Anda di halaman 1dari 38

SKRINING FITOKIMIA

La Hamidu

10/19/2022 1
METABOLIT SEKUNDER
• Tidak esensial. Jangka pendek tidak menyebabkan kematian,
jangka panjang menyebabkan kelemahan dalam pertahanan
diri.
• Tidak berperan langsung dalam pertumbuhan,
perkembangan dan reproduski
• Hanya dijumpai pada satu spesies atau sekelompok spesies.

10/19/2022 2
• Merupakan produk sampingan dari metabolit primer
• Bagi tumbuhan, berperan sebagai pertahanan dari
serangga/predator/mikroba patogen, menarik serangga
untuk penyerbukan
• Bagi manusia, dimanfaat untuk pengobatan, pengaroma

10/19/2022 3
• Mempunyai aktivitas
biologi dlm bidang farmasi
sehingga banyak yg
dieksplorasi dlm bidang
bahan alam untuk
diekstraksi dan isolasi
• Contoh:
Flavonoid: antioksidan
Beberapa alkaloid:
sitotoksik
Terpen: sitotoksik
KOMPARTEMENTASI
METABOLIT SEKUNDER
10/19/2022 6
10/19/2022 7
10/19/2022 8
10/19/2022 9
10/19/2022 10
10/19/2022 11
SKRINING FITOKIMIA
•Simplisia (serbuk)
•Ekstrak
PENDAHULUAN
• Skrining Fitokimia merupakan cara cepat utk
mengidentifikasi komponen kimia yg terdapat dlm suatu
tumbuhan tertentu.
• Skrining fitokimia atau identifikasi komponen kimia mrpkn
tahap awal dalam suatu penelitian fitokimia yg bertujuan
utk memberikan gambaran ttg golongan senyawa yg
terkandung dm suatu tanaman
• Skrining fitokimia
mrpk uji pendahuluan
yg dilakukan utk
menentukan metode
ekstraksi yg akan
digunakan
• Skrining Fitokimia serbuk simplisia/ekstrak meliputi
pemeriksaan kandungan Metabolit sekunder :
• Senyawa alkaloida,
• Flavonoida,
• Fenolik,
• Tanin,
• Terpen (mono-triterpene)triterpenoid/steroid,
• Minyak atsiri dan
• Saponin.
TAHAPAN SKRINING FITOKIMIA
1. Ekstraksi sampel (simplisia/ekstrak)
2. Uji identifikasi :
a. Tes warna menggunakan pereaksi kimia (reaksi
warna)
b. Kromatografi: KLT (KK, KLT, KGC, elektroforesis,
KCKT)
c. Tes fluoresensi
Dicuci, dikeringkan, dihaluskan

Diekstraksi dgn pelarut yg sesuai

Skrining fitokimia
FENOL
• Mrpk Senyawa organik yang memiliki
gugus hidroksil
• (-OH) terikat pd cincin benzene
• Sebagian besar sifat fenol menyerupai
sifat alkohol

•Dpt membentuk ikatan hydrogen → titik didih dan leburnya


lebih tinggi dibanding senyawa aromatik yg Mr-nya sebanding
•Dpt membentuk ikatan hydrogen dengan air → kelarutannya
dlm air tinggi
• Gugus hidroksil lebih dari 2 disebut polifenol
• Pada umumnya, semua tumbuhan memiliki senyawa
fenol
Fenol tdk dapat dioksidasi menjadi aldehid atau
keto, Gugus –OH nya terika pd suatu atom C yg
tidak mengakt atom H lagi

Larutan fenol dlm air Jika direaksikan dgn


bersifat asam lemah, SIFAT H2SO4 pekat tdk
sehingga fenol dpt KIMIA membentuk ester
beraksi dgn basa FENOL melainkan membentuk
membentuk garam asam fenolsulfonat (o
fenolat atau p)

Dgn HNO3 pekat menghasilkan nitrofenol dn pd titrasi


selanjutnya terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat
Fenol murni berbentuk
kristal tak berwarna

Sangat berbau Bersifat antiseptik

SIFAT
FISIKA
Agak larut dlm air dan Larutan fenol dlm air
FENOL
sebaliknya disbeut air karbol atau
asam karbol

