Anda di halaman 1dari 9

LaporanPraktikum

Kimia Dasar

KESELAMATAN DAN KETERAMPILAN KERJA DI LABORATORIUM


KIMIA

AHMAD FAISAL DARWIS

H031191051

KELOMPOK IV

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB II

2.1 Simbol Bahaya Laboratorium


Mengelompokkan bahan kimia berbahaya di dalam penyimpanannya

mutlak diperlukan, sehingga tempat/ruangan yang ada dapat di manfaatkan

sebaik-baiknya dan aman. Mengabaikan sifat-sifat fisik dan kimia dari bahan yang

disimpan akan mengandung bahaya seperti kebakaran, peledakan, mengeluarkan

gas/uap/debu beracun, dan berbagai kombinasi dari pengaruh tersebut. Symbol

dan penyimpanan bahan kimia berbahaya sebagai berikut (Rosana, 2013) :

Table 2.1 Simbbol Zat Kimia Berbahya


No Simbol Jenis bahaya Keterangan

Ruang penyimpanan harus

1 bangunan yang kokoh dan tahan

api, lantainya terbuat dari bahan

yang tidak menimbulkan

Explosive (bersifat percikan api, memiliki sirkulasi


mudah meledak)
udara yang bebas dari

kelembaban, dan tetap terkunci

sekalipun tidak digunakan.

Bahan ini adalah bahan yang

2 tidak korosif tetapi dapat


Irritant (menyebab
kan iritasi) menyebabkan inflamasi jika

kontak dengan kulit atau selaput

lendir.
Dalam penyimpanannya harus
3 diperhatikan sebagai berikut :

a. Disimpan pada tempat yang

Flammable cukup dingin untuk mencegah


(mudah terbakar)
penyalaan tidak sengaja pada

waktu ada uap dari bahan bakar

dan udara

b. Tempat penyimpanan

mempunyai peredaran hawa

yang cukup, sehingga bocoran

uap itu akan diencerkan

konsentrasinya oleh udara untuk

mencegah percikan api

Bahan beracun (toxic) harus


4 disimpan dalam ruangan yang

sejuk, tempat yang ada

peredaran hawa, jauh dari

Toxic (beracun) bahaya kebakaran dan bahan

yang inkompatibel (tidak dapat

dicampur) harus dipisahkan satu

sama lainnya.
Tempat penyimpanan bahan ini

5 harus diusahakan agar suhunya

tetap dingin, ada peredaran hawa,


Oxidizing dan gedungnya harus tahan api.
(pengoksidasi)
Bahan ini harus dijauhkan dari

bahan bakar, bahan yang mudah

terbakar dan bahan yang memiliki

titik api rendah.

Bahan ini harus disimpan dalam

6 ruangan yang sejuk dan ada

peredaran hawa yang cukup


Corrosive (korosif)
untuk mencegah terjadinya

pengumpulan uap.

Wadah/kemasan dari bahan ini

harus ditangani dengan hati-hati,

dalam keadaan tertutup dan

dipasang label.

Bahan ini dapat menyebabkan

7 efek tiba-tiba atau dalam sela

waktu tertentu pada satu


Bahan berbahaya
bagi lingkungan kompartemen lingkungan atau

lebih (air, tanah, udara, tanaman,

mikroorganisme) dan

menyebabkan gangguan ekologi.


2.2 Alat-alat Laboratorium

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA

memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing.

Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan

bahan di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan,

terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara

memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat

menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun alat- alat

laboratorium, sebagai berikut (Mardani, 2007) :

Table 2.2 Alat-Alat Laboratorium


NO NAMA GAMBAR KETERANGAN

Erlenmeyer digunakan

1 Erlenmeyer sebagai tempat untuk

membuat larutan

Labu ukur leher panjang

2 Labu Ukur Leher Untuk membuat dan


Panjang
atau mengencerkan

larutan dengan ketelitian

yang tinggi.

Gelas beaker Tempat

3. Gelas Beaker untuk menyimpan dan

membuat larutan.
Bulb dugunakan Untuk

4 Bulb menghisap larutan yang

akan diukur dari botol

larutan.

Pipet volume atau

5 Pipet Volume volumetric digunakan

untuk mengambil suatu

larutan dengan volume

tertentu sesuai dengan

label yang tertera pada

bagian pada bagian yang

menggembung.

Pipet tetes digunakan

6 Pipet Tetes Untuk meneteskan atau

mengambil suatu larutan

dengan jumlah kecil

Tabung reaksi Untuk

7 Tabung Reaksi mereaksikan dua atau

lebih zat. Digunakan

untuk mereaksikan zat-

zat kimia dalam jumlah

sedikit.
Daftar Pustaka

Mardani, 2007, Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.
Rosana, D, 2013, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium IPA,
Universitas Negeri Yogyakarta, Yogkarta.
LAPORAN PRAKTIKUM

KETERAMPILAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

Disusun dan diajukan oleh

AHMAD FAISAL DARWIS

H031 191051

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Makassar, 24 Oktober 2018

Asisten, Praktikan,

MEGAWATI AHMAD FAISAL DARWIS


H311 16308 H031 191051
Lampiran 1. Sumber

Anda mungkin juga menyukai