I. Tujuan Percobaan
• Mempelajari dan mengamati proses isolasi suatu komponen dari suatu bahan
alam dengan metoda sokletasi
• Menghitung rendemen
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya
protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya),
digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi
semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi
minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun
2003 menurut FAO. Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga dipanen
hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan pupuk hijau.
Kacang tanah budidaya dibagi menjadi dua tipe: tipe tegak dan tipe menjalar.
Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya (yang lainnya adalah
"kacang bogor", Voandziea subterranea) yang buahnya mengalami pemasakan di
1
bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses
pematangan biji terganggu.
2
ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut
yang diinginkan.
Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :
1. Pelarut yang mudah menguap
Ex : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol
2. Titik didih pelarut rendah.
3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
5. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
7. Ekstraksi sinambung dengan menggunakan alat soklet merupakan suatu
prosedur ekstraksi kontituen kimia tumbuhan dari jaringan tumbuhan yang telah
dikeringkan.
3
pipa kapiler, karena ada kemungkinan saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak
boleh terlalu tinggi dari pipa kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.
Dibanding dengan cara terdahulu ( destilasi ), maka metoda sokletasi ini lebih
efisien, karena:
1. Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara
berulang kali.
2. Waktu yang digunakan lebih efisien.
3. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atau perkolasi.
4. Pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.
Keunggulan sokletasi :
1. Sampel diekstraksi dengan sempurna karena dilakukan berulang ulang.
2. Jumlah pelarut yang digunakan sedikit.
3. Proses sokletasi berlangsung cepat.
4. Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
5. Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik dalam bahan berulang
kali.
Kelemahan sokletasi :
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan tumbuhan yang
mudah rusak atau senyawa senyawa yang tidak tahan panas karena akan terjadi
penguraian.
2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan menggunakan
pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen reagen lainnya.
3. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih rendah, sehingga mudah
menguap.
4
II. Baham-Bahan yang Digunakan
• Kacang tanah
• Heksan
• KmnO4
• Kertas saring
3. Buat selongsong atau thimble dari kertas saring seukuran tabung soklet.
5
6. Masukkan kedalam tabung soklet.
12. Hasil ekstrak yang dalam labu soklet, dikeringkan dalam oven pada suhu
sedikit di atas titik didih pelarut.
14. Selisih berat dengan berat labu kosong, adalah berat minyak yang
doperoleh, hitung rendemen.
V. Rangakaian Alat
Air Keluar
Kondensor
Air Keluar
Soklet
Thimble
Labu
Didih
6
M antel
Pemanas
VI. Data Pengamatan
7
• Selisih berat kacang setelah proses dengan sebelumnya
= 35,534 gr – 15,627 gr
= 19,9907 gr
Dalam proses sokletasi tidak ada terjadi reaksi kimia, yang terjadi adalah
pengikatan minyak oleh heksan, pada jaringan biji kacang tanah sehingga proses ini
disebut dengan proses ekstraksi (pengekstakkan) dengan metoda sokletasi, yaitu
menggunakan pelarut secara terus-menerus.
8
Rendemen = (23,067 gr ∕ 35,534 gr) x 100%
= 64,91 %
IX. Pembahasan
Untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah dapat dilakukan dengan
metoda sokleasi seperti percobaan di atas. Namun sebelum proses sokletnya, perlu
dilakukan pemecahan kacang tanah guna mempermudah pelepasan minyak dari
kacang. (menurut respati05).
Menurut literatur, nilai rendemen minyak kacang tanah adalah sekiar 70-
75% sedangkan yang didapat pada percobaan ini sebesar 64,91%. Perbedaan
rendemen ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti lamanya proses
berlangsung(banyaknya refluk terjadi) karena semakin banyak refluk yang terjadi
semakin banyak pula minyak yang larut oleh pelarut heksan.
X. Kesimpulan
Rendemen yang didapat adalah 64,91% dengan lama proses selama 6 jam.
Hasil yang didapat berupa minyak berwarna kuning.
9
XI. Daftar Pustaka
1. Ralp J. Fessenden Joan S. Fessenden, 1990, Kimia Organik 3rd Edition, Penerbit
Erlangga:Jakarta.
2. HS, Irdoni & Nirwana HZ. 2009. Modul Praktikum Kimia Organik. Program Studi
Teknik Kimia S-1 Fakultas teknik Unri:Pekanbaru
3. Drs. Ersanghono Kusuma MS, MS. 2003. Sintesis Organik. Jurusan Kimia FMIPA
UNNES:Semarang
10