Komposisi terbaik yaitu pada komposisi no.8 yang memiliki nilai Rf tertinggi yaitu 0,73.
Komposisi no.8 berupa petroleum eter:etil asetat: asam format (30:15:5)(Medić-Šarić et al., 2004).
METODE KLT
Senyawa ini diisolasi dari larutan berair dengan ekstraksi dengan 4 ml etil asetat.
Hasil ekstraksi ini di uji dengan kromatografi lapis tipis pada TLC Merck
pelat silika gel 60 F 254.
Deteksi tempat dilakukan baik di bawah uv pada 254 nm atau dengan menyemprotkan dengan
vanilline-H2S04
KLT PREPARATIF
Kromatografi Lapis Tipis preparative merupakan suatu metode pemisahan senyawa dalam
jumlah besar. Hasil pemisahan KLT preparatif sama dengan KLT analitik hanya berbeda pada
jumlah senyawa yang ditotolkan pada plat dan ukuran plat KLT yang digunakan. Plat yang
digunakan pada KLT Preparatif adalah plat KLT silica gel G 60 F254 dengan ukuran lebih besar
yaitu 10 cmx 10 cm. Eluen yang digunakan pada KLTP adalah eluen terbaik hasil pemisahan
pada KLT analitik yaitu n-butanol : asam asetat : air (BAA) dengan perbandingan 4:1:5.
KLT DENSITOMETRI
Ekstrak dielusikan pada plat KLT sebanyak 30μl. Panjang elusi yang digunakan adalah 8 cm.
Plat yang telah ditotolkan sampel dan standar dimasukkan ke dalam chamber yang sudah jenuh
sampai elusi mencapai tanda batas atas. Penjenuhan chamber dibantu dengan kertas saring agar
lebih cepat. Untuk melihat adanya flavonoid, plat KLT dielusikan menggunakan fase gerak
toluena: etil asetat: asam format: air (3 : 6 : 1,5 : 0,5). Hasil plat dilanjutkan dengan TLC
densitometer untuk pengukuran konsentrasi senyawa (Kusumawardhani, 2017).
Kromatogram dikembangkan untuk naringin dalam kondisi saturasi ruang menggunakan pelarut
hijau etil asetat – GAA–MeOH – H2O (30: 10: 5: 1, v / v) sebagai sistem pelarut. Waktu saturasi
yang dioptimalkan diamati sebagai 20 menit. Analisis densitometri dilakukan pada 275 nm
dalam mode pemantulan. Pita naringin yang ringkas, tajam, simetris, dan beresolusi tinggi
diperoleh di RF 0,46 ± 0,001 . Identifikasi pita senyawa dalam ekstrak sampel dikonfirmasi
dengan overlay spektrum serapan sampel dengan standar (Alam dkk, 2014)
REFERENSI:
Alam, Perwez, Nasir Siddiqui, Adnan Al-Rehaily, Mohamed Alajmi, Omar Basudan, and Tajdar
Khan. "Stability-indicating densitometric high-performance thin-layer
chromatographic method for the quantitative analysis of biomarker naringin in the
leaves and stems of Rumex vesicarius L." JPC-Journal of Planar Chromatography-
Modern TLC 27, no. 3 (2014): 204-209.
Khotimah, K.D.S., 2004, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kloroform dan Metanol Daun
Dewandaru (Eugenia uniflora L.) Terhadap Staphylococcus aereus, Shigella
dysentriae, dan Eschericia coli, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Kusumawardhani, Lintar Respati. "Analisis Kandungan Flavonoid dan Alkaloid pada Kalus
Tanaman Pohpohan (Pilea trinervia W.) yang Diinduksi dengan Hormon Kinetin dan
2, 4 Diklorofenoksiasetat." PhD diss., UAJY, 2017.
Le Rosen, A. L., Moravek, R. T., and Carlton, J. K., 1952, Anal. Chem. 24, 1335-1336.
Mabry, T.J., Markham, K.R., dan Thomas, M.B., 1970, The Systematic Identification of Flavonoid,
3-56, 165-171, Spinger-Verlag, New York, Heidelberg, Berlin.
Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, diterjemahkan oleh Kosasih
Padmawinata, 19-21, 31, 41-47, 65-75, Penerbit ITB, Bandung.
M. Medić-Šarić, Ivona Jasprica, A. Smolčić-Bubalo, Ana Mornar, 2004, Optimization of
Chromatographic Conditions in Thin Layer Chromatography of Flavonoids and
Phenolic Acids, Croatica Chemica Acta 77(1):361-366.
Tyihak, E., Vaguifalvi, D., and Hagony. P. L. ( 1963) J. Chromatography. 11, 45-49.
Utami, W., Da’I, M., dan Sofiana., 2005, Aktivitas Penangkap Radikal dengan Metode DPPH
serta Penetapan Kandungan Fenol dan Flavonoid dalam Ekstrak Kloroform, Ekstrak
Etil Asetat, Ekstrak Etanol Daun Dewandaru (Eugenia uniflora L.), Pharmacon, Vol
6, No.1, 5-9