BAB I
PENDAHULUAN
Dalam banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak
atau unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam
tubuh. Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen daripada
karbohidrat. Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga. Lemak merupakan
suatu senyawa ester yang terbentuk dari gliserol asam lemak (asam karboksilat). secara
umum lemak (fat) dan minyak (oil) merupakan golongan lipida yaitu senyawa organik
yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid.
Satu sifat yang khas mencirikan golongan lipid (termasuk minyak dan lemak) adalah daya
larutnya dalam pelarut organik (misalnya eter, benzen, kloroform) atau sebaliknya
ketidak-larutannya dalam pelarut air. Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah
trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipid. Secara umum, lemak
diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan
padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair.
Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak ini.
Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam (Harper, 1980).
1.2 Rumusan Masalah
Dari percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisa kadar asam lemak bebas
Untuk memberikan informasi dan gambaran tentang persentase kandungan asam lemak
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu asam lemak merupakan suatu rantai hodrokarbon dengan suatu gugusan
karboksil terminal, telah diidentifikasi lebih dari 70 asam lemak yang tersedia di alam.
Walaupun asam lemak berantai pendek, contohnya, asam lemak berantai empat atau
enam adalah lazim ditemukan, namun triasilgliserol utama ditemukan pada tumbuh-
tumbuhan memiliki asam lemak dengan jumlah atom karbon genap, dengan panjang 14
hingga 22 karbon. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan ganda C=C dalam
strukturnya, sementara asam lemak tidak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda,
yang kadang-kadang berada dalam konfigurasi geometris cis. Asam lemak tidak jenuh
paling melimpah memiliki satu atau dua ikatan ganda (masing-masing, asam lemak
monoenoat dan dienoat). Namun, asam lemak olefinik dengan tiga (trienoat) dan empat
Molekul asam lemak memiliki daerah hidrofobik dan daerah hidrofilik sekaligus.
Dua sifat yang saling bertolak belakang dalam satu molekul inilah yang umumnya
mendasari berbagai fungsi biologis lipid. Ekor hidrokarbon asam lemak cenderung saling
berkumpul sedemikian rupa sehingga hanya sedikit saja berhubungan dengan air.
dengan lingkungan sekitar yang terutama terdiri atas air. Asam lemak bebas merupakan
hasil degradasi dari trigliserida, sebagai akibat dari kerusakan minyak (Agoes, 2008).
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila larut dalam air molekul asam lemak akan
terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan tergantung pada
konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. Rumus pH untuk
asam lemah pada umumnya telah dikemukakan oleh Henderson-Hasselbach. Asam lemak
Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air
dan dikenal sebagai sabun. Sabun kalium disebut sabun lunak dan digunakan untuk sabun
bayi. Asam lemak yang digunakan pada sabun pada umumnya adalah asam palmitat atau
stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melalui proses
hidrogenasi dengan bantuan katalis Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi
asam lemak jenuh, dan melalui proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan
Asam lemak bebas ditentukan sebagai kandungan asam lemak yang terdapat paling
banyak dalam minyak tertentu. Lipida terdiri dari asam-asam lemak dan alkohol. FFA
sesuai dengan namanya adalah "free fatty acids" atau "asam lemak bebas" yaitu nilai yang
menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang ada di dalam lemak atau jumlah yang
menunjukkan berapa banyak asam lemak bebas yang terdapat dalam lemak setelah lemak
tersebut dihidrolisa. Tujuan analisa angka asam atau bilangan saponifikasi adalah sebagai
indikasi untuk mengetahui seberapa besar Mr lemak yang dianalisa. FFA adalah bagian
dari angka asam untuk mengetahui tingkat kerusakan minyak, semakin tinggi FFA,
semakin tinggi tingkat kerusakan minyak. Sebagai faktor koreksi pada titrasi, sehingga
dapat mengetahui volume titran yang benar-benar bereaksi dengan titran yang diinginkan.
Asam lemak bebas merupakan hasil degradasi dari trigliserida, sebagai akibat dari
nonpolar. Sebagai akibat sifat-sifatnya, mereka mudah larut dalam pelarut nonpolar dan
relatif tidak larut dalam air. Ekstraksi yang dilakukan menggunakan metoda sokletasi,
yakni sejenis ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulang ulang dan
menjaga jumlah pelarut relatif konstan dengan menggunakan alat soklet. Minyak nabati
merupakan suatu senyawa trigliserida dengan rantai karbon jenuh maupun tidak jenuh.
Minyak nabati umumnya larut dalam pelarut organik, seperti heksan dan benzen. Untuk
sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara
teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa
kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada labu
distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat
diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu
zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.
dengan kepolaran yang semakin menigkat. Dimulai dengan pelarut heksana, eter,
petroleum eter, atau kloroform untuk memisahkan senyawa-senyawa trepenoid dan lipid-
lipid, kemudian dilanjutkan dengan alkohol dan etil asetat untuk memisahkan senyawa-
senyawa yang lebih polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak menghasilkan
trigliserida dengan tiga buah asam lemak yang tidak beraturan diesterifikasi dengan
gliserol. Masing-masing lemak mengandung sejumlah molekul asam lemak dengan rantai
karbon panjang antara C12 (asam laurik) hingga C18 (asam stearat) pada lemak jenuh dan
begitu juga dengan lemak tak jenuh. Campuran trigliserida diolah menjadi sabun melalui
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia,
yaitu menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06
kjoule atau 9,3 kcal, lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada
membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran
air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel, menopang fungsi senyawa
organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan
kelenjar empedu, menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis, berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat (Gilvery and Goldstein, 1996).
