kapuk, Mana, selanjutnya
terhitung 9 Oktober 2015 alamat Termohon pindah ke jalan BLK,
Kelurahan Kota Medan, Kecamatan Kota Mana, Kabupaten Bengkulu
Selatan Provinsi Bengkulu, vide bukti TN-002. Bahwa oleh karena
permohonan Pemohon tidak lengkap, tidak cermat, dan tidak jelas, maka
selayaknya tidak dapat diterima oleh Mahkamah.
Dalam pokok permohonan. Kami langsung ke poin 5, Yang Mulia.
Dalil Pemohon yang mengat mengatakan bahwa baik, kami
bacakan. Dalil Pemohon sebagai berikut.
1.
Bahwa Termohon telah meloloskan H. Dirwan Mahmud, S.H.,
sebagai calon Bupati Bengkulu Selatan yang berpasangan dengan
Gusnan Mulyadi sebagai Calon Wakil Bupati Bengkulu Selatan.
Jawaban Termohon, bahwa pada masa pendaftaran pasangan
calon diumumkan secara terbuka kepada publik sejak tanggal 14
Juli 2015 sampai dengan 25 Juli 2015 vide bukti TN-010, setiap
orang yang mendapat dan setelah dilakukan verifikasi dan
dinyatakan memenuhi syarat sebagai pasangan calon termasuk
pasangan H. Dirwan Mahmud, S.H.-Gusnan Mulyadi, S.E., maka
akan ditetapkan sebagai calon bupati/wakil bupati. Hal tersebut
diatur dalam PKPU Nomor 9 Tahun 2015 juncto PKPU Nomor 12
Tahun 2015.
349. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Lima menit lagi.
350. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
Jawaban terhadap poin 6 objek permohonan ... pokok
permohonan.
Bahwa pada tanggal 20 Agustus 2015 Termohon telah melakukan
penelitian terhadap surat keterangan kepala lembaga permasyarakatan
Kalianda tertanggal 6 Agustus. Terhdap status H. Dirwan Mahmud, S.H.
yang dilampirkan pada berkas pencalonan pasangan calon H.Dirwan
Mahmud, S.H., dan Gusnan Mulyadi, S.E., M.M. Termohon melakukan

81

penelitian dan verifikasi faktual persyaratan pencalonan pasangan calon


dengan mendatangi lapas Kalianda Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Selanjutnya
Kepala
Lapas
Kalianda
Lampung
Selatan
menyampaikan surat keterangan atas nama H. Dirwan Mahmud, yang
pada pokoknya menerangkan bahwa H. Dirwan Mahmud sudah
menjalani masa hukuman.
Jawaban Termohon terhadap dalil poin tujuh, pokok permohonan.
Bahwa menurut Termohon dalil ini tidak benar, dan tidak berdasar ... H.
Dirwan Mahmud, S.H. tidak menyembunyikan statusnya sebagai mantan
narapidana. Karena pada saat mendaftarkan ke KPU Bengkulu Selatan,
H. Dirwan Mahmud telah melapirkan. Yang pertama, melampirkan kliping
koran Harian Radar Selatan tanggal 28 Juli 2015, dan kliping koran
Harian Radar Selatan tanggal 3 Agustus 2015 vide bukti TM-004. Yang
pada pokoknya mengumumkan/menerangkan bahwa yang bersangkutan
adalah mantan narapidana.
Yang kedua, surat Dirwan Mahmud, S.H. tertanggal 27 Juli yang
ditujukan kepada KPU Bengkulu Selatan, yang isinya menerangkan
bahwa H. Dirwan Mahmud, S.H. memberitahukan dan mengumumkan
bahwa benar H. Dirwan Mahmud, S.H adalah mantan narapidana, vide
bukti TM-005.
Yang ketiga, yang dilampirkan adalah surat keterangan lembaga
permasyarakatan kelas 2 Kalianda tertanggal 6 Agustus yang isinya
bahwa ... yang isinya menerangkan bahwa H. Dirwan Mahmud telah
dibebaskan karena telah selesai menjalani masa pidana, vide bukti TM003
Yang berikutnya, yang dilampirkan adalah surat pernyataan calon
bupati model DB-1 KWK atas nama H. Dirwan Mahmud, S.H. yang pada
pokoknya menerangkan bahwa H. Dirwan Mahmud, S.H
pernah
menjalani pidana dan telah dibebaskan.
Jawaban terhadap poin delapan. Bahwa tidak benar Pemohon
telah menyampaikan keberatan yang ditujukan kepada Termohon.
Bahwa tidak benar adanya keberatan panwas Kabupaten Bengkulu
Selatan kepada Termohon. Yang benar adalah surat Panwas Bengkulu
Selatan Nomor 69 dan seterusnya tersebut adalah surat biasa, yang
isinya permintaan data-data terkait tahapan Pilkada Bengkulu Selatan.
Bahwa salah satu yang diminta oleh Panwas Bengkulu Selatan
dalam surat tersebut adalah data H. Dirwan Mahmud, dan terhadap surat
tersebut, Termohon sudah memberikan seluruh data yang diminta oleh
Panwas Bengkulu Selatan, sebagaimana isi surat tersebut, vide bukti TM006.
Terkait dengan dalil Pemohon yang menyatakan ada keberatan
oleh para peserta pasangan calon bupati dan calon wakil bupati adalah
tidak benar. Hanya Pemohon yang menyampaikan pengaduan kepada
panwas Bengkulu Selatan, tertanggal 17 Desember 2015, bukan tanggal

82

14 Desember 2015 sebagaimana dalil Pemohon. Atau delapan hari


setelah pemungutan selesai, vide bukti TM-007.
Terhadap laporan Pemohon kepada Panwas Bengkulu Selatan
sebagai lembaga yang berwenang tersebut, sudah diproses dimana
Panwas Bengkulu Selatan menyatakan bahwa laporan Pemohon tidak
dapat diproses, dan pelanggaran yang dilaporkan tidak terbukti, vide
bukti TM-008.
Terhadap dalil Pemohon Nomor 9, jawaban Termohon. Tidak
benar bahwa Termohon melalaikan tugas terkait dengan latar belakang
dan status hukum H. Dirwan Mahmud. Termohon telah melakukan
verifikasi terhadap status H. Dirwan Mahmud, S.H. dengan mendatangi
Lapas Kalianda Lampung Selatan, Provinsi Lampung, tanggal 20 Agustus
2015 adalah bukti kesungguh-sungguhan Termohon dalam menjalankan
ketentuan perudang-undangan terkait dengan persyaratan calon, vide
bukti TM-009.
Pemohon memasukkan juga dalam dalilnya Pasal 45 dan Pasal 7
huruf G Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015. Padahal pasal tersebut,
sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42 dan seterusnya
tanggal 9 Juli 2015, yang pada pokoknya membatalkan, menyatakan
Pasal 45 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat.
351. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, langsung ke petitum, ya. Substansinya sudah terjawab
semua.
352. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 59: AGUSTAM
Menurut Termohon pengajuan permohonan oleh Pemohon harus
ditolak, atau tidak dapat diterima karena permohonan tidak beralasan
hukum.
Terakhir, petitum. Berdasarkan uraian sebagaimana di atas,
Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan
putusan sebagai berikut.
Dalam eksepsi, mengabulkan eksepsi Termohon untuk seluruhnya.
Dalam pokok perkara, menolak permohonan untuk seluruhnya.
Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
Menyatakan benar dan tetap berlaku
keputusan KPU ...
keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor
57/KPTS/KPU-KAB.BS-007.434305/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Bengkulu Selatan Tahun 2015, bertanggal 16 Desember
2015 pukul 15.20 WIB. Menetapkan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil
83

Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2015 adalah yang benar ...
yang benar adalah sebagai berikut.
Pasangan Calon H. Dirwan Mahmud dan Gusnan Mulyadi, S.E.,
M.M. perolehan suara 31.496 suara. Pasangan Reskan Effendi dan Rini
Susanti, S.Sos.=28.049 suara., selisih 3.447 suara atau apabila
Mahkamah Konstitusi bependapat lain mohon putusan yang seadiladilnya. Hormat kami kuasa hukum Termohon Rodiansyah Trista Putra,
S.H., M.H., Agustam Rahman, MAPS., Irvan Yudha Oktara, S.H.,
Fernandes, S.H., ditanda tangani. Terima kasih, Yang Mulia.
353. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih. Silakan langsung Pihak Terkait. 15 menit, ya.
354. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59: IWAN
SATRIAWAN
Terima kasih, Yang Mulia. Kami akan coba mempersingkat
sebagian besar dalil yang disampaikan oleh Pemohon sudah dibantah
dengan jelas oleh Pihak Termohon. Kami cuman ingin mengulai sedikit
bahwa menurut kami, Pemohon tidak memiliki legal standing untuk
mengajukan permohonan dalam perkara a quo karena Pemohon tidak
bisa ... apa ... sesuai dengan ketentuan PMK jumlah selisih suara yang
diajukan yang sudah dihasilkan dalam penetapan suara rekapitulasi
suara itu tidak melebihi 2%. Jadi menurut kami Pemohon tidak memiliki
legal standing.
Yang kedua, Pemohon juga sudah melewati masa tenggang
waktu, tadi sudah disampaikan selama lebih dua jam 47 menit. Kami
setuju dengan apa yang disampaikan oleh Pihak Termohon, mungkin
kalau boleh kami mengatakan sodaqollahul adzim saja itu sudah benar
semuanya dan sekarang izinkan kami untuk masuk pada pokok perkara.
Kami hanya menjawab dalil-dalil yang terkait dengan kami sebagai Pihak
Terkait.
Bahwa secara singkat Pemohon menolak surat keputusan KPU
Kabupaten Bengkulu Selatan tentang Penetapan Rekapitulasi Perolehan
Suara Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Bengkulu Selatan Tahun 2015 dengan alasan tiga hal.
1.
Pihak Terkait, Pemohon mendalil Pihak Terkait H. Dewan Mahmud
pada saat pendaftaran sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2015 masih berstatus
sebagai narapidana dalam kejahatan secara tanpa hak dan atau
melawan hukum menyimpan narkotika golongan 1, bukan
tanaman dan tindak pidana tanpa hak menyimpan dan membawa
psikotropika, dan karena itu dipidana dengan hukuman 4 tahun 3
bulan dan denda sebesar Rp1 miliar.
84

2.

Pihak Terkait mendalil juga bahwa saudara ... kami ulangi, pihak
Pemohon mendalil bahwa Pihak Terkait juga pernah menjadi
narapidana dalam kasus delik pembunuhan berencana dan
diketahui dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.
3.
Pihak Terkait juga telah menyembunyikan ... kami ulangi ...
Pemohon juga mendalil bahwa juga Pihak Terkait telah
menyembunyikan diri sebagai orang yang telah melakukan
pembunuhan berencana dan sebagai narapidana pelanggaran
pemilikan narkotika secara melawan hukum yang diancam dengan
hukuman penjara 10 tahun.
Terhadap ketiga hal itu, kami mengajukan bantahan, Yang Mulia,
dan keterangan.
Bahwa Pemohon tidak membaca dan memahami secara
konprehensif dan cermat penjelasan dalam surat keputusan Menteri
Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor BAS-134.PK.01.05.06/2013
tertanggal 5 Juni 2013. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum
dan HAM dijelaskan bahwa Saudara Dirwan Mahmud telah menjalani
status bebas bersyarat sejak 1 Agustus 2013, bukti PT-2.
Bahwa berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana dinyatakan bahwa jika terpidana telah menjalani dua
pertiga dari lamanya pidana penjara yang dijatuhkan kepadanya
sekurang-kurangnya sembilan bulan, maka dia dapat dikenakan
pelepasan bersyarat. Bahwa fatwa Mahkamah Agung Nomor
30/TUAKA.pid/ IX/2015 tanggal 16 September 2015 menyatakan bahwa
seseorang yang berstatus bebas bersyarat karena telah pernah menjalani
pidana di lapas, maka dia dikategorikan sebagai mantan narapidana, jadi
bukan narapidana lagi. Jadi sebetulnya dalil yang dikemukakan oleh
Pemohon dari awal itu tidak beralasan secara hukum.
Kami persingkat, Yang Mulia. Bahwa lebih dari itu, kalau dibaca
SK (suara tidak terdengar jelas) itu, di SK itu sebenarnya tertulis bahwa
pada tanggal 3 April 2015, Saudara Dirwan Mahmud telah selesai
menjalankan masa hukumannya, hukumannya hanya 4 tahun 3 bulan.
Sehingga Saudara H. Dirwan Mahmud, S.H. pada tanggal tersebut telah
berstatus bebas bui, bukti PT-2. Sementara itu, pendaftaran pasangan
calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2015
jatuh pada tanggal 26 Juli dan sampai 28 Juli 2015. Jadi bagaimana
mungkin Pihak Pemohon mendalil pada tanggal itu Saudara Dirwan
Mahmud sebagai Pihak Terkait itu masih dalam status narapidana.
Yang ketiga, dalil Pemohon yang kedua adalah terkait status Pihak
Terkait dalam masa dan pembunuhan berencana. Kami anggap ini
tidak selesai karena ini sudah kejadian 20 tahun yang lalu dan tidak
relevan untuk diajukan.
Dan ketiga, dalil yang menyebutkan Saudara H. Dirwan Mahmud,
S.H. telah menyembunyikan statusnya sebagai orang yang telah
mealakukan pembunuhan dan narapidana, pelanggaran narkotika yang
85

sedang menjalani hukuman. Kami menjawab bahwa Pihak Terkait telah


mengumumkan secara resmi melalui media cetak, yaitu di Radar Selatan
tanggal 28 Juli dan tanggal 3 Agustus 2015 yang mengumumkan bahwa
yang bersangkutan benar mantan narapidana yang pada saat ini sudah
menjalani masa bebas murni, bukti PT-5 dan PT-6.
Bahwa KPU Kabupaten Bengkulu Selatan telah membuka
pendaftaran Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Bengkulu Selatan pada tanggal 26 juli sampai dengan tanggal 28 Juli
2015, bukti PT-7.
Bahwa berdasarkan surat keputusan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor 32, kami anggap dibacakan ...
tentang Penetapan Nomor Urut dan Daftar Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2015, tertanggal 25
Agustus 2015, Saudara H. Dirwan Mahmud S.H. dan Gusnan Mulyadi,
S.H., M.M. dinyatakan sebagai salah satu Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Bengkulu Selatan Tahun 2015, bukti PT-8.
Bahwa pengumuman secara terbuka melalui media cetak oleh
Pihak Terkait menunjukkan bahwa Pihak Terkait telah menjalankan
prinsip-prinsip pemilu yang langsung umum, bebas, rahasia, jujur, dan
adil, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015. Bahwa dengan demikian, dalil-dalil Pemohon terkait
penyembunyian status narapidana tidak beralasan karena itu maka
Mahkamah
seharusnya
menolak
dalil-dalil
Pemohon,
terkait
penyembunyian status narapidana tersebut.
Terakhir, Yang Mulia, petitum. Berdasarkan uraian di atas, maka
Pihak Terkait memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk memutuskan
sebagai berikut.
Dalam eksepsi, mengabulkan eksepsi Pihak Terkait untuk
seluruhnya.
Yang kedua, menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat
diterima.
Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya.
Yang kedua, menyatakan surat keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Bengkulu Selatan Nomor 57/KPTS/KPU-KAB.BS007.434305/2015, tanggal 16 Desember 2015 tentang Penetapan
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati peserta Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Bengkulu Selatan Tahun 2015 tetap sah dan benar.
Yang ketiga, memerintahkan KPU Kabupaten Bengkulu Selatan
untuk melaksanakan putusan ini atau apabila Mahkamah Konstitusi
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya, ex aequo et bono.
Demikian, Yang Mulia, yang bisa kami bacakan. Sebelum kami
menutupnya, Yang Mulia, kami Mohon izin, Yang Mulia, untuk, atas
permintaan dari Prisnipal kami, Prinsipal kami ingin menyampaikan satupatah dua kata dalam forum ini. Apakah dibenarkan, Yang Mulia?
86

355. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Saya kira sudah cukup, ya. Ada, apa masih ada yang belum
terwakili? Kalau hal yang sama enggak usah. Ada enggak yang belum
disampaikan? Kalau sudah, enggak usah.
356. PIHAK TERKAIT PERKARA
DIRWAN MAHMUD

NOMOR

59/PHP.BUP-XIV/2016:

NOMOR

59/PHP.BUP-XIV/2016:

Belum, Yang Mulia.


357. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Apa coba, sebentar.
358. PIHAK TERKAIT PERKARA
DIRWAN MAHMUD

Assalamualaikum wr. wb. Paling tidak, Yang Mulia, yang kami


hormati, paling tidak saya mengatakan di tempat yang terhormat ini,
Yang Mulia. Sejarah terulang kembali bahwa saya di tempat ini juga dulu
digugat oleh Saudara Effendi dalam persoalan saya sebagai pemenang
Pilkada Bengkulu Selatan Tahun 2009.
Hal ini terulang kembali buat saya, Yang Mulia. Beliau kalah
dengan saya sebagai incumbent yang dulu memang milik saya dan kalah
kembali, menggugat saya kembali. Ini menjadikan saya, uneg-uneg
saya, saya tidak bisa bayangkan, Yang Mulia, persoalan ini memang
rakyat Bengkulu Selatan yang menghendaki saya ini. Beliau sebagai
incumbent, menjadi bupati kembali.
359. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Saya kira cukup, ya.
360. PIHAK TERKAIT PERKARA
DIRWAN MAHMUD

NOMOR

59/PHP.BUP-XIV/2016:

Terima kasih, Wassalamualaikum. wr. wb.


361. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, oke. Ini Saudara Iwan, ya, Saudara Iwan Satriawan, ini dari
kantornya Pak Refly Harun, kan ya?
87

362. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Ya.
363. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, saya hanya konfirmasi untuk ketegasan. Berarti dengan
keterangan ini, Saudara confirm, Pak Refly Harun cs dengan Pasal 158?
364. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Ya.
365. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Betul, ya?
366. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Ya.
367. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Setuju dengan BMK?
368. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: IWAN SATRIAWAN
Ya, setuju, Yang Mulia.
369. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ini perlu saya tegaskan, ya, supaya lebih jelas posisi, ya. Oke, itu
saja, saya hanya ingin confirm dan saya lihat di sini memang Pak Refly
Harun juga tanda tangan, ya, jadi beliau sudah tahu betul, ini, kan.
370. KUASA HUKUM
XIV/2016:

PEMOHON

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Mohon izin, Yang Mulia. Kami ingin menyampaikan bukti-bukti.

88

371. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, sebentar-sebentar. Sekarang kita masuk ke pembuktian, ya,
bukti Pemohon P-1 sampai dengan P-18, betul? Ya, P-14, ya?
372. KUASA HUKUM
XIV/2016:

PEMOHON

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

P-14, Yang Mulia.


373. KETUA: PATRIALIS AKBAR
P-1 sampai dengan P-14, oke, ya.
KETUK PALU 1X
Kita sahkan. Kemudian Termohon TA-001 sampai dengan TN-011?
374. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
Seluruhnya 25 jenis bukti, dari kode TA-001 sampai TN-011.
Terima kasih, Yang Mulia.
375. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik. Kita sahkan, ya.
KETUK PALU 1X

Ini Pihak Terkait, PT-1 dengan PT-9 ini fisiknya belum diserahkan,
surat kuasanya juga belum diserahkan, kemudian sekaligus tadi surat
permohonan Pihak Terkait karena memang Saudara sudah
mempersiapkan itu, ya, enggak enggak salah, kalau itu juga sekaligus
diserahkan.
376. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 59/PHP.BUPXIV/2016:
Yang Mulia, ada satu surat yang tertinggal tidak dibawa.
377. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tolong, Dek. Satu lagi.
89

Ya, jadi, berhubung Pihak Terkait baru menyerahkan bukti hari ini,
ini harus kami verifikasi terlebih dahulu, tentu hari ini kita tidak bisa
mensahkan bukti ini. Tapi serahkanlah ke Mahmakah nanti bagaimana
teknisnya, apabila persidangan ini dilanjutkan, nanti maka pada saat itu
baru kita sahkan di dalam persidangan, ya. Tapi kalau hal lain, nanti
ditunggu saja bagaimana kebijakan dari Mahkamah. Ya, cukup, ya?
Pemohon, cukup, ya?
378. KUASA HUKUM
XIV/2016:

PEMOHON

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Izin, Yang Mulia.


379. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
380. KUASA HUKUM
XIV/2016:

PEMOHON

Mungkin ada yang mau disampaikan oleh Prinsipal.


381. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Karena di sana saya kasih, di sini saya kasih.
382. KUASA HUKUM
XIV/2016:

PEMOHON

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Ya, ya, biar adil, Yang Mulia.


383. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Dua menit. Ya. Tapi jangan yang berulang, ya?
384. KUASA HUKUM
XIV/2016:

PEMOHON

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Tidak.
385. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Hal lain yang belum disampaikan.

