menghambat
sel neoplasma
Senyawa marker aktivitas farmakologi
kadarnya???
kriterianya: Standarisasi
Senyawa aktif
Senyawa aktual
Kriteria Senyawa Marker
• Senyawa aktif : senyawa yang langsung bertanggungjawab terhadap aktifitas
misalnya saponin ginsenosida pada tanaman ginseng (Panax ginseng)
• Senyawa utama : atau major compound yakni senyawa yang secara
kuantitatif dominan di dalam suatu tanaman obat. Contohnya kurkuminoid
di dalam rimpang kunyit (C.longa) meskipun bukan yang bertanggung jawab
secara langsung terhadap aktifitas farmakologi
• Senyawa identitas : senyawa yang khas, unik, eksklusif hanya terdapat pada
suatu tanaman obat, misal lunamarin, lunakrin dan lunasin yang terdapt
pada sanrego (Lunasia amara)
• Senyawa aktual : senyawa apapun asalkan terdapat di dalam tanaman yang
di analisis
Ketentuan umum mutu ekstrak menurut DEPKES-BPOM
(2000, 2004) menyebutkan bahwa aspek yg harus
ditetapkan pada parameter spesifik adalah:
1 Profil KLT
2 Penetapan kadar marker
3 Penetapan kadar total golongan
senyawa metabolit
4 Kelarutan ekstrak dalam
etanol dan air
Profil KLT
• Tujuan : menunjukkan setidaknya senyawa aktif (marker) betul ada di dalam
ekstrak atau secara kimiawi otentik yakni berasal dari tanaman yang benar.
• Parameter : senyawa marker muncul sebagai bercak terpisah
• Permasalahan :
1. Marker muncul tidak sebagai bercak tunggal meskipun senyawa
pembanding otentik tersedia
2. Tidak tersedia marker yang otentik
sistem ini digunakan jika sistem fase normal tidak memberikan hasil
yang baik
Penetapan kadar marker
• Tujuan : menunjukkkan secara kuantitatif kadar dari senyawa marker yang
ada di dalam ekstrak sehingga bisa ditentukan berapa jumlah senyawa yang
bertanggung jawab terhadap aktifitas farmakologi di dalam ekstrak
• Parameter : terbacanya senyawa target pada kadar tertentu
• Permasalahan :
1. Senyawa target tidak berwarna
2. Senyawa marker tersedia dalam jumlah terbatas
3. Bentuk peak pada pembacaan densitometer maupun HPLC tidak terbatas
4. Linearitas dan reprodusibilitas rendah
Penetapan kadar total golongan metaboli
• Tujuan : menetapakan kadar total golongan metabolit sekunder
tertentu , misal : fenolat, flavonoid, alkaloid, antrakinon, kumarin,
saponin
• Parameter : kadar metabolit sekunder pada range tertentu
• Permasalahan :
1. Golongan senyawa tidak ada/terdeteksi
2. Beberapa metode standar tidak aplikatif
3. Tidak semua instrumen bisa diterapkan untuk analisis kadar total
4. kadar yang diperoleh tidak spesifik (>50%)
1. Golongan fenolat
2. Golongan flavonoid Golongan metabolit
3. Golongan saponin sekunder yang harus
4. Golongan minyak atsiri ditetapkan
5. Golongan tannin
6. Golongan alkaloid
(dalam parameter mutu
7. Golongan steroid ekstrak Indonesia )
8. Golongan kumarin
Kadar fenolat total
• uji pendahuluan: FeCl3 → warna hijau sampai hitam
• Kadar fenolat total dinyatakan dalam mg fenolat yang setara dengan
asam galat (gallic acid equivalent) dalam gram ekstrak
• ekstrak dibuat dlm konsentrasi 1%
• pembanding: asam galat
• pereaksi: folin ciocalteu dan Na2CO3 7%
• Ukur absorbansinya dengan spektrofotometri dengan panjang
gelombang 749,5 nm
Kadar Flavonoid total
Catatan:
- Lakukan percobaan blanko
- Perlu pembanding umumnya Quersetin/Rutin Abs ukur 415 nm
Saponin total
• Uji pendahuluan: penggojogan larutan ekstrak dengan solven semula,
membentuk buih stabil lebih dari 15 menit
• penetapan kadar:
1. darah sapi segar + Na sitrat + dapar fosfat + larutan ekstrak.
2. Hemolisis darah ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi
jernih/transparan
• Hasil pembacaan dinyatakan dengan indeks saponin yaitu
perbandingan antara kadar ekstrak terkecil yang memberikan hemolisis
dengan saponin standar terendah yang memberikan hemolisis
Penetapan Alkaloid (Kuantitatif)
Gravimetri
Titrimetri Spektrometri
Ekstraksi
Ekstraksi
Ekstraksi
Ukur Absorban
Timbang
KCKT / HPLC
Alkaloid total
• Uji pendahuluan: Mayer/Dragendorff → endapan
• penetapan kadar:
larutan ekstrak + asam asetat 10%, kocok, saring dgn kertas saring yg
sudah ditimbang → filtrat dipekatkan + ammoium hidroksida → terbentuk
endapan → endapan dicuci lagi dgn ammoium hidroksida → endapan
dikeringkan pada 60 C, 30 menit, dinginkan → endapan ditimbang ad
bobot konstan → hitung rendemen alkaloid
• Kelemahan: senyawa non alkaloid berunsur Nitrogen akan turut
mengendap
Penetapan Kadar Alkaloid
Simplisia Erlenmeyer
Filtrat masuk corong pisah
tutup Eter, NaOH
Kocok, saring
Benzena
Simplisia Eks. Benzen
Uapkan
Pakai pembanding + Lart. KOH
Ukur abs
pada 515 nm Lart. warna
Kadar tanin total
Filtrat kumpulkan
Serbuk Simplisia
Didihkan, saring dalam labu takar
Penyarian sempurna
Cek dengan lart.Fe(III)
Kadar sari larut air dihitung dalam persen terhadap ekstrak awal
2. Penetapan kadar sari larut etanol
cara: ekstrak dimaserasi dengan etanol 96% selama 24 jam sambil 6
jam pertama dikocok → Didiamkan selama 18 jam dan disaring
cepat → Filtrat diuapkan pada cawan porselen → residu dipanaskan
pada suhu 105 C sampai bobot tetap.
Kadar sari larut etanol dihitung dalam persen terhadap ekstrak awal
TERIMAKASIH