The Antibiotic

Resistance
Crisis
Kelompok 4
Members
Dzulrifaad Ubaidillah Al Afza 4313421037

Fathuri Khoeril Amri 4313421044

Ilham Karim Nugraha 4313421032

Muhammad Shidqi Naufal Athalla 4313421047

Wildanti Dian Firdaus 4313421052

Table of Contents
01 02 03
Hasil
Pendahuluan Cara Kerja
Pengamatan

04 05 06
Daftar
Pembahasan Kesimpulan
Pustaka
 01
Pendahulua
n
Latar belakang, permasalahan,
tujuan, manfaat
Latar Belakang
 Era modern antibiotik dimulai dengan ditemukannya penisilin oleh Sir
Alexander Fleming pada tahun 1928

 Antibiotik pertama kali diresepkan untuk mengobati infeksi serius

pada 1940-an.

 tak lama kemudian, resistensi penisilin menjadi masalah klinis yang

substansial. Sebagai tanggapan, antibiotik beta-laktam baru
ditemukan, dikembangkan, dan digunakan, memulihkan kepercayaan
Permasalahan
 Kemunculan bakteri resisten yang cepat terjadi di seluruh dunia,
membahayakan kemanjuran antibiotik. resistensi terlihat pada hampir semua
antibiotik yang telah dikembangkan

 Krisis resistensi antibiotik telah dikaitkan dengan penggunaan yang

berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan ini, serta kurangnya
pengembangan obat baru oleh industri farmasi karena berkurangnya insentif
ekonomi dan persyaratan peraturan yang menantang
Manfaat
 Antibiotik tidak hanya menyelamatkan nyawa pasien, tetapi juga memainkan
peran penting dalam mencapai kemajuan besar dalam kedokteran dan
pembedahan

 Antibiotik juga telah membantu memperpanjang masa hidup yang

diharapkan dengan mengubah hasil infeksi bakteri.

 Di negara berkembang di mana sanitasi masih buruk, antibiotik menurunkan

morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh infeksi bawaan makanan
dan infeksi terkait kemiskinan lainnya
 02
Cara Kerja
 Gram-negative pathogens are particularly worrisome because they are
becoming resistant to nearly all the antibiotic drug options available,
creating situations reminiscent of the pre-antibiotic era. The emergence
of MDR (and increasingly pan-resistant) gram-negative bacilli has
affected practice in every field of medicine. The most serious gram-
negative infections occur in health care settings and are most commonly
caused by Enterobacteriaceae (mostly Klebsiella
pneumoniae), Pseudomonas aeruginosa, and Acinetobacter. MDR gram-
negative pathogens are also becoming increasingly prevalent in the
community.16 These include extended-spectrum beta-lactamase-
producing Escherichia coli and Neisseria gonorrhoeae
 03
Hasil
Pengamata
n
 04
Pembahasa
n
 Antibiotic-resistant infections are a substantial health and
economic burden to the U.S. health care system, as well as to
patients and their families.1 They commonly occur in hospitals,
due to the clustering of highly vulnerable patients, extensive use
of invasive procedures, and high rates of antibiotic use in this
setting.1 Nearly two million Americans per year develop HAIs,
resulting in 99,000 deaths, most due to antibacterial-resistant
pathogens.1 In 2006, two common HAIs (sepsis and pneumonia)
were found to be responsible for the deaths of nearly 50,000
Americans and cost the U.S. health care system more than $8
billion
 Infeksi yang kebal antibiotik menambah biaya yang cukup besar untuk sistem
perawatan kesehatan negara yang sudah terbebani. Ketika pilihan pengobatan antibiotik
lini pertama dan kemudian lini kedua terbatas atau tidak tersedia, profesional perawatan
kesehatan mungkin terpaksa menggunakan antibiotik yang lebih beracun bagi pasien
dan seringkali lebih mahal. Bahkan ketika ada pengobatan yang efektif, data
menunjukkan bahwa dalam kebanyakan kasus pasien dengan infeksi resisten
memerlukan rawat inap yang lebih lama secara signifikan, lebih banyak kunjungan
dokter, dan pemulihan yang lebih lama dan mengalami insiden kecacatan jangka
panjang yang lebih tinggi
 05
Kesimpula
n
 Bakteri resisten yang muncul dengan cepat mengancam manfaat kesehatan
luar biasa yang telah dicapai dengan antibiotik. Krisis ini bersifat global,
mencerminkan penggunaan obat-obatan ini secara berlebihan di seluruh
dunia dan kurangnya pengembangan agen antibiotik baru oleh perusahaan
farmasi untuk mengatasi tantangan tersebut. Infeksi yang resistan terhadap
antibiotik menempatkan beban kesehatan dan ekonomi yang substansial
pada sistem dan populasi perawatan kesehatan AS. Upaya terkoordinasi
untuk menerapkan kebijakan baru, memperbaharui upaya penelitian, dan
mengejar langkah-langkah untuk mengelola krisis sangat dibutuhkan
 06
Daftar
Pustaka
 Ventola C. L. (2015). The antibiotic resistance crisis: part 1: causes
and threats. P & T : a peer-reviewed journal for formulary
management, 40(4), 277–283