Anda di halaman 1dari 11

" JAMU TERNAK " SEASON 1

PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keaneka ragaman hayati yaitu rumpun tanaman emponempon yang berkhasiat obat untuk mengobati berbagai jenis penyakit,
memperbaiki dan meningkatkan kondisi tubuh. Sejak dulu tanaman emponempon sudah dimanfaatkan sebagi bahan jamu yang telah terkenal
khasiatnya bagi kehidupan manusia.

Rumpun tanaman empon-empon adalah tanaman yang diambil rimpangnya


seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, lengkuas dan masih banyak lagi jenis
lainnya. Didalam tanaman empon-empon terdapat zat-zat yang sangat
berguna bagi kehidupan manusia maupun hewan seperti karbohidrat dan
protein. Disamping itu mengandung pula minyak atsiri yang berkhasiat
terhadap kesehatan.

JAMU UNTUK TERNAK


Jamu untuk ternak merupakan sebuah inovasi tani yang layak diinformasikan
kepada peternak dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak kambing
dipedesaan.
Dibuat dengan mempergunakan bahan tanaman empon-empon antara lain :

1. Jahe (Zingeber officinale)


Ada 3 jenis jahe yaitu jahe putih, jahe emprit putih dan jahe merah. Khasiat
jahe antara untuk menghangatkan tubuh dan merangsang nafsu makan.

2. Kunyit (Curcuma domestica)


Rimpang kunyit bila sudah tua berwarna oranye dan tunas mudanya
berwarna putih. Khasiat kunyit antara lain sebagai anti disentri, mengobati
gangguan lambung, sebagai perangsang (stimulan) menetralisir racun,
meningkakan nafsu mkan dan merangsang keluarnya gas dari dalam perut.

3. Kencur (Kaempferia galanga)

Khasiat kencur dalam beras kencur dikenal sebagai penambah daya taham
tubuh, mencegah masuk angin (kembung) menghangatkan tubuh, membantu
pengeluaran gas, mengurangi kelelahan dan membantu menetralisir zat
racun.

4. Temulawak (Curcuma Xantoriza)


Rimpang temulawak berwarna kekuning-kuningan. Khasiat temulawak antara
lain mengobati dan memperbaiki fungsi hati, mengurangi kelelahan,
melancarakan buang air besar, membasmi cacing perut dan memperlancar
pengeluaran susu.

5. Lengkuas (Languas galanga)


Terdapat 2 jenis rimpang lengkuas yaitu lengkuas berimpang putih dan
lengkuas berimpang merah muda. Khasiat lengkuas antara lain
menghangatkan badan, menambah nafsu makan,
membantu pengeluaran gas, meningkatkan gairah seksual, memperlancar
pengeluaran kemih dan memperkuat fungsi empedu.

6. Bawang putih
Khasiat bawang putih dikenal sebagai obat kuat, membantu pengeluaran gas
dari dalam perut dan sebagai tonikum (penyegar) bagi syaraf-syaraf seluruh
tubuh.

7. Serai
Khasiat serai yang sudah dikenal antara lain sebagai anti diare, mengobati
tubuh yang terasa pegal dan otot yang ngilu serta sebagai obat batuk.

8. Daun sirih
Khasiat daun sirih yang sudah dikenal adalah sebagai anti septic (pembasmi
kuman) juga mengurangi produksi lender disaluran pernafasan.

9. Tetes
Sisa hasil pengolahan tebu ini daoat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
energi yang sangat bermanfaat bagi ternak ruminansia

10. EM-4
Penambahan probiotik EM-4 didalam formulasi jamu dapat memberikan nilai
tambah terhadap produk jamu yang dihasillkan.

ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan jamu antara lain:

Alat-alat:

Timbangan
Pisau
Baskom
Blender
Jerigen
Corong
Saringan
pengaduk

Bahan-bahan:

Jahe, kunyit, kencur, lengkuas dan temulawak @ 300 gram


Bawang putih 100 gram
Daun sirih 200 gram

Batang serai 100 gram


EM-4 sebanyak 500 cc
Tetes tebu sebanyak 500 cc
Air sebanyak 10 liter

CARA PEMBUATAN JAMU


Setelah semua alat dan bahan tersebut diatas tersedia maka tahapan
pelaksanaan pembuatan jamu sebagai berikut :

1 Persiapan
Siapkan alat dan bahan
2 Pelaksanaan
a. Kupas dan cuci bersih bahan-bahan
b. Blender atau haluskan hingga halus
c. Masukan air 10 liter kedalam jerigen
d. Tambahkan EM-4 dan, aduk hingga rata
e. Tambahkan bahan yang telah dihaluskan, aduk hingga rata
f. Tambahkan daun sirih dan serai yang telah dihaluskan
g. Tutup jerigen dengan rapat, simpan diruang sejuk selama 1 minggu
h. Kocok jerigen dan buka 5 menit untuk menghilangkan gas setiap hari
3 Pengakhiran
Cuci alat-alat dan kembalikan ketempat semula
"JAMU TERNAK' SEASON 2
JAMU YANG BERIKUT, UNTUK TERNAK AYAM

Indonesia terkenal sebagai negara biodeversitas yang kaya akan flora dan
faunanya. Beberapa ribu jenis tanaman obat ada di Indonesia. Tanaman obat
asli Indonesia sangatlah potensi untuk digunakan sebagai bahan pakan
tambahan (feed suplement) maupun sebagai feed additive yang
dicampur dalam air minumnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa dengan
pemberian beberapa tanaman obat seperti kunyit, bawang putih dan daun
pepaya yang dicampur dengan air minum unggas, dapat terhindar dari
penyakit flu burung. Disamping itu beberapa jenis tanaman obat lain
berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan seperti temu lawak, lengkuas,
jahe, kencur dan lidah buaya. Sedangkan pemberian tepung daun kumis
kucing yang dicampurkan dalam ransumnya dikenal dapat memperlancar
proses metabolisme dalam tubuh ayam sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan dan daya tahan tubuh ayam broiler. Menurut Iin (2009) dalam
Alex riana (2010) menjelaskan ada beberapa tanaman obat yang berkhasiat
untuk obat ternak ayam, diantaranya:

1. Kunyit (Curcuma domestica), yang dikenal sebagai anti oksidan, anti


mikroba dan anti radang. Kunyit mengandung minyak atsiri dari golongan
monoterpen dan sesquitterpen, zat warna kuning yang disebut kurkuminoid,
protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C.
2. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dapat meningkatkan nafsu makan, anti
oksidan, anti mikroba, anti kolesterol dan anemia. Zat gizi yang terkandung
dalam temu lawak adalah kurkumin, kurkuminoid, mineral, atsiri, minyak
lemak, karbohidrat dan protein. Temulawak dan kunyit bisa dikonsumsi dalam
bentuk minuman guna mencegah peningkatan konsentrasi sitokin dalam
tubuh akibat inveksi virus AI dengan sub tipe H5N1. Itu efektif, mengingat
kandungan curcuma yang ada pada keduanya berpotensi sebagai inhibitor
terhadap sintesis sitokin
3. Temu giring (Curcuma heyneana), biasanya digunakan untuk obat cacing
4. Temuireng (Curcuma aeruginosarhizome) adalah bermanfaat sebagai obat
cacing dan meningkatkan nafsu makan. Dalam temuireng banyak
mengandung minyak asiri, tanin dan kurkumenol.
5. Buah mengkudu (Morinda citrifolia) yang merupakan obat anti radang, anti
alergi dan mematikan bakteri penyebab infeksi. Dalam buah mengkudu ini
mengandung zat terpenoid, zat anti bacteri dan scolopetin.
6. Tanaman lidah buaya. Lidah buaya memiliki kandungan emodin dan
scutellaria yang berfungsi sebagai antiviral. Bahan itu mampu
menghancurkan enzim yang terdapat pada virus flu burung

7. Daun pepaya (Carica papaya, Linn). Daun pepaya ini berkhasiat sebagai
obat pembunuh amuba dan sebagai obat cacing serta membantu
meningkatkan nafsu makan.
8. Cacing (lumbricus rubellus) merupakan sumber protein sangat tinggi yaitu
76%. Manfaat dari cacing tersebut adalah adanya antibakteri dan
menghambat pertumbuhan bacteri E. Colk, meningkatkan daya tahan tubuh,
meningkatkan nafsu makan, sebagai obat dll.

