Anda di halaman 1dari 28

IDENTIFIKASI TERPENOID

DAN SENYAWA ATSIRI


Awal P. Kusumadewi
& Willy Tirza Eden
Ekstraksi Terpenoid & Minyak Atsiri
1. Destilasi
2. Enfleurasi
3. Sohkletasi
4. Maserasi

Proses Sokhletasi, maserasi dilakukan menggunakan penyari


Hexana, kloroform, eter, dan penyari organic lainnya yang sesuai
Tahap Ekstraksi
Penambahan KOH 5% dalam
methanol, dilakukan dengan tujuan
untuk mensabunkan lemak yg terikut
dalam ekstrak, agar tidak
mengganggu reaksi identikasi terpen.
Identifikasi minyak atsiri dengan
Kromatografi Lapis Tipis
Fase Diam : Silikagel GF 254 • pereaksi penampak bercak :
• Fase gerak – vanilin-H2SO4 (110 C
– petroleum eter:etil asetat selama 10 menit),
(berbagai perbandingan), – larutan KMnO4 2,5%,
– toluena-etil asetat (93:7), – antimon klorida dalam
– benzena-kloroform (1:1), kloroform,
dan – asam sulfat,
– benzena-etil asetat (19:1). – asam fosfomolibdat.
Contoh : KLT Minyak atsiri Pala
• Fase diam : silica gel GF 254
• Fase gerak : heksana : etil asetat
(96:4 v/v) pengembangan 2 x 10
cm (waktu pengeringan 6 menit)
• Deteksi : sinar UV 254 dan
disemprot dengan pereaksi
semprot vanillin_asam sulfat
• Larutan percobaan : larutan Hasil KLT ekstrak etanol cengkeh dengan
minyak atsiri 1% dalam peraksi semprot vanillin sulfat
toluene,totolkan 5 mikroliter P = Pembanding terpineol
D = Ekstrak etanol daun cengkeh
B = Ekstrak etanol bunga cengkeh
Anas, dkk, 2013 Aktivitas
Stimulansia Ekstrak Etanol Bunga Dan Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum (L) Merr. &
Perry.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss BesertaI dentifikasi Golongan Senyawa Aktifnya
IDENTIFIKASI SENYAWA TERPENOID
Identifikasi Non Spesifik
Salkowski’s test
❖ 2mL sampel + 2mL CHCl3 + 2mL H2SO4 (perlahan melalui
dinding tabung) ➔ 2 fase,
➢ Fase Kloroform/batas antar fase : warna merah (sterol)
atau kuning (sterol termetilasi)
➢ Fase Kloroform/batas antar fase : warna coklat
kemerahan ➔ Terpenoid
➢ Biru ➔ Karoten

❖ 2mL Ekstrak + 2mL CHCl3 ➔ dipanaskan hingga kering ➔ + 2mL H2SO4


pekat ➔ dipanaskan (±2 menit) ➔ Warna Abu-Abu (Terpenoid)
lanjutan
dehidrasi
Ekstrak Cholesta 3,5 diena
Penambahan kloroform, untuk
menarik triterpene dan
menghilangkan air yang terikut Sulfonasi dengan asam
sulfat pekat, terbentuk
warna merah

Bi cholesta 3,5
diena
Identifikasi Non Spesifik… lanjutan
Lieberman Burchard Test
• 2mL sampel + 2mL CHCl3 + 2mL H2SO4 + 2mL asam Asetat Anhidrat
Perubahan warna pada lapisan kloroform (±5-30 menit) :
➔ warna hijau (Steroid/Karotenoid)
➔ perubahan warna dari ungu ke biru/hijau ➔ (Steroid/Karotenoid)
➔ Pink/kemerahan ➔ ungu (secara perlahan) ➔ biru ➔ hijau
➔ warna biru, hijau, merah, atau orange akan berubah ➔ steroid
➔ Kuning : Sterol dengan Gugus metil pada C-14 dan gugus tidak jenuh
pada C-7

❑ Sterol (steroid) berperan sebagai alkohol sehingga dapat membentuk


kompleks warna dengan asam pekat yang memperpanjang ikatan
rangkap terkonjugasi dari cincin siklik ➔ berlaku juga pada Terpen, Karoten,
Vitamin A.
Levine & Richman,(1934) Liebermann-Burchard Reaction with Compounds
Containing Five-Membered Monoheterocyclic Rings
Identifikasi… lanjutan
Uji Kualitatif:
2. Lieberman Burchard
Penambahan asam asetat
anhidrat, adalah untuk
menghilangkan gugus air
(dehidrasi), penambahan
Asam sulfat pekat adalah
untuk membentuk reaski
oksidasi,
Identifikasi Glikosida Jantung
Keller-Killani test
Trease and Evans, 1989, Pharmacognosy

2mL sampel + (2mL asam asetat glasial + 1 tetes


FeCl3 2%) + 1 mL H2SO4
➔ terbentuk cincin coklat pada batas 2 fase
(Gula dioksi
➔ Kardenolida/glikosida jantung)
➔ Terbentuk cincin ungu di bawah cincin coklat &
➔ cincin kehijauan dapat terbentuk sangat tipis
di lapisan asetat

Siti-Syarifah & Nurhanan-Murni, 2018,


Therapeutic potential of cardiac glycosides against cancer
Identifikasi (spesifik) Golongan Triterpenoid
• Bentuk glikosidanya di-Hidrolisis dengan asam → untuk membebaskan aglikon
(jika ada glikosida).
• Metode KLT :
– fase diam = silika gel,
– fase gerak = heksana:etil asetat ( 1:1) dan kloroform:methanol
(10:1),
• Pereaksi Semprot Libermann-Burchard
✓ 1 mL asam sulfat pekat + 20 mL asam asetat anhidrat + 50 mL kloroform
✓ Plat dipanaskan pada suhu 85-90C selama 15 menit
✓ Sejumlah warna akan terbentuk dengan GOLONGAN
triterpenoid yang berbeda
PEREAKSI SEMPROT KLT SENYAWA
1. p-Anisaldehyde/Sulfuric Acid:
TRITERPENOID DAN STEROID
✓ 0.5 mL p-anisaldehyde dalam 50 mL asam asetat glasial dan 1 mL
asam
sulfat 97%

Present In Ethanolic Extract Of Acokanthera schimperi Leaves By High-


✓ Plat dipanaskan 105oC.

