Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Sifat Senyawa Alkaloid

Beberapa sifat dari alkaloid yaitu :

 Mengandung atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino dan golongan h

eterogen.

 Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf.

 Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein.

 Umumnya tidak berwarna kecuali berberine (Poli aromatik)

 Dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau dalam b

entuk garamnya.

 Umumnya mempunyai rasa yang pahit.

 Sering beracun.

 Bersifat optis aktif dan berupa sistim siklik

 Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam klorof

orm, eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative nonpolar.

 Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.

 Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya pasangan elektron bebas pada atom

N-nya.

 Biasanya banyak digunakan dibidang farmasi.

 Sampel yang mengandung alkaloid setelah bereaksi akan berwarna merah.

2.2.1 Sifat Fisika

Umumnya mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dar

i 1 atom N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat be

rupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya bersifat basa (tingka
t kebasaannya tergantung dari struktur molekul dan gugus fungsionalnya).

Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak l

arut dengan titik lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sed

ikit alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa seperti; nikotin dan koniin b

erupa cairan. Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yan

g kompleks, species aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan be

tanin berwarna merah). Pada umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pe

larut organik, meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam

air. Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.

2.2.2 Sifat kimia

Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya

pasangan elektron pada nitrogen. Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan

nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka kete

rsediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga t

rietilamin lebih basa daripada dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa da

ripada etilamin. Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat me

narik elektron (contoh; gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron b

erkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bah

kan sedikit asam. Contoh ; senyawa yang mengandung gugus amida.

Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami de

komposisi, terutama oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari rea

ksi ini sering berupa N-oksida. Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isola

si dapat menimbulkan berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam wak

tu yang lama. Pembentukan garam dengan senyawa organik (tartarat, sitrat) ata
u anorganik (asam hidroklorida atau sulfat) sering mencegah dekomposisi. Itula

h sebabnya dalam perdagangan alkaloid lazim berada dalam bentuk garamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Heliawati, L., 2018, Kimia Organik Bahan Alam, Bogor, Pascaserjan UNPAK.

Anda mungkin juga menyukai