Cara membuat jamu untuk ayam


Banyak macam cara membuat jamu, karena pada dasarnya membuat jamu
jauh lebih mudah dibandingkan dengan membeli obat dari toko. Jamu hewan
atau ramuan beberapa tanaman obat tersebut dapat dibuat sendiri oleh
petani ternak dan harganya lebih murah dibandingkan obat pabrik, tetapi
khasiatnya cukup baik untuk pencegahan maupun pengobatan pada ternak
unggas. Beberapa diantaranya adalah ramuan jamu hasil pengkajian BPTP
Jakarta yang berfungsi untuk pencegahan terhadap penyakit AI (flu
burung/Avian Influenza).

Bahan-bahan tanaman obat yang diramu sebagai jamu untuk pencegahan


penyakit flu burung adalah sbb:
* Kencur (500 gram),
* bawang putih (500 gram),
* jahe (250 gram),
* lengkuas (250 gram),
* kunyit (250 gram),
* temulawak (250 gram),
* daun sirih (125 gram),
* kayu manis (125 gram),
* daun mahkota dewa,
* EM4 dan molasses atau gula pasir.

1. Bahan-bahan tersebut dipotong-potong kecil kemudian digiling/dibelender


dan ditambahkan air 5 liter,
2. kemudian disaring dan diambil ekstraknya.
3. Ekstrak tersebut dimasukkan dalam drum besar (kapasitas 20 liter atau
lebih).
4. Tambahkan molases 500 cc, lalu tambahkan lagi dengan air sehingga
campuran tersebut menjadi 20 liter,
5. kemudian drum ditutup rapat. Selanjutnya campuran dilakukan fermentasi
selama 6 hari.
6. Setiap hari tutup drum dibuka selama 5 menit sambil diaduk.
7. Setelah 6 hari jamu siap diberikan pada ayam.
8. Cara pemberiannya melalui air minum dengan dosis 90 ml air jamu per 1
liter air minum setiap hari.

Ketua Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia mengatakan bahwa di


Indonesia sendiri saat ini tersedia cukup banyak bahan herbal yang bisa
digunakan untuk menangkal menyebarnya virus flu burung. Tanaman obat
tersebut adalah lidah buaya, temulawak, dan kunyit. Sedangkan Sri Sulandri
(peneliti dari LIPI) mengatakan bahwa pemberian secara rutin jamu ternak
yang terdiri atas kunyit, lengkuas, temulawak, kencur dan buah mengkudu
yang diberikan pada unggas dapat berfungsi sebagai stamina yaitu untuk
menyehatkan dan meningkatkan nafsu makan.

Khasiat tanaman obat juga telah dibuktikan oleh Alex riana (2010) dengan uji
cobanya. Alex mempercayai keistimewaan tanaman obat yang mempunyai
khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan nafsu makan,
sebagai obat pada berbagai macam penyakit dan mengurangi stress pada
ayam.
Dalam uji cobanya alex membuat jamu dengan ramuan dari tanamantanaman obat yang terdiri dari:
- kunyit (1000 gram),
- temuireng (1000 gram),
- temulawak (1000 gram),

- temu giring (250 gram),


- mengkudu (500 gram),
- daun pepaya (5 tangkai) dan
- cacing (100 gram).

Cara membuatnya adalah sbb:


- cacing direbus dengan 1 liter air sampai mendidih.
- Kunyit, temuireng, temugiring, temulawak dan mengkudu diparut menjadi
satu, dan daun pepaya ditumbuk sampai halus.
- Campurkan bahan-bahan tersebut dan tambah 4 liter air bersih.
- Remas-remaslah semua bahan tersebut dan saring.
- Terakhir tambah dengan 1 liter rebusan cacing dan aduk sampai rata.
- Selanjutnya campuran tersebut direbus sampai mendidih dan setelah dingin
dapat digunakan sebagai jamu pada ayam pedaging.
- Jamu tersebut dapat diberikan dengan cara mencampur ke air minum.
Dalam pelaksanaannya pemberian jamu dilakukan setelah ayam berumur 16
hari sampai panen.
- Pemberian dilakukan tiga hari berturut-turut selanjutnya diselang dengan air
putih

Jamu Ternak untuk Ayam Broiler


Bahan-bahan :

1. Koneng (kunyit)
2. kencur
3. laja (lengkuas)
4. jahe
5. seureuh (sirih)

6. daun pepaya
7. bawang putih

masing-masing bahan sebanyak 250 gr.


Setiap bahan di haluskan (dibelnder) blender sampai halus lalu semua bahan
dicampurkan. Masukan kedalam jeriken 20ltr, tambahkan probiotik (EM4) 1
liter untk fermentasi, ditambah air 20 liter. Diamkan selama 10 hari, penutup
jeriken tiap hr dbuka tutup untk membuang gas hasil fermentasi. Setelah
fermentasi selama 10 hari jamu bsa dipakai, pisahkan antara air dengan
ampasnya.
Dosis, 1ltr air jamu dtmbh gula merah 12,5gr dtmbh air 12,5 liter. Ampas bsa
dikeringkan kmudian dcampur dgn pakan. Jamu bsa dpakai untk ayam mulai
umur 1 smpai panen. selamat mencoba smg berhasil
KHASIAT BAWANG PUTIH TERHADAP CACING ASCARIDIA GALLI (CACING GILIG)
Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang umum dan sangat
merugikan peternak ayam. Upaya pengendalian cacing dengan obat cacing
yang dipasarkan sampai saat ini hasilnya belum optimal, karena obat cacing
umumnya hanya mampu membunuh cacing dewasa dan kurang mampu
membunuh telur yang merupakan sumber penularan berikutnya. Selain itu
cacing yang mati akibat obat cacing, tidak membuat telur yang ada di dalam
tubuhnya mati dan kemungkinan besar masih efektif sebagai sumber penular
pada unggas lainnya.

Karena itu beberapa peneliti mencoba menggali pengobatan tradisional


seperti Hidayati (1991), melakukan penelitian menggunakan ekstrak bawang
putih dengan dosis 1 mg, 3 mg, 10 mg dan 30 mg yang dibandingkan dengan
levamisol dalam menurunkan Total Telur per Gram Tinja (TTGT) cacing A. galli
pada ayam ras petelur Harco secara in-vivo. Dalam penelitian ini didapat
bawang putih efektif menurunkan TTGT dan pada dosis 30 mg efektiviasnya
tidak berbeda dibandingkan levamisol.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Made Oka, Universitas
Udayana, menggunakan
48 ekor ayam kampung yang terinfeksi cacing A. galli berumur enam bulan.
Pemberian bawang putih dilakukan secara oral dengan dosis tertentu (kontrol
(P1)2 g (P2), 3 g (P3), 4 g (P4), 5 g (P5), 6 g (P6)). Selama penelitian, ayam

yang diberikan perlakuan tidak memperlihatkan kelainan yang mencolok


secara klinis, hanya saja sehari setelah perlakuan, dari tinja dan tubuh ayam
tercium bau khas bawang putih.

