Anda di halaman 1dari 6

Farmakokimia

Ilmu yang mempelajari tentang tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan senyawa kimia
obat.
Analisis
 Analisis kualitatif = untuk mengindentifikasi suatu senyawa dalam sampel.
 Analisis kuantitatif = untuk menentukan kadar suatu senyawa dalam sampel.
Parameter Validasi
 Presisi = Kedekatan nilai hasil uji dengan nilai pengujian sebelumnya, Syarat 98 -
102%
 Akurasi = ketepatan nilai hasil uji dengan nilai sebenarnya. Syarat < 2.

Instrumen
1. Spektro
UV Lampu Deuterium
Visible Lampu Wolfram / Tungsten
Bola = punya 0 energi , semua bola terbuat dari atom atom. Ada electron ada proton,
Prinsip Spektro = berdasarkan hukum lambert beer, apabila suatu senyawa
monokromatis melewati suatu media
Parameter pada spektro
 Parameter kualitatif= Panjang gelombang
 Parameter Kuantitatif = Absorbansi
Senyawa bisa dicek lewat spektro kalau ada gugus kromofor dan ausokrom
a. Kromofor = ikatan rangkap terkonjugasi (N-heksan,)
b. Auksokrom = PEB (Pasanngan electron bebas) yang terikat pada gugus kromofor, OH,
NH,
Apabila gugus kromofor memilki gugus ausokrom akan menyebabkan pergeseran panjang
glombang (batokromik) menjadi lebih panjang/besar
 Range cahaya UV = 200 – 400 nm
 Range cahaya Visible = 400 – 800 nm (larutan berwarna)
Hipsokromik : Pergeseran Panjang gelombang ke arah yang lebih kecil (kea rah kiri)

2. HPLC (High Performance Liquid Cromatoghraphy) /KCKT (Kromatografi Cair


Kinerja Tinggi)
Fungsi: Pemisahan
Prinsip : Pemisahan komponen analit berdasarkan kepolaran, setiap komponen senyawa
yang keluar akan terdeteksi dengan detector dan direkam dalam bentuk kromatogram
Parameter:
 Kualititatif : Kromatogram
 Kuantitatif : AUC (Area Under Curve)
HPLC dibagi menjadi 2
 HPLC Fase Terbalik : Fase geraknya polar contoh (Asetonitril : Buffer Phospat), fase
diammnya non polar contoh : Silika Gel
 HPLC Fase Normal : Fase geraknya non polar, fase diamnya polar

3. FTIR (Flourier Transform Infra Red) / Spektrofotometer IR


Fungsi : Untuk mengetahui adanya gugus fungsi

Lampu : Nerst globar

Prinsip : Sinar dari sumber tertutup


Parameter:
 Kualitatif:
 Kuantitatif: Absorban (Sumbu Y)

Spektrum IR :
 Sumbu Y: % Transmitan
 Sumbu X :

Daerah Finger Print/ bilangan gelombang IR : 600-1200 nm


Daerah pengukuran IR untuk mengecek gugus fungsi : 1200-4000 nm

4. AAS/ Atomic Absorbtion Spectrofotometer (Spektrofotometer Serapan Atom)

Sisanya menyusul
Biologi Farmasi

Farmakognosi :Salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman


atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai
macam uji seperti uji farmakodinamik, toksikologi, dan biofarmasetika

Metabolisme : Proses organisme yang melibatkan enzim & reaksi kimia tertentu untuk
memperoleh energi dari ATP guna Menyusun jaringan

Anabolisme: Perubahan senyawa sederhana menjadi kompleks *butuh energi


 Energi cahaya untuk fotosintesis
 Energi kimia untuk kemosintesis

Katabolisme : Proses pemecahan senyawa organic kompleks

Metabolit : Hasil metabolisme

 Metabolit Primer : Metabolit yang mutlak ada pada setiap mahluk hidup contoh
karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat

 Metabolit Sekunder : Metabolit yang distribusinya terbatas hanya ada pada organisme
spesifik .
Contoh :
a. Antioksidan (Karetonoid, antosianin)
b. Agen antifungi (asam fenolat, isoflavone);
c. Fitoaleksin (menghambat infeksi bakteri) ;
d. Feeding detterents (alkaloid, tannin, kuinon, flavonol)

Alasan metabolit sekunder hanya ada pada organisme tertentu karena

Jalur Biosintesis Metabolit Sekunder


1. Jalur Asam Mevalonat : terbentuk unit prenyl yang akan membentuk terpenoid, steroid
& karotenoid
Jalur : Asetil koa-> asam mevalonate-> terpenoid

2. Jalur Asam Sikimat : Dari asam amino yang terbentuk senyawa aromatic lebih
kompleks
Jalur : Asam amino aromatic-> protein alkaloid.

3. Jalur Asam Asetat Malonat : Terbentuk poliketida dan asam lemak


Jalur : Asetil Koa 2x-> asam amino alifatik-> protein alkaloid
Ekstraksi
Pemisahan suatu senyawa dari campurannya dengan menggunakan pelarut
Tujuan : Untuk mendapatkan atau menarik komponen kimia tertentu

Perbedaan isolate dan senyawa


Isolate: zat murni (dalam bentuk tunggal) hasil dari proses isolasi
Senyawa: zat yang masih mengandung banyak senyawa (tidak tunggal)

Macam-macam ekstraksi
1. Berdasarkan bentuk
a. Cair-Padat
b. Cair-cair

2. Berdasarkan Waktu Kontak


a. Sinambung
b. Bertahap

3. Berdasarkan Energi
a. Panas : Refluks (simplisia ga dibungkus pake selongsong karna udh direndem),
Soxhlet (buat simplisia batang, simplisia dibungkus nyimpenna di tengah),
dekokta (suhu 90 C 30 menit), infus (suhu 90 C 15 menit)
b. Dingin : Maserasi (merendam simplisia tanpa mengganti pelarut) *kita gatau udh
jenuh atau belum, perkolasi (pelarutnya diganti).

Pengujian Kadar
a. Pengujian kadar air : untuk melihat seberapa banyak kadar air yang terkandung
didalam simplisia.
Kenapa harus di uji kadar air? Karena semakin tinggi kadar air maka akan
mengganggu kestabilan senyawa atau simplisia itu sendiri (tumbuh mikroba, senyawa
rusak, dll)
b. Kadar sari larut air : Untuk mengetahui seberapa banyak pelarut yang dapat tersari
oleh air
c. Kadar sari larut etanol : Untuk mengetahui seberapa banyak pelarut yang dapat
tersari oleh etanol
d. Kadar abu :Untuk mengetahui berapa banyak kandungan mineral (pengontaminasi
simplisia bukan mineral terkandung) dalam simplisia. *Kadar abu sedikit
menandakan simplisia murni.
e. Kadar susut pengeringan : Untuk mengetahui Batasan maksimal besar senyawa
yang hilang pada proses pengeringan

Persyaratan Umum (Tidak semua simplisia sama)


a. Susut pengeringan syarat < 10%
b. Kadar air < 10%
c. Kadar abu total < 8,7%
d. Kadar sari larut air > 14,2%
e. Kadar sari larut etanol > 4,2%

Hal-hal yang mempengaruhi rendemen


-Ektraksi, pengadukan, lama waktu ekstraksi, suhu ekstraksi.
Skrining Fitokimia
1. Alkaloid = Simplisia + NH4 (u/ memisahkan alkaloid) + kloroform
Kloroform diambil lalu ditambahkan reagen
Dragendrof (KI +Bismuth subnitrate)
Mayer (HgCl2 + KI + Aquadest)

Tanda positif :
1) Mayer : endapan putih (Alkaloid bereaksi dengan KI dan HgCl2)
2) Dragendrof : endapan merah bata (Alkaloid bereaksi dengan KI+Bismuth)

Reaksi positif palsu:


1. Pereaksi mengendapkan protein (protein punya gugus N) bukan karena mengendapkan
alkaloid

Reaksi negative palsu:


1. Ketika diidentifikasi hasil negative tetapi ketika diidentifikasi lebih lanjut terdapat
alkaloid (harus dilakukan KLT)

*Untuk menentukan dia negative atau positif palsu harus ditambahkan reagen uji protein

2.Flavonoid
Simp + HCl + Mg + Amil alkohol (sbg pereaksi)
*HCl + Mg untuk memutus ikatan antara glikosida dengan flavonoid
*Amil alkohol untuk menarik senyawa polar karena flavonoid bersifat polar dan
membentuk cincin merah

Tanda positif
(+) merah/ kuning/ jingga
Senyawa yang skriningnya tidak didihkan : Steroid, Terpenoid, Seskuiterpen
3. Fenol
Simp + air panas -> didihkan (mempercepat kelarutan) + FeCl3 *U/ mendeteksi adanya
gugus fenol (OH)
(+) Biru kehitaman (Karena ada reaksi Fe3+ dengan hidroksil)
Kenapa ekstraksi harus 3 x 24 jam agar koefisien distribusi & koefisien partisi
Farmasetika
Obat: adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk
manusia.
Tablet kecepatan diperlambat : supaya minum tablet tidak sering-sering. Efek obat terasa lama.
Tablet salut enteric : supaya hancur di usus
Tablet salut gula :
Tablet salut selaput:
Tablet salut gelatin:

Perbedaan bentuk-bentuk simetris


1. Amorf : Bentuknya tidak beraturan
2. Kristal: Bentuknya kristal
3. Sferis :

Farmakologi
Farmakokinetik : Nasib obat didalam tubuh (ADME/ Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Eksresi)
Farmakodinamik : Respon tubuh terhadap obat

Obat-obat

Anda mungkin juga menyukai