Anda di halaman 1dari 29

Ekstraksi

tanaman obat
Awal P. Kusumadewi & Willy Tirza eden
Ekstraksi

Senyawa Atsiri Tanaman Obat Senyawa Non Atsiri

Ekstraksi dingin Ekstraksi dingin


Enfleurasi Maserasi
Perkolasi

Ekstraksi panas Ekstraksi panas


Destilasi - Soxhletasi, Infundasi
- Decocta, digesti,
MW, US
Senyawa Atsiri
Sinonim: Minyak Atsiri, Essential oils,
minyak menguap

Merupakan cairan pekat, tidak larut air,


berbau harum sesuai dengan tanaman
penghasilnya
Perbedaan Minyak Atsiri & Minyak
Lemak
Minyak Atsiri Minyak lemak
1. Contoh: Minyak sereh, 1. Contoh: Minyak kelapa,
minyak kayuputih, minyak minyak zaitun, minyak jagung
gondopuro 2. Tersusun dari= asam
2. Tersusun dari = Senyawa lemak
terpen 3. Bau = relatif tidak berbau
3. Bau = harum 4. Diteteskan di kertas,
4. Di teteskan di kertas tidak meninggalkan bekas
meninggalkan bekas 5. Mayoritas Edible
5. Tidak Edible
Contoh Tanaman Penghasil minyak atsiri
Nama Minyak Tanaman penghasil

Citronella Cymbopogon nardus

Patchouly Pogostemon Cablin

Cajuput Melalauca leucadensra

Eucaliptus Eucalyptus globulus

Ilang-ilang Cananga odorata

Lemon Grass Cymbopogon citratus

Ross Rosa galica


Penyiapan Bahan tanaman
1. Pengumpulan sampel Tumbuhan
2. Pencucian sampel tumbuhan
3. Pemutusan aktifitas Enzim dalam tanaman:
a. In aktivasi enzim (Enzim tidak mampu bekerja)
➢ Menghilangkan air → Memasukkan sampel dalam nitrogen cair
➢ menggerus bahan, agar airnya berkurang → pembuatan teh
➢ Merubah harga pH, sehingga enzim menjadi inaktif

b. Merusak Enzim → Bersifat Irreversibel


➢ Panas → di oven
➢ Alkohol
Ekstraksi dingin (Enfleurasi)

Untuk Tanaman dengan sel-sel


lunak, seperti bunga bunga an:
- Bunga Mawar, melati, melati kusta,
kantil, tanjung, dll

Menggunakan Lemak, sapi, lemak


babi, mentega putih
Ekstraksi Panas
1. Destilasi Air
1. Bahan akan kontak dengan air
2. Digunakan untuk destilasi sel sel
yang keras (batang, kayu, daun).
3. Minyak dengan bobot jenis
rendah, akan mengambang di
atas, minyak dengan BJ tinggi,
akan terletak di bawah
Ekstraksi Panas
2. Destilasi Uap-Air
1. Seperti dandang
2. Sebagian bahan kontak dengan
air, sebagian bahan kontak
dengan uap air
Ekstraksi Panas
3. Destilasi Uap
1. Bahan hanya kontak dengan uap
2. Digunakan untuk tanaman
dengan sel sel yang lunak
Senyawa Non Atsiri → Ekstrak
Macam-macam Ekstrak

Ekstrak Total/Ekstrak Fraksinat/Ekstrak


Kasar/Crude Ekstrak Terpurifikasi

Mengandung semua Ekstrak yang tekah di


senyawa yang mampu murnikan dari zat balast
tersari dalam pelarut yang (lemak, resin, gula)
digunakan

Ekstrak Terpurifikasi tidak


sama dengan Isolat
Bentuk Ekstrak
1. Ekstrak cair (Extractum fluidum)→ Kadar solvent tinggi. Untuk
Ekstrak air, perlu penanganan khusus, supaya tidak ditumbuhi
mikroba

2. Ekstrak kental (Extractum spissum)→kadar air 30%. Dalam


keadaan dingin sulit dituang. Sulit distandarisasi, perlu
dikeringkan dengan penambahan bahan pengering.

3. Ekstrak kering (Extractum siccum)→ Kadar air ≤ 10%, Peluang


besar untuk dikembangkan menjadi bentuk sediaan modern.
Perlu upaya Standarisasi Ekstrak.
Keuntungan bentuk sediaan Ekstrak
1. Kuantitas jauh lebih kecil (bisa sampai 1/10 berat serbuk
simplisia)
2. Konsentrasi zat aktif lebih besar
3. Stabilitas zat aktif lebih terjaga
4. Lebih mudah dikembangkan menjadi bentuk sediaan yang
acceptable.
5. Untuk menjaga Mutu, perlu upaya standarisasi
Permasalahan pada Standarisasi Ekstrak
1. Ekstrak terdiri dari campuran senyawa kimia → diperlukan
proses isolasi sbl analisis instrumental
2. Zat aktif sering tidak diketahu→ dicari zat identitas
(marker) atau dengan profil kromatogram
3. Variabilitas dari tanaman penghasil dipengaruhi oleh
lingkungan, varietas
4. Proses pasca panen → kandungan kimia peka terhadap
Permasalahan → lanjutan
5. Proses produksi Kandungan kimia termolabil→
muncul artefak mis: jahe mengandung gingerol,
tapi setelah proses ekstraksi muncul shogaol
6. Zat standar pembanding tidak tersedia
7. Belum tersedia prosedur analisis yang selektif
Syarat Zat Identitas (Marker)
1. Merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam
tanaman/bahan ekstrak yang diuji serta tidak dimiliki oleh
tanaman yang lain
2. Unik & Karakteristik untuk masing-masing ekstrak
3. Mudah dideteksi
4. Stabil
5. Kadarnya relatif besar
6. Sedapat mungkin semi polar
Contoh Marker : Sambiloto → Andrographolide,
Pegagan → asiaticoside; Seledri → Apigenin
Pembuatan Serbuk Simplisia
Semakin luas permukaan serbuk, penyarian relatif meningkat
→ serbuk terlalu halus, akan pampat, dan menyulitkan
penyaringan
Simplisia Derajat Simplisia Derajat
halus halus
Akar Kelembak 8/24 Kulit Kayu 18/24
manis
Akar Pule Pandak 8/24 Kulit Kina 34/40