90

386. KUASA HUKUM


XIV/2016:

PEMOHON

PERKARA

NOMOR

59/PHP.BUP-

Baik.
387. PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUP-XIV/2016:
Baiklah, terimakasih, Yang Mulia. Saya mendengarkan dari
Termohon bahwasanya ada keterlambatan beberapa jam. Sebenarnya
Termohon KPU pusat dan ini memang ada kelainan, Pak karena sering
mengubah-ubah jadwal. Seharusnya jadwal nasional itu tanggal 17 mulai
Pleno (...)
388. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, ya.
389. PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUP-XIV/2016:
Kenapa pemusatan tanggal 16. Kami belum mendapat
pembuktian pada waktu itu. Sudah itu (suara tidak terdengar jelas)
kasih, Pak. Kenapa punya, Pak Dirwan ini tidak disertakan seluruh tim,
cuma KPU saja yang pergi.
390. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Ya, cukup kali, ya?
391. PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHP.BUP-XIV/2016:
Terima kasih, Pak. Wassalamualaikum wr. wb.
392. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waalikumsalam wr.
Biar nanti Mahkamah yang menilai itu, ya, semua, ya. Kan Kuasa
Hukumnya sudah maksimal berjuangnya, ya, nanti kita coba lihat, ya.
Baik, Saudara sekalian, masing-masing pihak tinggal menunggu
panggilan dari Kepaniteraan kapan sidang ini dilanjutkan, ya. Dengan
demikian dengan demikian, sidang kita tutup.
KETUK PALU 3X

91

393. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke. Sekarang Kabupaten Lebong, ya. Oke. Kabupaten Lebong.
Ini Lebong dulu.
Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang Perkara Nomor 82/PHP.BUPXIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X
394. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Silakan, Pemohon memperkenalkan diri.
395. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA

NOMOR

82/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia, perkenalkan pada kesempatan sidang


hari ini, Prinsipal diwakilkan oleh Kuasa Hukum-nya. Saya sendiri, Irvan
Yudha Oktara, Yang Mulia.
396. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sendiri, ya? Pihak Terkait, silakan.
397. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 82: IMRAN
MAHMUDI
Terima kasih, Yang Mulia. Pada kesempatan yang berbahagia ini,
hadir Prinsipal, Bapak Rosjonsyah, S.Ip., bersama Bapak Wawan
Fernandez dan juga ikut saya dampingi dari Badan Bantuan Hukum BPP
PDI Perjuangan, Imran Mahmudi. Terima kasih, Yang Mulia.
398. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik, terima kasih. Termohon, silakan.
399. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: FERNANDES MAURIZA
Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.
400. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waalaikumsalam.
92

401. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: FERNANDES MAURIZA


Pada kesempatan ini Termohon, saya sendiri yang hadir,
Fernandes Mauriza, Kuasa Hukum Termohon. Kemudian di sebelah kiri
saya Bapak Sugiyanto, Ketua KPU Kabupaten Lebong. Di sebelah kirinya
Ibu Sherly Juniarti, anggota KPU Kabupaten Lebong. Selanjutnya yang di
sebelah kiri Ibu yang di kiri ini adalah Pak Hendri Aktawan, anggota KPU
Kabupaten Lebong. Dua di kiri itu adalah Pak Iwan Saputra, Ketua KPU
Provinsi Bengkulu. Dan selanjutnya Pak Eko Sugianto, anggota KPU
Provinsi Bengkulu. Pada kesempatan ini juga hadir Pak Juri Andiantoro
dari KPU RI. Terima kasih, Yang Mulia.
402. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Terima kasih, silakan presentasi dari sekarang, paling lama 15
menit.
403. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: FERNANDES MAURIZA
Terima kasih, Yang Mulia.
404. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
405. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: FERNANDES MAURIZA
Jadi pada kesempatan ini kami hanya akan membacakan
beberapa poin-poin penting, yang lain mohon dianggap dibacakan.
1.
Dalam eksepsi tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi. Bahwa
mencermati permohonan Pemohon yang telah diregister oleh
Mahkamah Konstitusi tidak ada satu pun dalil terkait dengan
keberatan atas perselisihan perolehan suara, sebagaimana yang
ditegaskan dalam Pasal 157 ayat 3 Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2015 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2015 tentang Pemilihan Gubernur dan Bupati dan Walikota.
Bahwa dalam permohonannya, Pemohon mendalilkan atas dalildalil yang tidak berkaitan dengan objek perkara yang menjadi
kewenangan Mahkamah Konstitusi. Permohonan yang disampaikan
Pemohon pada pokoknya mendalilkan hal-hal yang merupakan
kewenangan dari lembaga-lembaga negara lainnya.
93

Pemohon menguraikan terkait dengan pelanggaran administrasi


dan pelanggaran pidana yang mekanisme penyelesaiannya telah diatur
dalam pasal 138 sampai Pasal 141 dan Pasal 145 sampai Pasal 143
147 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.
Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, menurut
Termohon, Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara sebagaimana telah didalilkan oleh Pemohon dalam
permohonannya.
2.
Tentang kedudukan hukum atau legal standing. Bahwa
berdasarkan data agregat kependudukan per kecamatan yang
diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk
Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu sebanyak 110.454 jiwa.
Bahwa berdasarkan keputusan KPU Kabupaten Lebong Nomor 56
dan seterusnya, Pemohon memperoleh suara sebanyak 16.766 suara,
atau dipersentasekan sebanyak 27.33%. Sedangkan Calon Bupati dan
Wakil Bupati yang memperoleh suara terbanyak pertama yakni
Rosjonsyah/Wawan Fernandez memperoleh suara sebanyak 19.259 atau
31.40%.
Bahwa berdasarkan perolehan suara pasangan calon, maka antara
Pemohon dengan pemenang suara terbanyak, Calon Bupati dan Wakil
Bupati Rosjonsyah/Wawan Fernandez, ada selisih suara sebesar 2.493
suara. Sehingga selisih 2.493 suara tersebut, jika dipersentasekan
sebagai syarat pengajuan permohonan ke Mahkamah Konstitusi, maka
persentasenya melebihi 2% yakni sebesar 12.94%.
Bahwa dengan jumlah 12.94% tersebut, dapat disimpulkan
permohonan Pemohon tidak memenuhi syarat untuk dapat diajukan ke
Mahkamah Konstitusi. Bahwa terhadap hal tersebut, Pemohon juga
mengakui dalam permohonannya sebagaimana dalam diktum kedua
kedudukan hukum Pemohon angka 211 dan 213 yang diuraikan
Pemohon dalam permohonannya.
Bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka Pemohon tidak memiliki
kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan permohonan
perselisihan perolehan suara hasil pemilihan Calon Bupati dan Wakil
Bupati Lebong Tahun 2015 di Mahkamah Konstitusi.
3.
Dalam pokok permohonan. Bahwa setelah Termohon membaca
dan mencermati terhadap pokok permohonan, ada empat hal
yang menjadi bahasan dalam pokok yang dapat disimpulkan
Termohon.
Yang pertama, keberatan atas isi SKCK, Surat Keterangan Catatan
Kepolisian, terkait persyaratan pencalonan Calon Wakil Bupati Wawan
Fernandez yang tidak menjelaskan identitas Calon Wakil Bupati Wawan
Fernandez sebagai mantan narapidana.
Kedua, keberatan atas identitas dan alamat tempat tinggal Calon
Wakil Bupati Wawan Fernandez yang termuat dalam KTP, berbeda
dengan yang termuat dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT.
94

Ketiga, keberatan atas keterlibatan dan ketidaknetralan aparatur


sipil negara yang mengarah kepada keberpihakan kepada Calon Bupati
dan Wakil Bupati Rosjonsyah/Wawan Fernandez.
Dan keempat adalah keberadaan atas dugaan penggunaan
fasilitas negara dalam kegiatan sosialisasi Calon Bupati Rosjonsyah yang
masih menggunakan gambar dan nama sebagai Bupati Lebong.
Terhadap keberatan pertama mengenai isi surat SKCK yang tidak
sesuai dan tidak menjelaskan identitas sebagai mantan narapidana, perlu
Termohon jelaskan bahwa Pemohon pernah melaporkan ini kepada
Panwas Lebong dan terhadap Panwas Lebong itu telah keluar hasil kajian
yang menyatakan tidak memenuhi unsur pelanggaran pidana, sehingga
kesimpulannya adalah sampai saat ini tidak ada dugaan pelanggaran
pidana yang menurut aturan pemilihan yang sebagaimana dinyatakan
oleh Pemohon. Dan tidak pernah ada pernyataan terjadinya pelanggaran
pidana oleh lembaga yang berwenang dalam hal ini Panwas Lebong.
Dalam surat Termohon, Termohon juga menyatakan bahwa
sampai saat ini SKCK yang disampaikan oleh Pihak Terkait kepada
Termohon masih tetap berlaku dan belum pernah dicabut oleh pihak
kepolisian yang mengeluarkan SKCK tersebut.
Bahwa terhadap hal tersebut sejalan dengan hukum positif
Indonesia yakni asas contrarius actus, dimana lembaga atau badan yang
mengeluarkan suatu keputusan, maka lembaga atau badan tersebut
berwenang untuk mencabutnya.
Bahwa terhadap dalil Pemohon yang menyatakan Termohon tidak
cermat, dan hati-hati dalam proses penyelenggaraan pemilihan atas
adanya isi SKCK yang tidak sesuai, menurut Termohon hal tersebut
tidaklah dapat dibuktikan oleh Pemohon. Karena faktanya, sampai saat
ini tidak ada putusan DKPP yang menyatakan adanya tindakan Termohon
yang telah melanggar etik atas ketidakcermatan, dan ketidakhati-hatian.
Bahwa terhadap adanya pelanggaran administratif dengan tidak
dimuatnya isi dalam SKCK Calon Wakil Bupati Lebong Wawan Fernandez,
menurut Termohon tidaklah serta merta menjadikan sebab gugurnya
Wawan Fernandez sebagai calon wakil bupati Lebong. Yang berpasangan
denagn Calon Bupati Lebong Rosjonsyah. Karena terhadap pelanggaran
administratif tersebut, mekanisme penyelesaiannya adalah dengan
perbaikan terhadap terjadinya pelanggaran tersebut.
Bahwa terhadap keberatan atas syarat Calon Bupati dan Wakil
Bupati Tahun 2015, berdasarkan tahapan dan jadwalan ... jadwal yang
telah ditetapkan oleh KPU RI dalam peraturan PKPU Nomor 2 Tahun
2015, maka atas pengajuan keberatan tersebut, dilakukan pada saat
Pleno penetapan sebagai pasangan calon melalui mekanisme sengketa
tata usaha negara.
Kedua, keberatan terhadap identitas diri calon wakil bupati
Wawan Fernandez yang berbeda dengan yang terdaftar di DPT. Bahwa
berdasarkan data yang dimiliki oleh Termohon, di daftar pemilih tetap,
95

Wawan Fernandez adalah benar berdomisili di Desa Karang Anyar,


Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong. Keberadaan Wawan
Fernandez tersebut berdomisili di Desa Karang Anyar, dibuktikan dengan
pencocokkan dan penelitian pemilih, yang dilakukan oleh PPDP atau
Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, yang telah menyerahkan bukti
tanda pendaftaran pemilih kepada keluarga Wawan Fernandez di Karang
Anyar.
Bahwa atas beda domisili antara KTP dan DPT terhadap Wawan
Fernandez, mrnurut Termohon tidak menjadi masalah, sepanjang tidak
ditemukannya dua lembar Form C-6 KWK yang akan digunakan oleh
Wawan Fernandez untuk mencoblos. Karena sampai saat ini,
berdasarkan informasi dan petugas PPDP di Desa Karang Anyar, Wawan
Fernandez benar berdomisili di Desa Karang Anyar, sebagaimana benar
tercantum di dalam DPT. Bahwa bisa saja seseorang memiliki KTP
dengan domisili di suatu tempat, namun terdaftar di DPT dengan tempat
lain. Karena pada saat pencocokan dan penelitian, orang tersebut telah
pindah, dan berdomisili di wilayah atau tempat sebagaimana yang
tercantum di dalam DPT. Sementara identitas domisili di KTP belum
diganti.
3. Keberatan terhadap mengenai keterlibatan, ketidaknetralan
aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah Kabupaten Lebong.
Bahwa terhadap keberatan ini, sampai saat ini tidak pernah ada surat,
baik penelusuran pelanggaran atau tembusan dari Panwas Lebong, atas
dugaan pelanggaran dan keterlibatan serta ketidaknetralan aparatur sipil
negara di Kabupaten Lebong. Kalau pun ada laporan atau pun
pelanggaran, hal tersebut dapat diselesaiakan sesuai dengan mekanisme
penyelesaian pelanggaran sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pelanggaran Pidana dan Pelanggaran
Administrasi. Keberatan yang terakhir adalah keberatan mengenai
dugaan penggunaan fasilitas negara terhadap kegiatan sosialisasi Calon
Bupati Rosjonsyah.
Terhadap keberatan ini, Termohon telah melakukan upaya
himbauan kepada calon bupati dan calon wakil bupati, juga seluruh ke
pasangan calon bupati dan calon wakil bupati agar tidak menggunkan
atribut-atribut kampanye yang tidak sesuai dengan PKPU Nomor 7 tahun
2015 tentang Kampanye Pemilihan Umum Buapti dan Walikota. Bahwa
terhadap penggunaan fasilitas negara, sebagaimana yang dikemukakan
oleh Pemohon, sampai saat ini belum ada putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap menyatakan Calon Bupati dan Calon Wakil
Bupati, Rosjonsyah-Wawan Fernandez telah melanggar ketentuan pidana
menggunakan anggaran atau fasilitas negara.
Bahwa setahu Termohon, terhadap seluruh atribut kampanye
Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lebong, yang tidak sesuai dengan
aturan alat peraga dan kampanye, pernah dibersihkan dan diturunkan
panwas, kepolisian, satpol PP, dan KPU pada tanggal 29 Agustus 2015,
96

dan 31 Agustus 2015. Termasuk atribut kampanye yang berupa kegiatan


sosialisasi Rosjonsyah yang masih menjabat Bupati Lebong saat itu.
Bahwa selain hal-hal tersebut di atas, Pemohon dalam
permohonannya juga menyatakan suara Calon Bupati dan Wakil Bupati,
Rosjonsyah-Wawan Fernandez tidak sah atau batal, sebagaimana
termuat dalam kolom permhonan halaman 12.
Menurut Termohon, atas pernyataan tersebut sangat tidak
beralasan. Pemohon tidak dapat menjelaskan secara rinci bagaimana
hitung-hitungan suara Calon Bupati Rosjonsyah-Wawan Fernandez
sebesar 19.259 suara, harus dinyatakan hilang atau batal. Pemohon
hanya menguraikan pelanggaran-pelanggaran administratif dan pidana
saja sebagai dasar hilang atau batalnya suara tersebut. Ke mana larinya
suara Pemilih sebesar 19.259 suara yang telah memberikan dan atau
menggunakan hak pilihnya pada pemilihan serentak pada 19 Desember
kemarin? Apakah hak konstitusional yang telah digunakan Pemilih, harus
dihilangkan begitu saja sebagaimana pernyataan Pemohon? Sementara
terhadap pelanggaran yang diampaikan Pemohon, merupakan ruang
atau mekanisme yang diproses sebelum pelaksanaan pemilihan dan
menjadi domain lembaga negara lain.
Bahwa sampai dengan ditetapkannya rekapitulasi perolehan suara
oleh Termohon, tidak ada keberatan baik dari tingkat Pleno TPS hingga
Pleno Tingkat Kabupaten yang diajukan baik oleh Pemohon atau pun
oleh pasangan calon bupati dan calon wakil bupati lain atas kesalahan
hitung atau pun atas kesalahan rekap perolehan suara masing-masing
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015.
Tiga, petitum. Berdasarkan uraian sebagaimana hal tersebut di
atas, Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk
menjatuhkan putusan sebagai berikut.
Dalam eksepsi.
1.
Mengabulkan eksepsi Termohon.
Dalam pokok perkara.
1.
Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
2.
Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Lebong Nomor 56 dan seterusnya tentang
Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lebong Tahun 2015,
tertanggal 17 Desember 2015.
3.
Menetapkan perolehan suara
hasil pemilihan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Lebong Tahun 2015. Yang benar adalah
perolehan suara sesuai dengan keputusan KPU Kabupaten
Lebong, Nomor 56. Atau apabila Mahkamah Konstitusi bependapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Hormat kami Kuasa
Hukum Termohon ditanda tangani.
Terima kasih, Yang Mulia.

97

406. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, terima kasih, waktunya pas. Silakan, Pihak Terkait.
407. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: IMRAN MAHMUDI
Terima kasih, Yang Mulia. Kami hanya akan bacakan pokokpokoknya saja.
408. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
409. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: IMRAN MAHMUDI
Yang pertama, terkait dengan legal standing Pihak Terkait bahwa
Pihak Terkait adalah pasangan Paslon dengan perolehan suara
terbanyak. Kemudian tenggang waktu pengajuan keterangan. Sidang
pertama dilakukan pada tanggal 7 Januari sesuai dengan ketentuan dua
hari kerja setelah sidang pertama tanggal 11 Januari dan keterangan
disampaikan pada kemarin pada tanggal 11 Januari sehingga masih
dalam tenggang waktu yang ditentukan.
Nah, yang kedua, terkait dengan eksepsi. Bahwa menurut Pihak
Terkait, kewenangan dalam masa transisi yang diberikan oleh undangundang kepada Mahkamah Konstitusi untuk menangani, mengadili, dan
menangani sengketa Pilkada sebagaimana disebutkan dalam Pasal 157
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 secara tegas memberi batasan
atau pun syarat-syarat persentase selisi perolehan suara antara pihak
yang memperoleh suara terbanyak dengan yang memperoleh suara
dibawahnya. Syarat tersebut haruslah dipegang teguh oleh MK sebagai
pedoman untuk menangani sengketa Pilkada dalam masa transisi ini.
Apalagi putusan MK Nomor 1 ... Nomor 51 tahun 2015 tanggal 9 Juli
2015 telah menegaskan bahwa pembatasan tersebut tidak bertentangan
dengan konstitusi, sehingga sudah seharusnya MK menyatakan tidak
berwenang mengadili sengketa Pilkada yang tidak memenuhi
persyaratan persentase perolehan suara. Oleh karenanya terkait dengan
permohonan a quo sudah semestinya MK menyatakan tidak berwenang
mengadili.
Disamping itu, meskipun Pemohon meminta ... meskipun
Pemohon meminta pembatalan SK KPU Kabupaten Lebong tentang
penetapan perolehan suara, namun dalam dalil-dalilnya jelas terlihat
bahwa persoalan pokok yang dipersoalkan oleh Pemohon adalah terkait
dengan SK KPU Lebong tentang penetapan pasangan calon yang
98

memenuhi syarat sehingga hal tersebut bukanlah menjadi kewenangan


MK untuk menyelesaikannya, namun diselesaikan pada mekanisme
sengketa pemilihan pada Bawaslu Provinsi.
Kemudian terkait dengan legal standing Pemohon. Bahwa dalam
Pasal 158 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 secara tegas telah
diatur selisih persentase perolehan suara yang dapat diajukan kepada
Mahkamah Konstitusi, di mana untuk Kabupaten Lebong dengan jumlah
penduduk di bawah 250.000, syarat selisihnya adalah 2%. Dalam
perkara a quo ada selisih 2.493 suara yang angkanya sama sebagaimana
disampaikan oleh Termohon. Oleh karenanya demi kepastian hukum,
Pemohon harus dinyatakan tidak memiliki legal standing untuk
mengajukan permohonan.
Kemudian masih terkait dengan eksepsi. Bahwa permohonan
permohonan kabur. Bahwa apa yang diuraikan oleh Pemohon dalam
permohonan tidak jelas baik dalam penyebutan nama-nama instansi,
penyebutan nama-nama pejabat, maupun berbagai peristiwa yang
diuraikan.
Selanjutnya, terkait dengan pokok permohonan. Bahwa Pihak
Terkait menolak dengan tegas permohonan Pemohon sebagaimana
tertulis pada huruf i.i pada halaman 18, sebab Pihak Terkait berpendapat
bahwa Pihak Terkait calon Wakil Bupati Lebong Nomor Urut 4 tidak
perlu mengumumkan kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah
ditetapkan sebagai seorang narapidana dikarenakan peristiwa tersebut
terjadi pada tahun 2005 dan hanya difonis 4 bulan di mana telah lebih
tahu ... telah lebih 10 tahun yang lalu dijalani.
Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 4 Tahun
2009 tanggal 24 Maret 2009 terkait dengan syarat tidak pernah
dipidana, Mahkamah Konstitusi telah menyatakan norma tersebut
incontitusional bersyarat dan seterusnya, tidak dibacakan.
Selanjutnya Mahkamah Konstitusi telah memperbaharui syaratsyarat sebagaimana tersebut di atas dalam Putusannya Nomor 42 Tahun
2015 tanggal 9 Juli 2015 dengan tidak lagi mempersyaratkan tenggang
waktu lima tahun sejak selesai menjalani pidana, akan tetapi dapat
langsung mencalonkan diri sepanjang telah membuat pengakuan secara
terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan adalah mantan
narapidana. Atau dengan kata lain, jika tidak bersedia mengumumkan
status sebagai mantan narapidana, maka tetap harus menunggu
tenggang waktu 5 tahun sejak selesai menjalani hukuman pidana.
Bahwa jika dikaitkan dengan kasus Wawan Fernandez, Calon
Wakil Bupati Nomor Urut 4, yang telah selesai menjalani hukuman
pidana, hampir 10 tahun yang lalu, pada saat mendaftar, maka Wawan
Fernandez tidak lagi diharuskan untuk membuat pengumuman kepada
publik bahwa yang bersangkutan adalah mantan narapidana.
Hal tersebut juga dipertegas dalam peraturan KPU Nomor 12,
Tahun 2015 pada Pasal 4 ayat (1) huruf I.1 berbunyi, Bagi calon yang
99

pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang


berkekuatan hukum yang tetap dan tidak bersedia secara terbuka dan
jujur mengumumkan kepada publik sebagai mantan terpidana, syarat
yang harus dipenuhi adalah telah selesai menjalani pidana penjara paling
lama lima tahun, sebelum dimulainya jadwal pendaftaran.
Bahwa Pihak Terkait dengan tegas menolak permohonan
Pemohon, sebagaimana tertulis pada poin V, halaman 21, sebab Pihak
Terkait tidak pernah memerintahkan, baik secara langsung, baik secara
lisan mau pun tertulis kepada siapa pun, termasuk kepada, Saudara
Hardian Tarjon [Sic!] untuk melakukan pemberian uang kepada tenaga
kerja kontrak di lingkungan BLHKP Kabupaten Lebong bahwa Pihak
Terkait tidak mengenal Saudara Hardian Tarjon, Kepala Bidang
Kebersihan BLHKP Kabupaten Lebong.
Bahwa Pihak Terkait dengan tegas menolak permohonan
Pemohon, sebagaimana tertulis pada poin 8 halaman 22, sebab
kehadiran Pihak Terkait pada acara silaturahmi warga minang di
Kelurahan Pasar Muara Aman adalah dalam rangka memenuhi undangan
tanpa menyampaikan pidato. Tanpa kata sambutan dan tanpa membawa
maupun menggunakan atribut-atribut kampanye.
Lagi pula pada acara tersebut yang diundang bukan hanya, Pihak
Terkait, tapi juga dihadiri oleh tokoh masyrakat dan tokoh-tokoh agama
di Kabupaten Lebong. Perlu dipahami kehadiran Pihak Terkait pada acara
tersebut semata-mata hanyalah untuk menjaga etika dan sopan santun
serta menghargai pihak-pihak yang mengundang.
Bahwa Pihak Terkait dengan tegas menolak permohonan
Pemohon sebagaimana tertulis pada poin I halaman 22, sebab
pemasangan reklame merupakan kegiatan sosialisasi program
pembangunan Kabupaten Lebong.
Selain itu, pada reklame tersebut juga kapasitas Pihak Terkait,
Calon Bupati Lebong Nomor Urut 4 masih sebagai Bupati Lebong
2010/2015 di mana pada reklame itu tidak ada unsur kampanye. Tidak
ada ajakan untuk memilih, tidak memuat atribut kampanye untuk
Kabupaten Lebong tanggal 9 Desember 2015.
Bahwa Pihak Terkait dengan tegas menolak permohonan
Pemohon sebagaimana tertulis pada huruf D, I, A halaman 23 sampai
24, sebab berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong,
tidak dikenal nomenklatur Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
Lebong. Yang ada adalah Nomenklatur Dinas Pertanian dan Tanaman
Pangan. Selain itu, Kepala Dinas Pertanian dan Alat Pangan dijabat oleh
Ibu Sumiyati, S.P.
Untuk mempersingkat, selanjutnya kami membacakan petitum,
Yang Mulia. Petitum.
Dalam eksepsi, mengabulkan eksepsi Pihak Terkait untuk
seluruhnya.
100

Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.


