PENDAHULUAN
• Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa
fenol alam yang terbesar.
• Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau.
• Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan
termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar,
bunga, buah, dan biji.
Pengertian Flavonoid
2'
8
O
2 B 4'
A
6
5
3 Flavon
O
Sinamoil (I):
Benzoil (II): 300-380 nm
240-280 nm
O
Flavonol
OH
O
FLAVONOID
Senyawa flavonoid berdasarkan oksidasi dan saturasi pada
2. Isoflavonoid (3-benzopyran)
3. Neoflavonoid (4-benzopyran)
FLAVONOID
• Berdasarkan oksidasi
dan saturasi pada
cincin heterosiklik,
terbagi menjadi
beberapa grup,
yaitu :
ISOFLAVANOID
5, 7, 4’ Apigenin Kaemferol
FRAKSINASI :
EtOAc, Amilalkohol, BuOH
MeOH, p. air
saring
Serbuk simplisia Ekst MeOH
Pemisahan jaringan
antosianin bunga KCKT
kolom fase balik µBondpack C18
fase gerak:
Klt air: asam asetat:metanol (71:10:19)
Selulose atau
Selulose + silika gel H3PO4 5%, asam asetat 20%, dan
Fase gaerak :sama dengan
asetonitril 25% dalam air.
antosianin
Identifikasi Antosianin
Serapaan uv &
Flavon reaksi warna
(apigenin, luteolin) berbeda
Flavonol dan flavon
• Flavonol sering terdapat dalam bentuk glikosida
• Aglikon flavonol yang umum ada 3, yaitu: kaemferol, kuersetin dan
mirisetin.
• Dalam tumbuhan banyak sekali glikosida kuersetin, yang paling umum,
kuersetin 3-rutinosida (yang dikenal sebagai rutin) untuk mengobati
kerapuhan pembuluh kapiler pada manusia
• Flavon berbeda dengan flavonol karena tidak terdapat substitusi 3-hidroksi.
Hal ini mempengaruhi serapan UV nya, gerakan kromatogramnya, dan reaksi
warnanya sehingga dapat digunakan unutk membedakan keduanya.
• Ada 2 flavon umum, yaitu : apigenin dan luteolin
pemisahan dan identifikasi Flavonol dan flavon
KKt
Campuran Fase gerak :
Apigenin, ▪ Forestal (HCl pekat: As. asetat:
luteolin, air=3:30:10),
kemferol, ▪ BAA (n-BuOH : as. Asetat :air (4:1:5),
▪ PhOH (fenol:air=3:1).
kuersetin, dan
mirisetin
KLT, selulosa mikrokristal
Fase gerak :sama dengan KKt.
pemisahan dan identifikasi Flavonol dan flavon
• Apigenin, luteolin, kemferol, kuersetin, dan mirisetin mudah
dipisahkan dan diidentifikasi dengan KKt menggunakan
pengembang Forestal (HCl pekat:Asam asetat:air=3:30:10), BAA
(n-butanol:asam asetat:air=4:1:5), dan PhOH (fenol:air=3:1).
• Bila digunakan KLT, sebagai penjerap digunakan selulosa
mikrokristal dan pengembang yang sama dengan pada KKt.
Flavonoid minor : kalkon, auron, flavonon, dihidrokhalkon dan isoflavon
Flavonoid minor
isomerisasii Flavonon
auron Kalkon (cont: naringin
(cont:aureusidin) (cont; lutein) pada Citrus)
amonia
Pigmen kuning Merah-kuning
“antoklor”
Flavonoid minor : kalkon, auron, flavonon,
dihidrokhalkon dan isoflavon
• Uji warna yang penting dalam larutan alkohol ialah reduksi dengan
serbuk Mg dan HCl pekat, diantara flavonoid, hanya flavon yang
memberikan warna merah ceri kuat.
• Telaah flavonoid dari ekstrak etanol pekat dengan metode KKt dua arah,
digunakan pengembang BAA dan asam asetat 5%.
• Ekstrak fenolik (CDA MW) dikromatografi berulang kali dengan Size Exclusion
Chromatography pada kolom Sephadex LH-20 (Sigma Life Science, Swedia)
(90 cm x 2,2 cm) dengan menggunakan metanol : air dengan perbandingan 7:
3 (v / v) sebagai Eluen, dengan kecepatan laju alir 1 mL / menit. Didapatkan
sepuluh (10) Fraksi (CDA F1-CDA F10).
• Fraksi-fraksi ini dipisahkan berdasarkan warna pita di bawah cahaya UV,
komponen-komponen dengan ukuran lebih besar dielusi terlebih dahulu pada
fraksi-fraksi sebelumnya (CDA F1-F6).
• Sedangkan yang dari ukuran yang relatif lebih kecil di kemudian eluting fraksi
(CA F7-F10). Semua fraksi disatukan, dipekatkan dalam vakum dan diuji
aktivitas sitotoksik. Fraksi murni CDA F10 mengandung satu flavonoid
aglycone (senyawa 3) dengan efek sitotoksik yang lebih poten Terhadap sel
HeLa dan LN18.
FLOW CHART ISOLASI C. DIDYMUS
Struktur senyawa yang diisolasi
ISOLASI FLAVONOID 3
EKSTRAKSI DAN ISOLASI
TERIMAKASIH