Bawang putih dengan jumlah pemberian 2g, 3g , 4g, 5g dan 6g berkhasiat


ovisidal dan vermisidal terhadap telur dan cacing A.galli pada ayam
kampung. Ovisidal dan vermisidal bawang putih akan semakin nyata
sebanding dengan peningkatan jumlah pemberian Efek ovisidal dan
vermisidal bawang putih terhadap telur dan cacing A. galli disebabkan karena
bawang putih mengandung bahan berkhasiat anthelmintik alisin yang setelah
diteliti lebih lanjut terdiri dari dialil disulfida, dialil trisulfida, propil alil
disulfida, dialil mono sulfida, alil polisulfida dan squiterpene (Watanabe,
1998) suatu enzim sulfidril (Handali, 1988) yang dapat menembus dinding
telur dan cacing. Enzim sulfhdril mempunyai kemampuan kuat berikatan
secara kovalen dengan enzim fosfofruktokinase dari sel (telur dan cacing).

Enzim fosfofruktokinase berfungsi mengkatalis perubahan fruktosa-6-fosfat


menjadi fruktosa-1,6-difosfat pada jalur glikolitik protein dan glukosa, karena
berikatan secara kovalen dengan alisin menyebabkan perubahan fruktosa-6fosfat tidak terjadi (Siswandono dan Soekardjo, 1995) dan pada akhirnya AT P
akan tidak terbentuk (Colby, 1992). Tidak terbentuknya AT P menyebabkan
pembelahan sel di dalam telur tidak akan berlangsung sehingga pada
akhirnya embrio tidak terbentuk (berkhasiat ovisidal), sedangkan khasiat
vermisidal akibat tidak terbentuknya AT P menyebabkan cacing akan
kekurangan tenaga dan akhirnya mati.
Jamu Ternak Peningkat Fertilitas Sapi Jantan

INOVASI PERKEBUNAN Pemanfaatan tanaman obat untuk tujuan


peningkatan fertilitas pada manusia telah lama dikenal, tetapi belum banyak
dilakukan untuk ternak. Dalam program nasional swa sembada daging sapi,
salah satu programnya dilakukan melalui program inseminasi buatan (IB).
Peningkatan produktivitas sapi potong dilakukan melalui IB dengan
menggunakan sapi pedaging unggul sebagai pejantan, sebagai upaya
perbaikan varietas. Beberapa tanaman obat diantaranya purwoceng,
pasakbumi, cabe jawa, lengkuas, temulawak telah menjadi produk
aphrosidiaka untuk manusia dan juga sudah diterapkan kepada sapi. Temutemuan (temulawak, temu ireng, lengkuas), telah banyak diteliti untuk
manusia sebagai peningkat daya tahan tubuh (munomodulator),penambah
nafsu makan, dan bersifat aphrodisiaka. Selain itu beberapa tanaman

diketahui sebagai peningkat vitalitas (aphrodisiaka), diantaranya pasak bumi


(Eurycoma longifolia Jack), purwoceng (Pimpenella purwatjan), dan cabe jawa
(Piper retrofractum L.). Jamu ternak dalam bentuk serbuk diaplikasikan secara
oral. Keunggulan dari jamu ini yaitu dapat meningkatkan konsentrasi semen,
motilitas semen, jumlah semen hidup serta dapat meningkatkan kuantitas
dan kualitas semen,menambah bobot badan serta dapat menurunkan biaya
produksi IB. Fertilitas sapi jantan dapat meningkat setelah diberi jamu
ditandai dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas semen.

Formula terdiri dari campuran antara beberapa tanaman obat yaitu


sambiloto, temulawak, temuireng, lengkuas, pasak bumi dan cabe jawa.

Keunggulan Teknologi/Inovasi :

Dapat memperbaiki kuantitas dan kualitas semen sapi jantan.


Mengurangi biaya untuk inseminasi buatan
Menambah imun sapi

Manfaat Teknologi/Inovasi :

Menambah kesehatan ternak/stamina


Memperbaiki serta meningkatkan konsentrasi semen, motilitas semen,
dan jumlah semen hidup
Dapat memperbaiki kuantitas dan kualitas semen sapi jantan

Anda mungkin juga menyukai