BAB IV
SEDIAAN PIL
DISUSUN OLEH :
ENI SUCITRA MURTI A1162005
ROMBEL A REGULER
SEMESTER III
Semester Gasal
AKADEMI FARMASI NUSAPUTERA
SEMARANG
2017
BAB IV
SEDIAAN PIL
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan formulasi sediaan pil Curcumae Rhizoma.
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi sediaan pil
III. FORMULA
A. Formula
Ekstrak Curcumae Rhizoma 200mg
Succus Liq 1%
Radix 2%
Aqua Gliserinata qs
B. Tinjauan bahan
Ekstrak Curcumae Rhizoma
Pemerian : serbuk berwarna kuning, halus
Succus liq
Pemerian : serbuk, coklat
Khasiat : pengikat
Radix
Pemerian : serbuk coklat kuning, berbau khas, dan tidak berasa.
Khasiat : pengisi.
Aqua gliserinata
Pemerian : cairan kental
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Gelas Ukur 5. Beker Glass
2. Lumpang dan Mortir 6. Sudip
3. Pipet tetes 7. Pencetak Pil
4. Timbangan 8. Desintegrator Tester
BAHAN
1. Ekstrak Curcumae Rhizoma
2. Radix
3. Succus Liquiritiae
4. Gom Arab
5. Aqua Gliserinata
IV. PERHITUNGAN BAHAN/ DOSIS
50 pil = 300 mg @ pil
= 15 g
Ekstrak Curcuma Rhizoma = 200 mg x 50 = 10 g
Succus Liq = 1/3 x 5 g = 166.7 g
Radix = 2/3 x 5 g = 333.3 g g
Aqua Gliserinata qs
DOSIS PIL
Dosis pil pemakaian
Ix = 1-2 pil Ix = 1 pil
Ih = 3x 1-2 pil Ih = 3 x 1 pil
= 3-6 pil = 3 pil
1. Uji Organoleptis
Bau : Aromatik khas Curcumae
Warna : Coklat
Bentuk : Bulat
2. Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur pil pada dua buah pil terjadi pada 7 menit 41 detik dan
7 menit 30 detik.
3. Uji Keseragaman Bobot
2 0,556 g
x 100 % = 0 %
3 0,572 g
x 100 % = 2,87 %
4 0,582 g
x 100 % = 4,67 %
5 0,576 g
x 100 % = 5,9 %
6 0,556 g
x 100 % = 0%
7 0,546 g
x 100 % = 1,2 %
8 0,541 g
x 100 % = 2,6 %
9 0,539 g
x 100 % = 3,05 %
10 0,557 g
x 100 % = 0,17 %
11 0,536 g
x 100 % = 3,59 %
12 0,576 g
x 100 % = 3,59 %
13 0,583 g
x 100 % = 4,85%
14 0,560 g
x 100 % = 0,71 %
15 0,565 g
x 100 % = 1,61 %
16 0,531 g
x 100 % = 4,49 %
17 0,550 g
x 100 % = 1,07 %
18 0,572 g
x 100 % = 2,87 %
19 0,565 g
x 100 % = 1,61 %
20 0,519 g
x 100 % = 6,65 %
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membuat sedian pil dengan bahan Ekstrak Curcumae
Rhizoma, succus Liquiritiae, Radix dan aqua Gliserinata. Dan ada beberapa pengujian
dalan pil diantaranya Organoleptis, uji keseragaman bobot dan uji waktu hancur.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membuat pil adalah dengan cara
menimbang semua bahan kemudian campur zat aktif dengan pengisi dan pengikat lalu
diaduk secara homogen agar semua serbuk tercampur merata. Setelah itu, serbuk di
basahi dengan aqua gliserinata dan di aduk sampai menjadi massa pil yang dapat
dibentuk, penambahan aqua gliserinata harus hati-hati karena jika serbuk kekurangan
pengikat nantinya serbuk akan rapuh dan tidak bias dicetak. Dan jika serbuk terlalu
banyak pengikat massa serbuk akan melembek dan sulit untuk di cetak. Setelah
terbentuk masa pil kemudian potong massa pil dengan pencetak pil yang telah ditaburi
talcum, penambahan talqum ini berfungsi agar masa pil tidak melekat pada cetakan,
dan kemudian bulatkan massa yang telah terpotong dengan alat pembulat pil.
Pada uji keseragaman bobot, 20 pil memenuhi syarat uji keseragaman bobot, dari
20 pil untuk 18 pil tidak ada yang menyimpang dari kolom A dan untuk 2 pil tidak ada
yang menyimpang dari kolom B. Uji waktu hancur juga memenuhi persyaratan
spesifikasi waktu hancur yang tertera pada Depkes RI, 1979 yaitu dalam waktu <15
menit. Dari 2 pil yang diuji pil pertama hancur pada 7 menit 41 detik dan pil kedua
pada 7 menit 30 detik.
IX. KESIMPULAN
1. Sediaan Pil yang dibuat berbentuk bulat, berwarna coklat dan berbau khas
Curcumae
2. Pil pada uji keseragaman bobot tidak memenuhi syarat karena ada 2 pil
yang menyimpang dan melebihi rentang walaupun 18 pil memenuhi
syarat.
3. Pil pada waktu hancur memenuhi syarat karena hancur kurang dari 15
menit
X. DAFTAR PUSTAKA
1. Anief, Mohammad. 2003. Farmasetika UGM Press : Yogyakarta.
2. Anonim. (2010). Pedoman Penelitian Kuantitatif. Diakses 7 Oktober 2017
pukul 11.49.
3. Ditjen POM. (2010). Farmakope Herbal IndonesiaJilid 1. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
XI. LAMPIRAN