Mudah mencari pada suhu ruang karena


titik leburnya 40,5 derajar celcius
IDENTIFIKASI
1. Reaksi Warna
a. Cara klasik untuk mendeteksi fenol---penambahan larutan
Besi III 1% dalam air atau etanol → hijau, merah ungu,
biru atau hitam yang kuat
b.Larutan Brom (9,6 ml brom + 30 ml kalium bromida hingga
100 ml air) → terbentuk endapan putih segara larut dan
akan terjadi endapan kembali bila ditambahkan pereaksi
berlebih
c. Pereaksi yang umum : Folin Ciocalteu, vanilin asam klorida
pekat, vanilin asam sulfat pekat dan Gibbs (2,6-
diklorokuinonklorimida 2% dalam kloroform).
PENYIAPAN FENOL
• Dihidrolisis lebih dahulu : HCl 2M diatas penangas air
selama 30 menit atau basa NaOH 2M selama 4 jam
pada suhu kamar dan diasamkan sebelum diekstraksi
• Fenol diekstraksi dgn eter bberp kali
• Larutan uji
IDENTIFIKASI
• Ekstrak kental diencerkan dgn metanol lalu
ditambahkan larutan FeCl3 → warna hijau hingga biru
hitam
• Ekstrak uji ditambah dgn larutan brom (9,6 ml brom +
30 ml KBr + air hingga 100 ml) → endapan putih yg
segera larut dan akan terjadi endapan kembali apabila
ditambahkan pereaksi berlebih.
• Ekstrak uji ditambahan dgn reagen Folin-Chiocalteu
→ warna kuning + Na2CO3 7% → biru
2.Kromatografi Kertas
 Fase gerak yang banyak digunakan:
• Hasil kurang memuaskan
Butanol:asam asetat:air
Butanol:amoniak 2M (1:1, lapisan atas)
• Hasil lebih memuaskan
Kromatografi dua arah dengan benzena:asam
asetat:air (6:7:3) dan natrium format:asam
format:air (10:1:200)
 Fase gerak lain yang banyak digunakan campuran
asam asetat:asam klorida:air (30:3:10).
3.Kromatografi Lapis Tipis
Utk fenol hasil sangat baik
a.Fase diam: Selulose MN 300 (yg sering digunakan
selulose atau poliamid)
b.Fase gerak: benzena:metanol:asam asetat; asam
asetat:air
Pengamatan di daerah UV pendek, karena fenol
menyerap pd 254 nm
• Fase diam : silika gel yg mengandung indikator
flouresensi (bercak gelap, latar belakang
berflouresensi)
Pereaksi spesifik: Folin Ciocalteu
Hasil: Biru → kelompok hidrokuinon/katekol
Biru hingga kelabu → setelah diberi uap amonia
• Pereaksi semprot diazinium, vanilin asam klorida
pekat, vanilin asam sulfat pekat dan pereaksi Gibbs.
4.Spektrofotometer
 Umumnya memiliki absorpsi pada daerah UV
dibawah 300 nm.
 Senyawa fenol memiliki inti aromatik sehingga
memiliki serapan di daerah UV.
 Apabila ditambah dengan larutan basa akan
terjadi pergeseran batokromik
5.Kromatografi Gas
• Utk senyawa fenol perlu diubah → senyawa
turunannya yg mudah menguap pada suhu
kromatografi.
• Cukup berhasil utk pemisahan 38 senyawa fenol pd
tanaman tembakau
• Jenis kolom yg digunakan : OV (OV-1, OV-17, dan
OV-25), eter polifenil OS 124 (PPE), trisenil fosfat
(TXP) dan dietilena glikol suksinat (DEGS).
6.Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
• Campuran asam fenolat dan aldehid fenolik dapat
dipisahkan dengan KCKT menggunakan kolom
µBondapak C18 dan Spherirorb C18,
• Fase gerak : air:metanol:asam asetat (12:6:1) dan
air:asam asetat:n-butanol (342:1:14)
FENOL
SEDER
HANA
ASAM
FLAVO
FENOL
NOID
AT

TURUNAN
FENIL FENOLIK
PROPA LIGNIN
NOID

FENIL
PROPE TANIN
NA
FLAVONOID
• Flavonoid adl senyawa yg terdiri dr dari 15 atom karbon yang
umumnya tersebar di dunia tumbuhan
• Sifat kimia: bau sangat tajam, Sebagian pigmen warna
kuning, mudah terurai pada suhu tinggi, dpt larut dlm air dan
pelarut organic
• Beberapa reagen spesifiknya
• AlCl3 (Kuning)
• Sitroborat (berpendar pd UV366
• FeCl3 (hijau-biru)
• Biasanya membentuk kompleks dgn logam ex seng
(Zn), magnesium (Mg), aluminium klorida, asam
borat)
IDENTIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai