NIM : F201901190
KELAS : C4
Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan
sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur
lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis
pada manusia dan hewan. Contohnya morfina sebagai pereda rasa sakit (Anna,dkk.2011)
Meyer’s Conversation Lexicons tahun 1896 dinyatakan bahwa alkaloid terjadi secara
Sifat fisika
Umumnya mempunyai satu atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih 1 atom
N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat berupa amin
primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa (tingkat kebasaannya
tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya) Kebanyakan alkaloid yang
telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan titik lebur yang tertentu atau
mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa
seperti; nikotin dan koniin berupa cairan. Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi
beberapa senyawa yang kompleks, species aromatik berwarna (contoh berberin
berwarna kuning dan betanin berwarna merah). Pada umumnya, basa bebas alkaloid
hanya larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid
larut dalam air.
Sifat kimia
Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan
elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat
melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron pada
nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin lebih basa daripada
dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin. Sebaliknya, bila gugus
fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh; gugus karbonil), maka
ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid
dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ; senyawa yang mengandung
gugus amida.
Contoh jurnal analisis kandungan senyawa alkaloid pada daun alpukat yaitu dimana
ekstrak kental metanol sebanyak 0,1 gr dilarutkan dengan 10 mL kloroform amoniak lalu
hasilnya dibagi menjadi dua bagian yang sama. Untuk bagian pertama ditambahkan asam
sulfat (H2SO4) 2 N perbandingan volumenya sama. Lapisan asam diambil dan dibagi menjadi
tiga bagian dan dilakukan pengujian menggunakan pereaksi fitokimia yaitu pereaksi Mayer,
pereaksi Dragendroff, dan pereaksi Wagner. Untuk bagian kedua diuji menggunakan pereaksi
Hager. Hasil uji positif mangandung alkaloid jika terbentuk endapan. Ekstrak etil-asetat dan
ekstrak n-hexan menunjukkan hasil positif karena ada endapan hijau diperkirakan ini ialah
kompleks kalium-alkaloid. ( Dahriah,2019 )