Oleh
Kelompok : 1
Shift :B
Anggota : Annisa Filantropie (06101281621016)
Larassati (06101181621002)
Rindah Meijustika (06101181621008)
Gugus fungsi adalah gugus atom dalam molekul yang menentukan ciri
atau sifat suatu senyawa. Gugus fungsi ini merupakan atom selain atom karbon
dan atom hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dan membentuk ikatan rangkap.
Rantai alifatik adalah rantai karbon (C) terbuka dan rantai karbon (C) itu
memungkinkan bercabang. Senyawa alifatik adalah senyawa yang mengandung
karbon dan hidrogen yang bergabung bersama dalam rantai lurus, bercabang atau
cincin non-aromatik. senyawa. Alifatik adalah senyawa organic yang tidak
memiliki gugus fenil. Senyawa alifatik umumnya udah terbakar sehingga sering
digunakan sebagai bahan bakar. Contoh dariSenyawa Alifatik adalah Metana dan
Asetilen.
Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C
primer dan alkohol primer (1°) adalah suatu alkohol dengan gugus hidroksil (–
OH) terikat pada atom karbon primer. Atom karbon primer adalah atom karbon
yang mengikat satu atom karbon lain.
Contoh :
CH3–CH2–CH2–CH2–OH butanol
CH3–CH2–CH2–OH propanol
Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C
sekunder dan alkohol sekunder (2°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH)
terikat pada atom karbon sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon
yang mengikat dua atom karbon lain.
Contoh :
Gugus –OH selalu diikat oleh CH. Oleh karena itu, secara umum rumus struktur
dari alkohol sekunder adalah seperti berikut.
Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C
tersier dan alkohol tersier (3°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH)
terikat pada atom karbon tersier. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang
mengikat tiga atom karbon lain.
Contoh :
Gugus –OH selalu diikat oleh C. Oleh karena itu secara umum rumus struktur dari
alkohol tersier adalah seperti berikut.
Pada pengujian kedua dilakukan uji FeCl3. Pengujian ini berdasarkan pada
gugus aromatik dengan FeCl3 yang akan membentuk warna hitam. Penambahan
besi (III) klorida yang terlarut dalam kloroform (triklorometana) ke dalam suatu
larutan fenol dalam kloroform, menghasilkan suatu larutan berwarna ketika
ditambahkan piridin. Berdasarkan struktur fenol, warna produk yang dihasilkan
dapat bervariasi mulai dari merah sampai ungu. Adapun alkohol tidak
menghasilkan warna apapun pada uji ini. Dari hasil pengamatan yang diperoleh
didapat hasil bahwa etanol, metanol, butanol, iso amil alkohol, amil alkohol,
menghasilkan bercak dan membentuk warna jingga, sedangkan pada
propilenglikol dan gliserol membentuk warna kuning bening. dari data tersebut
maka semua sampel yang diujikan tidak bereaksi dengan FeCl3, karena pengujian
FeCl3 untuk pengujian fenol. ketika fenol diujikan dengan FeCl3, akan
menghasilkan cincin aromatik yang berwarna ungu ke hitaman.
E. Uji Esterifikasi pada Alkohol dan Fenol
Pengertian Esterifikasi
Suhu
Hal ini di karenakan sifat dari reaksi eksotermis, dan suhu dapat
mempengaruhi harga konstanta kecepatan reaksi.
Pencampuran
Katalis
Waktu reaksi
Jika waktu bereaksi lama maka kesempatan molekul-molekul
pertumbukan semakin sering.
1. Alkohol primer bereaksi paling cepat, disusul alkohol sekunder, dan paling
lambat alkohol tersier.
3. Asam aromatik (benzoat dan p-toluat) bereaksi lambat, tetapi mempunyai batas
konversi yang tinggi.
4. Makin panjang rantai alkohol, cenderung mempercepat reaksi atau tidak terlalu
berpengaruh terhadap laju reaksi.
Dengan ester yang sangat mudah menguap, seperti metil format, metil
asetat, dan etil format, titik didih ester lebih rendah daripada alkohol, oleh karena
itu ester segera dapat dihilangkan dari campuran reaksi. Produksi metil asetat
dengan metode distilasi Bachaus merupakan sebuah contoh dari golongan ini.
Metanol dan asam asetat diumpankan ke dalam kolom distilasi dan ester segera
dipisahkan sebagai campuran uap dengan metanol dari bagian atas kolom. Air
terakumulasi di dasar tangki dan selanjutnya dibuang. Ester dan alkohol
dipisahkan lebih lanjut dalam kolom distilasi yang kedua.
Golongan 2
Golongan 3
Ester fenil umumnya tidak dibuat dengan secara langsung dari fenol dan
asam karboksilat karena kesetimbangan cenderung bergeser ke sisi pereaksi
daripada produk. Ester fenil dapat diperoleh dengan menggunakan derivat asam
yang lebih reaktif.
Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat atau
asam Lewis seperti skandium (III) triflat.
2. Atom karbon karbonil kemudian diserang oleh atom oksigen dari alkohol, yang
bersifat nukleofilik sehingga terbentuk ion oksonium.
4. Protonasi terhadap salah satu gugus hidroksil, yang diikuti oleh pelepasan
molekul air menghasilkan ester.
Contoh reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam asetat dan etanol
membentuk etil asetat. Reaksinya adalah :
Pembuatan Ester
Jika kita menambahkan sebuah asil klorida kedalam sebuah alkohol, maka
reaksi yang terjadi cukup progresif (bahkan berlangsung hebat) pada suhu kamar
menghasilkan sebuah ester dan awan-awan dari asap hidrogen klorida yang asam
dan beruap.
Reaksi berlangsung lambat pada suhu kamar (atau lebih cepat pada
pemanasan). Tidak ada perubahan yang bisa diamati pada cairan yangtidak
berwarna, tetapi sebuah campuran etil etanoat dan asam etanoat terbentuk.
Kegunaan Ester