MAKALAH
KIMIA ORGANIK ISBN :978-602-73159-0-7
PENDAMPING
ABSTRAK
laboratorium Kimia Analitik dan Kimia berat molekul dan program MassLynx ver
Organik Bahan Alam. Selain itu, digunakan 4.0 (Micromass) digunakan untuk
untuk mencacah umbi kentang, evaporator, program software Data analysis ver. 4
dan freeze dry untuk memekatkan dan (Bruker) dalam identifikasi berat molekul.
metanol) dan dikeringkan dengan metode 200C dan injeksi sampel 10,00µL. Fasa
freeze dry pada suhu -200C selama gerak yang digunakan menggunakan eluen
A (asetonitril+asam format), eluen B
satumalam. Masing-masing ekstrak umbi
(air+asam format). Pemisahan setiap
yang telah dikeringkan kemudian ditimbang
sampel dilakukan selama 40 menit. Laju
dan disimpan dalam freezer pada suhu -
elusi 0,3mL/menit. Elusi gradien yang
40C.
ISBN :978-602-73159-0-7
digunakan yaitu asetonitril:air (2,5:97,5) positif, Temperatur sumber ionisasi 100 0C,
pada menit 0-5, asetonitril:air (70:30) pada akselerasi tegangan 100 Volt.
menit 5-25, asetonitril:air (90:10) pada menit 3500C
Temperatur desolvasi dan laju
25-30 dan asetonitril:air (2,5:97,5) pada
desolvasi 500 L/h, jenis syringe: Hamilton
menit 30-40.
250µL. Kondisi pemisahan LC/ESI-TOF-MS
Data MS, pembacaan dalam
dapat dilihat pada Gambar 4.
rentang 100-1500m/z dalam modus ion
Fraksinasi ekstrak sampel umbi kentang metanol. Setelah ekstrak sampel telah
yang tidak berkecambah dan masuk seluruhnya dalam kolom, elusi
berkecambah menggunakan Sephadex sampel dengan metanol dan terfraksinasi
LH-20 dan identifikasidengan KLT dan sesuai degradasi warna yang berbeda.
MS-ESI-IT/MS Ekstrak sampel yang terfraksinasi
Setiap ekstrak umbi kentang dan dipekatkan dengan evaporator, ditimbang
kecambah yang disimpan dalam freezer dan diidentifikasi dengan KLT dan MS-ESI-
dibiarkan beberapa saat pada suhu ruang. TOF/MS.
Kemudian setiap ekstrak ditimbang dan Identifikasi dengan KLT dilakukan
dilarutkan dalam metanol. menggunakan pelat silika gel TLC silica
Setelah itu, ekstrak disaring dan gel60 F254. Setiap fraksi ditotolkan pada
filtrat yang diperoleh kemudian dipekatkan pelatsilika menggunakan pipet kapiler dan
dengan evaporator. Filtrat dilarutkan kembali dielusi menggunakan pengembang
denganmetanol sebelum dielusi dalam kloroform-metanol2%(v/v)-amonia
kolomSephadex LH-20. 10 gram bubuk (80:20:0,5) dan (70:30:0,5) dalam bejana
Sephadex LH-20 dilarutkan dalam metanol KLT. Pelat silika kemudian diamati dibawah
dandimasukkan dalam kolom. Kolom lampu UV dan pelat disemprot dengan
dikondisikan dengan methanol, kemudian larutan serium(IV) sulfat.
sampel dimasukkan dan dielusi dengan Identifikasi dengan MS-ESI-IT/MS
ISBN :978-602-73159-0-7
(Massspectrometry Electrospray Ionization- (reverse phase) dilakukan dalam
Ion traped tandem mass spectrometry- HCT pemisahanLC dikarenakan sampel ekstrak
Bruker) dilakukan menggunakan bersifat polar sehingga ekstrak dibawa
pelarutasetonitril:air:asam format dengan fasa gerak yang kepolaran yang
=50:50:0,5. Injeksi kolom MS dengan pelarut sama dan fasa diam yang non polar.
tersebut sampai diperoleh intensitas yang Penggunaan teknik elusi gradien atau elusi
stabil pada rentang tegangan 103-104V/Cm. landaian adalah untuk meningkatkan
Sekitar 0,2µL sampel diinjeksi dengan suhu kepolaran eluen dalam membawa sampel
sistem 300oC, optimasi target massa pada melewati kolom pada waktu retensi tertentu
agar pemisahan semakin baik. Bila
MS yaitu m/z = 800-1000. Tegangan
dilakukan teknik elusi isokratik, yaitu
capillary: 2,0Volt. Sumber tegangan 60Volt.
menjaga kondisi pemisahan yang sama dari
Tekanan yang digunakan 10,00 psi. Laju alir
awal sampai akhir proses pemisahan, hal ini
gas nebulizer (N2) 5,0L/h dan laju alir eluen
belum tentu dapat memberikan pemisahan
240µL/menit. Pembacaan berat molekul: yang baik karena kemungkinan interaksi
100-1500m/z. Intensitas pengukuran yang kolom dengan fasa gerak dan sampel dapat
baik yaitu dengan menghasilkan puncak berubah sewaktu-waktu sesuai dengan
dengan intensitas pada rentang tegangan kepolaran sehingga baik dilakukan teknik
106-108 V/Cm.
