BIOKIMIA
(LIPID DAN MEMBRAN)
OLEH :
KELOMPOK IV
NURHIDAYAH HAFID
LISDAYANTI
UFRA RAUS
ARNINDY FRANSINA M.T
RUKMANA
F201501089
F201501092
F201501094
F201501148
F201501152
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dikehidupan sehari hari kita mengenal lemak atau lipid, Lemak dan
minyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega dan
lemak hewan. Minyak umumnya berasal dari tumbuhan, contohnya minyak
jagung, minyak zaitun, minyak kacang, dan lain-lain. Walaupun lemak
berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya mempunyai struktur
dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, yang
dinamakan trigliserida.
Lipid (Yunani, lipos = lemak) segolongan besar senyawa tak larut air
yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti
eter dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya dari karbohidrat,
protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Lipid adalah
senyawa biomolekul yang digunakan sebagai sumber energi dan merupakan
komponen struktural penyusun membran serta sebagai pelindung vitamin atau
hormon. Lipid dapat dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid, dan steroid.
Trigliserida sering disebut lemak atau minyak. Disebut lemak jika pada suhu
kamar berwujud padat. Sebaliknya, disebut minyak jika pada suhu kamar
berwujud cair.
Perannya pada kehidupan sehari hari yang cukup banyak maka kita harus
mengetahui lemak atau lipid ini lebih mendalam, Karena ini dianggap penting
dalam bahan pangan, maka pada praktikum ini akan menguji berbagai bahan
yang mengandung lipid pada beberapa pelarut.
I.2 Tujuan Praktikum
Mengetahui sifat dan struktur lipid melalui beberapa reaksi uji kualitatif
lipid.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
komponen
asam
lemak)
seperti
derivat
senyawa
terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh. Dengan reagen Hubis Iod
yang berupa larutan iod dalam alkohol dan mengandung sedikit HgCl 2, maka
kemungkinan hilangnya warna iod akan berbeda untuk penambahan jenis
minyak yang berbeda, karena kandungan ikatan rangkap setiap jenis minyak
memang berbeda. Semakin banyak ikatan rangkap semakin cepat warna iod
hilang, karena berarti seluruh I2 telah digunakan untuk memutuskan ikatan
rangkap. Derajat ketidakjenuhan dinyatakan dengan bilangan iodin, yaitu
jumlah garam yang dapat diserap oleh 100 garam lemak untuk reaksi
penjenuhan.
Semakin
besar
bilangan
iondin
semakin
tinggi
Pemerian
Kelarutan
kurang 20.
:dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol
(90%) p,praktis tidak larut dalam kloroform p,
Penyimpanan
mudah terbakar.
:larut dalam 10 bagian air, larut dalam etanol 95%
Penyimpanan
Kegunaan
dan kloroform p
:dalam wadah tertutup baik
:sebagai pelarut
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan bahan
III.1.1 Alat
1. TabungReaksi
2. PipetTetes
3. PipetVolumetri
4. Pembakar Bunsen
5. PenjepitTabungReaksi
6. RakTabungReaksi
III.1.2 Bahan
1. Mentega
2. LemakHewan
3. Gliserol
4. Kolestrol
5. kanji/pati
6. AsamSulfatPekat
7. AsamAsetatAnhidrat
8. Pelarut yang digunakan (Kloroform, eterdan air)
III.2 Cara kerja
1.
Uji Pelarut
Dilarutkan 2 ml pelarutkedalamtabungreaksibersih, tambahkan sedikit
bahan percobaan kedalam tabung, kocok isi tabung kuat-kuat
2. Uji Ketidakjenuhan
Dimasukkan 10 cc kloroform kedalam tabung reaksi bersih. Tambahkan
10 tetes reagen hubl iod (Larutanioddalam alcohol yang
mengandungsedikit HCL2)larutan akan berubah menjadi warnah merah
muda karena adanya iod bebas, kemudian ditambahkan bahan lipid yang
akan diperiksa tetes demi tetes hingga warnah merah muda hilang
3. Uji Sallowski untuk kolestrol
Dilarutkan beberapa milligram kolestroldidalam 3 ml kloroform anhidrat
kemudian ditambahkan asam sulfat pekat pada volume yang sama,
kocokt abung perlahan-lahan biarkan cairan warna terpisah dan diamati
warna yang terjadi
4. Uji Lieberman Bucharduntukkolestrol
Didalam tabung reaksi bersih dan kering, dilarutkan beberapa milligram
kloroform anhidrat kemudian ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat
dan 2 tetes asam sulfat pekat lalu dikocok perlahan-lahan dan biarkan
beberapa menit, Diamati warna yang terjadi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1.
Uji kelarutan
2.
Sampel
Minyak curah
Minyak hemart
Gliserol
Kanji
Mentega
Margarine
lemak hewan
Uji ketidak jenuhan
3.
Sampel
Kloroform + larutan iod
Kanji
Perubahan warna hitam
Minyak curah
Tetap warna merah
Minyak hemart
Tetap warna merah
Mentega
Tetap warna merah
Margarine
Tetap warna merah
lemak hewan
Tetap warna merah
Uji salkowski untuk kolestrol
Sampel
Kanji
Minyak hemart
Mentega
Margarine
Minyak curah
lemak hewan
Sampek + kloroform
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
keterangan
+
keterangan
+
keterangan
-
Sampel
Kanji
Minyak hemart
Mentega
Margarine
Minyak curah
lemak hewan
BAB IV
PEMBAHASAN
keterangan
-
Lipid adalah seyawa organik yang tidak larut dalam air atau pelarut
polar, molekulnya tersusun dari unsur C, H, O dan terkadang terdapat unsur p dan
N. lemak umumnya tersusun oleh trigliserida (lemak netral) yang terdiri atas
gliserol dan 3 asam lemak ( priadji, 2006)
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan struktur
lipid melalui beberapa reaksi uji kuantitatif lipid denagn meteode uji kelarutan, uji
ketidak jenuhan, uji salkwoski untuk kolestrol dan uji libermen burchad untuk
kolestrol. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu mentega,
lemak hewan, gliserol , kolestrol, kanji, asam sulfat pekat dan asam asetat. Pelarut
yang digunakan adalah kloroform eter dan air
Pada praktikum ini kelompok I melakukan uji kelarutan hal yang
dilakukan pertama kali yaitu menyiapkan alat dan bahan kemudiam memasukan 2
ml pelarut kedalam tabung reaksi, tambahkan sedikit bahan percobaan dalam
tabung . kocok isi tabung kuat-kuat. Apabila lipid dilarutkan kedalam pelarut
polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut hal tersebut karena lipid
memiliki sifat non polar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama.Dari
hasil percobaan hanya minyak curah yang positif mengandung lipid dan sampel
lainnnya negativ hal ini disebabkan karena adanya factor kesalahan dalam
praktikum
Kelompok II melakukan uji ketidak jenuhan, dengan cara memasukan
10 cc kloroform kedalam tabung reaksi bersih, tambahakan 10 tetes reagen hub
iod ( larutan iod dalam alkohol yang mengadung sedikit Hgcl2) larutan akan
menjadi berwarna merah muda karena adanya iod bebas. Lalu tambahkan lipid
yang akan diperiksa setetes demi setetes hingga warna merah muda hilang. Bila
larutan kloroform yang ditambahkan asam lemak dicampur dengan unsure
halogen akan merubah warna larutan unsure halogen (bromine atau iodin)
sehingga hal tersebut dijadikan indikator adanya ikatan rangkap dalam larutan
asam lemak ( suhara 2008)\
Kelompok III melakukan uji salkawski untuk kolestrol, dengan cara
melarutkan beberapa milligram kolestrol didalam 3ml klorofrom anhidrat.
Tambahkan asam sulfat pekat, dengan volume yang sama. Kocok tabung
perlahan-lahan, biarkan lapisan cairan warna terpisah dan amati warna yang
terjadi. Fungsi kloroform anhidrat pada uji ini adalah untuk melarutkan kolestrol,
mengendapakan protein, dan menjamin media bebas air.
Kelompok IV melakukan uji libermen buchard. Dalam tabung reaksi
bersih dan kering larutkan beberapa milligram kolestrol dalam 3 ml kloroform
anhidrat tambahkan asam asetat pekat, dan 2 ml asam sulfat pekat, kocong
perlahan- lahan amati warna yang terjadi. Mekanisme yang terjadi pada uji ini
adalah ketika asam sulfat ditambahkan kedalam campuran yang berisi kolestrol,
maka molekul air berpindah dari gugus C 3 kolestrol, kemudian teroksidasi
membentuk kolsetadiane polimer yang mengandung kloroform yang meng
hasilkan warna hijau, warna hijau ini menandakan hasil yang positif.
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press
Gordon, Gunawan. 1990. Pengaruh Kadar Asam Lemak Bebas. Bandung : Ilmu
dan Peternakan Institut Teknologi Bandung
Ketaren. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UIPress
Lehninger, A. 1982. Dasar Dasar Biokimia. Jakarta : Erlangga
Sarislawati et al. 2007. Belajar Kimia Menarik. Jakarta : Grasindo
Sudarmadji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Liberty