Menyatakan benar dan tetap berlaku keputusan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Lebong Nomor 56/KPTS/KPU-KPU/007-434336/2015
tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara dan Hasil
Pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Lebong Tahun
2015, tertanggal 17 Desember 2015 atau apabila Majelis Hakim
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Terima kasih, Yang Mulia, hormat kami, Kuasa Hukum Pihak
Terkait. Ditandatangani.
410. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih. Sekarang kita pembuktian, alat bukti, P-1
Pemohon, P-1 sampai dengan P-28? Betul, ya, kita sahkan, ya.
KETUK PALU 1X

Kemudian, Termohon, TA-001 sampai dengan TM-003?


KETUK PALU 1X

Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-10, betul, ya?


KETUK PALU 1X

Oke. Jadi, persidangan hari ini selesai dan Saudara sekalian


tinggal menunggu panggilan sidang berikutnya dari Mahkamah.
411. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA

NOMOR

82/PHP.BUP-

NOMOR

82/PHP.BUP-

Maaf, Yang Mulia.


412. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
413. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA

Pada kesempatan persidangan sebelumnya, kami dimintakan


untuk melampirkan foto copy KTP Prinsipal, Yang Mulia.

101

414. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oh, ya, tolong diambil, bagus diingatkan, ya.
415. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA

NOMOR

82/PHP.BUP-

Pada hari ini kami siapkan (...)


416. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Terima kasih. Cukup, ya.
417. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: IMRAN MAHMUDI
Yang Mulia, Mohon izin, Yang Mulia.
418. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
419. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: IMRAN MAHMUDI
Hanya untuk mengkonfirmasi bahwa dalam permohonan
Pemohon itu kan disebutkan bahwa Pemohon ini diajukan satu menit
sebelum batas akhir. Nah, kemarin kita mencoba untuk meminta Akta ke
Kepaniteraan ternyata oleh Kepaniteraan itu tidak bisa dikeluarkan ke
Pihak lain, selain Pemohon. Nah, kami ada sedikit ke apa ya, ragu
dengan kebenaran informasi sebagaimana disebutkan dalam
permohonan Pemohon soal waktu. Kami ingin pastikan kapan
sebenarnya Permohonan ini diajukan. Pada jam berapa.
420. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Serahkan saja nanti ke Mahkamah untuk menilai itu.
421. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 82/PHP.BUPXIV/2016: IMRAN MAHMUDI
Baik, terima kasih, Yang Mulia.

102

422. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya. Dengan demikian, sidang selesai dan ditutup.
KETUK PALU 3X
Kita mulai persidangan ini.
Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang Perkara Nomor 136/PHP.BUPXIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X

Silakan, Pemohon, memperkenalkan diri.


423. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI CAHYAWATI
Terima kasih, mohon maaf sebelumnya. Kami informasikan di sini,
Majelis Yang Mulia, kami adalah Kuasa Hukum pengganti karena sudah
ada pencabutan Kuasa Hukum yang sebelumnya. Saya perkenalkan, saya
sendiri adalah Dwi Putri Cahyawati. Kebetulan Prinsipal juga hadir di sini,
Bapak Wismen. Kemudian di sebelah kiri saya, Bapak Dr. Sodikin S.H.,
M.H., M.Si. Sebelah kanan saya, Sutejo Sapto Jalu S.H. dan di
sebelahnya lagi adalah Saudara Septa Candra S.H., M.H. Terima kasih,
Yang Mulia.
424. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Jadi, surat kuasa yang lama dicabut ini? Betul, ya, Pak, ya?
Jadi untuk Taufik Basari cs. Dicabut 8 Januari. Waktu memberikan kuasa,
siapa, ya, Pak? Sapuan dan Dedi Kurniadi Kurniawan, ya. Betul? Ini
Sapuan dan Dedi Kurniawan, oke. Ini, siapa mengetahui Rengginaldo ini
siapa? Oh, pihak ini, ya, Kuasa yang lama, ya?
425. PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUP-XIV/2016: SAPUAN
Ya. Sekertaris baru DPP Partai Nasdem.
426. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, ya. Kemudian yang surat kuasa yang baru, ini empat orang
pemberi kuasanya?

103

427. PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUP-XIV/2016: SAPUAN


Betul, Yang Mulia. Dua pasangan, Yang Mulia.
428. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Dua pasangan, ya?
429. PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUP-XIV/2016: SAPUAN
Ya.
430. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, jadi sekaligus, ya. Jadi, sah ini, ya, pencabutannya, ya, sudah
enggak ada masalah, ya. Karena mencabut kan cuma dua ini, empat
gimana, yang dua lagi. Oh, ya, berarti empat orang. Oke, cukup, ya, jadi
surat kuasanya sudah kita terima dan pemberian surat kuasa khusus
yang sudah kita terima juga, ya.
Silakan, Pihak Terkait, perkenalkan diri.
431. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136: USIN
ABDI SAPUTRA
Terima kasih, Yang Mulia. Pihak Terkait, saya sendiri Usin Abdi
Saputra Sembiring, kemudian didampingi Kuasa saya, Kuasa (suara tidak
terdengar jelas) itu, Pak Panca Darmawan, dan didampingi asistensi,
Yang Mulia.
432. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik. Termohon, silakan.
433. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: RODIANSYAH TRI SAPUTRA
Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Termohon hadir pada sidang,
Yang Mulia, hari ini. Saya sendiri Rodiansyah Trista Putra, samping saya
Irvan Yuda Oktara, Kuasa Hukum Termohon. Kemudian berikutnya ada
Daud, kemudian ada Abdul Hamid Siregar, kemudian ada Ramadan Gusti
dan Bapak Irwansyah, KPU Provinsi Bengkulu. Terima kasih, Yang Mulia.
434. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Silakan, Termohon presentasi. Paling lama 15 menit, ya.
104

435. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: RODIANSYAH TRI SAPUTRA
Kami mencoba untuk menguraikan hal-hal penting dari jawaban
Para Termohon. Sebelum kami memulai, Yang Mulia, kami mohon diberi
kesempatan untuk merenvoi perihal bahwa sebelumnya kami masukkan
jawaban Termohon hal jawaban Termohon terhadap Perkara Nomor
136 dan seterusnya yang dimohonkan oleh Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Muko-Muko, Sapuan, SE., MM., dan Dedy Kurniawan,
S.Sos., Nomor Urut 1, dan Wismen A. Razak, Nomor Urut 3, kemudian
kami renvoi, Wismen A. Razak dan Bambang Afriadi, Nomor Urut 3.
436. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
437. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: RODIANSYAH TRI SAPUTRA
Cukup, Yang Mulia, untuk renvoi.
438. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, lanjut.
439. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: RODIANSYAH TRI SAPUTRA
Kami lanjutkan, Yang Mulia. Bahwa terhadap jawaban kami akan
mengajukan eksepsi.
Pertama tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi. Bahwa
menurut
Termohon
Mahkamah
Konstitusi
tidak
berwenang
memeriksa/mengadili perkara perselisihan penetapan perolehan hasil
suara Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muko-Muko Tahun 2015
yang diajukan oleh Para Pemohon, dengan alasan bahwa berdasarkan
pasal 1 ayat 3 Undang-undang Nomor 8 tahun 2015 pada pokoknya
menyatakan bahwa kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah
memeriksa dan mengadili perkara perselisihan penetapan perolehan
suara hasil pemilihan. Bahwa setelah mencermati serta meneliti secara
keseluruhan pokok permohonan dalam perkara a quo, para pemo para
Pemohon tidak sedikit pun menguraikan mengenai adanya perbedaan
hasil penghitungan suara hasil penghitungan perolehan suara.
Bahwa Pemohon dalam permohonannya pada pokoknya hanya
menguraikan beberapa keberatan Para Pemohon terhadap dugaan
105

adanya pelanggaran dalam penyelenggaraan pemilihan yang merupakan


ranah pelanggaran pemilihan berdasarkan ketentuan Pasal 135 ayat (1)
huruf a, b, dan c, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015. Bahwa
pelanggaran pemilihan merupakan kewenangan DKPP jika pelanggaran
tersebut merupakan pelanggaran kode etik. Pelanggaran pemilihan jika
terkait dengan pelanggaran administrasi pemilihan maka diteruskan ke
KPU republik KPU, KPU provinsi, KPU kabupaten/kota jika sengketa
pemilihan tersebut merupakan penyelesaian sengketa berada di Bawaslu.
Kemudian kedudukan hukum. Bahwa Pemohon berdasarkan
kedudukan hukum mendasarkan pada ketentuan Pasal 3 ayat (1) huruf a
peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015, sementara
ketentuan tersebut mengatur tentang kedudukan hukum Pasangan Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai Pemohon. Sementara
permohonan di bagian lain sementara Pemohon di bagian lain
menyatakan sebagai pasangan Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten
Muko-Muko. Sehingga dengan demikian, Para Pemohon telah salah
menggunakan dasar hukum mengenai kedudukan Para Pemohon.
Kedua, Pemohon berdasar bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
3 ayat (1) huruf b peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015
menyatakan bahwa Pemohon adalah Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati, sementara permohonan Pemohon yang diajukan oleh Pemohon
adalah gabungan Pasangan Calon Bupati, sehingga dan oleh karenanya
sejak awal permohonan Para Pemohon nyatanya tidak dapat telah
dapat dinyatakan gugur menurut hukum.
Bahwa berdasarkan DP-4 yang dikeluarkan oleh Kementerian
Dalam Negeri, jumlah penduduk Kabupaten Muko-Muko adalah
125.000.514 jiwa, vide bukti TB-001. Kemudian bahwa berdasarkan
Pasal 158 ayat (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto PMK
Pasal 6 ayat (2) huruf a menyatakan bahwa permohonan dapat diajukan
oleh Para Pemohon dengan ketentuan perselisihan perolehan suara
antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak sebesar
2%. Bahwa berdasarkan keputusan Termohon nomor 59 dan seterusnya
tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan
hasil pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2015, Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati memperoleh suara sebagai berikut.
Pasangan Calon Bupati Sapuan, S.E., M.M., Ak.Ca., dan Dedy
Kurniawan, S.Sos., mendapat perolehan suara 26.043 suara atau
30.26%. Choirul Huda, SH., dan Haidir mendapat perolehan suara
39.243, atau 45.59%. Perolehan pasangan Calon Nomor Urut 3, Wismen
A. Razak dan Bambang Afriadi memperoleh perolehan suara 20.876
suara atau 24.15%.
Bahwa berdasarkan hal tersebut, maka pasangan calon peraih
suara terbanyak adalah Pasangan Calon Nomor 2, Choirul Huda dan
Haidir dengan perolehan suara sebanyak 39.243 suara atau sebesar
45.59% dari perolehan suara sah pasangan calon.
106

Bahwa berdasarkan uraian tersebut telah nyata perbedaan suara


antara Pemohon pertama dengan Pemohon yang memperoleh suara
terbanyak juga begitu begitu juga dengan perolehan suara antara
Pemohon kedua dengan pasangan calon yang memperoleh suara
terbanyak atas ketentuan suara tersebut telah melampaui ambang batas
ketentuan perbedaan perolehan suara sebagaimana yang diuraikan
tersebut di atas.
Kemudian berdasarkan uraian tersebut di atas, Para Pemohon
tidak dapat memenuhi ketentuan hukum atau legal standing sebagai
Pemohon, sebagaimana pula diakui oleh Para Pemohon dalam
permohonannya poin 5 dan poin 9, halaman 3 dan 4, dengan demikian
Para Pemohon tidak dapat mengajukan Permohonan Perkara Perselisihan
Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mukomuko ke
Mahkamah Konstitusi. Sehingga dan oleh karenanya permohonan
Pemohon sudah selayaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh
Mahkamah. Permohonan Pemohon tidak jelas atau obscuur libel.
Bahwa setelah mencermati serta meneliti secara keseluruhan
permohonan para Pemohon, maka menurut Termohon permohonan Para
Pemohon tidak jelas. Dalam hal dikarenakan sebagai berikut.
Bahwa para Pemohon tidak cermat dalam menggunakan dasar
hukum sebagai Pemohon. Karena Para Pemohon mendasarkan
kedudukan hukum para Pemohon berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf A
peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015. Sementara
ketentuan yang mengatur
tentang kedudukan hukum atau legal
standing pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak mengacu pada
peraturan tersebut.
Bahwa para Pemohon telah salah menafsirkan objek permohonan
dalam perkara perselisihan hasil. Sebagaimana permohonan a quo.
Karena berdasarkan Pasal 4 huruf b Juncto Pasal 3 ayat (1) huruf b PMK
Nomor 1 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa objek dalam perkara
perselisihan adalah keputusan Termohon tentang penetapan perolehan
suara hasil pemilihan, yang mempengaruhi terpilihnya Pemohon,
sebagai calon bupati dan calon wakil bupati. Bukan mempengaruhi
terpilihnya Para Pemohon sebagai calon bupati dan calon wakil bupati.
Oleh karena itu, dengan kedudukan hukum para Pemohon sebagai
Pemohon dalam permohonan a quo yang merupakan gabungan dari
pasangan calon sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum dalam
menetukan kepentingan hukum pasangan calon. Mana yang
mempengaruhi implikasi penen ... mana yang mempengaruhi ... yang ma
... dalam menentukan kepentingan hukum pasangan calon, mana yang
mempunyai implikasi terhadap penentuan pasangan calon terpilih dari
Keputusan Termohon dalam permohonan perkara a quo.
Dalam pokok perkara dilanjutkan, Yang Mulia.

107

440. KUASA HUKUM TERMOHON


XIV/2016: IRVAN

PERKARA

NOMOR

136/BUP-

Dalam pokok perkara, dalam pokok perkara (...)


441. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waktunya lima menit lagi, ya. Lima menit lagi, ya.
442. KUASA HUKUM TERMOHON
XIV/2016: IRVAN

PERKARA

NOMOR

136/BUP-

Baik, Yang Mulia.


Dapat kami tanggapi, dan terhadap pokok perkara yang telah
disampaikan dalam permohonan Pemohon ada 5 pokok perkara yang
akan kami tanggapi mengenai keberatan atas penggunaan dokumen
Formulir model C dan Formulir model C-1-KWK yang tidak sesuai dengan
peraturan KPU.
Kemudian, keberatan berdasarkan asumsi Para Pemohon
mengenai, jajaran para Termohon yang tidak melakukan atau
membagikan C-6 . Kemudian keberatan Termohon terkait daftar pemilih
tetap. Kemudian, keberatan Termohon ... keberatan Pemohon yang tidak
mencatat pemilih dalam C-7. Kemudian keberatan atas dugaan
keterlambatan penyampaian laporan dana kampanye Pasangan Calon
Nomor Urut 2. Bahwa keberatan Pemohon tentang pengunaan formulir
model C-1-KWK, dan lampirannya. Kami tanggapi bahwa terhadap
penggunaan model C-KWK, dan C-1 KWK beserta lampirannya
merupakan ... telah sesuai dengan spesifikasi yang telah Pemohon
tentukan dalam kontrak dengan pihak ketiga dalam pengadaaan barang.
Kemudian mengenai pemberitahuan C-6. Pemberitahuan kepada
pemilih mengenai pemililhan, dapat Termohon sampaikan bahwa tidak
ada korelasi antara C-6 yang disampaikan kepada pemilih dengan C-7
sebagai daftar hadir karena sesungguhnya hak pemilih telah diatur jika
tidak terdaftar dalam DPT, kemudian DPTB-1 dan dapat menggunakan
hak pilihnya mengunakan daftar pemilih tambahan 2. Yang begitu pun
juga dengan pemilih yang tidak mendapatkan form C-6 surat
pemeberitahuan memilih.
Kemudian, menanggapi dalil Pemohon mengenai penggunaan
dokumen palsu, dalam model C-1, dan C-KWK yang tidak berhologram
bahwa peraturan KPU menetukan bahwa dokumen tersebut hanya satu
dokumen yang merupakan model C ... model C-1 dan C-1 lampirannya
yang berhologram, dan itu berada dalam kotak suara. Dan masingmasing saksi pasangan calon di setiap TPS kemudian panwas dan
pengawas TPS hanya mendapatkan salinan model C dan C-1, beserta
lampiran C-1.
108

Terkait laporan Pihak Pemohon mengenai adanya pelanggaran


yang disampaikan melalui panwas Kabupaten Mukomuko. Bahwa
Termohon tidak pernah mendapatkan Surat Rekomendasi dari Pihak
Panwas Kabupaten Mukomuko terkait pelanggaran kode etik hingga saat
ini. Kemudian menanggapi adanya keterlambatan penyampaian laporan
dana kampanye. Bahwa Pasangan Calon Nomor Urut 2, Choirul Huda
telah menyampaikan laporan dana kampanye pada hari Minggu, tanggal
6 Desember, vide bukti TN 002, Yang Mulia. Dan tercatat dalam Berita
Acara Nomor 55/KPU (..)
443. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Bisa langsung ke petitum?
444. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA
Petitum, Yang Mulia. Dalam eksespsi mengabulkan eksepsi
Termohon untuk seluruhnya. Dalam pokok perkara menolak permohonan
para Pemohon untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku
Keputusan KPU kabupaten ... mohon maaf, Yang Mulia. Kalau bisa di
renvoi ada kesalahan penulisan.
445. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Silakan.
446. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA
Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan KPU yang tertulis
Bengkulu Selatan, Yang Mulia. Kami renvoi menjadi Mukomuko, Yang
Mulia.
447. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Kebanyakan perkara. Oh, ya KPU y lah, pengacaranya.
448. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: IRVAN YUDHA OKTARA
Nomor 59 KPTS.MM dan seterusnya tentang Penetapan
rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Mukomuko.

109

Menetapkan perolehan suara hasil pemilihan Bupati dan Wakil


Bupati Mukomuko Tahun 2015 yang benar adalah Nomor Urut 1
sebanyak 26.043 suara. Nomor Urut 2 sebanyak 39.243 suara. Nomor
Nurut 3 sebanyak 20.786 suara. Kemudian menetapkan pasangan calon
peserta pemilihan peraih suara terbanyak adalah pasangan calon bupati
dan wakil bupati nomor urut 1, Choirul Huda dan Haidir dengan
perolehan suara sebanyak 39.243 suara atau apabila Mahkamah
berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Hormat kami
Kuasa Hukum Termohon Irvan Yudha Oktara.
449. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Terima kasih. Silakan Pihak Terkait.
450. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Terima kasih, Yang Mulia. Kami akan membacakan keterangan
dan tanggapan atas permohonan Para Pemohon. Kami dari Kuasa
berdasarkan kuasa khusus tanggal 30 Desember, dalam hal ini bertindak
pada Pasangan Nomor Urut 2 Pak Choirul Huda, S.H., dan Pak Haidir,
S.Ip. kami menanggapi dalam eksepsi berkenaan dengan kewenangan
Mahkamah Konstitusi merujuk pada bab 20 dengan Undang-Undang
Nomor 8 tahun 2015 tahun 2015 tentang perubahan, Undang-Undang
Nomor tahun 2015, yang selanjutnya kami bacakan dalam undangundang pemilihan gubernur, bupati, dan walikota. Pada poin 112 kami
menerangkan tentang kewenangan masing-masing yang diatur dalam
undang-undang tersebut.
Pasal 136 Undang-Undang Nomor 8 itu berkenaan dengan kode
etik dan penyelesaian diatur untuk tata cara penyelesaiannya di DKPP
sesuai dengan Pasal 137 ayat (1) dan ayat (2). Terhadap pelanggaran
administrasi dalam norma pasal 138. Tata cara dan mekanisme berkaitan
dengan penyelesaian administrasi diatur pada Pasal 139 sampai Pasal
141 Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015 dan kewenangannya diberikan
kepada Bawaslu provinsi atau panwaslu kabupaten/kota dan sanksinya
atas pelanggran ini adalah teguran baik lisan maupun tertulis. Terhadap
adanya sengketa antar peserta pemilihan atau antar peserta dengan
penyelenggara pemilihan. Berkenaan dengan itu pasal 142 UndangUndang Nomor 8 dan tata caranya diatur pada Pasal 143, Pasal 144
undang-undang nomor ... undang-undang ... maaf ... Undang-Undang
Nomor 8 tahun 2015 kami renvoi, Yang Mulia. Yang berwenang adalah
bawaslu provinsi atau panwaslu kabupaten/kota dalam berikan putusan
dan rekomendasi.
Pada poin 118, Yang Mulia, kami renvoi. Dalil ini dari terhadap
adanya tindak pidana pemilihan berdasarkan Pasal 145 Undang-Undang
110

Nomor 8 huruf a, besengketa dan seterusnya menjadi terhadap dugaan


adanya tindak pidana pemilihan berdasarkan Pasal 145 Undang-Undang
Nomor 8 tahun 2015. Merupakan pelanggaran dan kejahatan dalam
pemilihan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015.
451. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Angka berapa itu?
452. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Angka 118, Yang Mulia.
453. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
454. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Pada poin 119 juga kami renvoi dari dalil kami sebelumnya yang
menyatakan bahwa tata cara penyelesaian dugaan adanya tindak pidana
pemilihan diatur dalam Pasal 146 sampai Pasal 152 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015. Menjadi bahwa tata cara penyelesaian dugaan
adanya tindak pidana pemilihan, diatur dalam Pasal 146 sampai Pasal
152 huruf a dan seterusnya kami hapus, Yang Mulia.
Selanjutnya dalam poin 110, terhadap adanya sengketa tata
usaha pemilihan, sebagaimana Pasal 153 Undang-Undang Nomor 8,
tahun 2015 merupakan sengketa yang timbul an dalam bidang tata
usaha negara pemilihan, antara calon bupati atau wakil bupati dalam
perkara a quo dengan KPU Kabupaten atau Termohon dalam perkara a
quo. yang dikelurakannya dan tata caranya adalah sengketa tata usaha
negara, diatur dalam Pasal 154 dan Pasal 155.
Khusus adanya perselisihan hasil pemilihan, diatur dalam Pasal
156 undang-undang Nomor 8 Tahun 2015. Menurut Pihak Terkait, norma
Pasal 157 ayat (1), undang-undang Nomor 8 adalah norma peradilan
atas perselisihan suara hasil pemilihan dari adanya penetapan Termohon
a quo. Mandat sepanjang belum dibentuknya peradilan khusus dalam
undang-undang tersebut, dalam Pasal 157 ayat (1), 157 ayat (2), maka
diatur dalam 157 ayat (3), undang-undang Nomor 8, Mahkamah
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara perselisihan suara
hasil pemilihan yang masuk.

111

Bahwa ternyata meskipun badan peradilan tidak bisa menolak


suatu perkara untuk didaftarkan, namun menurut Pihak Terkait,
permohonan Pemohon dalam dalil-dalilnya bukanlah merupakan suatu
perkara perselisihan. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Muko-Muko Tahun 2015. Namun lebih pada dugaan kategori administrasi
dan pelanggran tahapan pemilihan atau pun perkara kode etik
penyelenggara pemilihan.
Berdasarkan
permohonan
yang
dibacakan
Pemohon,
permasalahan yang di angkat di dalam pokok permohonan, kami
identifikasi dari poin A sampai poin G. Kami bacakan, menurut Pihak
Terkait, dari seluruh dalil-dalil permohonan dalam pokok permohonan
dan kedudukan hukum para Pemohon serta pokok permohonan
sebagaimana kategori di atas, Para Pemohon tidak mendalilkan adanya
perselisihan perolehan suara yang salah berdasarkan yang ditetapkan
oleh Termohon a quo atau dan hasil perolehan menurut Pemohon yang
benar. Sehingga Para Pemohon seharusnya menetapkan sebagai
pasangan yang terpilih. Berdasarkan perkara yang telah diterima oleh
Mahkamah dan telah pula memeriksanya dalam persidangan panel,
dalam sebelumnya, konfirmasi atas permohonan Para Pemohon justru
Para Pemohon tidak dapat memberikan keterangan atau gambaran
perselisihan, maka menurut Pihak Terkait Mahkamah sangat beralasan
dan sangat berdasar menyatakan Mahkamah tidak berwenang
memeriksa, mengadili perkara yang bukan merupakan dalil adanya
perselisihan penetapan suara hasil pemilihan calon bupati dan calon
wakil bupati dan ditetapakan oleh Termohon a quo.
Berkenaan dengan kedudukan hukum atau legal standing
Pemohon. Kedudukan hukum dan legal standing Para Pemohon pada
poin 1 tidak didapat dijadikan dasar, karena Pasal 2 huruf A, Pasal 3 ayat
(1), peraturan Mahkamah Konstitusi, Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Pedoman beracara. Bahwa menurut Para Pemohon dan Pihak Terkait
adalah peserta pemilihan berdasarkan Surat Keputusan 49 vide bukti
PT.1 dan Berita Acara Nomor 29, Termohon tentang penetapan
pasangan calon vide PT.2. Berdasarkan Putusan Termohon tersebut,
maka Termohon dan Pihak Terkait dengan proses pencabutan
sebagaimana Nomor 51 keputusan Termohon, vide bukt PT.3.
Menurut Pihak Terkait, Para Pemohon mengajukan poin 1 ini,
Pasal 2 huruf A, Pemohon berindak dalam kedudukan hukumnya sebagai
Pasal 3 ayat (1) huruf A adalah dasar hukum yang keliru. Karena
penerapan Pasal di atas, dalam dalil permohonan, menunjukkan
permohonan Para Pemohon tidak cermat kedudukan legal standing-nya,
karena dasar Pasal 3 ayat (1) huruf A dalam PMK Nomor 1 tahun 2015
adalah untuk gubernur atau pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur.
Menurut Pihak Terkait, Permohonan Para Pemohon harus
dibatalkan, karena Para Pemohon mengantarkan dalam pengantar
112

identitasnya, mengaku sebagai masing-masing adalah pasangan calon


bupati dan wakil bupati. Seharusnya jika Pemohon, para Pemohon dalam
mengajukan permohonan di Mahkamah Konstitusi sebagai calon bupati
dan calon wakil bupati, maka Para Pemohon menggunakan dasar
hukum. Dalam kedudukan hukumnya Pasal 3 ayat (1) huruf B, bukan
Pasal 3 ayat (1) huruf A. Sebagaimana poin 1 dalil kedudukan hukum
legal standing Pemohon.
Bahwa oleh karenanya Para Pemohon dan dalam permohonannya
telah terbukti tidak berdasar, tidak cermat, tidak jelas, dan tidak teliti
berkenaan dengan kedudukan hukum Para Pemohon dan oleh karenanya
sangat berdasar bagi Mahkamah, Yang Mulia, menytakan kedudukan
atau legal standing Para Pemohon dalam permohonan a quo ditolak atau
setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
Bahwa permohonan Para Pemohon tidak berdasar dan tidak
berdasarkan dalam menentukan objek yang dapat mempengaruhi
terpilihnya Pemohon. Hal ini berdasarkan Keputusan Termohon Nomor
59 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara
tanggal 17 Desember 2015 adalah tidak beralasan dan tidak berdasar.
Subjek Para Pemohon berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf B, Pemohon
adalah calon bupati dan wakil bupati. Pasal 4 huruf B PMK Nomor 1,
2015 adalah objek Permohonan adalah perselisihan hasil pemilihan
yang mempengaruhi terpilihnya Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Meskipun dalam petitumnya yang bersifat alternatif, Para Pemohon
mengajukan permohonan petitumnya membatalkan objek dalam hal ini
keputusan Termohon, dan minta pemungutan suara ulang. Petitum para
Pemohon bukan meminta membatalkan atau memperbaiki hasil
perhitungan menurut para Pemohon yang benar dan dapat
mempengaruhi terpilihnya para Pemohon, sebagaimana diatur dalam
Pasal 4 huruf b PMK Nomor 1 Tahun 2015. Bahkan ketika sidang, dalam
persidangan pendahuluan pertama, tanggal 7 Januari. Ketua Majelis
Yang Mulia, mempertanyakan kepada para Pemohon tentang berapakah
menurut Para Pemohon yang selisih. Dalam menurut dan berapa
menurut Pemohon atas perolehan suara yang benar. Lalu Para Pemohon
melalui Kuasanya tidak dapat menyajikan atau menerangkan angka
perolehan suara menurut Para Pemohon yang benar. Bahwa menurut
Pihak Terkait dengan dalil-dalil Para Pemohon yang tidak beralasan dan
tidak berdasar, maka sangat beralasan bagi Yang Mulia Mahkamah,
menolak permohonan para Pemohon atau setidak-tidaknya dalil para
Pemohon tidak dapat diterima.
455. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Lima menit lagi.

113

456. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Terima kasih, Yang Mulia, diingatkan.
457. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
458. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Bahwa dalam permohonan Pemohon yang diajukan bersama telah
gugur, kami anggap dibacakan dalam keterangan Pihak Terkait.
459. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
460. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Kemudian dalam dalil tentang berkenaan 2% dalam dari jumlah
penduduk, Pihak Terkait menganggap bahwa dalil Para Pemohon itu
absurd dan pada dasarnya adalah 2% dari perhitungan adalah 785
suara, sementara Para Pemohon dengan Pemohon melebihi dari 785
suara.
461. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Berapa persentasenya menurut Pihak Terkait?
462. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
tabel.

Menurut Terkait, persentasenya, sebentar, Yang Mulia, ada dalam

463. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Pada Pemohon I berapa? Pemohon II berapa?

114

464. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136: USIN


ABDI SAPUTRA
Pemohon Nomor 1 memperoleh 30.26%, Pihak Terkait=45.59%.
24 Pihak Pemohon II, 24.15%. Selisihnya, suara Pemohon pertama
26.000 perolehan suara Pemohon I, selisihnya adalah 13.200 suara.
Artiya dari selisih suara ini, melebihi dari 785 suara. Pemohon kedua
memperoleh 20.786 suara, selisih dengan Pihak Terkait 18.457 suara,
selisih Nomor Urut 3 atau Pemohon II dengan Pihak Terkait melebihi dari
785 suara. Jadi selisih persentasenya adalah selisih dengan Pihak Terkait
untuk Pemohon I=15%, sementara untuk Pemohon II selisihnya 21%.
465. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Oke, langsung ke petitum.
466. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Dalam pokok keterangan Pihak Terkait, Yang Mulia.
467. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
468. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Mohon izin waktunya. Berkenaan dengan LPP3, sebagaimana
yang dituduhkan oleh Para Pemohon. LPP3 telah kami sampaikan kepada
Termohon dan buk bukti dalam PT.21 sebagaimana dalam Berita
Acara, dan itu pukul 17.45 WIB, sebagaimana dalam Berita Acara yang
dibuat Termohon.
469. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Mungkin bisa bisa langsung ke petitum kali. Itu biar nanti
Mahkamah (...)
470. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Ya. 17.48 WIB. Kami koreksi, Yang Mulia, dan dalam petitumnya,
kami Pihak Terkait memohon kepada Yang Mulia, untuk menyatakan,
mengabulkan eksepsi Pihak Terkait diterima untuk seluruhnya, dan untuk
115

pokok permohonan menyatakan permohonan para Pemohon ditolak atau


setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
B.
Menyatakan benar dan tetap berlaku keputusan Termohon Nomor
59/KPTS.MM-XII/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Perolehan Suara Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Mukomuko Tahun 2015 yang ditetapkan pada hari kamis
tanggal 17 Desember 2015 pukul 04.00 WIB.
C.
Memerintahkan Termohon untuk melanjutkan tahapan berikutnya
sebagaimana diatur dalam tahapan pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Mukomuko Tahun 2015 atau apabila, Yang
Mulia Mahkamah, berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya. Saya dan Panca Darmawan ditandatangani. Terima kasih,
Yang Mulia.
471. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik, terima kasih. Oke, sekarang kita ke pembuktian. Untuk
Pemohon sudah disahkan pada sidang yang lalu, pembuktiannya, ya?
Sudah diverifikasi, sekarang untuk Termohon, TA-001, TB sampai
dengan 002 sampai 001 sampai TB-06, TC-001, TD-001, TE-001 sampai
dengan TE-002, TG-001 sampai dengan TG-008, TN-001 sampai dengan
TN-007. Betul, ya?
472. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: RODIANSYAH TRI SAPUTRA
Benar, Yang Mulia.
KETUK PALU 1X
473. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-21, betul?
474. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Ya, benar, Yang Mulia.
KETUK PALU 1X
Sekalian Mohon izin, Yang Mulia.

116

475. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.
476. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: USIN ABDI SAPUTRA
Kami juga menambahkan fotocopy KTP Prinsipal, dari Pihak
Terkait, Yang Mulia.
477. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, itu penting, silakan, dek? Ambil, dek. Sidang berikutnya ()
478. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.
Mohon izin, Yang Mulia, sebentar.
479. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan.
480. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.
Kami hanya ingin sedikit mengemukakan mengenai kehadiran
kami selaku Kuasa Hukum Pengganti agar tidak timbul persepsi yang
salah. Bahwa pada prinsipnya kehadiran kami di sini tidak merubah atau
mengganti isi permohonan tetapi hanya menegaskan kembali. Bahwa
memang benar bahwa selisih suara yang kami peroleh sesuai dengan
keterangan dari Pihak Termohon dan Terkait memang melebihi dari
ambang batas yang telah ditentukan, namun karena kami memandang
bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pihak di sini
adalah sangat-sangat terstruktur, sistematis, dan masif.
481. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, ya.
482. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.
Terutama karena berkaitan dengan tidak digunakannya Peraturan
KPU yang seharusnya, di mana peraturan KPU yang seharusnya adalah
117

peraturan KPU Nomor 10 tahun 2015, sementara yang digunakan oleh


Termohon di sini adalah peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2010. Padahal
peraturan KPU nomor 10 tahun 2015 jelas-jelas telah mencabut
peraturan KPU Nomor 15 tahun 2010.
483. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik, baik.
484. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.
Jadi itu, kemudian satu lagi, Yang Mulia, mohon maaf, kami juga
walaupun dikatakan bahwa Majelis Hakim Yang Mulia tidak memiliki
kewenangan untuk apa mendiskualifikasi calon. Namun karena
memang telah terjadi pelanggaran terhadap laporan dana kampanye
yang telah kami buktikan, kami juga sangat menegaskan bahwa
Mahkamah bisa melakukan misrefresentatif.
485. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
486. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.
Yaitu untuk membatalkan kandidati kandidasi calon,
sebagaimana telah diputuskan oleh Mahkamah dalam Putusan
Mahkamah Konstitusi nomor 12/PHPU.D-VIII/2010.
487. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
488. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.
Terhadap Walikota Tebing Tinggi.
489. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.

118

490. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 136/PHP.BUPXIV/2016: DWI PUTRI C.


Terima kasih, Yang Mulia.
491. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, ya. Jadi itu sebetulnya sudah masuk dalam permohonannya,
ya? Ya, namanya sebagai Kuasa Hukum baru enggak apa-apa lah
ngomong sedikit. Soalnya sidang ini kita belum tentu dilanjutkan kapan,
kan begitu, ya? Oke, tadi dianggap bagian dari catatan persidangan ini,
ya? Tengga nanti tinggal menunggu panggilan, ya? Sidang selanjutnya
oleh panitera. Dengan demikian sidang hari selesai dan sidang kita tutup.
KETUK PALU 3X
Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum. wr. wb. Sekarang
kita sidang Kabupaten Rejang Lebong, ya.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Sidang
Perkara
Nomor
116/PHP.BUP/XIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X

Silakan, Pemohon perkenalkan diri, yang hadir siapa.


492. KUASA HUKUM PEMOHON
PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: AZIZ FAHRI PASARIBU
Baik, terima kasih, terima kasih. Assalamualaikum. wr. wb. Kami
dari Kuasa Pemohon yang hadir pada hari ini, adalah saya Aziz Fahri
Pasaribu, dan rekan sebelah kanan Nuzul ... M. Nuzul Wibawa, S.H.
Terima kasih.
493. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik, silakan Pihak Terkait.
494. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016/PHP.BUP-XIV/2016: RAMDLON NANING
Terima kasih, Yang Mulia. Kami yang hadir pada siang hari ini,
yaitu pihak Prinsipal atau impersona Calon Bupati Pasangan Nomor Urut
7, Bapak Iqbal Bastari, yang sekarang sudah meninggalkan golongan
hitamnya. Karena rambutnya sudah putih semua. Lalu kami tim
penasehat hukum, saya Ramdlon Naning, sebelah kanan saya Pak
119

Safrudin, sebelah kanannya lagi adalah Abdul Syakir, dan di belakang


adalah Aswan Asgun, terima kasih.
495. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik, Pak Iqbal, ya. Iqbal Bastari, sekarang sudah berapa usianya,
Pak? 62, ya? Kalau saya 58. Berarti sudah 58 tahun kita enggak ketemu.
Oke, silakan, Termohon siapa?
496. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
Baik, terima kasih, Yang Mulia. Pihak Termohon yang hadir di
persidangan hari ini adalah saya Agustam Rahman, Kuasa Hukum dari
Termohon. Di sebelah saya Rodiansyah Tri Saputra, Kuasa Hukum
Termohon. Di sebelahnya adalah Halid Saifullah, Ketua KPU Kabupaten
Rejang Lebong. Di sebelahnya Restu Satrio Wibowo, anggota KPU
Rejang Lebong. Di sebelahnya lagi Fahamsyah, di sebelahnya lagi
Mansuruddin. Di paling ujung, ada Pak Eko Sugiyanto anggota KPU
Provinsi Bengkulu, terima kasih, Yang Mulia.
497. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Hafal, pengacaranya ini.
presentasi seperti tadi, ya.

Langganan, ya? Silakan Termohon

498. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN


Terima kasih, Yang Mulia. Baik, kami Termohon akan menjawab
permohonan Pemohon. Jawaban Termohon akan kami bagi dalam tiga
bagian. Satu eksepsi. Kedua, pokok permohonan. Yang ketiga, petitum.
Dalam eksepsi, tentang kewenangan Mahkamah Konstitusi
menurut Termohon bahwa Mahkamah Konstitusi tidak berwenang
memeriksa dan mengadili perkara perselisihan penetapan perolehan
suara hasil pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten
Rejang Lebong, yang diajukan oleh Pemohon dengan alasan sebagai
berikut.
Yang pertama bahwa permohonan Pemohon didasarkan Pasal 1.
Bahwa berdasarkan Pasal 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2015 Mahkamah Konstitusi memmiliki kewenangan memeriksa dan
mengadili perkara penetapan perolehan suara hasil pemilihan, dan bukan
mengadili pelanggaran pemilihan bupati dan wakil bupati.

120

Kedua. Bahwa Pemohon mempersoalkan perolehan suara hasil


pemilihan. Bahwa Pemohon tidak mempersoalkan perolehan suara hasil
pemilihan berupa angka-angka.
Yang ketiga. Objek permohonan yang diajukan oleh Pemohon
dalam permohonan a quo, bukan menyangkut penetapan perolehan
suara hasil pemilihan. Kemudian, dilihat dari objek permohonan dan
materi pokok permohonan Pemohon, Pemohon mengajukan keberatan
kepada Mahkamah, bukan kebaratan kepada hasil perolehan suara,
melainkan keberatan terhadap proses penyelenggaraan dalam tahapan
pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Rejang Lebong.
Bahwa oleh karena Pemohon tidak terkait dengan perolehan suara
hasil pemilihan, melainkan terkait dengan pelanggaran permohonan
dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rejang
Lebong, maka menurut Termohon Mahkamah tidak berwenang mengadili
permohonan a quo. Untuk itu, sudah selayaknya permohonan Pemohon
dinyatakan tidak dapat diterima.
Tentang kedudukan hukum atau legal standing, menurut
Pemohon ... menurut Termohon bahwa berdasarkan keputusan KPU
Nomor 55 poin 5 yang menyatakan bahwa Pemohon mendapat suara
perolehan suara 33.567 suara, kemudian Pihak Terkait mendapat
perolehan suara 37.954, maka selisih perolehan suara Pemohon dengan
Pihak Terkait adalah 4.387 suara.
Bahwa berdasarkan Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (2) peraturan Mahkamah Konstitusi,
maka perolehan suara atau selisih perolehan suara antara Pemohon
dengan Pihak Terkait tidak dapat dipenuhi. berdasarakan Pasal 158 (...)
499. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Berapa persentasenya, berapa? Berapa persentasenya?
500. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
3.28%, Yang Mulia.
501. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Itu menurut Termohon, ya?
502. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
Menurut Termohon, Yang Mulia.
121

503. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Lanjut, lanjut.
504. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: AGUSTAM RAHMAN
Bahwa oleh karena Pemohon tidak dapat memenuhi ketentuan
Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8, juncto Pasal 6 ayat (2)
PMK Nomor 5 Tahun 2015, maka sudah senyatanya menurut Termohon
... menurut Pemohon ... sudah senyatanya menurut hukum, Pemohon
tidak memiliki kedudukan hukum atau legal standing.
Kemudian berdasarkan dalil Pemohon tentang kedudukan hukum
yang pada pokoknya menerangkan perolehan suara Pihak Terkait
diperoleh dengan cara curang dan pelanggaran dan Termohon telah
melakukan kejahatan pemilu yang merusak sendi-sendi demokrasi
bukanlah merupakan dasar kedudukan hukum bagi Pemohon.
Kemudian terhadap dalil Pemohon yang menyandingkan beberapa
pertimbangan Mahkamah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi tidaklah
relevan diletakkan pada ruang kedudukan hukum Pemohon karena hal
tersebut menurut Termohon tidak mempunyai hubungan hukum antara
Pemohon sehingga dan oleh karenanya sudah sepatutnya menurut
hukum untuk diabaikan.
Bahwa berdasarkan uraian Termohon tersebut di atas, dalam
permohonan Pemohon tentang kedudukan hukum, Pemohon ...
Pemohon tidak dapat menjelaskan bahwa Pemohon mempunyai
kedudukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon. Bahwa oleh
karena Pemohon tidak dapat menjelaskan tentang kedudukan hukum
Pemohon dalam mengajukan permohonan perselisihan di Mahkamah
Konstitusi, maka sudah selayaknya menurut hukum permohonan
Pemohon dinyatakan tidak dapat diterima.
Kemudian permo ... tentang permohonan Pemohon tidak jelas.
Bahwa dalam permohonan Pemohon mendalilkan bahwa adanya
beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon dalam proses
penghitungan suara. Namun Pemohon tidak dapat menyebutkan akibat
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon tersebut
berpengaruh terhadap angka-angka perolehan suara Pemohon. Sehingga
tidak dapat dibuktikan oleh Pemohon selisih hasil perolehan suara antara
Pemohon dengan Pihak Terkait, mempunyai signifikansi yang berakibat
pada terpilihnya Pemohon sehingga dan oleh karenanya Pemohon ...
permohonan Pemohon kabur.
Bahwa Pemohon mendalilkan bahwa dalam pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Rejang Lebong telah terjadi pelanggaran yang bersifat
terstruktur, sistemastis, dan masif. Namun dalam pokok permohonan
122

Pemohon tidak menjelaskan bentuk pelanggaran mana yang dilakukan


oleh Termohon yang bersifat terstruktur, sistematis, dan bersifat masif
sehingga dalil Pemohon tidak jelas atau kabur.
Bahwa Pemohon mendalilkan bahwa Termohon dalam
menyelanggarakan pemilihan bupati dan wakil bupati berpihak dan
berupaya memenangkan Pihak Terkait, namun dalil ini tidak diuraikan
oleh Pemohon tentang peran Termohon sehingga dapat mempengaruhi
tidak terpilihnya Pemohon dan tepilihnya Pihak Terkait dalam pemilihan
tersebut sehingga menyebabkan permohonan Pemohon tidak jelas.
Bahwa Pemohon tidak medalilkan ... bahwa Pemohon
mendalilkan Termohon melakukan pelanggaran-pelanggaran di beberapa
TPS dalam beberapa kecamatan akan tetapi dilihat dari pokok
permohonan pemohon menjelaskan peristiwa dan akibat dari
pelanggaran tersebut tidak berpengaruh terhadap terpilihnya Pemohon.
Bahwa dari dalil-dalil ini dikemukakan oleh Pemohon dalam
permohonannnya lebih mengedepankan adanya dugaan pelanggaran
administrasi dan pelanggaran pidana, pemilihan yang dilakukan oleh
Termohon. Maka terhadap hal tersebut, bukanlah merupakan
kewenangan Mahkamah Konstitusi melainkan kewenangan peradilan
umum dan badan pengawas pemilu secara implisit juga diakui oleh
Pemohon. Sehingga dengan banyaknya dalil-dalil Pemohon tersebut tidak
dapat mempengaruhi perolehan suara Pemohon. Dengan demikian,
materi permohonan jadi kabur.
Bahwa ketidakjelasan permohonan yang diajukan oleh Pemohon
juga menyangkut legal standing dimana Pemohon tidak dapat
menjelaskan dan menguraikan bahwa Pemohon merupakan pasangan
calon bupati dan wakil bupati yang menjadi peserta dalam pemilihan
bupati dan wakil bupati tahun 2015 dan dengan selisih perolehan suara
tidak melebihi dari 1.5% sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2015 junto Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015.
Bahkan Pemohon dalam permohonannya mengakui Pemohon tidak
mampu melampaui ambang batas persentase tersebut. Sehingga
permohonan Pemohon tidak berdasarkan hukum.
Dalam pokok permohonan terhadap dalil Pemohon pada angka 8
huruf b yang menyatakan keberatan terhadap hasil perolehan suara
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Raja Lebong Tahun 2015
sebagaimana yang tertuang dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 85 dan sekiannya tetang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Raja
Lebong Tahun 2015 tanggal 16 Desember 2015 menurut Termohon
sangat tidak beralasan hukum karena saksi-saksi Pemohon sendiri tidak
pernah mengajukan keberatan, baik secara lisan maupun secara tertulis
dengan menggunakan mekanisme keberatan dalam C-2-KWK pada
penghitungan suara di TPS dan DA-2-KWK pada Pleno rekapitulasi
tingkat kecamatan. Sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU Nomor 10
123

Tahun 2015 sesuai dengan Pasal 53 ayat (1) sampai dengan ayat (10)
yang mengatur tentang penyelesaian keberatan oleh pasangan calon.
Bahwa terhadap dalil Pemohon, halaman 8 sampai dengan
halaman 22 pada permohonan Pemohon yang pada pokoknya
menerangkan bahwa Termohon melalui KPPS melakukan pelanggaran
dan kecurangan di beberapa kecamatan tidak benar dan tidak ... tidak
beralasan hukum menurut Termohon sebagai berikut.
Kecamatan Sindang Beliti, TPS 1 Desa Air Nau. Bahwa
pelanggaran dan kecurangan yang dituduhkan oleh Pemohon di TPS 1
Desa Air Nau yang tidak membuat dan menandatangani dokumen C-1KWK dan seterusnya menurut Termohon berdasarkan model C KWK, TPS
1 Desa Air Nau yang dimiliki oleh Termohon, model C tersebut tidak
ditandatangani oleh KPPS. Bahwa terhadap lampiran model C-1 KWK
yang diberikan oleh saksi Pemohon berbeda dengan model C-1 KWK
pada situs resmi KPU.
Menurut Termohon, berdasarkan ketentuan penggunaan informasi
yang diperoleh dari portal resmi KPU-RI dalam sistemnya telah
menyatakan bahwa data hasil pilkada berdasarkan hasil entry data model
C-1 bukanlah hasil resmi final ... dan final. Kesalahan yang terdapat pada
model C-1 akan diperbaiki pada proses rekapitulasi pada tingkat di
atasnya, vide bukti TN-001. Namun, terhadap perbedaan tersebut
Pemohon tidak menyatakan keberatan terhadap perolehan hasil suara
Pemohon pada tingkat Pleno rekapitulasi PPK dan hasil perolehan pada
tingkat Pleno rekapitulasi PPK sama dengan perolehan suara yang
berada pada portal atau situs resmi KPU-RI. Sehingga dan oleh
karenanya, Pemohon ... perolehan suara tersebut tetap sah menurut
hukum. Dalil ini juga disampaikan oleh Pemohon di TPS 1 Desa Lawang
Agung, TPS 4 Desa Lawang Agung, TPS 2 Lubuk Alai, TPS 1 Desa Jabi,
TPS 2 Desa Apur, TPS 5 Desa Apur, TPS 1 Desa Empat Suku Menanti,
dan TPS 5 Desa Empat Suku Menanti. Terhadap dalil yang sama tidak
kami bacakan lagi, Yang Mulia, namun terhadap ... jika terhadap dalildalil itu telah benar atau sesuai dengan dalil Pemohon, maka hal
tersebut sesungguhnya telah sesuai dengan PKPU Nomor 10 tahun 2015
Pasal 52, Yang Mulia.
TPS 2 Desa Air Nau. Bahwa Pemohon mendalilkan di TPS 2 Desa
Air Nau, saksi Pemohon tidak menerima salinan model C, dan seterusnya
dan lampiran. Menurut Termohon, Pemohon telah mengada-ada dan
tidak berdasar karena dalil Pemohon tersebut bertentangan dengan dalil
Pemohon berikutnya yang menyatakan bahwa saksi Pemohon di TPS 2
Air Nau tidak sesuai dengan nama saksi yang mendapat mandat.
Pertanyaan Termohon adalah, bagaimana Pemohon dapat menyatakan
saksi Pemohon tidak sesuai dengan mandat? Menurut Termohon,
dokumen yang dapat menyatakan bahwa saksi tersebut berbeda,
berbeda adalah pembanding, membandingkan form C-1 yang terdapat

124

tanda tangan saksi dengan surat mandat saksi yang ditandatangani oleh
ketua dan sekretaris tim.
Dalam dokumen form C-1 KWK dan surat mandat saksi tersebut
merupakan orang yang sama dan terhadap perolehan hasil suara
tersebut dokumen model C-1 dan seterusnya, yang dimiliki oleh
Termohon sama dengan yang dimiliki oleh Panwas Kabupaten Rejang
Lebong, vide bukti TC-002 dan bukti TN-002.
Bahwa tidak terdapat tanda tangan dalam model C-1, dan
seterusnya yang diberikan kepada saksi Pemohon. Tanda tangan C-1
Pemohon namanya tertera pada tanda tangan C-1 yang tidak sesuai
dengan saksi yang diberi mandat oleh pasangan calon. Adalah mengadaada dan tidak beralasan hukum karena berdasarkan hasil penelitian dan
perncermatan dengan data-data bukti dan C-1, dan klarifikasi terhadap
KPPS di TPS 1 Lawang Agung, maka diperoleh fakta saksi yang tertera
dalam C-1 Plano adalah Joyo, sesuai dengan surat mandat yang
ditandatangani oleh Ketua Tim Kampanye, atas nama H. Mujiono Z.N.,
S.H., dan sekretaris Suheri, S.H., tertanggal 8 Desember. Akan tetapi,
pada saat KPPS hendak menyerahkan berkas C-1 dan lampirannya, saksi
Pemohon telah meninggalkan TPS, vide bukti TN-003 dan TC-003.
Bahwa menurut Pemohon, jumlah pemilih yang menggunakan hak
pilih sebanyak 391 pemilih atau 100% yang menggunakan hak pilih.
Sedangkan, jumlah suara dan ... suara sah dan tidak sah adalah 237.
Sementara rincian suara sah=225 dan suara tidak sah=12, menurut
Termohon adalah tidak benar. Karena hal tersebut telah dilakukan
perbaikan pada saat Pleno rekapitulasi PPK Kecamatan Sindang Beliti Ulu
dan sesuai dengan Pasal 20 ayat (1) sampai dengan (8) PKPU, Nomor 11
Tahun 2015 tentang Rekapitulasi Penghitungan Suara Bupati dan Wakil
Bupati, vide bukti TE-001.
TPS 2 Lawang Agung. bahwa Pemohon mendalilkan jumlah TPS
yang menggunakan hak pilih sebanyak 405 pemilih sama dengan jumlah
DPT atau 100%.
505. KETUA: PATRIALIS AKBAR
3 menit lagi.
506. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RODIANSYAH TRI SAPUTRA
Terima kasih, Yang Mulia, sudah diingatkan.
Bahwa terhadap dalil tersebut telah dilakukan perbaikan melalui,
telah dilakukan perbaikan di dalam bukti TE-001. Perbaikan tersebut
telah sesuai dengan mekanisme Pasal 20 ayat (1) sampai dengan (8)
PKPU Nomor 11. Bahwa Pemohon mendalilkan pada model C yang
diberikan kepada saksi Pemohon tidak ditandatangani oleh KPPS atas
125

nama Nata Kusuma dan KPPS lainnya untuk di beberapa TPS, berikut
juga dengan tanda tangan saksi yang didalilkan oleh Pemohon juga
terjadi di TPS 3 Desa Lubuk Alai, TPS 5 Desa Lubuk Alai, TPS 3 Sinar
Gunung, TPS 4 Kampung Jeruk, TPS 3 Simpang Beliti, TPS 4 Simpang
Beliti, TPS 3 Warung Pojok, TPS 2 Desa Apur, TPS 1 Desa Rusa, TPS 3
Desa Derati. Terhadap dalil yang terdapat di TPS-TPS yang kami
sebutkan, Pemohon Termohon menjawab sebagai berikut. Bahwa di
dalam model C-KWK dan Model C1-KWK dan lampirannya sebagaimana
dimaksud Pasal 51 ayat (1) dan ayat (3) ditandatangani paling kurang 2
orang saksi, 2 orang anggota KPPS dan dapat ditandatangani oleh saksi
yang hadir. Dengan demikian model C beserta lampirannya yang tidak
ditandatangani lengkap oleh KPPS dan tidak ditandatangani lengkap oleh
saksi tetap dapat dinyatakan sah walaupun tidak ditandatangani sesuai
dengan dalil Pemohon.
507. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Langsung petitum saja.
508. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116: RODIANSYAH
TRI SAPUTRA
Selanjutnya kami mohon dianggap dibacakan, Yang Mulia.
509. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
510. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116: RODIANSYAH
TRI SAPUTRA
Bahwa menurut Termohon berdasarkan uraian dalil-dalil yang
telah disampaikan untuk membantah dalil Pemohon sangat tidak
mendasar dan tidak berasalan hukum. Oleh karenanya Pemohon
meminta kepada Yang Mulia Mahkamah Konstitusi dapat menolak
permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak dapat diterima.
Petitum. Berdasarkan keseluruhan uraian sebagaimana tersebut di
atas, Termohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk
menjatuhkan putusan dalam eksepsi. Mengabulkan eksepsi Termohon
untuk seluruhnya, dalam pokok perkara menolak permohonan Pemohon
untuk seluruhnya. Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan KPU
Kabupaten Rejang Lebong Nomor 85/KPTS/KPU007.434320/XII/2015
tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Hasil
126

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong Tahun 2015 tertanggal
16 Desember 2015 pukul 13.15 WIB. Menetapkan perolehan suara hasil
pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong Tahun 2015
yang benar adalah Pasangan Calon H. Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi, S.H.,
M.Si., dan Iqbal Bastari, S.Pd., M.M., perolehan suara=37 37.954
suara. Dan pasangan calon Fatrolazi, S.E., dan Dra. Hj. Nurul Khairiyah
memperoleh suara=33.567 suara. Selisih antara pasangan calon Dr. H.
Ahmad Hijazi dan Iqbal Bastari dengan Fatrolazi dan Dra. Hj. Khairiyah
adalah 3.28%. Atau apabila Majelis Mahkamah Konstitusi berpendapat
lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Hormat kami, Kuasa Hukum
Termohon, Rudiansyah Tri Saputra, Agustam Rahman S.H., Irfan Yuda
Utara S.H., semuanya ditandatangani. Terima kasih, Yang Mulia.

511. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Terima kasih. Saya mau tanya sama KPU, itu tadi ada perbaikan di
Pleno mana? Di kecamatan apa kabupaten tadi?
512. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Terima kasih, Yang Mulia. Itu Pleno pada tingkat kecamatan.
513. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Kecamatan. Itu pakai tally-tally begitu?
514. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Ya.
515. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang besar itu?
516. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Ya.
517. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Itu form apa namanya?

127

518. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:


Namanya kalau DA-2.
519. KETUA: PATRIALIS AKBAR
DA-2?
520. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Form C-2.
521. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Form C-2. Itu bisa dicoret-coret? Diparaf atau gimana? Di tally-tally itu.
522. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Itu, Pak, kan sistem tally, dihitung dipindahkan kepada form
dari TPS tiap TPS itu pindah ke DAA namanya, Pak.
523. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
524. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
DAA itu tingkat desa.
525. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke.
526. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Tetapi Pleno kan di PPK seluruhnya.
527. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
528. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Maka itu bisa dilakukan perubahan. Nah, tapi kita mengujinya
dengan tally, kalau seandainya ada perbedaan-perbedaan angka. Tetapi,
128

yang dipermasalahkan oleh pihak Pemohon ini bukan angka, tanda


tangan-tanda tangan itu, Yang Mulia.
529. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Oke.
530. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Dan kita cek tanda tangan di situ, tanda tangan, Pak, memang.
531. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tanda tangan semua.
532. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Para saksi, ya. Cuma waktu menyerahkan mereka tidak ada.
533. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Pertanyaan saya, kalau waktu di tingkat PPK, itu yang besar
tally-tally itu wajar apa enggak kalau ada perubahan-perubahan itu?
534. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Kalau itu karena disaksikan tidak. Kalau perubahannya tidak ada,
Pak Majelis.
535. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, biasanya ada dicoret (...)
536. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Rata-rata seluruh tidak ada perubahan.
537. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tapi ka ada enggak yang dicoret kembali, apa di (...)
538. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Bisa, bisa, diperbaiki dan diparaf.
129

539. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Bisa, ya. Oh, diparaf, ya. Kalau diperbaiki itu berarti diparaf?
540. TERMOHON PERKARA NOMOR 116/PHP.BUP-XIV/2016:
Ya, Majelis.
541. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Silakan, Pihak Terkait.
542. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Terima kasih, Yang Mulia Majelis Hakim Panel 3. Sebelumnya,
ingin kami sampaikan. Pertama, kami nanti akan menambah bukti surat
dari yang sudah disampaikan. Yang kedua, keterangan Pihak Terkait
sudah diajukan dan sudah kami sudah memperoleh akta pengajuan
keterangan Pihak Terkait dan sudah dicatat dalam BP2K, namun karena
malam tadi itu berpacu dengan waktu, last minute juga. Kalau boleh
kami mohon izin bahwa keterangan Pihak Terkait itu pada sidang ini
kami sempurnakan. Apakah diizinkan?
543. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Jadi ada perbaikannya?
544. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Ada beberapa perbaikan dan penambahan.
545. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, ya, silakan, ini kan memang kesempatan buat Saudara.
546. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Ya, itu sudah kami siapkan.

130

547. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Silakan.
548. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Ada 12 tadi, bisa.
549. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tolong diambil, Dik? Ayo, silakan, Pak.
550. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Baik, Yang Mulia, kami dalam keterangan Pihak Terkait ini,
pertama mengajukan eksepsi yang terdiri dari tentang kewenangan
Mahkamah, tentang kedudukan hukum, tentang tenggang waktu
permohonan, tentang obscuur libel, dan tentang posita dan petitum yang
bertentangan dengan PMK. Tentu dengan waktu yang sangat singkat
tidak mungkin kami baca semuanya, kami pokok-pokoknya ingin kami
sampaikan dan mohon juga dicatat apa yang tidak terbaca itu dianggap
telah dibacakan. Pertama dalam eksepsi tentang kewenangan Mahkamah
Konstitusi. Bahwa benar menurut Pasal 157 ayat (3) Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2015, dan seterusnya, perkara perselisihan penetapan
perolehan suara hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah
Konstitusi sampai dibentuknya peradilan khusus. Bahwa Pihak Terkait
bahwa menurut Pihak Terkait, Mahkamah Konstitusi tidak berwenang
untuk memeriksa dan mengadali dan mengadili permohonan Pemohon
dalam perkara a quo karena materi permohonan Pemohon bukanlah
mengenai objek perkara perselisihan hasil pemilihan, melainkan tentang
keputusan Termohon tentang penetapan perolehan suara pemilihan yang
mempengaruhi terpilihnya Pemohon, sebagaimana dimaksud Pasal 3
ayat (1) huruf b, PMK Nomor 1 tahun 2015 juncto Nomor 5 juncto
Nomor 5 Tahun 2015. Melainkan yang diajukan oleh Pemohon dalam
permohonannya merupakan alasan-alasan yang dicari-cari dan tidak jelas
tentang dugaan bahwa Pihak Terkait atau ... dan Termohon dianggapnya
telah melakukan kejahatan pemilu yang merusak sendi-sendi demokrasi,
dan seterusnya, lihat permohonan Pemohon, 2L sampai 2M.
Bahwa meskipun demikian, dalam permohonannya Pemohon
menyatakan permohonan tersebut adalah mengenai perselisihan hasil
penetapan perolehan suara hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Rejang Lebong tahun 2015, sebagaimana dimaksud
dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 85/KPTS, dan
131

seterusnya tanggal 16 Desember 2015. Tetapi materi dan substansi


permohonan Pemohon sama sekali tidak atau bukan mengenai perolehan
suara hasil pemilihan yang dapat mempengaruhi terpilihnya Termohon,
melainkan mengenai dugaan-dugaan atau persangkaan tentang
kejahatan pemilu atau adanya dugaan pelanggaran tentang terjadinya
pelanggaran-pelanggaran dan penyimpangan-penyimpangan secara TSM
oleh Termohon yang dianggapnya berpihak kepada Pihak Terkait (quod
non).
Bahwa apa yang dijadikan alasan oleh Pemohon tersebut jelasjelas mengenai jelas-jelas bukan mengenai objek dalam perkara
perselisihan hasil pemilihan atau mengenai penetapan perolehan suara
hasil perselisihan hasil pemilihan, sebagaimana yang dimaksud Pasal 4
PMK Nomor 1 Tahun 2015 atau Pasal 150 ayat (3) Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2015. Sehingga menurut hukum, Mahkamah Konstitusi
seyogianya tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya.
Tentang kedudukan hukum atau legal standing. Bahwa
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan,
kabupaten
yang
penduduknya 250 jiwa sampai dengan 500 jiwa, pengajuan permohonan
dilakukan jika terdapat perbedaan perolehan suara paling banyak 1,5%
dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU, Pasal 158
ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 atau antara
Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak berdasarkan
penetapan hasil penghitungan suara Termohon, lihat Pasal 6 ayat (2)
huruf b, PMK Nomor 1, dan seterusnya. Dalam PMK Nomor 5 Tahun
2015 pasal tersebut ditambah dengan ayat (3) yang berbunyi,
Persentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dihitung
dari suara terbanyak berdasarkan penetapan penghitungan suara, dan
seterusnya tidak kami bacakan.
Bahwa Pihak Terkait yakin dan percaya Mahkamah Konstitusi
niscaya akan selalu konsekuen dan konsisten untuk menerapkan hukum
yang berlaku, sebagaimana disampaikan berkali-kali oleh Ketua MK yang
menyatakan antara lain berjalan persidangan akan tetap berjalan
sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini, yang tertuang dalam
Pasal 158 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 dan Peraturan
Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015. Bahwa Pemohon sebagai
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong
Tahun 2015 yang jumlah penduduk kabupaten tersebut adalah 268.748
jiwa. Dengan demikian perbedaan perolehan suara antara Pemohon dan
peraih suara terbanyak berdasarkan penetapan hasil perolehan suara
Termohon adalah paling banyak 1.5%.
Bahwa Pemohon dalam permohonannya antara lain menyatakan,
memperoleh suara sebanyak=33.567 suara, sedangkan pasangan calon
peraih suara terbanyak adalah=37.954 suara, dalam hal ini Pihak Terkait.
Sehingga perbedaan atau selisih perolehan suara antara Pemohon dan

132

pasangan calon peraih suara terbanyak tersebut adalah= 4.387 suara


atau sebanyak 3,28%.
Bahwa dengan pengakuan Termohon, dalam ini kami renvoi,
Pemohon, satu-satunya ini yang direnvoi, yang jujur dan sportif tersebut
sangat diapresiasi oleh Pihak Terkait. Apabila mengacu sebagai referensi
pada hukum acara, hukum acara perdata khususnya Pasal 174 HIR,
Pasal 311 RBG, atau Pasal 1.925 BW, menyebutkan, Pengakuan di
depan sidang merupakan bukti yang sempurna terhadap siapapun ...
siapa yang melakukan, baik sendiri maupun dengan perantara orang lain
yang telah mendapat kuasa khusus untuk itu.
Bahwa dengan demikian, sudah dapat ditafsirkan secara pasti
bahwa Pemohon sudah mengakui dan membenarkan permohonannya
dalam perkara a quo, tidak memenuhi syarat menurut hukum, untuk
diajukan, diperiksa, dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi ... Mahkamah
Konstitusi sebagai perkara perselisihan hasil pemilihan. Dengan demikian
sudah jelas dan pasti, Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum
atau legal standing. Kemudian seterusnya, dan seterusnya.
Tentang tenggang waktu pengajuan permohonan. Bahwa ... kami
ada huruf D saja yang kami bacakan. Bahwa hal ini membuat kerancuan
atau setidak-tidaknya ketidakjelasan yang mengundang pertanyaan
tentang tenggang waktu pengajuan permohonan oleh Pemohon kepada
Mahkamah Konstitusi (...)
551. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Mungkin bisa dilewatkan itu, Pak.
552. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Ya.
553. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, lanjut, Pak.
554. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Ya, lanjut.
555. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.

133

556. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Tentang permohonan tidak jelas, atau obscuur libel. Itu adalah a,
b, c, b, e, ada ... ada lima item, mohon dianggap dibacakan.
Lalu, tentang posita dan petitum permohonan bertentangan
dengan peraturan Mahkamah Konstitusi, ada 1, 2, 3, 4, ... 4 item. Lalu
yang kedua, tentang pokok permohonan. Hal-hal penting saja yang ingin
kami bacakan. Bahwa Pihak Terkait dapat memahami jika Pemohon
merasa sangat keberatan dengan hasil perolehan suara dan hasil
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong Tahun
2015 dimaksud. Karena dalam setiap kompetisi atau pemilihan, niscaya
pasti ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Namun, Pihak
Terkait justru merasa keberatan dengan pernyataan Pemohon yang
menyatakan penghitungan suara menjadi dasar keputusan tersebut
adalah keliru.
Lalu selanjutnya bahwa dengan menyimak secara teliti dan
seksama permohonan Pemohon, tidak terdapat indikasi, apalagi bukti
atau fakta bahwa dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Rejang Lebong Tahun 2015 telah terjadi pelanggaran yang bersifat
terstruktur. Karena tidak ada pelanggaran yang telah direncanakan
secara matang dengan melibatkan pejabat dan penyelenggara pemilu
scara berjenjang. Tidak ada pelanggaran secara sisematis yang dilakukan
dengan perencanaan yang matang dengan menggunakan strategi yang
baik. Serta tidak pula ada pelang ... serta tidak pula ada pelanggaran
yang bersifat masif yang dilakukan secara komprehensif dan merata, dan
tersebar di wilayah yang luas. Bahwa andaikata benar pun hal itu,
padahal tidak, yang diajukan Pemohon tersebut sebagai pelanggaran
atau kecurangan hanya terjadi di 5 kecamatan dari 15 kecamatan yang
ada di Kabupaten Rejang Lebong. Dan hanya terjadi di 16 desa dari 156
desa atau kelurahan yang ada. Serta ada ... terindikasi 43 TPS dari 504
TPS yang ada. Sehingga, selain hal itu perlu dibuktikan tentang
kebenaran dan adanya pelanggaran tersebut yang seluruhnya dibantah
dan disanggal ... dan disangkal keras, kebenaran serta keabsahannya
oleh Pihak Terkait. Jika pun benar terjadi pelanggaran seperti di dalil ke
Pemohon, padahal tidak, itu tidak memenuhi kualifikasi atau kriteria
untuk dianggap sebagai pelanggaran yang bersifat terstruktur,
sistematif ... sistematis, dan masif.
Selanjutnya, pihak ... bahwa Pihak Terkait adalah pasangan calon
yang maju melalui jalur perorangan atau independent, sebagaimana
tersebut dalam Keputusan KPU Rejang Lebong Nomor 23, dan
seterusnya. Pemilihan bu ... artinya bahwa Pihak Terkait sangat tidak
mungkin, sangat tidak memungkinkan untuk melakukan pelanggaran,
apalagi yang bersifat TSM, dalam hal ini Pasangan Nomor Urut 7 karena
tidak punya kuasa, kapasitas kompetensi, dan tidak punya daya serta
134

dana untuk melakukannya karena bukan pejabat atau pengusaha. Dr. H.