elusi gradien [9]. Kromatogram ion total
umbi yang tidak berkecambah menunjukkan
HASIL DAN PEMBAHASAN pola puncak yang hampir sama tetapi
Pada umbi berkecambah, umbi dan dengan intensitas yang berbeda untuk
kecambah masing-masing dipisahkan dan bebagai generasi umbi kentang. Puncak
diekstrak dengan cara yang sama. Pelarut dengan intensitas tinggi ditunjukkan pada
metanol p.a (pro analysis) digunakan waktu retensi menit ke-16. Selain itu,
sebagai pelarut esktrak dalam maserasi teramati pula puncak yang rendahdan lebar
(metode ekstraksi padat-cair bertahap yang pada menit ke-12 sampai ke-14 sebelum
dilakukan dengan proses perendaman munculnya puncak dengan intensitas tinggi.
padatan dalam usaha mengekstraksi suatu Hal ini mengindikasikan adanya polimer
substansi dari bahan alam pada temperatur karbohidrat yang berasal dari umbi kentang
kamar) terhadap seluruh bagian sampel yang menggaggu pengukuran. Umbi
karena merupakan pelarut universal yang kentang banyak mengandung pati ataupun
dapat melarutkan senyawa polar, sebagian karbohidrat lain yang larut dengan baik
senyawa semipolar, dan beberapa senyawa dalam pelarut polar. Puncak yang
nonpolar [12]. mengindikasikan senyawa polimer tersebut
ditunjukkan dengan puncak yang lebar pada
Analisis dengan LC/ESI-TOF-MS kromatogram ion total umbi kentang tidak
Persiapan sampel yang digunakan berkecambah.
minimal sebanyak ± 5 mg karena instrumen Pada kromatogram ion total umbi
ini memiliki deteksi dengan resolusi yang kentang yang tidak berkecambah jenis XA
tinggi sehingga kuantitas sampel dapat generasi 3. Misalnya menunjukkan berat
diminimalisir. Penggunaan fasa terbalik molekul yang teridentifikasi pada modus ion
ISBN :978-602-73159-0-7
positif [M+H] yaitu m/z = 852,5117 yang C45H74NO15. Hasil pemisahan glikoalkaloid
berkorelasi dengan rumus molekul pada umbi berkecambah, umbi non
C45H74NO14 dan m/z = 868,5130 yang berkecambah dan berkecambah dengan
berkorelasidengan rumus molekul LC/MS ditunjukkan pada Gambar 5.
Pada umbi berkecambah dan non dua senyawa glikoalkaloid tersebut dengan
berkecambah ditemukan satu puncak tinggi intensitas yang berbeda diantara kedua
pada menit ke 15,62 untuk umbi puncak pemisahan tersebut (Gambar 6). Hal
berkecambah dan menit ke-15,93 untuk ini menunjukkan bahwa dua senyawa
umbi tidak berkecambah. Sedangkan untuk glikoalkaloid tersebut merupakan dua
pemisahan pada kecambah terdapat dua senyawa dominan dalam umbi kentang dan
puncak yang memiliki daya pisah yang kecambah. Berdasarkan hasil eksplorasi
masih kurang baik yaitu pada menit 14,65 tersebut, tidak ditemukan adanya perubahan
dan 15,77. Identifikasi MS menunjukkan kandungan jenis metabolit sekunder lainnya
dalam puncak teridentifikasi dua puncak dalam umbi kentang berkecambah maupun
berdekatan yang merupakan senyawa umbi kentang tidak berkecambah dari
dominan dari glikoalkaloid yaitu α-solanine berbagai jenis dan generasi. Pemisahan
(m/z 852,5) dan α-chaconine (m/z 868,5). yang dilakukan belum baik, oleh karena itu
Sedangkan pada kecambah, pada kedua dilakukan pemisahan lain menggunakan
puncak tertinggi pemisahan teridentifikasi fraksinasi menggunakan Sephadex-LH20.
ISBN :978-602-73159-0-7
Gambar 6 Kromatogram ion total ekstrak kecambah dari umbi kentangberkecambah dan
spektrum massa pada waktu retensi 14,68 menit dan 15,77 menit menggunakan modus ion
positif
Ekstrak sampel umbi kentang yang tidak intramolekul gel. Partikel dengan berat
berkecambah dan berkecambah molekul besar, terelusi lebih cepat
menggunakan menembus pori gel sedangkan partikel
dengan berat molekul yang rendah terelusi
Fraksinasi terhadap ekstrak umbi terlebih dahulu menembus pori gel. Dalam
kentang yang berkecambah maupun tidak hal ini, berat molekul yang lebih besar dan
sekunder selain glikoalkaloid yang terdapat berbeda pada setiap sampel umbi kentang
DAFTAR RUJUKAN
Potato Plant Flowers, Leaves, Stems, and q. Saito, K., Horie, M., Hoshino, Y., Nose, N.,
Tubers and in Home-Processed 1990, High-performance liquid
Potatoes. J. Agric and Food Chem., chromatographic determination of
56,3341-3349. glycoalkaloids in potato tubers, J.Chrom,
k. Jensen, P.H., Juhler, R.K., Nielsen, N.J., 508, 141-147.
Hansen, T.H., Strobel, B.W., Jacobsen, r. Simonovska, B., Vovk, I., 2000, High-
O.S., Nielsen, J., Hansen, H.C.B., 2008, performance thin-layer chromatographic
Potato glycoalkaloids in soil-optimising determination of potato glycoalkaloids, J.
liquid chromatography-time-of-flight mass Chrom. A, 903, 219-225.
spectrometry for quantitative studies. J. s. Szafranek, B., Chrapkowska, K., Waligora,
Chrom. A, 1182, 65-71. D., Palavinskas, R., Banach, A., Szafranek,