NIM : 06101281924024
MATA KULIAH : MAKROMOLEKUL DAN HASIL ALAM
KELAS : FKIP KIMIA INDRALAYA
A. Sifat-sifat Alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam.
Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan tingkat tinggi,meskipun demikian sekarang telah tercatat di temukan pula di jamur
(ergot alkaloid), di hewan musk deer (muscopyridin),di bakteri p.aeruginosa dan beberapa produk
sintesis. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau
alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa
tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai
pereda rasa sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia,
kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan, 1969). Selain itu ada
beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen)nya terdapat
di dalam rantai lurus atau alifatis.
1. Sifat-sifat Fisika
Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari 1 atom
N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat berupa amin primer,
sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa (tingkat kebasaannya tergantung
dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya)
Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan Kristal dengan titik lebur yang
tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang terbentuk amorf, dan
beberapa seperti nikotin (seperti gambar a) dan konini (seperti gambar b) berupa cairan.
Gambar 1. Sclerotia, kumpulan alkaloid ergot pada fasa akhir perkembangan jamur.
Jamur ergot mengalami fasa perkembangbiakan spora pada suhu sekitar 18 oC pada kondisi
kelembaban tinggi. Kondisi ini yang diperkirakan kondusif untuk sintesis alkaloid ergot pada
jamur. Enzim yang sampai saat ini telah diketahui terlibat dalam proses sintesis alkaloid ergot
adalah:
Enzim Fungsi
Dimethylallyltryptopha Membentuk DMAT dari triptofan
n
synthetase (DMATS)
Chanoclavine— 1— Mengubah Chanoclavine I/ Chanoclavine I
cyclase aldehide menjadi Agroclavine
Prekursor utama dalam proses sintesis alkaloid ergot adalah L-triptofan. Tahap awal sintesis
adalah prenilasi (gugus yang diberi warna merah) triptofan yang dikatalisis enzim DMATS.
Tahap in akan menghasilkan dimetilalil triptofan (DMAT) dengan struktur seperti diatas. DMAT
ini selanjutnya diproses lebih lanjut, hingga menghasilkan 3 jenis alkaloid yaitu asam lisergat
(diproduksi keluarga Clavicipitaceae) dan jenis fumiglavine yang diproduksi Aspergillus
fumigatus. Proses pengubahan dari DMAT menjadi ketiga alkaloid diatas belum jelas
mekanismenya, namun terdapat enzim yang berhasil diisolasi pada tahap ini, yaitu Chanoclavine
— 1—cyclase, yang mengubah chanoclavine I menjadi argoclavine. Tahap selanjutnya setelah
reaksi diatas, diperkirakan adalah terbentuknya elymoclavine, dengan struktur:
3. Alkaloid Psikotropika (Alkaloid Sesungguhnya)
Psikotropika menurut Pasal 1, Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku." Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Pemakaian Psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan
pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan
ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan fisik maupun
psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian. Zat kimia yang bersifat
psikotropika : Obat-obat analgesic, antipiretik ataupun antireumatik, bila dilarutkan dalam etanol
konsentrasi tinggi akan bersifat psikotropika. Contoh psikotropika ekstasi (3-4-Methylene-Dioxy-
Methil-Amphetamine (MDMA)).
Senyawa alkaloid yang memiliki sifat farmalogi dan mampu memberikan efek fisiologi
dan bahkan memiliki sifat beracun lebih cocok dimasukkan kedalam golongan Narkotika.. Sesuai
literatur dijelaskan bahwa zat narkotika adalah Senyawa kimia yang ada pada berbagai bagian
tanaman berupa alkaloid atau glikosida. Beberapa tanaman juga diduga mengandung
aprodisiac/senyawa kimia untuk dapat mengkhayal, misalnya tanaman kecubung (Solanum sp,
Argemon sp) mengandung alkaloid paradin (terdapat pada biji dan daging buah, khasiatnya sama
dengan opium asli), daun ganja atau Papaver somniferum L atau P. album, Mill, keluarga
Papavera ceae. Senyawa alkaloid terbesar tetap morfin 10 - 16%, noscapine 4 - 8%, codeine 0,8
2,5%, papaverine 0,5 2,5%, tebaine 0,5 2,0% dan lainnya, semuanya tidak kurang dari 20
jenis. Senyawa kokain, suatu alkaloid pada daun Erythroxylon coca Lam dan Erythroxylon spp
lainnya, juga bersifat narkotik.
Adapun fungsi yang dapat diperoleh atas alkaloid, beberapa fungsi alkaloid yang terjadi pada
tumbuhan, antara lain :
Pada Alkaloid ini bisa berguna sebagai suatu hasil dari proses pembuangan gas nitrogen,
Contohnya seperti asam urat dan urea.
Dapat dijadikan sebagai sebuah tempat menyimpan gas nitrogen, meskipun begitu tetapi
masih sering bisa difungsikan sebagai metabolisme.
Biasa digunakan untuk pelindung dan menjaga tumbuhan atas berbagai jenis serangan
parasit. Contohnya seperti hama, bahkan dapat juga melindunginya dari pemangsa
lainnya.
Biasa digunakan sebagai pengontrol dan pengatur proses berkembangnya tumbuhan.
Karena dari segi strukturnya pada alkaloid ini memang dianggap memiliki kemampuan
dalam merangsang percabangan dan jika terjadi melambatnya proses perkembangan pada
berbagai tumbuhan.
Manfaat alkaloid bagi dunia medis
Alkaloid telah sejak lama dikenal manfaatnya dalam dunia kesehatan. Salah satu yang terkenal
adalah morfin yang digunakan untuk menahan rasa sakit. Morfin dalam jumlah sedikit dapat
bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk menghilangkan rasa sakit dalam operasi. Namun
morfin banyak disalahgunakan menjadi obat-obatan terlarang yang diperjualbelikan secara ilegal.
Beberapa alkaloid beserta fungsinya adalah sebagai berikut.
Nama alkaloid Fungsi
Kafein Menenangkan saraf, menghambat rasa kantuk
Nikotin Menstimulasi kerja saraf otonom
Morfin Penahan rasa sakit (analgesik)
Kodein Penahan rasa sakit, obat batuk
Atropin Obat tetes mata
Kokain Penahan rasa sakit
Piperin Bioinsektisida
Quinin Obat penyakit malaria
Saponin Antibakteri
Vinblastin Obat kanker
Vinkristin Obat kanker
Ergotamin Analgesik pada migrain
Mitraginin Analgesik dan antitusif
Reserpin Obat disfungsi ereksi
Epedrin Mempengaruhi konstriksi pembuluh darah
Nikotin Bahan aktif dalam rokok
Meskalin Berefek halusinogen
Psilosibin Berefek halusinogen
Strikhnin Racun yang sangat kuat
Kegunaan Senyawa Alkaloid