Buah Ketumbar 8/24 Biji Kola 24/34

Buah Cabe 8/24 Herba Timi 34/40


Pembasahan
1. Menyingkirkan udara dari pori-pori tanaman
2. Membasahi dinding sel, sehingga seluruh pori

pori tanaman akan mengembang


3. Semakin tinggi prosentasi –OH, akan semakin
efektif
Urutan Efektifitas: air>gliserol>etanol>Eter
Peyarian
1. Terjadi peristiwa difusi
2. Terjadi peristiwa Osmose
Penyarian dipengaruhi oleh
1. Derajat Halus serbuk
2. Perbedaan konsentrasi
Semakin kasar serbuk bahan

Semakin tebal lapisan batas

Semakin panjang jarak yang ditempuh


penyari untuk mencapai zat aktif

Semakin kurang aktif proses


ekstraksi
Kriteria Cairan penyari
1. Murah
2. Mudah diperoleh
3. Stabil secara fisika dan kimia
4. Bereaksi Netral
5. Tidak mudah menguap
6. Tidak mudah terbakar
7. Selektif
8. Innert
9. Diperbolehkan oleh aturan
cairan Penyari yang diperbolehkan secara Regulasi : Air,
Etanol, campuran Etanol-air
Air dijadikan penyari karena:
1. Murah dan mudah diperoleh
2. Stabil
3. Tidak mudah mengupa dan tidak mudah terbakar
4. Tidak beracun
5. Alamiah

Kerugian penggunaan air sebagai penyari:


1. Tidak Selektif
2. Sari dapat ditumbuhi kapang dan kuman
3. Sari cepat rudak
4. Untuk pengeringan, diperlukan waktu lama
Etanol dipertimbangkan sebagai penyari
1. Lebih selektif
2. Kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% keatas
3. Tidak beracun
4. Netral
5. Absorbsinya baik
6. Etanol mampu bercampur dengan air dalam berbagai
perbandingan
7. Panas yang diperlukan untuk pemekatan, lebih sedikit

Kerugian Etanol sebagai cairan Penyari


1. Mahal
2. Pembelian di batasi
Penyarian tanpa menggunakan panas
1. Maserasi = proses perendaman simplisia dalam cairan
penyari selama 5 hari
Penyarian tanpa menggunakan panas
2. Perkolasi = proses perendaman simplisia dalam cairan
menggunakan perkolator selama 24 jam
Cara Penyarian panas
1. Infundasi
Sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia dengan air pada suhu 90-980C selama
15 menit
2. Decocta
Sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia dengan air pada suhu 90-980C selama
30 menit
3. Digesti
Perendaman simplisia dalam cairan penyari
pada suhu 40-500C Alat Soxhletasi
4. Soxhletasi
Ekstraksi simplisia menggunakan alat Sohxlet
Cara Penyarian panas→ Lanjutan,..
5. Gelombang Ultrasonic
Pembuatan ekstrak dengan memanfaatkan gelombang
Ultrasonik
6. Gelombang Elektromagnetik microwave
Pembuatan Ekstrak tanaman memanfaatkan gelombang
elektromagnetik, microwave
KHUSUS
Untuk simplisia dibawa ini, untuk 100 bagian
infusa di perlukan:

KULIT KINA ..............................6 BAGIAN


DAUN DIGITALIS..................0,5 BAGIAN
AKAR IPEKAK .......................0,5 BAGIAN
DAUN KUMIS KUCING,.......0,5 BAGIAN
DAUN SENA...............................4 BAGIAN
KARAGENAN ..........................1,5 BAGIAN
Keuntungan ekstraksi secara soxhletasi
1. Cairan penyari yang diperlukan relatif kecil karena ada
proses re ekstraksi
2. Serbuk penyari di sari oleh cairan penyari yang murni,
sehingga dapat neyari zat aktif lebih banyak
3. Penyarian dapat di putus sambung, sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan

Kerugian
1. Tidak sesuai untuk zat yang termolabil
2. Butuh energi tunggi untuk memanaskan soxhlet
Pemekatan Ekstrak

Pengeringan Ekstrak dalam


Oven

Ekstrak kental, siap di


analisa
Pemekatan Ekstrak dengan
Rotary Evaporator

Anda mungkin juga menyukai