Asam klorogenat
stabil terhadap
panas
Metode
Refluks yang
efektif dalam
mengekstraksi
daun ubi jalar
Waktu ekstraksi
relatif lebih cepat
Pemilihan Pelarut
kondensor
Aliran air dan penangas
dinyalakan
Simplisia
Penangas
Ekstrak disaring dan dipekatkan
dengan water bath
Pemantauan ekstrak
Fase diam
Silika gel GF 254
Hasil Pemantauan ekstrak
• (a) Hasil pemantauan di bawah sinar UV 254 nm. (b) Hasil pemantauan di
bawah sinar UV 366 nm. (c) Hasil pemantauan dengan penampak bercak
FeCl3 (d) Hasil pemantauan dengan penampak bercak H2SO4 dan
dipanaskan.
FRAKSINASI I
Fraksinasi
P: Pembanding; Fa: Fraksi air; Fe: Fraksi etil asetat; Fh: Fraksi heksana; E: Ekstrak
Perhitungan Rf
Pada UV 254nm, 366nm dan H2SO4 Pada FeCl3:
• Jarak elusi eluen: 5,5 cm Jarak elusi eluen: 5 cm
• Jarak elusi pembanding: 1,9 cm Jarak elusi pembanding: 1,8 cm
• Jarak elusi bercak pada Fa: 1,8 cm Jarak elusi bercak pada Fa: 1,9 cm
• Jarak elusi bercak pada Fe: 1,8 cm Jarak elusi bercak pada Fe: 1,8 cm
• Jarak elusi bercak pada E:1,8 cm Jarak elusi bercak pada E:1,8 cm
• Rf pembanding: 0,345 Rf pembanding: 0,36
• Rf fa: 0,327 Rf fa: 0,38
• Rf fe: 0,327 Rf fe: 0,36
• Rf E: 0,327 Rf E: 0,36
• Tidak terdapat bercak pada Fraksi Tidak terdapat bercak pada Fraksi
n-hexana n-hexana
Pembahasan
• Kromatografi merupakan metode pemisahan fisikokimia senyawa
berdasarkan waktu huni.
• Prinsip KLT adsorpsi, desorpsi dan elusi. Senyawa akan terpisah
berdasarkan kepolarannya
• Penyangga pada KLT kaca, plastik dan alumunium
• Adsorben silika gel, alumina, kiselghur, dan selulosa
• Fasa gerak pada KLT single solvent ataupun mix solvent (tergantung pada
senyawa dan polaritasnya)
• Metode elusi isokratik dan gradien
• Penampak bercak spesifik dan universal
• KLT silika gel GF 254 mengandung gypsum dan indikator florosensi
Pembahasan
• Penjenuhan chamber untuk menyeragamkan tekanan uap dalam chamber
sehingga nantinya fasa gerak akan bergerak dalam jarak elusi yang sama pada
plat
• Penampak bercak universal Mampu memvisualisasikan keberadaan
senyawa target dan pengotor dalam fraksi,
• Penampak bercak spesifik mengetahui keberadaan senyawa target karena
mampu memberikan bercak yang spesifik hanya pada senyawa target
• Pemantauan: UV 254nm (Silica gel GF 254 memiliki indikator florosensi),
366nm (asam klorogenat berpendar ungu), H2SO4 (Mendeteksi keberadaan
senyawa organik), FeCl3 (Membentuk kompleks dengan senyawa fenolik)
• Fraksi yang kemudian dipilih untuk subfraksinasi adalah fraksi air
Pertimbangan: intensitas bercak dan sifat fisikokimia senyawa target
FRAKSINASI II
Fraksinasi II
6 20 19 5 4 p
Plat KLT dibawah Plat KLT dibawah Plat KLT dengan Plat KLT dengan
UV 254 nm UV 366 nm penampak bercak penampak bercak
FeCl3 H2SO4
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒎𝒊𝒈𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒂𝒘𝒂
Rf =
𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒆𝒍𝒖𝒔𝒊 𝒇𝒂𝒔𝒆 𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌
𝟏,𝟓 𝒄𝒎
Rf = = 𝟎, 𝟐𝟕𝟑
𝟓,𝟓 𝒄𝒎
Pembahasan
• Subfraksi 4,5,6,19,dan 20 memiliki bercak yang sejajar dengan
asam klorogenat pembanding.
• Subfraksi 4,5 terdapat bercak lain yang tidak sejajar dengan
asam klorogenat pembanding. Bercak lain diduga merupakan
senyawa pengotor
• Subfraksi 19, 20 memberi satu bercak yang sejajar dengan
asam klorogenat pembanding
Oleh karena itu, subfraksi 19 dan 20 dilanjutkan dengan
pemurnian.
PEMURNIAN DAN UJI KEMURNIAN
PEMURNIAN
Perhitungan % Rendemen
254 nm
Bobot subfraksi : 910 mg
Bobot isolat hasil pemurnian : 25,10 mg
% rendemen = 25,10 mg/910 mg × 100%
= 2,758%
Pemurnian
Pengembang
etil asetat : asam asetat : asam format : air
366 nm (100 : 11 : 11 : 26)
Uji Kemurnian
• KLT 2 Dimensi
• Fase gerak 1
etil asetat : asam format : air (13 : 1 : 1)
• Fase gerak 2
etil asetat : asam asetat : air (8 : 1 : 1)
Prosedur
KLT 2 dimensi Fase gerak 1 etil asetat : asam format : air (13 : 1 : 1)