Standarisasi Ekstrak adalah mempertahankan konsistensi kandungan senyawa aktif batch yang diproduksi, pemekatan kandungan senyawa aktif pada ekstrak. B. Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Ekstrak 1) Faktor Kimia Faktor Internal : Jenis senyawa aktif dalam simplisia
Komposisi kualitatif senyawa aktif
Komposisi kuantitatif senyawa aktif
Kadar total rata-rata senyawa aktif
Faktor Eksternal : Perbandingan ukuran alat ekstraksi.
Ukuran, kekerasan dan kekeringan simplisia.
Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi.
Kandungan logam berat.
Kandungan pestisida 2) Faktor Biologi Identitas jenis (species). Lokasi tumbuhan asal.
Periode pemanenan hasil tumbuhan.
Penyimpanan bahan tumbuhan.
Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
C. Definisi Ekstraksi Ekstraksi adalah proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven) sebagai separating agent. pemisahan berdasarkan prinsip beda kelarutan. Ekstraksi biasa digunakan untuk memisahkan dua zat berdasarkan perbedaan kelarutan. D. Tujuan Ekstraksi Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan cara apapun. E. Prinsip Ekstraksi Prinsip proses ekstraksi dimulai dengan proses pembukaan jaringan atau dinding sel melalui proses panas dan pelarut organik, kemudian pelarut melakukan penetrasi dan melarutkan senyawa karena kemiripan tingkat polaritas. Selanjutnya senyawa tersebut terbawa bersama pelarut. F. Berbagai Metode Ekstraksi 1) Ektraksi dengan pelarut (Ekstraksi Cair-cair, Ekstraksi Padat Cair, Ekstraksi bertingkat dan Ekstraksi Air-Alkohol secara Fermentasi). 2) Metode ekstraksi secara panas yang menggunakan air (infusa, dekok, destilasi). 3) Metode ekstraksi secara panas yang menggunakan pelarut organik (digesti, refluks, soxhlet). 4) Metode ekstraksi secara dingin (Maserasi, perlokasi). 5) Ekstraksi berbantu gelombang ultrasonic. 6) Ekstraksi berbantu medan listrik berdenyut. 7) Ekstraksi berbantu enzim. 8) Ekstraksi berbantu gelombang mikro. 9) Ekstraksi dengan cairan pelarut bertekanan. 10) Ekstraksi dengan fluida superkritik. 11) Ekstrkasi dengan proses fitonik Proses Ekstraksi Dengan Metode Maserasi Maserasi adalah teknik ekstraksi dengan cara merendam bahan baku ke dalam pelarut pada suatu bejana dan ditempatkan pada suhu ruang (ekstraksi dingin) selama beberapa waktu. Proses Ekstraksi Dengan Metode Perlokasi Perkolasi adalah teknik ekstraksi dengan melarutkan senyawa metabolit dengan cara mengalirkan pelarut yang sesuai pada matriks bahan atau sampel yang telah ditempatkan pada alat perkolator Proses Ekstraksi Dengan Metode Reflux Ekstraksi dengan reflux adalah teknik ekstraksi panas yang dilakukan dengan menguapkan pelarut dan mendinginkannya (kondensasi) lagi untuk diulang secara kontinyu sehingga volume pelarut dalam sistem akan terjaga. Proses Ekstraksi Dengan Metode Soxhlet Ekstraksi dengan soxhlet adalah pengembangan teknik perkolasi dan refluks dengan menggabungkan dua prinsip tersebut dengan cara menguapkan pelarut dan menyiramkan atau melewatkannya pada sampel bahan yang terbungkus. Hasil dari proses ektraksi akan diperoleh ekstrak cair. Ekstrak cair ini diperoleh setelah pemisahan serbuk simplisia dengan penyari. Ektrak cair ini akan dilanjutkan menjadi ektrak kental dengan penguapan menggunakan alat rotary evavorator.