Anda di halaman 1dari 14

Formulasi Sediaan Kapsul

Ekstrak Temulawak
(Curcuma xanthorrhiza
Roxb)
KELOMPOK 4/4A :
1. Larasati
2. M.HasbyAssidiqi
3. BellaSaskia Febri Pramesti
4. Ajeng Purwaningsih
5. Suci Hida Lestari
Pendahuluan

Temulawak merupakan tanaman rempah


dalam famili zingiberaceae dan biasanya
tumbuh didaerah dataran tinggi.
Kandungan Temulawak?
• Temulawak mengandung zat aktif
kurkumin, minyak atsiri,
pati,protein, dan lemak
• Zat aktif kurkuminoid memiliki
aktivitas menurunkan kadar glukosa
darah dengan menghambat
glukoneogenesis dihati (Cahyani,
2014)
• Sehingga Kapsul tersebut ditujukan
untuk menurunkan kadar glukosa
dalam darah.
Kapsul Kapsul merupakan sediaan padat yang
mengandung satu atau lebih obat dalam
cangkang keras ataupun lunak.

Kapasitas Ukuran Cangkang


Kapsul
Kurang dari 50 mg     No. 5
50 mg – 100 mg No. 4
100 mg – 150 mg No. 3
150 mg – 200 mg  No. 2
200 mg – 300 mg    No. 1
300 mg – 500 mg  No. 0
500 mg – 700 mg  No. 00
700 mg – 1000 mg No. 000
Alasan dibuat Kapsul
• Dapat menutupi rasa pahit dan bau tidak
enak dari zat aktif ( ekstrak )
• Dapat melindungi ekstrak dan bahan
lainnya dari cahaya matahari dan kontak
udara.
• Pembuatan dapat dilakukan secara
konvensional maupun modern.
Ekstraksi
• Dengan metode maserasi
Rendemen Ekstrak
dan pelarut etanol 96 %
• Cawan Kosong = 131,21 gram
• Maserasi  senyawa
• Cawan + ekstrak = 140,01 gram
kurkumin tidak tahan • Bobot ekstrak = 140,01 -
pemanasan dilakukan 131,21 =8,8 gr
ekstraksi cara dingin • Bobot serbuk awal = 100 gram
• Etanol 96%  senyawa • Rendemen = 8,8 gr/ 100 g x 100%
kurkumin bersifat polar = 8,8 %
sesuai prinsip like dissolve
like
Formulasi
menetapkan bobot dlam
Komposisi
Konsentrasi Keterangan sediaan kapsul
bahan

Ektrak menyerap bahan cair


150 mg Zat aktif ataupun pelarut yang ada di
temulawak
dalam ekstrak

Amilum manihot 100 mg Zat pengisi meningkatkan


homogenitas dari ekstrak
Aerosil 20 mg Zat adsorben
Mg stearat 15 mg Lubrikan memudahkan dalam
Talk 15 mg Zat pelicin pengisian kapsul
Proses Pembuatan
Efektivitas dan keamanan Ekstrak temulawak
• Menurut (minar,2014)

• Menurut (ermin dkk,2011)


• Dosis konversi tikus ke manusia :
Dosis 17,5mg/kgBB = 17,5mg/kgBB x0,2 kg ( dari 200g/1000g)
= 3,5 mg x 56
= 196 mg : 70 kg BB
= 2,8 mg/kg BB

• Konversi mencit ke manusia :


Dosis 7500 mg/kg BB pada mencit jantan (LD50)
Dossis 7500 mg/kg BB = 7500 mg/kg BB x 0,02 kg
=150 mg x 387,9
= 58.185 : 70 kg
= 831,2 mg/kg
(Rasional untuk pemakaian 2 kapsul 1 hari 2kali )
Evaluasi Kapsul
A. Uji Keseragaman bobot
Tujuan : Untuk mengetahui besarnya penyimpangan bobot per
kapsul yang berhubungan dengan dosis .
• Syarat  (FI, edisi III, 1979) tabel dibawah

Dari hasil Uji 20 kapsul:


Perbedaan bobot isi kapsul 9 kapsul memenuhi kolom A
Bobot rata- dalam %
rata kapsul 3 kapsul memenuhi kolom B
8 kapsul tidak memenuhi
A B
keduanya
120 mg atau
10% 20%
kurang

lebih dari 120 7,5% 15%


mg
B. Uji Waktu Hancur
Tujuan : Untuk mengetahui waktu melarutnya kapsul
dalam tubuh yang berhubungan dengan proses
absorbsi obat .
Hasil -> Didapatkan waktu larut kapsul temulawak
adalah 8 menit. (memenhi Syarat)
Syarat : waktu hancur sediaan kapsul tidak boleh lebih
dari 15 menit (FI, edisi III, 1979)
KESIMPULAN
• Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa
formulasi sediaan kapsul ekstrak etanol temulawak memenuhi persyaratan
waktu hancur, namun tidak memenuhi persyaratan uji keseragaman
bobot. Dan didapatkan rendemen ekstrak etanol yang didapatan sebesar
8,8%.
• Terimakasih
• Matur Nuwun
• Thank You
• Arigato
• Mator Sakalangkong
• Hatur Nuhun
• Teghemo kasih

Anda mungkin juga menyukai