Anda di halaman 1dari 31

FLAVONOID

Fitokimia
M.SIDIK ASHARI

Flavonoid
Merupakan

senyawasenyawa hasil
metabolisme gabungan
dari jalur sikimatfenilpropan dan
poliketida
Molekul flavonoid
terbentuk dari satu
molekul 4-kumaroil-CoA
dari jalur sikimat dan 3
molekul malonil-CoA
dari jalur asetat.

Menurut IUPAC, tata nama


flavonoid dikelompokkan
dalam
1. Flavonoid / 1,3 di-aril propan : berasal
dari 2-phenil-1,4 benzopyron

2.

Isoflavonoid / 1,2 di-diaril propan :


berasal dari 3-phenil-1,4 benzopyron

3.

Neoflavonoid/ 1,1 di-aril propan :


berasal dari 4-phenil-1,2 benzopyron

Contoh flavonoid

Derivat isoflavonoid

Neoflavonoid
Neoflavonoid

mempunyai struktur
umum dan sifat-sifat
seperti flavonoid.
Diperkirakan terbentuk
dengan cara seperti
yang dialami isoflavon
Mempunyai kemampuan
menghalangi
dekomposisi dari kayu
terutama dari genus
Dalbergia

Antosian
Warna

antosian
Beberapa faktor yang berpengaruh: pH,
sifat alami aglikon, panjang glikosilasi,
kompleksasi dengan logam, keberadaan
pektin & gula, serta kompleks (pd posisi 4)
dengan tannin dan fenolik lainnya.
pH: asam-merah & basa-biru

Contoh antosian

Flavonol dan flavon


Falvonol sering terdapat dalam bentuk glikosida
Termasuk dalam flavonol : kaemferol, kuersetin dan
mirisetin
Dalam tumbuhna banyak sekali glikosida kuersetin,
yang paling umum kuersetin 3-rutinosida yang
dikenal sebagai rutin untuk mengobati kerapuhan
pembuluh kapiler pada manusia
Flavon berbeda dengan flavonol karena tdk
terdapat substitusi 3-hidroksi. Hal ini
mempengaruhi serapan UV nya, gerakan
kromatogramnya dan reaksi warnanya sehinga
dapat digunakan unutk membedakan keduanya
Termasuk dalam flavon : apigenin dan luteolin

Flavonoid minor : : kalkon, auron,


falvonon, dihidrokhalkon dan isoflavon
Pada

tumbuhan Leguminosae dan Iridacea


terdapat sioflavon
Khalkon dan auron merupakan antoklor yaitu
pigmen kuning yang dapat dideteksi dengan
bunga kuning yang diasapi dengan basa dari
cerutuatau diuapi dengan uap amonia akan
memberikan warna jingga atau merah.
Contoh khlakon : lutein, contoh auron :
aureusidin.
Flavonon merupakan isomer khlakon , khalkon
sering dijumpai bersama flavonon. Beberapa
flavonon mempunyai rasa yang penting yaitu
sangat pahit contoh naringin ( Citrus
aurantium)

Isoflavon

merupakan isomer flavon, tetapi lebih

langka
Isoflavon terdapat dalam bedasarkan sifat
fisiologinya : 7-4 dihidroksiisoflavon ( daidzein),
5.7,4 trihidroksiisoflavon
(genistein)merupakan estrogen lemah dalam
alam
Termasuk dalam isoflavon juga yatiu rotenon
yang merupakan insektisida alam yang kuat
dan kumestan misalnya piastin adalah
fitoaleksin yang merupakan pelindung
tumbuhan dari serangan penyakit

