Anda di halaman 1dari 2

1.

Analisislah informasi dalam video tersebut berdasarkan pada norma-norma yang


terkandung dalam Pancasila.
2. Buatlah analisis dalam kasus/contoh yang lain yang terkait dengan nilai-nilai moral
dan nilai-nilai etika Pancasila. (minimal 5 kasus berdasarkan 5 sila Pancasila)
Jawab
1. Setelah saya melihat video dalam elena, Seorang pelaku yang bernama Adam Ibrahim
bersama dengan temannya mengumpulkan uang untuk membeli seekor anak babi
hutan seharga 900 ribu rupiah dan ongkir 200 ribu rupiah. Karena warga depok dan
sekitarnya mengaku kehilangan uang 1 jt-2jt akhirnya pelaku membuat video Hoax
di sosial media tentang kejadian warga yang kehilangan uang selama ini di kampung
bebedahan depok karena ulah babi ngepet. Pelaku dan teman-temannya kemudian
menangkap babi dengan harapan ingin dikenal sebagai penyelamat kampung
bebedahan. Akibat perilaku tersebut tersangka dikenakan Pasal 14 ayat 1 dan atau
Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman
pidana 10 tahun penjara.
Pada video tersebut, ada beberapa norma pada Pancasila yang dilanggar, antara lain:
a. Kemanusiaan yang adil dan beradab: membohongi masyarakat, meresahkan
masyarakat juga
b. Persatuan Indonesia: setelah saya baca-baca lebih lanjut, kasus ini bisa membuat
masyarakat saling tuduh menuduh satu sama lain, siapa yang punya babi ngepet dan
menyebabkan perpecahan.

2. Melanggar Nilai Ketuhanan


a. Melakukan diskriminasi terhadap orang yang berbeda agama.
b. Memaksakan kehendak orang lain atas kebebasan beragama
c. Melanggar kewajiban dalam beribadah.
d. kasus penistaan agama yang terjadi beberapa waktu lalu itu sangat membuat
geram. Namun, sebagai bangsa yang berasaskan hukum, kita harus memiliki
prosedur untuk menghukumi pelanggaran tersebut.

Melanggar Nilai Kemanusiaan


a. Memperlakukan orang lain dengan semena-mena.
b. Melanggar hak orang lain untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
c. Menghalangi orang lain untuk memperoleh kesamaan derajat.
d. kasus anggota paskibra yang harus merelakan tempatnya untuk anak seorang
pejabat yang selama ini tidak pernah ikut seleksi. Hal ini pun menjadi perhatian
bangsa Indonesia mengapa masih terjadi ketidakadilan di Indonesia.

Melanggar Nilai Persatuan


a. Bersikap egois dan ingin menang sendiri.
b. Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak.
c. Intoleransi terhadap keberagaman suku, ras, budaya, bahasa, dan agama.
d. Kasus ini masih hangat diingatan bahwa terjadi kerasisan terhadap Warga
Papua. Warga Papua ini disebutkan seperti bukan manusia dikarenakan ras
hitam yang ada di Papua. Untuk hal yang berunsur SARA seharusnya tidak
terjadi lagi di Indonesia mengingat semboyan negara kita adalah Bhineka
Tunggal Ika yang berarti berbeda–beda tetapi tetap satu jua.

Melanggar Nilai Kerakyatan


a. Main hakim sendiri.
b. Tidak menggunakan hak pilih dalam pemilu.
c. Memberontak karena tidak puas dengan keputusan musyawarah.
d. jual beli jabatan. Seharusnya hal ini tidak terjadi karena di Indonesia adalah negara
demokrasi yang menyebabkan semua orang berhak memilih dan dipilih.

Melanggar Nilai Keadilan


a. Tidak menghormati dan menghargai hak orang lain.
b. Memanfaatkan kekayaan alam dan seluruh isinya untuk kepentingan pribadi.
c. Menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan yang menyengsarakan rakyat.
d. Kasus seorang nenek yang bernama Saulina Boru Sitorus atau sering disapa Oppu
Lindu yang berusia 92 tahun yang berasal dari Sumatera Utara divonis 1 bulan 14 hari
penjara oleh Pengadilan Negeri Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara. Penyebabnya
karena sang nenek menebang pohon durian sebesar lima inci milik kerabatnya, Japaya
Sitorus (70). Hal ini tentunya sangat menyayat hati, mengapa hanya karena menebang
pohon durian sebesar lima inci dihukum segitu besarnya sedangkan para koruptor
negeri ini masih bisa bersenang–senang di bumi Indonesia ini.

Daftar pustaka
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210906213317-12-690572/pelaku-akan-laporkan-balik-
korban-pelecehan-seksual-kpi
Mantalean, Vitorio, and Sandro Gatra.2021 Motif Pelaku Rekayasa Isu Babi
Ngepet Di Depok: Supaya Terkenal  Artikel Ini Telah Tayang Di Kompas.Com
Dengan Judul “Motif Pelaku Rekayasa Isu Babi Ngepet Di Depok: Supaya
Terkenal”.Https://Megapolitan.Kompas.Com/Read/2021/04/29/1307523.kompa
s.com,https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/29/13075231/motif-
pelaku-rekayasa-isu-babi-ngepet-di-depok-supaya-terkenal?page=all.
(Diakses Pada Tanggal 17 Oktober 2021)

https://m.tribunnews.com/amp/metropolitan/2021/04/30/hoaks-babi-ngepet-di-sawangan-
kota-depok-hanya-karangan-karena-pelaku-ingin-dikenal-warga?page=4

https://www.google.com/amp/s/m.brilio.net/amp/duh/5-kasus-hukum-paling-menyayat-hati-ada-nenek-92-
tahun-divonis-penjara-1802028.html

https://www.kompasiana.com/maulanamfuadi/5ea63426d541df7509258462/pelanggaran-pelanggaran-
terhadap-sila-sila-pancasila

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5731664/25-contoh-perilaku-yang-melanggar-nilai-pancasila-dalam-
kehidupan-sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai