KELOMPOK 12:
ROSMAYA (A 251 17 108)
VANESA SIBULO (A 251 17 011)
MUH. JUNAEDI (A 251 17 003)
I MADE PUTR ASTAWA (A 251 17 088)
METODE ANALISIS
TUMBUHAN
2. Flavonoid
a. Belimbing wuluh b. Kacang Keledai
3. Terponoid 4. steroid
Kayu putih Asam jawa
Skrining fitokimia adalah tahapan awal untuk
mengidentifikasi kandungan kimia yang terkandung di dalam
tumbuhan, karena pada tahap ini kita bisa mengetahui
golongan senyawa kimia yang akan sedang kita uji atau di
teliti.
Golongan senyawa kimia dapat ditentukan dengan cara:
1. Uji Warna
2. Penentuan Kelarutan
3. Bilangan Rf
4. Jenis Spektrum UV
5. Berdasarkan biogesisnya senyawa bahan alam
dikelompokan:
Asetogenin: flavonoid, lipid, liginin dan kuinon
Karbohidrat: monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
Isoprenoid: terpenoid, steroid, dan karettonoid
Nitrogen: alkaloid, asam amino, protein, dan nukleat.
Identifikasi metabolit sekunder
Identifikasi alkaloid merupakan kelompok senyawa kimia yang
mengandung nitrogen dalam bentuk gugus fungsi amin. Pada
umumnya alkaloid mencakup senyawa yang bersifat basa.
Cara identifikasi
Sebanyak 5 ml daun sirih di basakan dengan larutan ammonium
10 % (uji dengan kertas pH (Amonium berfungsi untuk
membasakan dan mengendapkan alkaloid agar dapat di peroleh
alkaloid dalam bentuk garam ataupun dalam bentuk basa bebas
Kemudian di partisi dengan kloroform (10 ml) fungsi klorofom
untuk menarik alkaloid karena alkaloid mempunyai kelarutan
yang baik dalam klorofom
Fraksi klorofom digabungkan lalu d asamkan dengan HCL 1 M.
Larutan asam di pisahkan dan di uji dengan pereaksi dragendorf
atau mayer.
Endapan kuning jingga atau putih menunjukan adanya alkaloid.
B. Metode Ektraksi Dan Isolasi
Ekstraksi adalah suatu penarikan kandungan yang dapat
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan
pelarut cair. Beberapa macam ekstraksi adalah ekstraksi
dengan menggunakan pelarut, ekstrksi destilasi uap dan
destilasi dengan cara lain.
1. ekstraksi dengan menggunakan pelarut
a. Ekstraksi cara dingin
Maserasi
Maserasi istilah aslinya adalah macerare (Bahasa latin,
artinya merendam).
Maserasi merupakan proses ekstraksi dengan menggunakan
pelarut diam, atau dengan beberapa kali pengocokan pada
suhu ruang.
Gambar alat maserasi
Perkolasi
Perkolasi merupakan ekstraksi dengan menggunakan
pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan pada
suhu ruangan.
b. Ekstraksi cara panas
Refluks
Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut yang
dilakukan pada titik didih pelarut tersebut
Soxlhet
Ekstraksi ini merupakan ekstraksi dengan pelarut yang
selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus
sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin
balik (kondensor).
Digesti
Merupakan maserasi kinetic (dengan pengadukan kontinyu yang
dilakukan pada suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum
dilakukan pada suhu 40-50 ͦ C.
Infusa
Infusa merupakan proses ekstraksi dengan merebus sample
(khususnya simplisia) pada suhu 90 ͦ C.
2. Ekstraksi dengan destilasi uap.
3. Cara ekstraksi lainnya
a. Ekstraksi berkesinambungan
b. Superkritikal karbondioksida
c. Ekstraksi ultrasonic
d. Ekstraksi energi listrik
Tahapan Isolasi, antara lain;
PENGERTIAN ISOLASI a. Melakukan ekstraksi dengan
menggunakan pelarut organic
b. Melakukan pemisahan dengan
berbagai metode kromatografi antara
Pada dasarnya isolasi lain menggunakan metode partisi,
senyawa kimia dari kromatografi olom, kromatografi
bahan alam itu adalah palanar, karomatografi radial, HPLC,
sebuah cara untuk dan lain-lain.
memisahkan senyawa c. Elusidasi struktur senyawa yang
yang bercampur telah di isolasi dengan menggunakan
sehingga dapat berbagai metode spektroscopi seperti
menghasilkan senyawa infra merah, spektrum massa, NMR
tunggal yang murni. dan lain-lain.
d. Uji aktivitas farmakologis senyawa
yang telah berhasil di isolasi.
1. Fasa gerak mengunakan pelarut yang tinggi yang sudah
memenuhi standar. Reservoir pelarut merupakan wadah
penyimpan fasa gerak. Biasanya berbentuk botol kaca
dengan selang penghubung.
2. Pompa berfungsi untuk mendorong fasa gerak dalam
reservoir menuju kolom fasa diam dan melewati detector
3. Injektor berfungsi sebagai tempat masuknya sampel
4. Detektor berfungsi mendeteksi keberadaan komponen
yang telah melewati kolom dan memberikan sinyal
elektronik pada pengolahan data
5. Kolom berfungsi sebagai pemisahan komponen sampel
Gambar NMR
Pengertian Metode Pemisahan