Ahmad Hijazi adalah wiraswasta dan warga negara biasa yang oleh
rakyat atau warga Rejang Lebong dianggap sebagai tokoh masyarakat.
Sedangkan, pasangannya sebagai calon wakil bupati Iqbal Bastari
hanyalah pegawai negeri sipil atau PNS saja. Secara logika dan faktual
pasangan calon nomor urut ini tidak mempunyai potensi untuk
melakukan pelanggaran-pelanggaran yang bersifat TSM dimaksud selain
memang faktanya pasangan calon ini tidak pernah melakukan
pelanggaran apalagi yang bersifat TSM dalam pemilihan Calon Bupati
dan Wakil Bupati Rejang Lebong Tahun 2015 ini.
557. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Lima menit lagi ya, Pak.
558. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: RAMDLON NANING
Jika mereka terpilih dan mengantongi suara terbanyak
dibandingkan enam pasangan calon lainnya semata-mata karena dicintai,
dikehendaki oleh rakyat Rejang Lebong sendiri dan mempunyai visi dan
misi jelas ke depan untuk pembangunan daerahnya.
Selanjutnya, dalam pokok ... halaman ... berikutnya tidak kami
bacakan karena memang waktunya singkat. Dan selanjutnya menjelang
petitum akan dilanjutkan oleh rekan saya.
559. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 116/PHP.BUPXIV/2016: SAFRUDIN
Mohon izin, Yang Mulia, kami lanjutkan. Di akhir permohonan
kami sebagai Pihak Terkait dan sebagaimana di dalam petitum. Bahwa
berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, maka dengan ini Pihak
Terkait memohon kepada Yang Mulia Ketua Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia untuk kiranya berkenan menjatuhkan putusannya
yang amarnya sebagai berikut.
Dalam eksepsi, mengabulkan eksepsi Pihak Terkait untuk
seluruhnya. Kedua, menolak atau menyatakan permohonan Pemohon
tidak dapat diterima untuk seluruhnya. Dalam pokok perkara:
1.
Menolak permohonan Pemohon atau menyatakan permohonan
Pemohon tidak dapat diterima untuk seluruhnya.
2.
Selanjutnya menyatakan sah dan benar menurut hukum serta
tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Rejang Lebong Nomor 85/KPTS/KPU-KAB-007.434320/XII/2015
tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Pengitungan Perolehan
Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rejang Lebong
135

Tahun 2015, tanggal 16 Desember 2015, pukul 13.57 WIB. Atau


apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya.
Demikianlah keterangan Pihak Terkait ini disampaikan. Atas
perhatian dan perkenaannya untuk mengabulkan dihaturkan terima
kasih. Hormat kami, Kuasa Hukum Pihak Terkait. Demikian Yang Mulia,
terima kasih.
560. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih. Kita masuk pada pengesahan alat bukti.
Pemohon P-1 sampai dengan P-66? Kita sahkan, ya.
KETUK PALU 1X
Termohon, TA-001 sampai dengan TN-015?
561. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 116: AGUSTAM
RAHMAN
Alat bukti yang Termohon ajukan, Yang Mulia, itu ada 70 jenis,
terdiri dari TA-001 sampai TN-015. Terima kasih, Yang Mulia.
562. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, sama confirm, ya.
KETUK PALU 1X
Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-79?
563. KUASA HUKUM PIHAK
RAMDHON NANING

TERKAIT

PERKARA

NOMOR

116:

Ya, PT-1 sampai dengan PT-79, tapi dalam kesempatan ini kami
mengajukan lagi 22 alat bukti surat yang sudah digandakan dan sudah
dileges.
564. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Baik. Kita sahkan dulu yang sudah ada, Pak, ya.
KETUK PALU 1X

136

Yang baru masuk ini sudah ada, tapi nanti kita pelajari dulu, ya.
kita verifikasi dulu, ya. Kemudian, para pihak tinggal menunggu
panggilan dari Mahkamah kapan sidang ini mau dilanjutkan lagi, ya. Bisa
dipahami? Dengan demikian sidang hari ini di tutup.
KETUK PALU 3X
Ya, siap semua, kita mulai. Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang
Perkara Nomor 69/PHP.KOT-XIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka
untuk umum.
KETUK PALU 3X
Pemohon, siapa yang hadir?
565. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: BENNY HARIS NAINGGOLAN

NOMOR

69/PHP.KOT-

Terima kasih, Majelis. Assalamualaikum wr. wb. Perkenalkan


Majelis, kami yang hadir pada hari ini adalah saya, Benny Haris
Nainggolan, S.H., rekan saya Raden Aulia Taswin, yang kemudian,
Saudara Safril Putra Sila, dan juga Prinsipal hadir, Majelis, yaitu Pak
Tobroni Harun dan Pak Komarunizar dengan Nomor Urut 3. Terima
kasih, Majelis. Demikian. Wassalamualaikum. wr. wb
566. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, Waalaikumsalam. Selamat datang Pak Tobroni dan Pak
Komarunizar, ya. Pihak Terkait, silakan.
567. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Baik, Assalamualaikum wr. wb.
568. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Wassalamualaikum. wr. wb.
569. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Baik, perkenalkan kami dari Pihak Kuasa Hukum Terkait, saya,
nama saya Hamami, saya bersama rekan-rekan saya Hendri Ardiansyah.
Terima kasih, Yang Mulia, Majelis Hakim.
137

570. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke, terima kasih. Silakan, Termohon.
571. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Terima kasih, Yang Mulia. Kami dari Pihak Termohon, pada sidang
kali ini, Kuasa Hukum saya sendiri, M. Ridho beserta rekan saya Frans
Handrajadi. Hadir Prinsipal KPU Kota Bandar Lampung, Bapak Fauzi Heri
sebagai Ketua, kemudian Bapak Dedi sebagai anggota, dan ada Pak Fery
sebagai anggota. Kemudian, didampingi oleh anggota KPU Provinsi
Lampung beserta Bapak M.T Aliansyah beserta sekretaris KPU Kota
Bandar Lampung, Bapak Zainuddin. Terima kasih.
572. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, terima kasih. Silakan, presentasi sekarang untuk Termohon
15 menit.
573. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Terima
kasih,
Yang
Mulia.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamualaikum wr. wb. Perkenankan kami dari Kuasa Pihak Termohon
menyampaikan jawaban dalam Perkara Nomor 69/PHP.KOT-XIV/2016
kami akan membacakan ringkasan saja, Yang Mulia.
574. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, yang penting-pentingnyalah. Ringkasan dari ringkasan.
575. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Ya, terima kasih, Yang Mulia. Jadi, kami dari Pihak Termohon
mengajukan dua eksepsi, pertama terkait kewenangan daripada
Mahkamah Konstitusi, kami langsung masuk ke persoalan terkait dengan
objek dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum, yaitu tentang
penetapan perolehan suara hasil pemilihan yang mempengaruhi
terpilihnya Pemohon sebagai pasangan calon walikota dan wakil
walikota.
Bahwa Pemohon tidak menjelaskan tentang objek perkara yang
menjadi kewenangan Mahkamah sebagaimana diatur dalam PMK Nomor
138

1 Tahun 2015. Selanjutnya, Pemohon dalam perkara a quo juga, tidak


menguraikan secara jelas dan terperinci mengenai kesalahan hasil
penghitungan suara yang diumumkan oleh Termohon dan juga tidak
menguraikan hasil perhitungan suara yang benar menurut Pemohon.
Bahwa Pemohon hanya mendalilkan tentang telah terjadinya
pelanggaran yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 2. Bahwa
oleh karena Pemohon tidak menjelaskan tentang kesalahan
penghitungan yang dilakukan oleh Termohon dan tidak juga menjelaskan
tentang penghitungan suara yang benar menurut Termohon, maka
menurut Termohon sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Mulia
Mahkamah Konstitusi, dapat menyatakan tidak berwenang memeriksa
dan mengadili permohonan a quo.
Kemudian, eksepsi yang kedua terkait dengan kedudukan hukum
atau legal standing daripada Pemohon. Bahwa benar Pemohon adalah
Pasangan Calon Nomor Urut 3, ya, merupakan peserta dalam Pilkada
Pemilihan Walikota Bandar Lampung. Bahwa apabila Pemohon akan
mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi, Pemohon harus
juga memperhatikan atau berpedoman pada Pasal 158 ayat (2) huruf D
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juga juncto Pasal 6 ayat (2) huruf
d Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015.
Bahwa Kota Bandar Lampung berpenduduk 1.167.101 jiwa. Oleh
karenanya dapat disimpulkan bahwa pengajuan permohonan Perkara
Hasil Pemilihan Walikota Bandar Lampung kepada Mahkamah Agung
Mahkamah Konstitusi tunduk pada Ketentuan Pasal 158 ayat (2) huruf d
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (2) huruf d
PMK Nomor 1 Tahun 2015/PMK Nomor 5 Tahun 2015. Bahwa ketentuan
Pasal 6 ayat (2) huruf d PMK Nomor 1 Tahun 2015 menyatakan
kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1.000.000 jiwa,
pengajuan permohonan dilakukan jika terdapat perbedaan perolehan
suara paling banyak 0,5%. Bahwa pengajuan permohonan a quo oleh
Pemohon dapat dilakukan apabila terdapat perbedaan perolehan suara
0,5% antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak,
dalam hal ini adalah Pasangan Calon Nomor Urut 2.
Bahwa hasil perolehan suara pada Pemilihan Walikota dan Wakil
Walikota Bandar Lampung yang telah ditetapkan oleh Termohon pada
tanggal 16 Desember 2015 adalah sebagai berikut. Pasangan Nomor
Urut 1, Muhammad Yunus dan Ahmad Muslimin perolehan
suaranya=8.325 suara. Kemudian, Pasangan Calon Nomor Urut 2, yaitu
Pihak Terkait, Bapak Herman H.N., dan Bapak Yusuf Kohar perolehan
suaranya=358.249 suara. Selanjutnya, Pasangan Calon Nomor Urut 3,
Bapak Tobroni Harun dan Bapak Komarunizar sebagai Pihak Pemohon
perolehan suaranya=46.814 suara. Bahwa perolehan suara Pemohon,
yaitu Pasangan Nomor Urut 3 sebagaimana tadi telah disebutkan
adalah=46.814 suara. Selanjutnya, perolehan suara pasangan calon
yang memperoleh suara terbanyak berikutnya yang memperoleh suara
139

terbanyak adalah Pasangan Calon Nomor Urut 2 dengan perolehan


suara=358.249 suara. Bahwa dengan berpedoman pada ketentuan
perbedaan perolehan suara paling banyak 0,5% antara Pemohon dengan
pasangan calon peraih suara terbanyak, maka 0,5% dari 3.000
358.249 suara itu, yaitu=1.791 suara. Bahwa selisih suara antara
Pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak, yaitu=358.249
suara dikurang=46.814 suara, yaitu=311.435 suara. Jadi, berdasarkan
ketentuan 0,5% selisihnya harus=1.791 suara ... 791 suara. Sedangkan
selisihnya=311.435 suara, 86,9% selisihnya.
Bahwa dengan demikian, maka permohonan Pemohon menurut
Termohon tidak memenuhi persyaratan pengajuan permohonan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 ayat (2) huruf d juncto Pasal 6
ayat (2) huruf d Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015.
Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, maka dengan berdasarkan
hukum pula, kami mohon kepada Mahkamah Konstitusi Yang Mulia, yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menyatakan permohonan
Pemohon tidak dapat diterima.
576. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, itu satu, lanjut. Apa lagi?
577. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Langsung masuk ke dalam pokok perkara, Yang Mulia?
578. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
579. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Langsung kepada terkait dari dalil-dalil Pemohon tentang
terjadinya pelanggaran. Bahwa Pemohon mendalilkan telah terjadi
pelanggaran-pelanggaran dan kecurangan-kecurangan yang bersifat
terstruktur, sistematis, dan masif merupakan dalil yang tidak benar dan
tidak berdasarkan hukum. Bahwa Pemohon tidak menguraikan secara
jelas bentuk pelanggaran-pelanggaran, kecurangan-kecurangan yang
dilakukan oleh Termohon dan Pasangan Calon Nomor Urut 2 yang
dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dikatakan sistematis dan
dapat dikatakan terstruktur. Dan apa yang menjalankannya dan di mana
saja, sehingga dapat dikatakan masif. Bahwa terkait dengan
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan
140

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung merupakan


domain daripada Panwas Pemilihan Kota Bandar Lampung. Bahwa
pelanggaran-pelanggaran sebagaimana dalil Pemohon, telah juga
dilaporkan oleh Pemohon kepada Pengawas Pemilihan Kota Bandar
Lampung.
Bahwa pengawas pemilihan telah juga menindaklanjuti laporan
dari Pemohon dan telah diterbitkan surat pemberitahuan tentang status
laporan kepada Pemohon yang pada pokoknya menyatakan laporan
tersebut tidak dapat ditindaklanjuti karena tidak memenuhi unsur-unsur
pelanggaran pemilu. Selanjutnya, apabila pasangan calon atau tim
kampanye daripada Pemohon menemukan terjadinya pelanggaranpelanggaran sebagaimana dalil Pemohon, maka seharusnya Pemohon
pada saat itu juga langsung melaporkan kepada pengawas pemilihan
kota, pengawas pemilihan kecamatan, atau pengawas pemilihan
lapangan. Bahwa dengan demikian, maka penyelesaian tentang
pelanggaran-pelanggaran selama pelaksanaan pemilihan walikota dan
wakil walikota bukanlah domain dari pada Termohon, akan tetapi
merupakan domain dari panwas.
Dari seluruh uraian, fakta-fakta hukum dan bantahan Termohon
terhadap dalil-dalil Pemohon di atas, maka Termohon mohon kepada
Majelis Hakim Yang Mulia Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan
putusan, menolak seluruh permohonan Pemohon. Petitum. Mohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk
menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1.
Menerima eksepsi Termohon untuk seluruhnya.
2.
Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidaktidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima.
3.
Menyatakan Keputusan KPU Kota Bandar Lampung Nomor 201,
dan seterusnya tentang Rekapitulasi Penghitungan Suara, dan
seterusnya tanggal 16 Desember 2015 dinyatakan tetap sah dan
benar.
Demikian jawaban Termohon ini kami sampaikan, atas perhatian
Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, kami mengucapkan
terima kasih.
580. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
581. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Kuasa Hukum dimaksud, M. Ridho, Frans Handra Jadi, (suara
tidak terdengar jelas) ditandatangani. Terima kasih, Yang Mulia.

141

582. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, terima kasih, waktunya lebih efisien dari yang ditentukan.
Silakan, Pihak Terkait.
583. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Terima kasih, Yang Mulia Majelis Hakim. Izinkan saya, Yang Mulia
Majelis Hakim, saya membacakan perihal keterangan Pihak Terkait
terhadap keberatan atas hasil Pemilukada Kota Bandar Lampung
registrasi Perkara Nomor 69. Dalam eksepsi, kedudukan hukum
Pemohon atau legal standing. Bahwa Pemohon tidak tidak memiliki
kedudukan hukum untuk mengajukan Perkara Perselisihan Perolehan
Suara Hasil Pemilihan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar
Lampung Tahun 2015 dengan alasan bahwa ... bahwa jumlah penduduk
Kota Bandar Lampung berdasarkan DAK2 adalah sebesar 1.167.101 jiwa.
Dengan demikian, berdasar Ketentuan Pasal 158 ayat (2) huruf d
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (2) huruf d
Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015, maka selisih
perbedaan perolehan suara Pemohon dengan peraih suara terbanyak
ditetapkan oleh Termohon harus sebesar 0,5% 0,5%.
Bahwa Pihak Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung,
Termohon,
melalui
Keputusan
Nomor
201/KPTS/KPUKota/008.435642/2015 tanggal 16 Desember 2015 telah menetapkan
hasil perolehan suara para Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar
Lampung sebagai berikut. Nomor Urut 1, yaitu Pasangan Muhammad
Yunus, S.H., dan Ahmad Muslimin=8.325 suara. Nomor Urut 2, Drs.
Herman H.N., M.M., dan Yusuf Kohar, S.E., M.M., perolehan
suara=358.249. Nomor Urut 3, H. Tobroni Harun, S.T., M.M., dan
Komarunizar, S.Ag., perolehan suara=46.814 suara.
Bahwa berdasar Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar
Lampung Nomor 201/KPTS/KPU-Kota/008.435642/2015 tanggal 6
Desember 2015, maka maka perbedaan suara Calon Nomor Urut 3,
Pemohon, dan Calon Nomor Urut 2 adalah sebesar=358.249 suara, yaitu
sebesar 311 311.435 suara. Sedangkan, berdasarkan Ketentuan Pasal
158 ayat (2) huruf d Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto Pasal
6 ayat (2) huruf d peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015,
maka selisih perbedaan perolehan suara Pemohon dengan peraih suara
terbanyak yang ditetapkan oleh Termohon harus sebesar 0,5% atau sa
atau satu yaitu, 1.791 suara. Dengan demikian Pemohon jika
mengajukan permohonan ke Mahkamah Konstitusi harus memenuhi
ketentuan selisih paling banyak=1.791 suara dari Calon Nomor Urut 2.
Bahwa berdasarkan uraian dan fakta-fakta di atas, Pemohon tidak
memenuhi ketentuan sebagai Pemohon untuk mengajukan permohonan
142

sebagai dimaksud Pasal 158 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 8


tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (2) huruf d Peraturan Mahkamah
Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015, permohonan Pemohon kabur atau tidak
jelas. Bahwa Pihak Pemohon mengajukan permohonan keberatan
terhadap Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung yang
berkedudukan di Jalan Pelanduk, Nomor 14, Kelurahan Sidodadi,
Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Bahwa seharusnya, kedudukan
hukum atau domisili Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung,
dalam hal ini Termohon beralamat di Pulai Sebesi, Nomor 90, telepon
021-770074, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar
Lampung.
Bahwa berkaitan dengan domisili Termohon yang salah alamat,
maka Pemohon ... permohonan Pemohon tersebut dapat dinyatakan
kabur. Yang Mulia, saya akan membacakan pada halaman 5 dimulai
paragraf tiga.
584. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
585. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Bahwa oleh karena Pemohon tidak menjelaskan secara jelas dan
rinci mengenai kesalahan perhitungan suara dilakukan oleh KPU Kota
Bandar Lampung, yaitu Termohon dan mengenai tempat atau lokasi
waktu, dan siapa yang melakukan kesalahan bukti pendukung, serta
hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara yang benar dan sah,
sehingga signifikan mempengaruhi perolehan suara pasangan calon
terpilih, maka permohonan Pemohon tersebut dapat dinyatakan kabur
atau obscuur libel.
Bahwa berdasar seluruh uraian dan fakta-fakta tersebut di atas,
maka Terkait ... Terkait mohon agar kiranya Majelis Hakim Mahkamah
Konstitusi dalam perkara a quo dinyatakan permohonan Pemohon kabur,
sehingga tidak dapat diterima. Terkait pelanggaran-pelanggaran nomor 1
pada halaman 8.
1.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil-dalil permohonan Pemohon
poin ke-9 sesuai dengan bukti penelitian pemeriksaan kajian
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung tanggal
17 Desember 2015 menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak
dapat ditindaklanjuti karena tidak memenuhi syarat materiil.
Karena tidak memenuhi unsur pelanggaran Pasal 32 ayat (2)
Peraturan Badan Pengawas Pemilu ... Pengawas Pemilihan Umum
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun
143

8.
a.

b.

c.

2014. Ayat (1) tentang Pengawasan Pemilihan Umum. Yakni,


syarat materiil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
identitas pelapor, nama, dan alamat terlapor. Peristiwa dan uraian
kejadian, waktu, dan tempat peristiwa terjadi, saksi-saksi
mengetahui peristiwa tersebut, dan barang bukti yang mungkin
diperoleh atau diketahui.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil Pihak Pemohon poin 16, pada
halaman 8 sampai 9 sebagai berikut.
Bahwa pihak Pemohon dan Pihak Terkait merupakan petahana
atau incumbent sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 131.1861626 Tahun 2010 tentang Pengesahan
Pemberhentian Walikota Bandar Lampung dan Pengesahan
Pengangkatan Walikota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Drs.
Herman H.N., M.M., sebagai Walikota Bandar Lampung, sebagai
Walikota Periode Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015. Serta
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.18617 Tahun 2010
tentang Pengesahan dan Pengangkatan Wakil Walikota Bandar
Lampung Provinsi Lampung, tanggal 26 Agustus 2010, H. Tobroni,
Harun, S.T., sebagai Wakil Walikota Bandar Lampung Periode
2010
sampai dengan Tahun 2015. Berdasarkan penjelasan
tersebut di atas Calon Walikota Bandar Lampung Tahun 2015,
Nomor Urut 2 dan Nomor Urut 3, dalam hal ini Drs. Herman,
H.N., Pihak Terkait, dan Calon Walikota Bandar Lampung Nomor
Urut 3, dalam hal ini Tobroni Harun juga merupakan incumbent
atau petahana.
Bahwa berdasarkan salinan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 131.185119 Tahun 2015 tanggal 14
September 2015 tentang Pemberhentian Walikota Bandar
Lampung, Provinsi Bandar Lampung menetapkan pemberhentian
Drs. H. Herman H.N., sebagai Walikota Bandar Lampung berlaku
pada tanggal 15 September 2015. Sejak tanggal 15 September
2015, Pihak Terkait tidak mempunyai kewenangan, kemampuan,
dan kekuasaan dalam bentuk apapun, mengerahkan atau
mengerahkan aparatur negara sipil di lingkungan Pemerintahan
Kota Bandar Lampung. Dan tuduhan tersebut tidak terbukti dan
tidak mendasar karena calon walikota, Pihak Terkait sudah
dinyatakan berhenti sebagai walikota.
Bahwa Komisi Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung, Termohon
dan Panitia Pengawas Pemilihan Kota Bandar Lampung dalam
setiap proses tahapan atau pemilihan memberlakukan sikap dan
perlakuan yang sama terhadap semua pasangan calon, bukti surat
undangan KPU dan panwaslu. Pasangan Calon Nomor Urut 2
sejak akhir masa jabatan tanggal 15 September 2015 tidak lagi
menggunakan mobil dinas kendaraan dinas, dan lainnya, serta

144

tidak memiliki kemampuan menggerakkan aparatur sipil negara


untuk kepentingan Pasangan Calon Nomor Urut 2.
586. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Lima menit lagi.
587. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Oke, terima kasih, Majelis.
9.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil permohonan Pemohon poin 17
huruf a, pada halaman 9, 10. Bahwa program jalur bina
lingkungan merupakan salah satu program unggulan Drs. H.
Herman H.N., Pihak Terkait Calon Walikota Bandar Lampung
Nomor Urut 2, Calon Walikota Bandar Lampung Nomor Urut ...
dan calon Walikota Bandar Lampung dengan Nomor Urut 3, dalam
hal ini H. Tobroni Harun, dalam hal ini Pemohon. Pada saat
program itu berlangsung tidak ada penganggaran bahkan
Pemerintah Kota Bandar Lampung mendapat penilaian wajar
tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan. Bahwa Pihak
Terkait menolak dalil permohonan poin ke-17 huruf b dan c pada
halaman 10. Bahwa sesuai sesuai salinan Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 131185119 Tahun 2015, tanggal 14
September 2015 tentang Pemberhentian Walikota Bandar
Lampung, Provinsi Lampung, menetapkan pemberhentian H.
Herman H.N., sebagai Walikota Bandar Lampung berlaku tanggal
15 September 2015. Bahwa terhitung tanggal 15 September 2015
Pihak Terkait tidak mempunyai kewenangan, kemampuan, dan
kekuasaan untuk apapun untuk menggunakan fasilitas negara dan
program Pemerintahan Kota Bandar Lampung, serta mengerahkan
aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintahan Kota Bandar
Lampung.
14.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil permohonan poin ke-17 huruf h
pada halaman 11 bahwa dalil permohonan tersebut merupakan
tuduhan mengada-ada dan fitnah, dalam hal ini belum ada
pembuktian satu pun bukti pelanggaran politik uang Pasangan
Nomor Urut 2, Pihak Terkait. Bahwa Pihak Terkait menolak dalil
Pemohon ... permohonan Pemohon poin 18, pada halaman 11
bahwa pelaksanaan program bina lingkungan sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta merupakan kewajiban
pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat.
18.
Bahwa tidak menolak dalil permohonan Pemohon poin 21 pada
halaman 12. Bahwa sesuai dengan bukti penelitian pemisahan
145

66.

69.

71.

kajian Panitia Pengawas Pemilihan Umum Bandar Lampung


tanggal 17 Desember 2015 menyatakan bahwa tudingan tersebut
tidak dapat ditindaklanjuti dan tidak memenuhi syarat formal
karena tidak memenuhi syarat pelanggaran pemilu. Dan laporan
tersebut sesuai dengan Pasal 134 ayat (4) Undang-Undang Nomor
8 Tahun 2015.
Dilanjutkan pada nomor 66, pada halaman 25.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil permohonan Pemohon poin 83
sampai ... dan poin 84, pada halaman 24, 25. Bahwa berdasarkan
hasil pemeriksaan Panwaslu Kota Bandar Lampung atas laporan
Nomor 007/LP.Panwas-Balam/2015 tersebut dinyatakan tidak
dapat ditindaklanjuti karena kurang memenuhi unsur pelanggran
pemilu sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2015.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil permohonan Pemohon poin 87
sampai dengan poin 94, pada halaman 25 sampai 26 mengenai
program bina lingkungan sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2012 tentang Penyelenggara Pendidikan.
Bahwa Pihak Terkait menolak dalil permohonan Pemohon poin 96,
pada halaman 26 sampai 27. Bahwa ... bahwa adalah suatu
bentuk pembohongan belaka apabila pasangan calon dan/atau tim
kampanye Pemohon menemukan terjadinya pelanggranpelanggaran sebagaimana didalilkan Pemohon. Bahwa seharusnya
Pemohon melaporkan temuan dimaksud kepada pimpinan
Pengawas Pemilihan Kota Bandar Lampung.

588. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Petitum.
589. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Bahwa dari seluruh uraian fakta-fakta hukum dan bantahan Pihak
Terkait terhadap dalil-dalil Pemohon di atas, maka Pihak Terkait mohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Terhormat
untuk menjatuhkan putusan menolak seluruh permohonan Pemohon.
Petitum dalam eksepsi mengabulkan eksepasi Pihak Terkait dalam pokok
perkara.
1.
Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidaknya
... setidak-tidaknya menyatakan permohonan tidak dapat diterima.
2.
Menyatakan benar dan tetap berlakunya Keputusan Komisi
Pemilihan Umum Kota Bandar Lampung Nomor 201/KPTS/KPUKota.800.435642/2015 tanggal 6 Desember 2015 tentang
Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara Hasil
146

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung Tahun


2015 dan Berita Acara Nomor 200/BA2015 tentang Rekapitulasi
Hasil Perhitungan Perolehan Suara di Tingkat Kota Bandar
Lampung, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar
Lampung Tahun 2015. Atau apabila Mahkamah Konstitusi
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Demikian keterangan Pihak Terkait ini kami sampaikan, atas perhatian,
Yang Mulia, Majelis Hakim, kami ucapkan terima kasih. Kuasa
Hukum
Pemohon,
Hamami
dan
Hendri
Adriansyah.
Wassalamualaikum. wr. wb.
590. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waalaikumsalam. wr. wb. Lebih 2 menit.
591. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Terima kasih, Yang Mulia, Majelis Hakim.
592. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Bonus, ya, 2 menit. Oke, kita masuk ke pembuktian, ya. Ini
Termohon, bukti TA-001 sampai dengan TM-005?
593. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Benar, Yang Mulia.
594. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Kita sahkan, ya.
KETUK PALU 1X
Pihak Terkait, PT-1 sampai dengan PT-22?
595. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: HAMAMI
Ya.
596. KETUA: PATRIALIS AKBAR
KETUK PALU 1X
147

Kalau Pemohon sudah, kan? Enggak ada, ya. Kemudian Pihak


Terkait, eh ini Termohon, untuk Termohon khusus, ya, belum ada
softcopy daftar bukti, softcopy-nya saja dan softcopy jawaban. Minta
tolong, ada sekarang?
597. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 69/PHP.KOTXIV/2016: M. RIDHO
Ada.
598. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tolong diambil dulu.
Jadi, untuk sidang selanjutnya tinggal menunggu panggilan dari
Mahkamah, ya, kapan mau dilanjutkan, bagaimana nasibnya nanti kita
lihat, ya. Dengan demikian, sidang hari ini ditutup.
KETUK PALU 3X
599. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang Perkara Nomor 66/PHP.BUPXIV/2016 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum
KETUK PALU 3X
Silakan, Pemohon. Siapa yang hadir?
600. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

NOMOR

66/PHP.BUP-

Terima kasih, Majelis Yang Mulia.


601. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
602. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

Kami dari Kuasa Hukum Pasangan Bapak Suranto dan Pak Aldwin,
yang mana Prinsipal juga hadir hari ini, Pak Suranto dan Pak Aldwin.
Hadir semua, Pak.

148

603. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oh, ya, selamat datang, Pak siapa Pak Suranto, ya, dan Pak
Aldwin. Silakan. Para Pengacaranya biar direkam, nanti honornya kurang.
604. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Saya Unoto Dwi Yulianto, S.H., M.H.,
dari kantor Veritas Lawfirm. Di sebelah kiri kami itu Utomo Karim, di
sebelah kanan Hendriza Mora, di selanjutnya ada Pak Budi Budiman, S.H.
Selanjutnya di sebelah kanan ada Asep Rudiyana, S.H., di belakang ada
Priyatna Alinafiah, S.H., dan di belakang saya ada Ade Yan Yan, S.H.,
dan Gan Gan Gunawan Raharja, S.H. Terima kasih, Yang Mulia.
605. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Fadjroel Rachman enggak hadir?
606. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Kebetulan lagi urus sesuatu di imigrasi, Yang Mulia, sehingga


minta izin dan titip salam kepada Yang Mulia Majelis Hakim.
607. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oh, ya, pandai benar, ya. Salamnya diterima. Silakan, Pihak Terkait.
608. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016 : AGUS DWIWARSONO
Terima kasih, Yang Mulia. Kuasa Hukum dari Pihak Terkait hadir.
Dari Prinsipal H. Irvan dan H. Herman tidak hadir. Kami Kuasa Hukum
yang hadir adalah Agus Dwiwarsono, sebelah kanan saya Abdul Kholik,
sebelah kiri Eddy Mulyono. Demikian, Yang Mulia.
609. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Terima kasih. Pihak Termohon, silakan.

149

610. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: MEMET AHMAD HAKIM
Terima kasih, Yang Mulia. saya Kuasa Hukum dari Termohon
Memet Ahmad Hakim. Kemudian di samping saya, silakan, Pak Absar.
611. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Saya Absar Kartabrata, Yang Mulia.
612. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS HIDAYAT
Saya Agus Hidayat.
613. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Ulang lagi, Pak, kalau enggak nyala dia enggak ada suaranya.
614. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: OON SUHENDRA
Saya Oon Suhendra, S.H., Pak.
615. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Biasanya dielus dulu baru kelihatan. Silakan, Ibu.
616. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: MEMET AHMAD HAKIM
Demikian. Kemudian ini Ketua KPU Kabupaten Cianjur.
617. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Kenalkan namanya.
618. TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUP-XIV/2016:
SHOFIA WARDANI

ANGGY

Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Saya Anggy Shofia Wardani, saya
selaku Ketua KPU Kabupaten Cianjur.

150

619. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Panggilannya siapa, Bu?
620. TERMOHON: ANGGY SHOFIA WARDANI
Anggy saja, Pak.
621. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Nomor telepon ada, enggak? Silakan, Ibu yang di sana. Ini
ngantuk ni, musti harus ini.
622. TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUP-XIV/2016: SELLY
NURDINA
Saya KPU dari Kabupaten Cianjur, Seli Nurdina.
623. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Silakan.
624. TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUP-XIV/2016: HILMAN
WAHYUDI
Saya juga dari KPU Kabupaten Cianjur, Komisioner, Hilman
Wahyudi.
625. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke. Baik, ya, sudah semua, ya. Silakan, Termohon presentasi 15
menit.
626. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: MEMET AHMAD HAKIM
Terima kasih, Yang Mulia.
Saya akan coba menyampaikan pokok-pokoknya saja dari jawaban
kami. Yang pertama mengenai eksepsi, dari beberapa eksepsi yang
dikemukakan saya hanya akan kemukakan satu hal saja secara oral di
sini, menyangkut legal standing. Seperti diakui oleh Pemohon sendiri
bahwa selisih perolehan suara antara Pemohon dengan Terkait melebihi
angka yang ditoleransi oleh undang-undang. Namun, kata Pemohon ini
boleh saja dilakukan dengan alasan menurut kata-kata Pemohon Toh,
itu ketentuan formal prosedural, jadi boleh dikesampingkan. Kami dari
151

Termohon tidak bisa menerima argumen tersebut, Yang Mulia karena


menurut hemat saya, pertama, dari mana kita bisa mengatakan bahwa
itu ketentuan formal procedural? Kesatu. Kedua, menurut hemat kami itu
bukan formal prosedural, itu cukup substansial, ya. Bahkan lebih
substansial ketimbang ketentuan yang begitu ketat dipegang oleh
Mahkamah, yaitu tenggang waktu 3x24 jam, lewat itu tidak bisa
diterima.
Nah, menurut hemat kami ketentuan tentang batas-batas
bolehnya mengajukan permohonan 0, 1, 1,5 ... eh, 0,5, 1 itu lebih
substansial ketimbang soal tenggang waktu, itu yang pertama. Yang
kedua, bahwa ketentuan tadi mengenai batas-batas itu sudah ada sejak
Undang-Undang 1 dan Undang-Undang 8 Tahun 2015 ditetapkan. Ketika
para peserta mencalonkan diri, menurut hemat kami semuanya harus
dianggap menerima aturan ini. Jadi, tidak elok, tidak edukatif secara
politis, ketika sudah jelas menang kalah, kami enggak menerima aturan
ini. Padahal sebetulnya, kalau toh itu peraturan tidak adil soal batasbatas itu, berarti benar tidak adil, itu bisa dilawan di luar forum ini
melalui judicial review. Toh juga ada ketentuan lain soal calon tunggal,
itu dibawa di judicial review pada saat tahapan pemilihan sedang
berlangsung. Ini sebetulnya toh bisa juga dilakukan judicial review ketika
saya menjadi peserta pemilu ... pemilihan, Oh, ini kurang adil, ah lalu
direview. Tidak setelah kalah, Oh, kami enggak menerima. Saya pikir
itu tidak terlalu terpuji.
Kemudian yang ketiga, soal konsistensi Mahkamah. Dalam
menjabarkan ketentuan batas-batas boleh menggugat itu ke tataran
hukum acara, Mahkamah Konstitusi sudah menerbitkan serangkaian
aturan, nomor 1 sampai 4 kemudian dikoreksi 5 sampai 8. Kalau kita
membaca dengan cermat atau tidak usah cermat sekali, cukup cermat,
akan kelihatan bahwa Mahkamah punya sikap akan melaksanakan
ketentuan tadi dengan menetapkan, misalnya bagaimana di dalam model
permohonan yang digariskan Mahkamah itu dieksplisit-eksplisitkan
berapa suara diperoleh, berapa selisih. Sehingga, kami berkesimpulan
Mahkamah hendak menerapkan secara konsisten aturan Pasal 158, kalau
saya tidak salah. Jadi, kurang pas juga kalau kemudian dipaksa-paksa,
Eh, Mahkamah jangan ikut itu, ikut yang lain saja. Nah, menurut saya
tidak seperti itu. Itu mengenai apa namanya eksepsi bahwa sebetulnya
dengan demikian kami tidak membuktikan lagi karena Pemohon juga
sudah mengakui jarak suara lebih besar dari yang ditetapkan undangundang, hanya mengatakan toh itu bisa. Nah kami di sini mengatakan,
melewati batas itu tidak bisa, itu argumentasi dari kami. Kemudian ada
dalil eksepsi yang lain yang mohon juga meskipun tidak disampaikan di
sini dianggap disampaikan.
Kemudian, beralih ke pokok perkara, Yang Mulia, nanti barangkali
rekan-rekan kami menambahkan. Saya yang yang yang satu hal
saja yang bikin agak tanda tanya. Katanya begini, Pemilihan ini kaya
152

kelicikan, dan seterusnya, dan seterusnya. Dan lalu permohonan akan


kurang pas kalau tidak menyebutkan KPU-nya terlibat, nah itu juga yang
terjadi dalam permohonan ini. Termohon, KPU Cianjur, apa bahasanya,
kolaboratif, seram-seramlah, Yang Mulia, terlibat di dalam memenangkan
Pasangan Calon Nomor 2, ya? Para komisioner menolak hal ini. Tetapi
kami ingin menambahkan di sini sebelum menolak, apa ya, apa mungkin
tuduhan itu? Apa mungkin dengan melibatkan KPU, pasangan calon bisa
menang? Lalu apa hebatnya KPU kok bisa bikin menang pasangan calon?
KPU bisa memenangkan pasangan calon kalau main kayu seperti
misalnya, merubah Berita Acara, itu bisa dilakukan. Tapi saya pikir yang
begitu juga toh tidak dituduhkan dan rasanya tidak terjadi. Kalau terjadi
pun ribuan orang akan tahu karena sekarang mekanisme kontrol di
dalam penyelenggaraan pemilihan sudah begitu ketat. Ada form ini yang
diberikan ke si anu, ditempel di anu, dan seterusnya. Sehingga bukan
hanya menolak, kami ketika dituduh terlibat memenangkan pasangan
calon, tapi bagaimana mungkin hal itu dilakukan dan Pemohon tidak
menjelaskan bagaimana KPU dilibatkan dalam sebuah proses, kemudian
yang melibatkan itu menjadi menang, dan tuduhannya kan melibatkan
PNS dan sebagainya. Hanya saya sepintas melihat di basis PNS di Kota
Cianjur, yaitu Kecamatan Cianjur, Terkaitnya kalah, yang menang
Pemohon.
Jadi, barangkali apa lagi kalau dikatakan KPU terlibat di sana.
Nah, kami selaku Kuasa Termohon dengan tegas menolak hal itu,
bahkan menganggap hal itu ilusif, enggak mungkinlah itu, enggak
mungkin di dilakukan. Lalu ada barangkali secara lebih teknis, di
sebelah mana kita menolak permohonan Pemohon, giliran rekan kami
barangkali, Pak. Silakan.
627. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan.
628. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Mohon izin, melanjutkan, Yang Mulia.
629. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan, Pak Absar

153

630. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA


Terima kasih, Yang Mulia. Secara standar kami menolak ...
sebelum menolak kami ingin mohon apa yang sudah diuraikan dalam
bagian eksepsi di atas, mutatis-mutandis berlaku juga dalam pokok
permohonan ini.
Kemudian juga, andai nanti ada hal yang tidak tersampaikan
dalam kesempatan oral ini, dianggap (suara tidak terdengar jelas) sudah
terinci dan sistematis dalam permohonan ini.
Selanjutnya, Yang Mulia kami menolak seluruh dalil, kecuali apa
yang kami akui sebagai suatu kebenaran yang bulat. Kemudian, Yang
Mulia kami memandang perlu untuk menyampaikan hal-hal yang kira-kita
nanti ... bukan kira ... yang nanti akan bisa kita jadikan sebagai
parameter untuk mengukur, apakah betul telah terjadi apa yang
diistilahkan oleh Pemohon ini sebagai terstruktur, sistematis, dan masif.
Satu saja, Yang Mulia. Di Kabupaten Cianjur ini terdiri dari 3.921
TPS. Yang secara umum, yang kita pahami bersama di TPS itu
merupakan tempat yang merekam semua kejadian-kejadian yang terjadi
pada saat pencoblosan. Secara umum, kami tidak melihat ada Berita
Acara yang keberatan. Paling tidak ada ... tidak ada lampiran keberatan,
itu secara umum. Jadi oleh karenanya kami menyangsikan, apakah itu
yang dikatakan masif oleh Pemohon ini? Padahal sudah merupakan fase
yurisprudensi, sudah sikap Mahkamah tentang TSM ini, harus berkorelasi
pelanggaran-pelanggaran ini harus berkorelsi dengan hasil, itu sudah
merupakan yurisprudensi. Jadi andaipun benar, sudah barang tentu kami
menolak itu,
itu dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon ini,
seyogianya, seharusnya berkorelasi dengan perubahan komposisi
peraihan suara msaing-masing.
Kemudian, Yang Mulia mendasarkan kepada dalil Pemohon yang
secara tegas menyatakan ... sebagian dalilnya bahwa ada pelanggaranpelanggaran yangn sudah dilaporkan pada panwascam, dan seterusnya,
dan seterusnya. Andai saja benar ini, maka kami mensitir pada putusan
MK, Yang Mulia dan mohon kami diberi kesempatan untuk membacakan
secara lengkap. Yang kebetulan putusan ini adalah Putusan Tahun
2011, berkenaan juga di Kabupaten Cianjur. Kami juga ingin secara
implisit (...)
631. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan intinya saja.

154

632. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA


Baik.
633. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Waktu, Bapak terbatas.
634. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Baik, Yang Mulia. Intinya saja, Yang Mulia.
635. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya. Apa substancenya apa?
636. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Substancenya. Namun seb ... dan seterusnya, namun
sebagaimana diterangkan oleh Panwaslu Kabupaten Cianjur, laporan
adanya pelanggaran pemilukada dimaksud telah ditindaklanjuti. Dengan
demikian, Mahkamah tidak akan mempertimbangkan dan memeriksa
lebih lanjut permohonan keberatan terhadap pelaksanaan PSU, saya
singkat saja. Pemilukadu ... Pemilukada Kabupaten Cianjur 2011 yang
diajukan Pemohon I untuk menjamin kepastian hukum yang adil,
Mahkamah harus segera menjatuhkan putusan. Jadi, Mahkamah
menghormati proses penyelesaian (...)
637. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Nomor berapa?
638. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Nomornya, Yang Mulia, 10-12 (...)
639. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Oke, ya.