Identifikasi khalkon

Khalkon adalah pigmen kuning yang berwarna coklat


kuat dengan sinar uv bila dikromatografi kertas
Bisa dipisahkan dengan Kkt
Klt dapt dilakukan dengan silika gel memakai natrium
asetat dan pengembang benzena-etil asetat-asam
format.
Puncak spektrum khalkon pada 365 dan 390 nm pada
spektrum tampak sedangkan pada auron pada panjang
geombang mak390-430 nm.
Spektrum mengalami pergeseran batokrom besar bila
ada basa dan garam logam
Harus diingat mengnagi khlakon pada waktu isolasi
kemungkinan senyawa ini akan berisomerisasi menjadi
flavon dalam suasana asam.
Beberapa khalkon juga teroksidasi secar perlahan
menjadi auron

Identifikasi auron
Senyawa

ini tampak pada kromatografi


kertas berupa bercak kuning
Dengan sinar uv tampak berbeda, warna
auron kuning kuat dan berubah menjadi
merah jingga bila diuapi amonia

Identifikasi flavanon
Flavanon

adalah senyawa tanwarnayang tidak


dapat dideteksi dengan pemeriksa kromatografi
kecuali dengan penyemprot
Uji warna yang penting adalah dalam larutan
alkohol ialah dengan reduksi dengan serbuk Mg
dan HCL pekat, diantara flavonoid hanya flavon
yang memberikan warna merah ceri kuat
Sifat spektrum flavanon berbeda dengan
flavonoid lain yaitu satu puncak kuat terdapat
pada kira-kira 255 nm puncak lain pada 278
atau 288 nm dan puncak lemah pada 300 nm

Identifikasi dihidrokhalkon
Dihidrokhalkon

Dipisahkan dengan cara


kromatografi kertas
Dihidrokhalkon Dideteksi dengan
penyemprot p-nitroanilinyang terdiazotasi
dengan AlCl3 dalam alkohol

Identifikasi isoflavon
Isoflavon

sukar dicirikan karena reaksinya tidak


khas dengan pereaksi warna manapun
Isoflavon misalnya daidzein memebrikan warna
biru muda cemerlang dengan sinar UV bila
diuapi amonia, tetapi kebanyakan yang lain
misalnaya genistein tampak sebagai bercak
lembayung pudar dengan amonia dan berubah
menjadi coklat pudar
Pemeriksaan dengan KLt pada silika gel dengan
pengmbang metanol 11% dalam kloroform dan
mendeteksi dengan pereaksi folin-ciocalteu
Identifikasi dengan mengukur spektrum

Identifikasi xanthon
Dipisahkan

dengan KLT pada silika gel


memakai kloroform-asam asetat (4:1),
kloroform-benzen (7:3)atau kloroform-etil
asetat dalam berbagai perbandingan
Dideteksi dengan sinar UV menghasilkan
warna dengan atau tanpa amonia atau
penyemprot fenol umum
Xanthon mempunyai spektrum yang
berbeda dengan maksimum pada 230-245,
250-265, 305-400 dan 340-400 nm

Pemeriksaan aglikon flavonoid dalam


ekstrak tumbuhan yang telah
dihidrolisis
Modifikasi

yang dikembangkan oleh Bate-Smith


Jaringan tumbuhan ( daun/bunga)direndam
dalam HCl 2M dipanaskan selama 30-40 menit
pada 100 derajat C.
Bila perlu disaring, diekstraksi dengan etil
asetat
Bila larutan berwarna ( jikamengandung
antosianin atau antosianidin jika dalam suasana
asam), maka ekstrak air dipanaskan untuk
menghilangkan sisa etil asetat, kemudian
diekstraksi ulang dengan amyl alkohol
Etil asetat diuapkan dan ditambahkan etanol 12 tetes

Kemudian

di kromatografi dengan
pengembang Forestal (asam asetat-HCL
conc-air ; 30:3:1), BAA ( butanol-asam
astat-air ; 4:1:5, lapisan atas)PhOh ( fenol
yang dijenuhkan dengan air
Ekstrak amyl alkohol , yang harus berwarna
dipekatkan sampai kering, tambahkan HCL
1% dalam metanol dan di kromatografi
dengan pengembang forestal dan asam
format )asam format-HCl conc-air ; 5:2:3)
Gambar liat di next slide

Pemeriksaan flavonoid dalam


ekstrak tumbuhan
Dengan

kromatografi kertas dua arahdari


ekstrak etanol pekat dengan menggunakan
pengembang BAA dan asam asetat 5%.
Pembanding baku adalah rutin ( glikosida
flavonol)
Pemeriksaan lainnya dengan plat selulosa
MN 300 ( ekstraksinya dengan
menggunakan serbuk jaringan tumbuhan
dengan etanol 70% pada suhu kamar
selama 8-24 jam dan kemudian ditotolkan
langsung pada plat atau kromatografi
kertas.

Identifikasi glikosida
flavonoid

b. Uji glikosida 3-flavonol


Larutan percobaan sebanyak 1 ml diuapkan
hingga kering, sisa dilarutkan dalam 2 ml etanol
95% dan ditambahkan logam Zn, 2 ml HCL 2N,
diamkan selama 1 menit. Kemudian tambahkan
HCL pekat, jika dalam waktu 2-5 menit terjadi
perubahan warna menunjukkan adanya glikosida
3-flavonol.
c. Uji shinoda
Larutan percobaan sebanyak 1 ml diuapkan
hingga kering, sisa dilarutkan dalam 1 ml etanol
95% dan ditambahkan logam magnesium dan 10
ml HCL pekat. Jika terjadi warna merah sampai
merah ungu, menunjukkan adanya flavonoid,
sedangkan jika terjadi warna kuning jingga
menunjukkan adanya flavon, kalkon, auron

d.

Reaksi Taubeck untuk flavonoid


Larutan percobaan sebanyak 1 ml diuapkan
hingga kering sisa dibasahi dengan aseton,
tambahkan sedikit serbuk asam borat dan asam
oksalat. Panaskan hati-hati di atas penangas air,
hindari panas yang berlebihan. Kedalam sisa ini
tambahkan eter. Pengamatan dilakukan dibawah UV
366 nm, terjadi floresensi kuning.
e. Reaksi Wilson untuk flavonoid
Larutan percobaan sebanyak 1 ml diuapkan
hingga kering sisa dibasahi dengan aseton,
tambahkan sedikit serbuk asam borat dan asam
sitrat. Panaskan hati-hati di atas penangas air,
hindari panas yang berlebihan. Ke dalam sisa ini
tambahkan aseton, terjadi warna kuning tetapi
tidak floresensi.

Asam

sulfat :
Flavon dan flavonol dilarutkan dalam asam
sulfat pekat akan memberikan warna
kuning. Kalkon dan auron akan memberikan
warna merah atau merah kebiru-biruan.
Flavanon memberikan warna orange sampai
merah

f. Reaksi yang lain untuk flavonoid


Uapkan sebanyak 1 ml larutan percobaan hingga kering, larutkan
sisanya ke dalam 2 ml etanol 95%. Lakukan reaksi warna atau
pengendapan dengan pereaksi berikut dan amati warna endapan
yang terjadi :
Larutan FeCL3 2% dalam air
Larutan Pb-asetat 25% dalam air
Amonia atau larutan NaOh 0,2 N.
g. Identifikasi glikosida flavonoid dengan kromatgrafi lapis
tipis (KLT)
Bahan yang diperiksa
: Aurantii pericarpium
Fase diam
: silikagel GF 254
Fase gerak
: etilasetat-asam formiat-air (10:2:3) v/v
Deteksi
: dilihat dibawah UV 254 dan UV 366, sebelum dan
sesudah diuapi amonia.
Larutan percobaan : 1 gram serbuk bahan disari dengan 10 ml
metanol hangat selama 5 menit. Dinginkan dan disaring, kemudian
langsung ditotolkan.

TERIMA

KASIH....

Anda mungkin juga menyukai