Bahan dasarnya adalah akar bambu dan beberapa bahan lain yang pastinya banyak
tersedia dirumah anda. Bagaimana cara membuatnya ?
Berikut langkah-langkah membuat PGPR :
Alat dan Bahan
1. Akar bambu 1 ons
2. Dedak 1 kg
3. Terasi 2 ons
4. Molasses/tetes tebu, air nira, gula merah atau gula pasir 4 ons
5. Kapur sirih 1 ons
6. Air bersih 10 liter
7. Jerigen atau Tong
Cara Membuat PGPR
1. Akar bambu direndam dengan air matang (dalam keadaan dingin) selama kurang
lebih 4 – 5 hari
2. Gula pasir, dedak dan terasi direbus hingga mendidih selama kurang lebih 20 – 25
menit, kemudian dinginkan
3. Setelah dingin, masukkan semua bahan kedalam tong atau jerigen dan ditutup
rapat
4. Buka penutup dan aduk setiap pagi, kemudian ditutup kembali
5. Setelah kurang lebih 2 minggu, PGPR biasanya sudah jadi dan siap untuk
digunakan
Cara Menggunakan PGPR
Sebelum digunakan PGPR disaring agar terpisah ampas dengan airnya. Cara
aplikasinya bisa disemprotkan ke lahan, disemprotkan ke tanaman, atau merendam
benih atau bibit yang akan digunakan. PGPR juga bisa diaplikasikan dengan cara
pengocoran langsung keakar tanaman.
Baca selengkapnya disini : Cara Aplikasi PGPR
Demikian cara membuat PGPR dengan bahan akar bambu. Akar bambu yang
digunakan adalah akar bambu beserta sedikit tanah yang menempel pada akar
tersebut. Semoga bermanfaat…
Salam mitalom !!!
Akar merupakan bagian tanaman yang memiliki fungsi utama menyerap berbagai
macam unsur hara yang terdapat dalam tanah , Perakaran yang baik adalah syarat
utama untuk menjamin kesehatan semua jenis tanaman. Faktor penting dalam
meraih kesuksesan budidaya secara organik baik itu tanaman pangan atau
pembudidayaan tanaman hias yang harus di perhatikan adalah
baiknya pertumbuhan akar.
1 – Air cucian beras yang pertama ( air leri ) 2 liter , Untuk mengetahui
manfaat Air cucian beras baca juga
:http://www.organikilo.co/2014/10/manfaat-air-cucian-beras-untuk-
pertanian.html
2 – Air kelapa tua ( muda juga boleh ) 2 liter , Untuk mengetahui manfaat
Air kelapa baca juga :http://www.organikilo.co/2014/10/manfaat-air-
kelapa-untuk-pertanian.html
3 – Rebung bambu 5 kg
4 – Bonggol Pisang 5 Kg , Untuk mengetahui manfaat bonggol pisang baca
juga : http://www.organikilo.co/2014/10/manfaat-bonggol-gedebog-
pisang-untuk.html
5 – Molase ( tetes tebu ) jika kesulitan menggunakan gula juga boleh 20%
dari total bahan
Proses fermentasi atau penguraian oleh mikroba alami ini dibiarkan lebih kurang 2
minggu , pada saat fermentasi berjalan sebaiknya jerigen di goyang atau di kocok
tiap hari 1 kali.
Perakaran tanaman Bambu Tali dengan sedikit tanah yang masih menempel.
Bahan Media Dasar
Bekatul 1 Kg
Kapur sirih 100 gr
Gula merah 400 gr
Tepung ikan 100 gr
Terasi 100 gr
Air 10 lt
Cara pembuatan (Starter)
Akar bambu dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam botol plastik yang
berisi air matang, rendam (inkubasi) potongan akar tersebut ±4 hari.
Saring potongan akar bambunya dan simpan airnya sebagai biang/Starter
PGPR
Masukkan dalam botol, tutup rapat dan simpan untuk menunggu media PGPR
selesai dibuat.
Cara Pmbuatan Media
Jadi secara garis besar, fungsi umum PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman dibagi menjadi 3 bagian (Tenuta, 2006 ; Cattelan, et all, 1999, Kloepper,
1993)
1. Sebagai pemacu atau perangsang pertumbuhan (biostimulants) dengan
mensintesis dan mengatur konsentrasi berbagai jenis zat pengatur tumbuh
(fitohormon) seperti auksin, sitokinin, giberelin, dan etilen dalam lingkungan
akar
2. Sebagai penyedia unsur hara (biofertilizers) dengan mengikat nitrogen dari
udara secara asimbiosis dan melarutkan unsur hara P yang terikat dalam
tanah
3. Sebagai pengndali patogen yang berasal dari tanah (bioprotectans) dengan
cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti patogen
PGPR secara komersial sudah banyak beredar dan terkandung dalam pupuk
majemuk hayati. Berikut akan kita ulas cara praktis yang dapat kita lakuka untuk
membuat PGPR sendiri :
Cara Pembuatan PGPR
Bahan :
1. Akar bambu + tanahnya : 1 kantong kresek / ½ kg (lebih banyak lebih baik)
2. Akar kacang tanah : 1 ons (lebih banyak lebih baik)
3. Akar putri malu : 1 ons (lebih banyak lebih baik)
4. Air : 3 liter
5. Gula merah/pasir : ½ kg
6. Air kelapa : 2 liter
Cara buat :
Untuk bahan 1, 2, 3 bila ada ketiganya bila tidak ada bisa salah satunya, tapi
yang terbaik adalah akar bambu
Potong kecil-kecil semua akar
Masukan semua bahan kedalam wadah yang dapat ditutup rapat
Biarkan selama 2-3 hari dan kocok-kocok setiap hari
CARA MEMPERBANYAK PGPR
Bahan :
1. Gula merah/molases : 3 kg
2. Dedak : 3 kg
3. Terasi mentah : 1 kg
4. Air kelapa : 5 liter
5. Biang PGPR : 1 liter
6. Air : 100 liter
Cara buat :
Gula merah, dedak dan terasi mentah dididihkan dengan air 10 liter selama
30 menit, kemudian biarkan sampa benar-benar dingin
Masukan air kelapa, air 90 liter, dan biang PGPR dalam drum
Tutup rapat, dan biarkan selama 2 minggu, sebaiknya pake aerator
Dosis :
1 liter + air 10 liter
Siram / kocor pada lahan sebelum tanam, dan seminggu sekali setelah tanam
sebanyak 3 – 4 kali
Untuk merendam benih tambahkan SOT HCS dengan perbandingan 1 : 1
Demikian ulasan singkat mengenai fungsi dan manfaat PGPR dan cara praktis untuk
membuatnya. Semoga dapat bermanfaat.
Fungsi PGPR
Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta
mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Fungsi lainnya yaitu sebagai
tambahan bagi kompos dan mempercepat proses pengomposan. Pengurangan pestisida
dan rotasi penanaman dapat memacu pertumbuhan populasi dari bakteri – bakteri yang
menguntungkan seperti PGPR.
Inokulasi benih
Ada banyak cara untuk menambah pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah dengan
menginokulasikan agens hayati untuk membantu tanaman dalam memperoleh unsur –
unsur hara yang dibutuhkan, misalnya untuk menambah nitrogen bisa diinokulasikan
bakteri Rhizobium agar mampu memfiksasi nitrogen bebas. Cara inokulasi ini juga
memungkinan untuk menambah manfaat nutrisi lainnya seperti menambah larutan
phosphat, oksidasi belerang, melelehkan besi dan tembaga.
Kandungan phosphor sangat terbatas bagi pertumbuhan tanaman. Meskipun di alam
jumlahnya melimpah, tetapi masih dalam bentuk batuan yang keras, sehingga manfaat
bagi tanaman sangat terbatas. PGPR mampu berperan sebagai bakteri pelarut phosphate.
Kelompok bakteri PGPR ini yaitu Bacillus, Rhizobium dan Pseudomonas.
Ada empat nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman setelah N, P dan K adalah belerang (S).
Unsur belerang juga tidak bisa langsung diserap oleh tanaman, tetapi harus melalui proses
transformasi / oksidasi oleh bakteri sebelum diserap oleh tanaman. Kelompok bakteri yang
mampu mengoksidasi belerang ini ialah kelompok bakteri yang hidup di tanah. Inokulasi
pada benih tanaman yang membutuhkan unsur belerang tinggi, cukup berhasil
menggunakan bakteri PGPR.
Kelebihan PGPR
Aplikasi PGPR mampu mengurangi kejadian dan keparahan penyakit. Beberapa bakteri
PGPR yang diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat memberi pertahanan pada
tudung akar tanaman. Hal inilah yang membuat bakteri PGPR mampu mengurangi
keparahan dari penyakit dumping-off (Pythium ultimatum) di tanaman. Beberapa bakteri
PGPR mampu memproduksi racun bagi patogen tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis
mampu melawan cendawan patogen.
Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya :
– Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang – kacangan
Memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas
– Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga
– Memproduksi hormon tanaman
Menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan
– Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan
Tantangan PGPR
Ada beberapa kekurangan dalam produksi PGPR ini diantaranya :
Kekonsistenan pengaruh bakteri PGPR di laboratorium dengan di lapangan kadang –
kadang berbeda.
Bakteri ini harus dapat diperbanyak dan diproduksi dalam bentuk yang optimum baik
vialibilas maupun biologinya selama diaplikasikan di lapangan. Beberapa bakteri PGPR
harus dilakukan re-inokulasi setelah diaplikasikan di lapangan seperti Rhizobia.
Tantangan lainnya berkaitan dengan regulasi / kebijakan suatu negara. Di beberapa negara
kontrol terhadap produksi agens antagonis ini sangat ketat. Walaupun produk tersebut
tidak berefek negatif pada manusia.
Bahan:
– 20 liter air
– 1/2 kg dedak/bekatul
– Terasi
– 1 sdm air kapur sirih
Cara membuat:
– Campur semua bahan, kemudian didihkan.
– Setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua
mingggu.
PGPR kelapa
Selain cara di atas, biang PGPR juga dapat dikembangkan menggunakan air kelapa segar
ditambah gula merah (tetes tebu lebih baik) dan kemudian difermentasi selama seminggu.
Aplikasi PGPR
PGPR dan PGPR kelapa yang telah jadi dapat diaplikasikan ke tanah sekitar tanaman
dengan perbandingan; 200 cc PGPR untuk 14 Liter air.
Benih yang direndam PGPR dapat merangsang pertumbuhan akar.
Catatan:
Bakteri PGPR adalah bakteri tanah yang masa hidupnya tidak panjang. Karena itu perlu
mengembalikan populasinya setiap akan menebar benih.
PERBANYAKAN PGPR
Jenis Bakteri : Pseudomonas fluerescens dan Bacillus polimixa
1. Bahan
– Terasi 100 grm
– Kapur 50 grm
– Dedak halus 100 grm
– Air 10 lt
– Gula pasir 150 grm
– Biang (inokulum) PGPR
2. Cara
– Terasi, dedak halus, gula pasir, dan kapur direbus dalam air.
– Setelah mendidih didinginkan dalam suhu kamar, kemudian disaring.
– Masukkan biang PGPR ke dalam air hasil saringan,
– selanjutnya diinkubasikan selama 3 hari dan siap untuk diaplikasikan.
3. Aplikasi
– PGPR yang telah diinkubasi selama 3 hari, dapat diaplikasikan untuk tanaman.
– Encerkan terlebih dahulu dengan perbandingan 200 cc larutan PGPR dalam 20 liter air.
– Hasil pengenceran dapat dikocorkan pada tanaman dengan konsentrasi 200 cc per
tanaman (umur 1 bulan setelah tanam atau 40 hari setelah tanam).
– Aplikasi dianjurkan pada sore hari setelah pukul 15.00 WIB atau pagi hari sebelum pukul
09.00 WIB.
– Untuk pembenihan, rendam terlebih dahulu bibit yang akan disemai dalam larutan PGPR
selama 10 menit, kemudian disemai.
– Sedangkan untuk bibit yang akan dipindah tanam, terlebih dahulu dicelupkan dalam
larutan PGPR selama 10 menit, selanjutnya siap untuk ditanam.
PERANGSANG AKAR
Bahan-bahan untuk membuat pupuk cair perangsang akar, adalah :
1. bonggol pisang/rebung bambu 10 kg
2. air leri 2 liter
3. air kelapa 2 liter
4. tetes tebu/gula/berenuk/maja 20% dari total bahan
Cara Pembuatan :
Bonggol pisang (Ambil pisang yang belum berbuah)/rebung bambu muda di tumbuk
sampai halus kemudian campurkan air kelapa, air leri dan tetes tebu di aduk sampai
rata.
Masukkan campuran tadi ke dalam derigen (system aerob) pada tutup botol di beri
lobang untuk memasukkan selang sebagai proses aerobnya. Ujung selang yang satu
masuk pada derigen yang berisi pupuk cair dan satu ujungnya masuk ke botol yang
berisi air.
Proses di biarkan selama 2 minggu.
Ciri-ciri pupuk cair jadi yaitu : bau pupuk cair mendekati bau tape, atau agak kecut,
bukan bau yang kurang sedap. Jika yang muncul bau kurang sedap berarti ada
proses yang bocor pada saat pembuatan.
Manfaat dan Fungsi air kelapa :
Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 2,6 % dan
protein 0,07 hingga 0,55 %. Mineral lainnya antara lain natrium (Na), kalsium (Ca),
magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P) dan sulfur (S). Disamping
kaya mineral, air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam
sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin.
Terdapat pula 2 hormon alami yaitu auksin dan sitokinin sebagai pendukung
pembelahan sel embrio kelapa.
Penelitian di National Institute of Molecular Biology and Biotechnology (BIOTECH) di
UP Los Baños mengungkapkan bahwa dari air kelapa dapat diekstrak hormon yang
kemudian dibuat suatu produk suplemen disebut cocogro. Hasil penlitian
menunjukkan bahwa produk hormon dari air kelapa ini mampu meningkatkan hasil
kedelai hingga 64 %, kacang tanah hingga 15 % dan sayuran hingga 20-30 %.
Dengan kandungan unsur kalium yang cukup tinggi, air kelapa dapat merangsang
pembungaan pada anggrek seperti dendrobium dan phalaenopsis.
Manfaat air cucian beras :
"Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya
karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa,
hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi," ujar Yayu.
Percepatan pertumbuhan bakteri P. fluorescens pada formula air cucian beras dapat
ditambahkan ekstrak tempe dan gula.
PERANGSANG BUNGA
Untuk pupuk cair perangsang bunga dan buah, kami menggunakan formulasi
sebagai berikut :
Larutan A
1. Serabut kelapa 2 kg
2. 2. Air 10 liter
Cara Pembuatan :
Serabut kelapa di tumbuk bagian belakangnya yang bertujuan untuk memudahkan
proses penyerapan air kemudian masukkan kedalam wadah (drum plastik) lalu di
berikan air setelah itu di tutup biarkan selama 2 minggu, pasca 2 minggu air akan
berubah berwarna merah kecoklat-coklatan, air di saring kemudian di gunakan untuk
penyemprotan tanaman ( semua tanaman), karena larutan ini sangat bagus untuk
memperkuat batang tanaman dan meransang pertumbuhan bunga
Larutan B
1. Buah-buahan yang busuk
2. Air Cucian beras
3. Air kelapa
Cara Pembuatan :
Buah-buahan di hancurkan kemudian di campur dengan air cucian beras dan air
kelapa di masukkan dalam derigen dengan sistem aerob di biarkan selama 15 hari.
Setelah 15 hari larutan di saring dan endapan sebaiknya di buang di bawah pohon
sebagai pupuk sedangkan airnya untuk penyemprotan.
Larutan B ini sangat baik untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
Aplikasi di lahan :
Campurkan larutan A dan larutan B, hasil campuran tersebut di sebut sebagai
larutan induk yang kemudian di campur lagi dengan air biasa, perbandingan bisa di
upayakan sendiri dengan melakukan uji coba di lahan masing-masing, karena apa
yang kami di terapkan di Ngawi tentunya akan berbeda jika di terapkan di daerah
lain, sebagai gambaran kombinasi larutan yang kami gunakan setiap 10 cc/liter air.
Waktu Penyemprotan :
Penyemprotan untuk pemupukan ini efektifnya pagi antara jam 07.00 - 11.00
Penyemprotan yang baik adalah berbentuk kabut
PERANGSANG TUMBUH
Untuk pupuk cair perangsang tumbuh dapat di ambil dari tanaman muda/tunas
karena hormon tumbuh masih cukup tinggi.
Untuk bahan-bahan yang bisa di gunakan untuk membuat perangsang tumbuh, di
antaranya adalah :
1. Tanaman semanggi, pupus melon, azola, pucuk kangkung = 10 kg
2. Air kelapa = 2 - 5 liter
3. air leri = 2 - 5 liter
4. Tetes tebu/buah maja/gula 20% dari larutan
Cara pembuatan :
tanaman semangi, Azola mulai dari akar, daun dan cabang di tumbuk bersamaan
dengan pupus melon setelah benar-benar halus campurkan air kelapa, tetes dan air
leri/cucian beras. Setelah semuanya tercampur masukkan ke dalam derigen dengan
model aerob selama 14 hari.
pasca 14 hari campuran di saring kemudian bisa di gunakan.
catatan : saringan kasar dapat di taruh di bawah tanaman atau di sebar di lahan
sebagai kompos (sekalipun kandungan utamanya sudah berkurang)
Aplikasi :
Sangat baik di gunakan untuk tanaman bunga atau tanaman daun lainnya.
Sedangkan untuk aplikasi pada tanaman berbuah seperti padi, kacang, buah-
buahan, kedelai, dll dapat di aplikasikan pada awal tanam sebelum tumbuh bunga.
Dosis antara 5-10 cc/liter air
Keterangan :
Jika bahan-bahan no. 1 tidak ada dapat di ganti dengan tanaman lain yang
pertumbuhan (liar) bagus dan bagian yang di ambil adalah pupus/pucuk/tunasnya.
CARA MUDAH FERMENTASI URINE SAPI UNTUK PUPUK ORGANIK CAIR
Salam pertanian. Dalam dunia pertanian ternyata urine sapi (air kencing sapi) sangat
bermanfaat sekali bagi petani karena urine sapi ini dapat digunakan sebagai pupuk
cair. Sebelum digunakan sebagai pupuk pertanian urine sapi ini sebaiknya di
fermentasi terlebih dahulu.Salah satu cara memfermentasi urine sapi salah tersebut
adalah:
BAHAN:
1. Urine sapi 20 liter
2. Gula merah 1 kg atau tetes tebu 1 liter
3. Segala jenis empon-empon(Lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur,
brotowali) masing-masing ½ kg
4. Air rendaman kedelai 1 gelas atau Urea 1 sendok makan
5. Lebih bagus jika dicampur dengan bakteri dekomposer
Air 4 liter
CARA PEMBUATAN:
1. Empon-empon ditumbuk dan direbus sampai mendidih
2. Setelah dingin campur dengan semua bahan yang lain
3. Ditutup rapat dalam jerigen dan didiamkan selama 3 minggu
4. Setiap hari sekali tutup dibuka untuk membuang gas yang dihasilkan
CARA PENGGUNAAN:
1. Gunakan urine tersebut dengan kadar 10% (1 urine:10 air)
2. Untuk seedtreatmen benih/biji direndam selama semalam
3. Untuk bibit perendaman selama maksimal 10 menit
4. Untuk pupuk cair yang diaplikasi lewat daun gunakan 1 liter urine per tangki
MANFAAT:
1. Zat perangsang pertumbuhan akar tanaman pada benih/bibit
2. Sebagai Pupuk daun organic
3. Dengan dicampur pestisida bisa membuka daun yang keriting akibat serangan
thrip
Perangsang akar
MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya
yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung hara mikro, makro dan bakteri
yang berpotensi sebagai dekomposer, perangsang tumbuhan, agens pengendali
hama / penyakit dan pestisida organic terutama sebagai fungisida. MOL mempunyai
fungsi beranekaragam tergantung dari bahannya. Kita harus membuat lebih dari
satu macam MOL dan dalam pengaplikasiannya sebaiknya dikombinasikan dengan
MOL-MOL yang lain agar hemat biaya.
Mol Akar Bambu : Mengandung Rhizobium Bacteria yaitu bakteri yang hidup di
sekitar perakaran tanaman. Keberadaan mikroorganisme ini memberi keuntungan
yaitu:
Mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar.
Mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga.
Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan
tembaga.
Memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan
menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tanaman
Bahan :
Akar bambu : 1 ons
Gula pasir : 4 ons
Trasi : 2 ons
Dedak halus : 1 kg
Air : 10 lt
Penyedap rasa : secukupnya
Rendam akar bambu dalam air matang dingin 2-4 hariRebus bahan 2 s/d 6 selama
20 menit setelah mendidih. Setelah dingin masukkan akar bambu dan simpan
anaerob 2 – 3 minggu, saring lalu siap digunakan, campurkan 1ltr/ tanki,
semprotkan ke lahan yang belum ditanami. ulangi setiap 20 hari sekali !
PERLAKUAN
JENIS TANAMAN PERLAKUAN SUSULAN
BENIH
Tanaman yang
direndam 5 - 1 minggu setelah tanam- 2 minggu
memiliki umur
menit setelah tanam
produktif ± 30 hari
Tanaman yang
memiliki direndam 5 – 15 - 3 minggu setelah tanam- 5 minggu
umur produktif ± 60 menit setelah tanam
hari
Tanaman yang
memiliki direndam 15 – - 3 minggu setelah tanam- 7 atau 9
umur produktif ± 3 30 menit minggu setelah tanam
bulan
Tanaman yang
memiliki direndam 8 – 12 - Setiap bulan sampai umur 1 bulan
umur produktif 12 jam sebelum panen
bulan
Tanaman disemaikan
direndam 12 – - 1 minggu sebelum pindah tanam-
dg umur kurang
18 jam Selanjutnya 1 bulan sekali
lebih 3 tahun
direndam 18 –
Tanaman tahunan - Penyiraman 1 bulan sekali.
24 jam