155

640. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA


Dan mohon maaf, koreksi, Yang Mulia. Di sini tercatat di halaman
13, kami mencatat tahun 2001, yang seharusnysa 2011, Yang Mulia.
641. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, baik. Lima menit lagi.
642. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Baik, mudah-mudahan tercapai lima menit. Kami mohon bonus,
Yang Mulia.
Demikian pula, Yang Mulia berkenaan dengan ada hal menurut
hemat kami, yang sudah mulai proses klarifikasi, bahkan koreksi di
tingkat yang lebih tinggi. Katakan terjadi di TPS, sudah dikoreksi di
tingkat PPK. Kemudian, ada satu juga yang menurut kami cukup sensitif,
ketika ada menyatakan petugas penyelenggara itu KPPS, yang konon
tertangkap melakukan upaya ... upaya pembagian uang, dan mohon
dipahami, mohon diketahui, Yang Mulia. Itu belum selesai dilakukan dan
sekarang dalam proses penanganan Polres Cianjur.
Yang Mulia, kami harus mengatakan, Yang Mulia bahwa Pemohon
ini adalah juga incumbent. Pemohon itu juga adalah salah satu pasangan
yang pernah diuji melalui proses MK ini, dalam PSU. Dimana hasilnya,
Yang Mulia, Pemohon itu pada saat itu, suaranya melebihi dari yang
pertama. Jadi, dengan kata lain, PSU itu, (suara tidak terdengar jelas).
Nah, dengan fakta ini, kami mensuguhkan, apa ada korelasi
money politics dengan hasil penghitungan suara? Yang notabene kalau
itu dianggap sebagai tuduhan money politics, hasilnya malah bertambah
pada PSU (...)
643. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Itu masa lalu.
644. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Masa lalu. Kami ingin mengatakan bahwa secara empirical,
masyarakat Cianjur sudah cukup cerdas, Yang Mulia untuk membedakan
mana yang berhak atau tidaknya. Karena sekali lagi, Yang Mulia apa
yang sudah kami uraikan dalam permohonan ini kami sudah ungkap dan
kami mohon saja membacakan untuk petitumnya.
156

645. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya, langsung petitum.
646. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Berdasarkan keseluruhan tanggapan yang telah diuraikan di atas,
kami, Pihak Termohon mohon dengan hormat, kiranya Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia berkenan untuk memutuskan sebagai
berikut. Dalam eksepsi, mengabulkan eksepsi Termohon seluruhnya.
Dalam pokok perkara, menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya,
menerima jawaban Termohon untuk seluruhnya, menyatakan benar dan
sah serta tetap berlaku Keputusan KPU Kabupaten Cianjur nomor sekian,
tertanggal sekian tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Cianjur Tahun 2015, tertanggal 17 Desember 2015, dan seterusnya
juncto Berita Acara nomor sekian, dan seterusnya tentang Rapat Pleno
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten
dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2015. Menetapkan
perolehan suara hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun
2015 adalah sebagai berikut. Nama pasangan satu ... Nama Pasangan
Calon Nomor 1, Deni Sunarya, S.H., dan Dr. Zaini Hamzah, Sp.BS.,
perolehan suaranya=50.325 suara atau 5,31%. Nomor 2, H. Irvan
Rivano Muchtar, S.Ip., M.Si. dan Herman Suherman, S.T., M.Ap.,
perolehan suaranya=464.412 suara atau 49,2%. Dr. H. Suran ... maaf
kami ulang, Nama Pasangan Calon Nomor 3, Dr. Suranto, M.M., dan
Aldwin Rahadian M., S.H., M.AP., perolehan suaranya=432.674 suara
atau 45,67%
Bilamana Mahkamah berpendapat lain, kami mohon putusan
didasarkan pada ex aequo et bono. Kuasa Hukum ditandatangani.
Terima kasih, Yang Mulia.
647. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, terima kasih.
Pak Memet. Pak Memet sama Pak Absar saya mau tanya boleh,
ya? Ada enggak dalam perkara pilkada ini posisinya sebagai Pemohon?
Mewakili Pemohon ada, enggak?
648. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Kami tidak.
157

649. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Pak Memet?
650. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016:MEMET AHMAD HAKIM
Enggak.
651. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Enggak ada, ya?
652. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: ABSAR KARTABRATA
Kami tidak.
653. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Enggak, saya mau tanya saja. Kalau posisinya sebagai Pemohon
jawabannya kira-kira begitulah. Saya hanya mau tahu saja. Oke. Terima
kasih, ya. Oke. Silakan, Pihak Terkait.
654. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Terima kasih, Yang Mulia. Mohon izin lebih dahulu sebelum kami
menyampaikan keterangan Pihak Terkait, jadi salah satu Kuasa Hukum
kami, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra selesai dari sidang Panel 1 mohon
diperkenankan Yang Mulia bersama kami.
655. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Mudah-mudahan di sini belum selesai.
656. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Beliau sudah ada di ruangan, Yang Mulia.

158

657. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Silakan, Pak Yusril. Ini mesti didengar juga. Silakan, Pak. Dari
Panel 1 ke sini tidak terlalu jauh, ya, Pak Yusril, ya. saya khawatir tadi
naik taksi atau naik Gojek. Silakan, Pak.
658. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Terima kasih, Yang Mulia, kami akan melanjutkan. Jadi, pada
prinsipnya keterangan dari Pihak Terkait ini ada tiga bagian pokok, yaitu
mengenai kedudukan hukum atau legal standing dari Pihak Terkait,
eksespsi dan dalam pokok perkara, serta petitum.
Kami langsung saja ini, Yang Mulia kepada eksepsi dari halaman
6. Jadi, dalam eksepsi ini kami menyampaikan keterangan bahwa
Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa perkara a quo karena
Mahkamah Konstitusi hanya mengenai perselisihan penetapan perolehan
suara hasil pemilihan. Karena berdasarkan Pasal 157 ayat (3) UndangUndang Nomor 8 Tahun 2015 itu diatur perkara perselisihan, yang mana
permohonan penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi adalah
mengenai perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan.
Faktanya, permohonan dari Pemohon ini sama sekali tidak mendalilkan
adanya perselisihan hasil perolehan suara dengan Pihak Terkait. Sematamata tadi juga sudah disampaikan oleh Termohon maupun Kuasanya
mengkontruksi sedemikian rupa dalil-dalil dalam permohonannya adalah
seolah-olah terjadi TSM, terstruktur, sistematis, dan masif. Oleh karena
itu, pada dasarnya pelanggran-pelanggaran yang didalilkan oleh
Pemohon ini sudah ada mekanisme penyelesaian upaya hukumnya
tersendiri. Diatur di dalam peraturan perundang-undangan mengenai
penyelesaian hukum tersebut bukanlah di Mahkamah Konstitusi. Oleh
karena itu, eksepsi yang kami dalilkan dalam hal ini terkait dengan
posita-posita atau pun dalil-dalil dari Pemohon, Mahkamah tidak
berwenang untuk mengadili itu.
Kemudian, Yang Mulia, berkaitan dengan Pemohon tidak
mempunyai kedudukan hukum legal ... kedudukan hukum atau legal
standing sebagaimana ditegaskan dalam pada Pasal 158 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 juncto Pasal 6 ayat (2) dan ayat
(3) Peraturan MK Nomor 5 Tahun 2015, itu mengatur mengenai syarat
maksimal terkait dengan selisih perolehan suara. Dan data agregat
kependudukan per kecamatan atau di AK2 di Cianjur 2.217.040, yang
mana kalau kita rujuk kepada ketentuan perundangan tadi, maka batas
pengajuan permohonan dari selisih suara maksimal antara Pemohon
dengan kami, Pihak Terkait yang dapat diajukan permohonan keberatan
ke Mahkamah Konstitusi itu ada 0,5%, ya. Faktanya perolehan suara dari
kami, Pihak Terkait, itu adalah 464.412, sedangkan Pihak Pemohon itu
159

432.674. Di sini, selisih suara kami, ya, dengan Pihak Pemohon itu
adalah 31.738 suara. Lha, kalau kita rujuk kepada ketentuan, agregat
dari 0,5% dikali dengan suara perolehan kami, Pemohon=464.412 itu
adalah 2.322,06 suara.
Jadi, kalau kita kembalikan lagi pada Ketentuan Pasal 158 ayat
(2), selisih perolehan suara antara kami dengan Pihak Pemohon, Pihak
Terkait dengan Pihak Pemohon, maka tentunya ini tidak memenuhi
syarat yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan, yang
tadi telah disampaikan oleh Pihak Kuasa Termohon tidak hanya sebatas
kepada syarat formal, tetapi ini menyangkut tentang substansi, yaitu
mengenai selisih perolehan suara.
Oleh karena itu, Yang Mulia, kami, Pihak Terkait menyatakan
bahwa dengan demikian, Pemohon tidak memiliki legal standing untuk
mengajukan permohonan a quo. Selain itu, mencermati permohonan dari
Pemohon, jelas antara posita dengan petitum, ya, ini kalau dalam acara
hukum keperdataan mungkin dikenal dengan obscuur libel. Jadi, enggak
menyambung antara apa yang didalilkan dengan apa yang dimohonkan.
Oleh karena itu, kami mohon eksepsi kami tentang masalah obscuur
libel, ini dianggap dibacakan, Yang Mulia.
Selanjutnya, kami masuk kepada pokok perkara. Jadi pada
prinsipnya, kami menolak seluruh dalil yang diajukan oleh Pemohon, ya,
dan apa yang telah kami dalilkan di dalam eksepsi adalah satu kesatuan
dengan dalil kami di dalam pokok permohonan atau pokok perkara ini.
Pada halaman kami langsung kepada halaman 18, Yang Mulia, terkait
dengan dalil Pemohon di halaman 12, angka huruf 1A, sekali lagi
keseluruhan konstruksi dari dalil Pemohon ini adalah untuk membangun,
ya, satu pemahaman kepada siapa pun yang membaca, seolah-olah
terjadi satu perbuatan yang terstruktur, sistematis, dan masif, tetapi
tidak spesifik disebutkan di mana kejadiannya, siapa yang melakukan,
apa korelasinya terkait dengan perolehan hasil suara. Sehingga,
beberapa hal ini kita sebutkan di dalam halaman 24, angka 1 dengan
membahasakan, dengan frasa kata, politisasi birokrasi. Tetapi
pertanyaannya sekarang, apa hubungan kausalitas antara kampanye
yang dilakukan dengan perolehan suara Pihak Terkait? Padahal faktanya,
ketika kita bicara tentang beberapa kali yang terjadi di dalam yang
disebut masalah TSM, itu yang lebih punya potensi melakukan TSM
adalah incumbent. Dan sebagaimana kita tahu bahwa Pihak Pemohon
saat ini adalah sebagai wakil bupati yang itu notabene adalah incumbent.
Jadi, dalam kontes apabila itu mau memanfaatkan, ya, dengan
pola TSM, siapa yang punya potensi untuk melakukan? Sehingga kami
menolak dalil Pemohon pada halaman 2, angka 1 dengan frasa kata
politisasi birokrasi, Yang Mulia dan mohon uraian kami dianggap
dibacakan.
Selanjutnya, pada angka halaman 21, dalil Pemohon halaman
27 huruf a, ini menyatakan tentang keterlibatan Kepala Badan
160

Kepegawaian Daerah Kabupaten Cianjur. Sekali lagi, ini adalah asumsi,


ya, yang dikonstruksi oleh Pihak Pemohon, seolah-olah ada
penggalangan dukungan yang dilakukan oleh kepala badan kepegawaian
daerah. Tetapi, apa korelasinya? Siapa yang melakukan? Siapa yang
memerintah, dan sebagainya tidak diterangkan di dalam dalilnya dan
bahkan setelah kami pelajari buktinya pun tidak ada.
Oleh karena itu, Yang Mulia, kami menolak dalil dari Pemohon
dalam halaman 7, huruf a, selain yang itu yang tidak kami bacakan,
mohon dianggap dibacakan sebagai satu penolakan terhadap dalil-dalil
Pemohon. Kemudian, dalil Pemohon halaman 27, huruf b, juga dengan
bahasa yang bombastis menyatakan adanya politisasi dinas pendidikan,
toh, faktanya juga tidak ada laporan kepada panwas yang sesuai dengan
mekanisme perundang-undangan. Yang oleh karena itu, kami
menyatakan menolak dalil ini karena dalil ini hanya semata-mata sifatnya
asumsi, ya, untuk membangun opini kepada masyarakat seolah-olah
penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Cianjur, ya, tidak terselenggara
dengan baik. Tidak apa ... mandiri, independent, netral, dan sebagainya,
jadi bahasa yang lain sederhananya tidak legowo menerima kekalahan,
Yang Mulia.
Selanjutnya, kami mohon dianggap dibacakan apa yang
halaman sampai dengan halaman 24, Yang Mulia. Kemudian, halaman
29 sekali lagi diulang kembali tentang adanya politisasi birokrasi, ya.
Pada halaman 29, huruf d, kami juga menolak dalil yang demikian,
bahkan juga menyebutkan dalam halaman 29, huruf e tentang
keterlibatan Apdesi, ya. Jadi, padahal Apdesi itu adalah organisasi kepala
desa yang bersifat independent, ya, yang tidak mempunyai garis
perintah atau kewajiban untuk tunduk pada perintah bupati, dalam
konteks dengan Pihak Terkait apa? Kalaupun misalkan dikaitkan dengan
peran serta yang Pihak Pemohon yang saat ini sebagai incumbent,
justru yang punya potensi untuk memanfaatkan Apdesi adalah Pihak
Pemohon. Jadi, kami menolak dalil demikian, Yang Mulia.
Selanjutnya pada halaman 29 dalil Pemohon halaman 30, huruf e
juga demikian dengan bahasa frasa kata politisasi asosiasi rukun warga
dan tetangga, ini sifatnya juga asumsi, ya, hanya dibangun dengan
konstruksi seolah-olah terjadi perbuatan terstruktur, sistematis, dan
masif. Demikian pula dengan dalil tentang money politics, kami mohon
dianggap dibacakan. Toh, faktanya tidak ada laporan yang diproses di
panwas.
Langsung kami kepada petitum, Yang Mulia. Jadi, berdasarkan
dalil-dalil keterangan Pihak Terkait, mohon sebelumnya, sebelum sampai
kepada petitum dengan melihat argumentasi kami khususnya
menyangkut kaitannya dengan eksepsi, tentunya kami mohon kepada,
Yang Mulia bahwa hal ini hanya bisa untuk sampai pada proses
dismissal, menjadi satu pertimbangan, Yang Mulia. Karena terkait

161

dengan masalah selisih suara itu, untuk tidak berproses berlanjut pada
tahap berikutnya mengenai pembuktian, dan seterusnya.
Tentang petitum kami bacakan, Yang Mulia. Dalam eksepsi
menyatakan menerima eksepsi Pihak Terkait untuk seluruhnya,
menyatakan permohonan Pemohon untuk tidak dapat diterima. Dalam
pokok permohonan menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk
seluruhnya, menyatakan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Cianjur Nomor 55, dan seterusnya, ya, adalah sah dan mengikat secara
hukum. Tiga, menyatakan H. Irvan Rivano Muchtar S.Ip., M.Si., dan H.
Herman Suherman S.T., M.Ap., adalah Bupati dan Wakil Bupati Cianjur
terpilih untuk Periode 2016 sampai dengan 2021.
Demikian, Yang Mulia, sebelum kami akhiri ada dari rekan kami
akan menyampaikan adanya beberapa perubahan terkait dengan bukti,
Yang Mulia. Terima kasih.
659. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, silakan.
660. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Terima kasih, Yang Mulia. Untuk perubahannya, pada P-7 P-9
dengan P-28. Ditukar saja, ada kekeliruan nazegeling atau legalisasi.
661. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ditukar apanya?
662. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Dokumennya.
663. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Dokumennya diganti?
664. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Ya.

162

665. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Berarti ini enggak benar?
666. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Ya.
667. KETUA: PATRIALIS AKBAR
P-7, P-9, P-28, ya?
668. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Ya.
669. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sama akta buktinya juga diganti?
670. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Diganti.
671. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Dik, tolong diambil. Cukup?
672. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Cukup, Yang Mulia. Terima kasih.
673. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Pak Yusril, mau bicara? Cukup? Sudah mewakili, ya. Sudah
direkam, izin rekam republik, Pak. Masih ada Pemohon?
674. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Izin, Mulia, kalau boleh sampaikan sedikit ini.


163

675. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Ya.
676. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Jadi, pertama yang disampaikan Termohon mengenai Pasal 158


bahwa supaya mengajukan judicial review, dan sebagainya. Pasal 158 ini
kan setahu kami ada sudah diajukan judicial review dan kami sendiri
telah mengajukan permohonan judicial review, tapi oleh sekretariat MK
disampaikan baru bisa disidangkan setelah PHP ini selesai.
677. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, jadi begini (...)
678. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Kurang lebih di bulan Maret. Jadi kita sudah ajukan itu.


679. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Dan itu sudah ada putusan Mahkamah tentang itu, Mahkamah
mengatakan itu bukan kewenangan MK untuk menentukan sistemnya,
tapi itu adalah kewenangan pembentuk undang-undang. Jadi, itu haknya
pembentuk undang-undang. Jadi, sudah ada putusan Mahkamah tentang
itu sudah ada, ya.
680. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya, baik, Yang Mulia.


681. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Supaya kita tahu. Tapi itu semangat saja tadi itu.

164

682. KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya, jadi itu tadi kita ajukan. Soalnya begini, Yang Mulia karena
kalau itu kan dalam pilkada ini dan sebelum-sebelumnya pasti ada
kecurangan itu, Pak, ada TSM.
683. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
684. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Jadi, kalau Mahkamah Konstitusi strict kepada Pasal 158 saya rasa
yang lolos (suara tidak terdengar jelas) mungkin cuma 10%.
685. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, sudah, sudah, nanti biar itu urusannya Mahkamah. Ya, jadi
enggak usah lagi dibahas karena itu sudah selesai, dari pagi tadi
memang itu semua. Tapi yang tiga hari kemarin itu enggak suka semua.
Jadi, antara Pemohon, Pihak Terkait dengan Termohon itu memang
siang dan malam. Jadi biar saja, enggak apa-apa. Nanti itu urusan
Mahkamah.
686. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya, baik. Itu (...)


687. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Tentu Termohon punya hak juga dia membantah itu, ya, kan?
688. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya.
689. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Enggak ada masalah, ya, cukup, ya?

165

690. KUASA HUKUM PEMOHON


XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Satu lagi ini juga mau menyampaikan bahwa sebenarnya kan


bupati yang sekarang dan itu masih bertugas itu Pak Cecep, yang maju
ini kan anaknya.
691. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, ndak ada masalah.
692. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Jadi kalau dibilang ()


693. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Enggak masalah.
694. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

Bukan tidak punya wewenang untuk apa (suara tidak terdengar


jelas) SKPD itu kan SKPD itu salah besar.
695. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Pak, saya kasih tahu, cukup, cukup.
696. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya.
697. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Biarkan saja itu adalah kewenangan haknya Pihak Terkait untuk
bicara itu, kita enggak bisa larang, ya?
698. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya.

166

699. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Jadi dicukupkan?
700. KUASA HUKUM PEMOHON
XIV/2016: UTOMO KARIM

PERKARA

NOMOR

66/PHP.BUP-

Komen sedikit, mungkin ada yang mau disampaikan, tambahan?


Terima kasih.
701. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

NOMOR

66/PHP.BUP-

Sedikit lagi, Yang Mulia.


702. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Apa lagi, Unoto?
703. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

Pertama, ini tadi belum ... terlewat diperkenalkan, Yang Mulia,


kehadiran wakil calon wakil bupati.
704. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sudah tadi.
705. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Pak Aldwin Rahadian, tadi bupatinya, Yang Mulia.


706. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Sudah dua-duanya, ya Kuasa Hukumnya mengantuk ini.
707. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Bukan, Yang Mulia. Yang kedua bahwa permohonan ini juga kami
ajukan bukan saja karena ada pelanggaran TSM, TSM tidak hanya ada di
TPS seperti yang tadi disampaikan Termohon, tapi justru proses
sebelumnya.
167

708. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Oke, cukup, cukup, cukup.
709. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Dan juga karena ada dorongan ()


710. KETUA: PATRIALIS AKBAR
lagi.

Kalau masalah itu sudah cukup, kalau dibuka semua mau bicara

711. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA


XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Ya.
712. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Terkait mau bicara, Termohon mau bicara, jadi saya kira kalau
berkenaan dengan itu cukup, saya kasih tahu, cukup. Tapi kalau yang
lain, berkenaan dengan apa ... ada tambahan bukti apa, coba bicara.
Tapi kalau yang lain sudah cukup.
713. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA
XIV/2016: UNOTO DWI YULIANTO

NOMOR

66/PHP.BUP-

Cukup, Yang Mulia.


714. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Cukup, ya? Jadi sekali lagi saya beritahukan ()
715. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Mulia.

Sebentar, Yang Mulia, Prinsipal ada yang mau disampaikan, Yang

168

716. KETUA: PATRIALIS AKBAR


Sejauh yang berkaitan dengan yang sudah disampaikan oleh
Kuasa Hukum, itu cukup. Nanti kalau Bapak bicara lagi mengenai itu dan
saya stop, kan nanti kan enggak enak, ya kan? Jadi tolong dipikirkan, ya.
Karena di sini bukan tempatnya kita berbantah-bantahan, serahkan
kepada kami, kami nanti yang akan menjatuhkan putusan, ya. Karena
memang berbeda paham Pemohon, Pemohon saja Kuasa Hukumnya
juga berbeda-beda. Ketika dia jadi Pemohonnya begitu, tapi Pemohon ini
Kuasa Hukumnya di sini ketika dia Pihak Terkait lain lagi omongannya.
Jadi, itu urusannya Hakim nanti yang bicara, ya. Jadi, kita sudah paham
lah itu, ya, ke mana arahnya, makanya saya tanya tadi, Bapak duduknya
di sana saja atau duduknya di tempat yang lain, ya? Cukup, ya?
Sekarang bukti Termohon, TB-001 sampai dengan TL-022, betul, ya?
Kita sahkan, ya?
KETUK PALU 1X
Kemudian Pihak Terkait, ya, ya Pak. PT-1 sampai dengan PT-40, kecuali?
717. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Ya, ada.
718. KETUA: PATRIALIS AKBAR
PT-7, PT-9, PT-28 diganti?
719. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Ya.
720. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Yang 3 ini belum bisa kita sahkan, kami harus verifikasi dulu, ya.
Jadi, PT-1 sampai dengan PT-40, kecuali PT-7, PT-9, PT-28, kita sahkan
sebagai alat bukti, bisa diterima? Atau mau ditarik lagi? Enggak?
721. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: EDDY MULYONO
Enggak.

169

722. KETUA: PATRIALIS AKBAR


KETUK PALU 1X
723. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66: AGUS
DWIWARSONO
Mohon izin, Yang Mulia.
724. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya.
725. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Terkait dengan yang tadi disampaikan oleh Yang Mulia,
perkecualian, dengan sendirinya apabila sudah diverifikasi oleh Majelis
kita nyatakan oleh Majelis diterima, begitu?
726. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, nanti serahkan kepada kami untuk menilai.
727. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Siap, Yang Mulia.
728. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, kalaupun enggak di persidangan, tapi kan otoritasnya nanti
ada sama kita.
729. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 66/PHP.BUPXIV/2016: AGUS DWIWARSONO
Siap, Yang Mulia.
730. KETUA: PATRIALIS AKBAR
Ya, semuanya nanti akan kita check and re-check satu per satu.
Kalau perkara ini dilanjutkan tidak sesuai dengan harapan Anda, tentu
nanti ada tahapannya, pengesahan lanjutan. Tapi kalau misalnya
170

enggak, itu serahkan saja kepada Majelis, ya. Semuanya nanti


dibicarakan di Rapat Permusyawaratan Hakim 9 orang. Kami pun bertiga
enggak punya kuasa apa-apa, semuanya di Mahkamah ini 9 Hakim
punya otoritas. Meskipun Panelnya di sini, semua Panel nanti akan
presentasi seperti Bapak-Bapak presentasi. Jadi, berat tanggung jawab
kami, ya. Oke, cukup, ya? Jadi, sidang selanjutnya tinggal menunggu
pemberitahuan panggilan dari Mahkamah, kapan sidang ini dilanjutkan.
Dengan demikian sidang hari ini ditutup.
KETUK PALU 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 16.29 WIB

Jakarta, 13 Januari 2016


Koordinator Panel III
t.t.d
Makhmudah
NIP. 19620419 199003 2 001

Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.

171

Anda mungkin juga menyukai