Chromatographic Fingerprinting Analysis Of Secondary Metabolites


✓ Bercak Steroids berwarna violet, biru, merah, abu-abu, atau hijau.
2. Antimony (III) Chloride (Pereaksi Carr-Price)

performance Thin-layer Chromatography Technique


✓ 25 g Antimon Klorida dalam 75 mL CHCl3
✓ Plat dipanaskan 100oC selama 10 menit.
✓ Bercak warna yang berbeda (UV 366nm)
➔ steroids, sapogenins, dan

Chaithanya et al, 2018


➔(biru/hijau - merah) glikosida steroid
3. Asam Sulfat 10%
✓ Plat dipanaskan 100oC selama 10 menit → Ecdysteroids
PEREAKSI SEMPROT KLT SENYAWA TRITERPENOID DAN STEROID
4. Asam fosfo-tungstat
✓ 20% Asam fosfo-tungstat dalam etanol
✓ Plat dipanaskan 100oC selama 5-10 menit
✓ Bercak merah ➔ cholesterol, cholesterol esters, sterols, and steroids
5. Asam Fosfat
✓ 1:1 (v/v) 85% asam fosfat dan air
✓ Plat dipanaskan 120oC selama 10–15 menit
✓ Bercak yang nampak pada UV & visible ➔ Sterols, steroids, dan
asam empedu
6. p-Phenylenediamine/Phthalic Acid:
✓ 0.9 g p-phenylenediamine dan 1.6 g asam ftalat dalam 100 mL
butanol jenuh air
✓ Plat dipanaskan 100-110oC
✓ Bercak oranye/kuning ➔ 3-ketosteroids terkonjugasi
Identifikasi Glikosida Jantung
7. Tetranitrodiphenyl
✓ Semprot dengan Larutan 1 :
➢ 2,3’,4,4’-tetranitrodiphenyl jenuh dalam toluene
✓ Plat dikeringkan pada suhu ruang
✓ Semprot dengan Larutan 2 :
➢ 10% KOH dalam 50% metanol dalam air).
✓ Bercak biru ➔ Glikosida jantung
8. Trichloroacetic Acid (TCA)
❑ 25% TCA in CHCl3 ➔ steroids
❑ 1% TCA in CHCl3 ➔ vitaminD
❑ 3.3 g TCA dalam 10 mL CHCl3 + 1–2 tetes H2O2 ➔ glikosida jantung
✓ Plat dipanaskan 120oC selama 5-10 menit
✓ Bercak terlihat pada sinar tampak & UV
IDENTIFIKASI
FITOSTEROL

• Cara KLT dan KG fitosterol serupa dengan cara untuk triterpenoid


• Sitosterol, kolesterol dan stigmasterol tidak mudah dipisahkan
bila berada bersama-sama, dikromatografi sebagai asetat dengan
pengembang heksan:eter (97:3)selama 2 jam
• Untuk memisahkan sterol umum dari turunan dihidronya
(misalnya sitosterol dari sitostanol) diperlukan KLT perak
nitrat.
IDENTIFIKASI
ESTROGEN

• dalam jaringan tumbuhan digunakan kromatografi


kolom dengan alumina
• KLT dengan FG :
1. sikloheksan-etil asetat (1:1)
2. metilen diklorida-aseton (7:3)
➢ disemprot dengan H2SO4 50% dan dipanaskan
➢ estron menunjukkan warna jingga yang khas dan
dengan UV berfluoresensi hijau
Tinjauan tentang sterol di Alam
• Berinti
siklopentanoperhidrofe
nantren
• 3 cincin C6 dan 1 cincin
C5
Klasifikasi steroid

• 1. C kurang dari 20 → Steroid


• 2. C lebih dari 20 → sterpl-sterol, asam empedu,
vitamin D, glikosida jantung, sapogenin
Pembagian Sterol berdasarkan asal
1. Zoosterol → berasal dari hewan, terutama
vertebrata, contoh: kolesterol
2. Fitosterol → berasal dari tanaman, contoh
stigmasterol, sitosterol
3. Mikosterol → berasal dari jamur, missal gosterol,
zimosterol
4. Marinosterol → berasal dari invertebrate laut
missal: kalinesterol, stellasterol, demosterol
Stigmasterol penting untuk sintesa hormon seks dan
kortikosteroid, dimana stigmasterol dapat disintesa menjadi
Progesteron.
Manfaat Progesteron
➢ mengatasi gangguan siklus
menstruasi dan ovulasi.
➢ terapi penggantian hormon pada
menopause dan
➢ mengobati depresi
pascamelahirkan.
Contoh tanaman mengandung
stigmasterol
• Pimpinella alpina Molk
• Nama local Purwoceng
• Endemik dataran tinggi,
Dieng, lawu
Sitosterol→ bahan sintesa estradiol
Manfaat Sitosterol
• Mencegah terjadinya osteoporosis
• Mengobati kanker payudara
• Mengobati kanker prostat
Contoh tanaman mengandung
sitosterol
1. Dedak padi/bekatul
2. Gandum
3. Minyak jagung
4. Alpikat
5. kedelai
Maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai