Disusun oleh :
Khoiril Muna 11XF1
Biaya Produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
produksi dengan tujuan mengahasilkan produk atau barang.
Biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,biaya oprasional barang/ pabrik.
Biaya produksi adalah akumulasi biaya yang diperlukan dalam proses produksi,
mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Dengan kesimpulan, bahwa production cost adalah ongkos produksi yang dikorbankan
oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu barang jadi hingga barang tersebut
masuk ke dalam pasar untuk dijual.
Menurut Mulyadi (1995:14), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.
Menurut Hansen dan Mowen (2002:24), production cost adalah total biaya yang
berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa.
3. M. Nafarin
Menurut M. Nafarin (2009:497), pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang
berhubungan dengan barang yang dihasilkan, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
4. Abdul Halim
Menurut Abdul Halim (1988:5), production cost adalah akumulasi biaya yang terkait
langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan dipertemukan dengan
penghasilan pada periode saat barang tersebut dijual.
Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993:1), biaya produksi adalah biaya-biaya yang
berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah
langsung dan biaya overhead pabrik
Pada dasarnya tujuan penentuan production cost adalah untuk memaksimalkan laba
perusahaan, yaitu menghasilkan pendapatan dan membandingkannya dengan biaya yang
dikeluarkan. Adapun beberapa tujuan penentuan biaya produksi adalah sebagai berikut:
Sangat penting bagi setiap perusahaan untuk menetapkan production cost secara tepat.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan mencatat semua bukti transaksi
terkait pengeluaran biaya.
Melalui pengumpulan bukti transaksi, pencatatan, dan penentuan atas terjadinya transaksi
dengan baik akan menghasilkan penetapan biaya produksi yang tepat.
Pengumpulan semua bukti transaski, pencatatan, dan penentuan biaya produksi yang
tepat akan membuat tugas manajemen semakin mudah dalam hal pengawasan dan
pengendalian biaya untuk produksi.
Penentuan production cost juga sangat membantu suatu perusahaan untuk mengambil
keputusan jangka pendek, diantaranya;
Fungsi biaya
Biaya produksi merupakan faktor utama menentukan jumlah barang atau jasa yang akan
di jual di pasar.
Secara umum, production cost dapat dibedakan menjadi lima jenis. Adapun beberapa
jenis biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost/ FC), yaitu biaya pada periode tertentu dengan jumlah
yang tetap dan tidak tergantung pada hasil produksi. Contoh, sewa gedung, pajak
perusahaan, biaya administrasi, dan lain-lain.
2. Biaya Variabel (Variable Cost/ VC), yaitu biaya yang besarannya dapat berubah-
ubah sesuai dengan hasil produksi. Artinya, semakin besar hasil produksi maka
semakin besar biaya variabelnya. Contoh, biaya upaya pekerja, biaya bahan baku
yang dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi.
3. Biaya Total (Total Cost/ TC), yaitu total seluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang digunakan suatu perusahaan untuk menghasilkan barang jadi dalam satu
periode tertentu.
4. Biaya Rata-Rata (Average Cost/ AC), yaitu besarnya biaya produksi per unit yang
dihasilkan. Besar biaya rata-rata ini dihitung dengan cara membagikan total biaya
dengan jumlah produk yang dihasilkan.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC), yaitu biaya tambahan yang dibutuhkan
untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini muncul ketika dilakukan
perluasan produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang dihasilkannya.
Komponen Biaya Produksi
(a) bahan baku atau bahan dasar, termasuk bahan setengah jadi;
(b) bahan-bahan pembantu atau bahan penolong;
(c) upah tenaga kerja tidak terdidik dan tenaga kerja terdidik;
(d) penyusutan peralatan produksi;
(e) bunga modal;
(f ) sewa (gedung atau peralatan yang lain);
(g) biaya pemasaran, seperti biaya penelitian dan analisis pasar produk, biaya
angkutan dan pengiriman, dan biaya reklame atau iklan;
(h) pajak perusahaan.
Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara
menambah Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost
(VC).
Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan
digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan / produksi suatu barang.
Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat
berubah jumlahnya.
Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.
Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah
dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah
dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah
dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan
Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang /
produk.