Satu molekul gliserol dapat bersenyawa dengan 1-3 molekul asam lemak
trigliserida dengan 3 asam lemak. Salah satu jenis lipid adalah lemak yang terdiri dari
kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak yang membentuk
Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, yaitu pada temperatur kamar
lemak berwujud padat sedangkan minyak berwujud cair, gliserida pada hewan berupa
lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa minyak (minyak nabati).
Komponen minyak terdiri dari gliserrida yang memiliki asam lemak tak jenuh lebih
banyak sedangkan komponen lemak memiliki asam lemak jenuh yang lebih banyak.
Lipid atau lipida yang biasa dikenal dengan minyak atau lemak adalah salah satu
golongan senyawa hidrokarbon alifatik non polar dan hidrofob. Kata lipid sering
disamakan dengan lemak, tetapi sebenarnya lemak adalah bagian dari lipid yaitu
jumlah atom C yang dikandungnya, tetapi dapat juga diklasifikasikan dengan kriteria lain
atau terikatnya senyawa lain misalnya lipid yang mengikat gugus pospor disebut
phospilipid. Salah satu jenis lipid adalah lemak yang terdiri dari asam-asam lemak. Asam
lemak adalah salah satu bahan baku untuk semua lipid pada makhluk hidup.
Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lemak bebas dalam minyak dan
dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga merupakan
banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada
minyak terutama pada saat pengolahan. Asam lemak merupakan struktur kerangka dasar
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah erlenmeyer, gelas ukur dan buret.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah sampel minyak atau lemak, alcohol netral,
Erlenmeyer 250 ml. Kemudian ditambahkan 25 ml aquades, setelah larut ditambahkan 2-3
tetes indikator PP. Lalu dititrasi dengan larutan NaOH yang akan distandarisasi sampai
alkohol netral yang panas dan 2 ml indikator PP. Selanjutnya dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 yang telah distandarisasi sampai warna merah jambu tercapai dan tidak hilang
selama 30 detik. Kemudian persen asam lemak bebas dinyatakan sebagai oleat pada
kebanyakan minyak dan lemak. Untuk minyak kelapa dan minyak inti kelapa sawit
dinyatakan sebagai larutan, sedangkan pada minyak kelapa sawit sebagai palmimat. Asam
W sampel = 28 gr
V aquades = 25 ml
V alkohol = 50 ml
N NaOH = 0,04 N
% FFA = 0,23 %
4.2 Perhitungan
Normalitas NaOH =
(FFA)
% FFA =
4.3 Pembahasan
Titrasi merupakan suatu metode analisa yang digunakan untuk menentukan kadar
konsentrasi suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Pada proses titrasi ini digunakan suatu indikator yaitu suatu zat yang ditambahkan
sampai seluruh reaksi selesai yang dinyatakan dengan perubahan warna. Indikator yang
dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi
oleh pH. Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua
Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat
mungkin dengan titik ekuivalen. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat
perubahan warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Secara stoikiometri,
keadaan dimana titrant dan titer tepat habis bereaksi yang biasanya ditandai dengan
Titran yang digunakan dalam percobaan ini adalah NaOH dan asam oksalat sebagai
titer. Fungsi aquades sebagai pelarut, dan phenolphthalein sebagai indikatornya dengan
phenolphthalein dalam basa berwarna merah muda. Indikator digunakan jika senyawa
Asam amino adalah monomer dari protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai
protein. Asam amino dibagi menjadi dua jenis yaitu asam amino essensial dan asam amino
non-essensial. Asam amino essensial adalah suatu kerangka molekul penting yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri, oleh karena itu
harus memasoknya dari luar, seperti dari pasokan makanan. Contohnya Isoleusin, Leusin,
Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin, dan Triptofan. Asam amino non-essensial
adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas
konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Contohnya
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida,
sterol, dan fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme
lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid
Lipid terbentuk dari asam lemak dan gliserol, untuk memecah lipid diperlukan
enzim lipase. Lipid dalam tubuh disimpan dalam bentuk trigliserida. Lipida dapat berupa
padat atau cair tergantung pada komposisi asam lemak penyusunnya. Lemak dan minyak
merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein.
Minyak banyak mengandung asam lemak tak jenuh, berwujud cair pada suhu ruangan,
namun dapat berubah menjadi padat jika disimpan pada lemari pendingin. Banyak
ditemukan pada bahan nabati seperti minyak sayur (minyak zaitun, minyak bunga
matahari, minyak wijen, minyak kedelai, kacang-kacangan) dan alpukat. Sedangkan lemak
pada umumnya berbentuk padat pada suhu ruang karena banyak mengandung asam lemak
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu
:
1. Asam lemak dan gliserol merupakan monomer dari lipid, sedangkan asam amino adalah
2. Semakin banyak ikatan rangkap, maka semakin cair lemak tersebut di dalam suhu kamar.
3. Lipid dalam tubuh disimpan dalam bentuk trigliserida dan enzim lipase sebagai enzim
pemecahnya.
4. Minyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga berbentuk cair pada suhu kamar.
5. Lemak mengandung asam lemak jenuh sehingga berbentuk padat pada suhu kamar.
http://indhpsari.blogspot.com/2013/06/analisa-asam-lemak-bebas-ffa.html