Anda di halaman 1dari 4

PUPUK DAUN + MOL METODE HAYATI

Kipahit (Tithonia diversifolia)

Kedoya (Dysoxylum
gaudichaudianum)
Kelor (Moringa oleifera)

Zaka Bagus 085 258 215 169


Pendiri & Pembina
PUPUK DAUN + MOL METODE HAYATI

Kipahit (Tithonia diversifolia)

Kedoya (Dysoxylum
gaudichaudianum)
Kelor (Moringa oleifera)

PENDAHULUAN
Tanaman dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya tidak lepas dari peran unsur hara. Unsur hara sebagian besar
sudah tersedia didalam tanah, namun terkadang ketersediaanya tidak sesuai atau tidak mumpuni untuk diserap sesuai
kebutuhan tanaman. Faktor ini terjadi akibat pH tanah yang belum stabil (pH >5,5), tingkat kesuburan tanah kurang
(mikroorganisme >100 juta per gram tanah), cuaca yang ekstrim, dan lain lain. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi agar metabolisme tanaman tetap sempurna, yaitu menggunakan strategi pemberian nutrisi dari atas atau
menggunakan pupuk daun.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan segudang manfaatnya. Pada kesempatan ini
Metode Hayati memanfaatkan kandungan yang ada pada tanaman Kelor (Moringa oleifera), Kedoya (Dysoxylum
gaudichaudianum) dan Kipahit (Tithonia diversifolia).

Adapun manfaat Pupuk Daun + MOL Metode Hayati ini secara umum :
 Sebagai sumber nutrisi makro dan mikro lengkap siap serap untuk memenuhi nutrisi dan imunitas tanaman
budidaya
 Sebagai penolak hama dan antimakan (serangga, burung, mamalia pengerat, dan lainnya) secara umum
 Sebagai nutrisi penyembuhan alternatif ketika pertumbuhan tanaman bermasalah akibat hama dan penyakit

MANFAAT PER ITEM


 Urin : Sebagai sumber pupuk makro dan mikro lengkap kadar rendah dan siap serap.
 Air kelapa : Sebagai sumber mineral, vitamin dan hormon. Berfungsi sebagai perangsang akar, bunga dan daun.
 Gula : Sumber karbohidrat tambahan sebagai makanan mikroorganisme untuk mempercepat dekomposisi
(penguraian).
 Kelor (Moringa oleifera) : Akar, daun dan kulit batang mengandung saponin dan polifenol, sedangkan kulit
batangnya mengandung alkaloida dan daunnya mengandung minyak atisiri. Semua kandungan ini memiliki fungsi
sebagai pupuk daun, insektisida dan nematisida nabati.

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 1 of 3
 Kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum) : Sumber bakteri positif seperti pengikat nitrogen, pengurasi phosphate,
bakteri Hemiselulolitik, microba Selulolitik, microba Amilolitik, dan microba Ureolitik. Semua kandungan tersebut
menjadikan pupuk daun ini menjadi pupuk hayati (pupuk hidup).
 Kipahit (Tithonia diversifolia) : Daun, kulit batang dan akar mengandung saponin, polifenol dan flavonoida. Semua
kandungan ini memiliki fungsi sebagai pupuk daun, insektisida dan nematisida nabati.
 BT1 : Sumber bacteri bacillus dan trichoderma sebagai sumber BioDekomposer utama dan menjadikan bahan
terekstrasi sempurna. Dan juga menjadikan pupuk daun ini menjadi pupuk daun hayati (pupuk daun hidup).

PRODUK KAMI

BioTRIBA 01 (BT1)
Merupakan biodekomposer kuat yang mengandung Bacillius pantotkenticus, Azotobacter dan Trichoderma lactae.
Mikroorganisme ini secara simultan mengurai bahan organik menjadi nutrisi yang dapat digunakan langsung oleh tanaman
dan bersifat memperbaiki tanah (reklamasi tanah).

Produk ini merupakan formula ramah lingkungan, dirancang khusus untuk mengolah limbah organik dan telah didaftarkan
patennya pada Ditjen HAKI.

BAHAN & CARA MEMBUAT PER PAKET


BAHAN :
 Urin 17 liter
 Air kelapa 3 liter
 Gula pasir 10 sdm
 3 macam bahan hijauan, dianjurkan :
o Daun kelor (moringa oleifera) 2kg
o Daun kedoya (dysoxylum gaudichaudianum) 1kg
o Kipahit (tithonia diversifolia) 2kg
1. BT1 50 ml

CARA MEMBUAT :
1. Bahan dedaunan dihaluskan terlebih dahulu (cacah halus) lalu campurkan dengan bahan cair (urin, air kelapa dan
BT1), aduk merata lalu simpan ditempat tertutup, kering dan sejuk.
2. Agar fermentasi anaerob sempurna, usahakan tiap wadah ditutup dan dibuatkan seal seperti gambar dibawah.
Biarkan selama minimal 30 hari.

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 2 of 3
Contoh wadah fermentasi Cara kerja seal pada botol kecil

APLIKASI
APLIKASI :
 Semprotkan pada tanaman tiap 7 hari sekali atau mengikuti SOP budidaya Metode Hayati.
 Penyemprotan Pupuk Daun Metode Hayati kita anjurkan pada pagi hari dan selesai semprot 2 jam setelah
matahari terbit. Disini Pupuk Daun + MOL mengandung banyak sekali unsur mikro yang dimana kita mengejar
inframerah pada pagi hari yang membantu mempercepat penyerapan nutrisi dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
 Tidak disarankan mencampur pupuk daun dengan bahan aktif atau pupuk kimia kecuali dengan Asam Amino
Metode Hayati.

DOSIS :
 100 ml / 20 liter air saat usia vegetatif
 200 ml / 20 liter air saat usia generatif
 300 – 400 ml / 20 liter air saat keadaan darurat (recovery akibat hama dan penyakit)

KETERANGAN TAMBAHAN
 Usahakan saat membuat menggunakan bahan segar semua
 Urin lama tetap bisa dipakai selama kondisi masih murni
 Air kelapa disarankan dalam keadaan segar atau maksimal 5 hari
 Agar fermentasi anaerob sempurna, pastikan tidak ada kebocoran dalam wadah.
 Indikator bahan telah matang adalah jika gelembung pada botol kecil sudah jarang / tidak ada
 Usahakan wadah fermentasi ditaruh pada tempat yang kering dan sejuk
 Jika bahan telah matang, dapat dipindah ke wadah aerob biasa.

KONTAK PERSON
 By Zaka Bagus, Metode Hayati 2017
 No Hp Konsultasi : 085 258 215 169
 Link Fanspage Facebook : https://www.facebook.com/metodehayati
 Link Group Facebook (testimoni perkembangan hasil) : https://www.facebook.com/groups/metodehayati
 Alamat Kantor Metode Hayati : https://goo.gl/maps/1SJrFQHGkjL2
 Grup WhatsApp Metode Hayati : https://chat.whatsapp.com/K96Ow4N1T3xHcqGnKdQPqq

METODE HAYATI 2017, FB : @metodehayati, HP / WA : 085 258 215 169, pin : 52a52994 Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai