Anda di halaman 1dari 7

Nama : Desya Sasmitha

NIM : K100190187

TUGAS FARMAKOGNOSI

1. Apakah yang disebut senyawa golongan glukosinolat? Dan apa fungsi di dalam
ekosistem?
Glukosinolat merupakan metabolit sekunder yang dibentuk dari beberapa asam amino
dan terdapat secara umum pada Cruciferae (Brassicaceae). Glukosinolat dikelompokkan
menjadi setidaknya 3 kelompok, yakni :
a) Glukosinolat alifatik (contoh: sinigrin), terbentuk dari asam amino alifatik (biasanya
metionin),
b) Glukosinolat aromatik (contoh: sinalbin), terbentuk dari asam amino aromatik
(fenilalanin atau tirosin) dan
c) Glukosinolat indol, yang terbentuk dari asam amino indol (triptofan).
Fungsi terhadap ekosistem :
a) Bahan kimia alami ini kemungkinan besar berkontribusi pada pertahanan tanaman
terhadap hama dan penyakit
b) Glukosinolat adalah zat anti gizi yang terdapat pada tumbuhan family brasiaceae seperti
kubis dan sawi. Tumbuhan menggunakan senyawa ini sebagai pertahanan terhadap
serangan dari serangga pemakan daun. Zat ini dapat menimbulkan keracunan pada
serangga yang belum mengembangkan kekebalan terhadap glukosinolat.
c) Memberikan sifat rasa pahit yang khas pada sayuran silangan

2. Bagaimana cara analisis molekul golongan (mengidentifikasi jati diri) secara fisika dan
kimia?
1. C2
2. C5
3. C9
4. Alkaloid
5. Kombinasi
Jawab :
1. C2
Analisis Fisika :
a. Terdeteksi panjang gelombang UV 400-210 nm(poliketida)
b. Tidak terdeteksi pada UV 400-210 nm, tidak tampak baik sinar UV maupun
cahaya tampak(asam lemak)
Analisis Kimia :
a. Tidak ada pereaksi yang bereaksi dengan masing-masing kerangka tsb dengan
khas yang bisa merepresentasikan masing-masing kerangka tersebut.
2. C5
Analisis Fisika :
a. Tidak terdeteksi panjang gelombang UV 400-210 nm
Analisis Kimia :
a. Tidak ada pereaksi yang bereaksi dengan masing-masing kerangka tsb dengan
khas yang bisa merepresentasikan masing-masing kerangka tersebut.
3. C9
Analisis Fisika :
a. Senyawa ini biasanya jika dilihat di bawah sinar UV 254 nm lempeng KLT silica
gel254 akan mengalami pemadaman fluoresensi (quenching). Khusus untuk
golongan kumarin akan memberikan flouresensi biru terang, sedangkan pada
larutan berflouresensi hijau. Adapun berbagai reagensia penciri gugus kimia tentu
tidak spesifik untuk mencirikan golongan fenilpropanoid.

Analisis kimia :

b. Reaksi umum untuk identifikasi fenil propanoid tidak ada reagen khusus untuk
identifikasi. Sedangkan keberadaan rantai samping propanoid atau gugus lain
tentu tidaklah spesifik. Tergantung dari berbagai gugus fungsional yang terikat.
Jika mengandung gugus hidroksil maka reagensia pengkopling semacam FeCl2
yang berakibat warna larutan menjadi gelap.
4. Alkaloid
Analisis fisika :
a. Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks,
species aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin
berwarna merah). Pada umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut
organik, meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air.
Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.

Analisis kimia :

a. Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami


dekomposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari
reaksi ini sering berupa N-oksida. Dekomposisi alkaloid selama atau setelah
isolasi dapat menimbulkan berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung
dalam waktu yang lama.
5. Kombinasi
Analisis Fisika
a. Terdeteksi mata panjang gelombang 400-800 nm
Analisis Kimia
b. Tidak mungkin ada pereaksi yang bereaksi dengan kerangka campuran yang
secara khas yang bisa merepresentasikan masing-masing kerangka tersebut

3. Bagaimana melakukan analisis instrument spektro UV/VIS, Spektroskopi IR ,dan HPLC


molekul flavonoid dan saponin digoksin?
Cara melakukan analisis instrumen spektro UV/VIS molekul Flavonoid & saponin
digoxin
 Flavonoid
Analisis senyawa golongan flavonoid isolat FE3.4 dengan spektrofotometer UV-Vis
menghasilkan spektrum sebagai berikut :
Gambar 2. Spektrum Uv-Vis

Berdasarkan spektrum UV-Vis isolat FE3.4 menunjukkan adanya beberapa absorbansi


maksimum yaitu pada λ 253 nm. Transisi elektronik yang berada pada rentang 200-400
nm adalah n→σ*, n→π*, dan π→π*. Pada panjang gelombang 253

 Saponin digoxin
Menurut hasil kromatografi lapis tipis preparatif,warna yang sesuai dikerok sebagai isolat
untuk diperiksa besarnya nilai absorbansi pada panjang gelombang 209 nm dengan
spectrometer UV-Vis . dengan begitu diketahui bahwa nilai absorbansi sebesar 0,852.

Cara melakukan analisis instrumen Spektroskopi IR molekul Flavonoid dan saponin


digoxin.

 Flavonoid
Analisis senyawa golongan flavonoid isolat FE3.4 dengan spekrometri IR menghasilkan
spektrum Gambar 3.
Gambar 3. Spektrum IR

Data spektrum IR memperlihatkan bahwa terdapat pola spektrum senyawa yang


diperoleh menunjukkan serapan melebar pada daerah 3433-3100 cm-1 yang diduga
sebagai serapan ulur dari gugus OH. Pita serapan ini menunjukkanbahwa isolat FE3.4
mengandung gugus OH. Pita serapan pada gelombang 2943 cm-1 dengan bentuk pita
tajam dan intensitas lemah merupakan uluran CH alifatik. Serapan pada bilangan
gelombang 1450 cm-1 dengan bentuk pita tajam dan intensitas lemah menunjukkan
adanya C=C (cincin aromatik). Pada bilangan gelombang 1022 cm-1 menunjukkan
serapan gugus C-O dan adanya gugus C-O-C ditunjukkan oleh serapan pada bilangan
gelombang 1114 cm-1.

 Saponin digoxin
Diduga senyawa saponin dari ekstrak metanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.)
Steenis) memperlihatkan serapan yang lebar pada panjang gelombang 3443.40 cm-1 yang
mempunyai indikasi adanya gugus O-H. Serapan pada panjang gelombang 2922.59 cm-1
dan 2853.37 cm-1 dengan mengindikasikan adanya gugus CH dengan intensitas medium.
Selanjutnya pita serapan pada panjang gelombang 1737.44 cm-1 yang mengindikasikan
adanya gugus C=O karena berada pada bilangan panjang gelombang 1750-1730 cm-1
dengan intensitas kuat. Selanjutnya pita serapan pada panjang gelombang 1090.87 cm-1 ,
1317,13 cm-1 , 1339,86 cm-1 yang mengindikasikan adanya gugus C-O.
Cara melakukan analisis instrumen HPLC molekul Flavonoid dan saponin digoxin

 Flavonoid
Sebanyak 0,25 ml supernatan dicampurkan dengan 1,25 ml aquades dan 0,075 ml reagen
NaNO2 5%. Campuran divortex dan diinkubasi di tempat gelap pada suhu ruang selama
6 menit. Setelah itu, sebanyak 0,15 ml AlCl3.6H20 10% ditambahkan ke dalam
campuran dan divortex. Campuran diinkubasi kembali di tempat gelap pada suhu ruang
selama 5 menit dan ditambahkan dengan 0,5 mL NaOH 1 M. Campuran ditambahkan
dengan aquades hingga volume larutan menjadi 2,5 mL. Campuran divorteks dan
absorbansi campuran diukur pada panjang gelombang 507 nm. Standar yang digunakan
adalah kuersetin (40, 80, 120, 160, 200, 240, dan 280 g/mL).
 Saponin digoksin
 pembuatan larutan induk baku digoksin, larutan standar digoksin dengan
konsentrasi 1000ppm
 penentuan panjang gelombang maks digoksin, dipipet masing masing sebanyaj
0,1 ml 0,2 ml dan 0,3 ml dimasukan lanu ukur 10ml lalu ditambahkan metanol
sampai tanda batas kemudian dikocok dan diukur serapannya menggunakan
spektrofotometer
 preparasi sampel
 optimase fase gerak, fase gerak terdiri campuran air : asetronitril dengan
perbandingan 75:25
 validasi metode analisis, parameter yang dilakukan : linieritas,LoD,LoQ,akurasi
dan presisi
 penetapan kadar sampel, larutan disuntikan sebanyak 20 mikroliter kedalam
sistem HPLC melalui injector dengan fase campuran air : asetonitril p(75:25)
panjang gelombang 220 nm ,laju air 0,5 mL/menit.

4. Apakah yang dimaksud dengan spektroskopi IR dan informasi yang didapat dari
spektroskopi IR?
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul
dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 –
1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm−1.
Spektroskopi Infra-Merah (IR) digunakan untuk mengumpulkan informasi struktur ikatan
kovalen dari senyawa kimia seperti senyawa organik. Spektrum inframerah (IR)
memberikan informasi mengenai Grup Fungsional (GF) yang ada di dalam molekul. Pita-
pita absorpsi spesifik mengindikasikan adanya grup fungsional tertentu. Jika tidak ada
karakteristik absorpsi, maka grup fungsional tidak bisa diamati. Meskipun spektrum IR
tidak bisa memberikan informasi secara lengkap mengenai struktur kimia dari senyawa,
tapi spektrum ini sangat berguna ketika dikombinasikan dengan teknik-teknik
spektroskopi lainnya. 

Anda mungkin juga menyukai