Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK II
Pembuatan Tawas Potasium Kromium, KCr(SO4)2

Disusun Oleh:

Kelompok : 4 (Empat)
Anggota : 1. Mutia (06101281621020)
2. Nurhabibillah (06101181621004)
3. Putri Widia (06101181621012)
4. Sari Kusumawati (06101181621056)
5. Novianti (06101181621064)
6. Ela Novita Sari (06101281621061)

Dosen Pembimbing : Drs. M. Hadeli., L. M.Si

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
I. Nomor Percobaan : 7 (tujuh)
II. Judul Percobaan : Pembuatan Tawas Potasium Kromium, KCr(SO4)2
III. Tujuan percobaan : Mempelajari Reaksi Pembuatan Tawas Potasium
IV. Dasar Teori

Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Senyawa komponen khrom berwarna,
Kebanyakan senyawa khromat yang penting adalah natrium dan kalium, dikromat,
dan garam dan ammonium dari campuran aluminum dengan khrom . Dikhromat
bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis kuantitatif, juga dalam proses
pemucatan kulit. Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat
berwarna kuning khrom, merupakan pigmen yang sangat berharga. Senyawa
khrom digunakan dalam industri tekstil sebagai mordan atau penguat warna.
Dalam industry penerbangan dan lainnya,senyawa khrom berguna untuk melapisi
aluminum.

TAWAS adalah senyawa kimia berupa garam sulfat yang memiliki banyak
sekali ragamnya salah satunya yang paling populer adalah Aluminum Sulfat yang
banyak digunakan oleh PDAM untuk memproses air sungai menjadi ari bersih
(oleh karena itu disebut juga dengan nama populer Alum). Jenis tawas lainnya
adalah seperti Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti, Tawas Kalium untuk
pengolah limbah, Tawas Besi untuk penyamakan kulit dan bahan pewarna. Tawas
juga digunakan untuk bahan dasar deodorant atau juga dioleskan langsung pada
ketiak untuk menghindari bau badan.

Tawas merupakan garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+M3+


(SO4)2.nH2O. M+ umumnya adalah logam-logam alkali (Na, K) sedangkan M3+
adalah logam-logam tingkat oksidasi +3 sepertia aluminium dan banyak logam
transisi lainnya, seperti Cr dan Fe. Tawas biasa dikenal dalam kehidupan sehari-
hari adalah amonium sulfat dodekahidrat. Salah satu jenis tawas yaitu Kalium
kromium(III) sulfat dodekahidrat (tawas kromium) dengan formula
KCr(SO4)2.12H2O digunakan sebagai penyamak kulit dan bahan pembuat kain
tahan api. tawas kromium dapat diperoleh dengan cara mereduksi ion dikronat
dari kaliium dikromat K2Cr2O7, menjadi kromium(III) dalam larutan asam sulfat
dengan reduktor etanol, C2H5OH.

8H+(aq) + CrO72-(aq) + 3C2H5OH(aq) → 3CH3CHO(aq) + 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)


ion sulfat dari asam sulfat dan ion kalium dari kalium dikromat bergabung dengan
ion kromium(III) membentuk kristal tawas kromium yang terbentuk oktahedron
dan berwarna violet sampai hijau gelap jika larutan yang pekat didinginkan.
K+(aq) + Cr3+(aq) + SO42-(aq) + 12H2O(l) → KCr(SO4)2. 12H2O
Tawas kromium dikenal juga dengan istilah double salt (garam ganda).

V. Alat dan Bahan

Alat
 Gelas beker
 Batang pengaduk
 Evaporator
 Kertas saring
 Corong
 Gelas arloji
 Penangas air
Bahan
 NaOH (5M)
 H2SO4 (5M)
 Etanol
 Kalium Dikromat
 H2O2 3%
 HNO3 (2M)

VI. Cara Kerja

1. Masukkan 25 ml larutan asam sulfat 5 M kedalam beker gelas, kemudian


tambahkan 4 gr potassium dikromat. Aduk campuran tersebut dan
panaskan diatas penangas air agar semua dikromat larut.
2. Dinginkan larutan dalam pendingin es kira-kira selam 10 menit dan
kemudian tambahkan 4 ml etanol sedikit demi sedikit kedalam campuran.
Penambahan harus dilakukan secara hati-hati, karena pada reaksi tersebut
menghasilkan panas. Amati perubahan yang terjadi dan catat pada lembar
kerja.
3. Tutup larutan dengan gelas arloji dan amati perubahan yang terjadi pada
keesokan harinya.
4. Kumpulkan Kristal-kristal yang telah terbentuk diatas corong dan
pindahkan sisahnya dari gelas beker dengan cara menambahkan 5 ml
etanol 60%. Bila perlu, ulangi cara tersebut sampai tidak ada Kristal yang
tertinggal. Biarkan Kristal-kristal tersebut kering pada suhu kamar
(dinamakan air drying) sampai keesokan harinya.
5. Timbang berat Kristal-krital tersebut dan hitung presentase hasil dari tawas
potassium kromium berdasarkan jumlah dikromat yang digunakan.

VII. Hasil Pengamatan

Perlakuan Hasil pengamatan


2 ml H2SO4 (5M) + 4 gr K2Cr2O7 Terbentuk larutan berwarna orange
Campuran dipanaskan
Larutan yang telah didinginkan + 4 Terbentuk larutan berwarna hijau
ml etanol sedikit demi sedikit. kehitaman, terdapat gelembung gas
dan menghasilkan panas, reaksi
berlangsung cepat
Ditutup dengan kaca arloji dan Tidak terjadi perubahan dan tidak
disimpan didalam oven sampai 1 terbentuk kristal.
minggu

VIII. persamaan reaksi


IX. Analisa Data

Dik : V H2SO4 (5 M) = 25 ml

Massa K2Cr2O7 = 4 gr

Mr K2Cr2O7 = 294 gr/mol

V C2H5OH = 4 ml

n H2SO4 =VxM

= 0.025 L x 5 mol/L

= 0,125 mol

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 4 𝑔𝑟
n K2Cr2O7 = = = 0,014 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 294 𝑔𝑟/𝑀𝑟

massa C2H5OH =𝜌𝑥𝑉

= 0,789 gr/ml x 4 ml

= 3,156 gr

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 3,156 𝑔𝑟
n C2H5OH = = = 0,069 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 46 𝑔𝑟/𝑀𝑟

X. Pembahasan

XI. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI.

Gulo, F. & Desi. 2014. Panduan Praktikum Kimia Anorganik 2. Indralaya: FKIP
UNSRI.

Kimura, U. 2012. “Makalah Praktikum Kimia Anorganik I Tawas Kromium”.


(Online). http://uwlankimura.blogspot.com/2012/01/tawas_krom.html.
(diakses pda tanggal 18 maret 2019).

Zulaiha, Z. 2011. Laporan Hasil Praktikum Kimia Anorganik. (Online).


http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/12/laporan-hasil-praktikum-kimia-
anorganik.html. (Diakses pada tanggal 18 maret 2019).

Anda mungkin juga menyukai