b. Tumbuhan yang diambil berasal dari satu tempat. Apabila diambil dari tempat yang berbeda,
maka akan mempengaruhi kandungan pada tanaman tersebut.
2. Preparasi tanaman/bahan
dalam preparasi tanaman/bahan, langkah-langkah yang dilakukan adalah bahan dicuci, dikeringkan,
dipotong dan diserbukkan. Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan kandungan air pada
tanaman serta mencegah adanya jamur dan bakteri. Air pada tanaman dapat menyebabkan reaksi
enzimatik sehingga berpengaruh pada metabolit. Hal yang perlu diperhatikan saat mengeringkan
tanaman adalah stabilitas kandungan yang akan diambil. Apabila kandungan yang tidak stabil,
bahan ditutup dengan kain hitam pada saat akan disinari dengan sinar matahari. Adapun cara lain
dalam pengeringan dengan dilakukan di dalam ruangan yang posisinya dekat dengan sinar
matahari. Setelah bahan cukup kering, selanjutnya bahan tersebut dipotong-potong agar
memudahkan pada saat diserbukkan. Bahan yang sudah dipotong lalu dioven dengan suhu yang
tidak terlalu tinggi agar tidak merusak senyawa yang terkandung. Selanjutnya bahan diserbukkan.
Tujuan diserbukkan agar luas permukaannya bertambah luas dan kontak dengan pelarutnya
semakin tinggai (menaikkan efektivitas saat ekstraksi).
3. Ekstraksi
a. Pemilihan pelarut
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pelarut, antara lain:
Pelarut yang digunakan sesuai dengan tingkat kepolaran golongan senyawa yang ingin
diambil
Pelarut yang digunakan tidak toksik apabila penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
pengobatan. Sehingga pelarut yang digunakan adalah etanol, air, atau campuran air-etanol.
b. Pemilihan metode
Metode konvensional : maseerasi, soxhletasi, refluks
Soxhletasi merupakan metode pemisahan suatu kandungan yang terdapat dalam zat padat
dengan cara penyaringan berulang menggunakan pelarut tertentu. Cara ini hemat pelarut
dan bahan tidak langsung terkena panas seperti refluks.
Maserasi merupakan serbuk direndam dengan pelarutnya selama semalam, dan diaduk.
Setelah itu, dilakukan remaserasi untuk menaikkan efektivitas ekstraksi. Remaserasi
dilakukan karena ada senyawa yang tertinggal (belum terekstraksi). Adanya senyawa yang
tertinggal dikarenakan pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi telah mencapai titik
jenuh.
Perkolasi merupakan metode perkolasi sejenis dengan maserasi. Serbuk simplisia
direndam dengan pelarutnya selama semalam. Kemudian serbuk simplisia dialiri oleh
pelarut yang selalu baru.
Rotatory evaporator (RE) apabila dengan pelarut yang mudah menguap seperti etanol.
Freeze dry apabila pelarutnya tidak menggunakan etanol.