0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Seorang warga bernama Suher Wati menerima salep kedaluwarsa dari petugas apotek Puskesmas Jetis saat mengobati anaknya yang mengalami gatal-gatal. Kode Etik Apoteker menyatakan bahwa apoteker harus memberikan obat yang terjamin mutu dan keamanannya kepada pasien.
Seorang warga bernama Suher Wati menerima salep kedaluwarsa dari petugas apotek Puskesmas Jetis saat mengobati anaknya yang mengalami gatal-gatal. Kode Etik Apoteker menyatakan bahwa apoteker harus memberikan obat yang terjamin mutu dan keamanannya kepada pasien.
Seorang warga bernama Suher Wati menerima salep kedaluwarsa dari petugas apotek Puskesmas Jetis saat mengobati anaknya yang mengalami gatal-gatal. Kode Etik Apoteker menyatakan bahwa apoteker harus memberikan obat yang terjamin mutu dan keamanannya kepada pasien.
warga Dusun Sumberwuluh, Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis. Dia mendapatkan 2 salep merk Salep 2-4 dari petugas apotek Puskesmas Jetis saat mengantar berobat dua anaknya yang terkena gatal-gatal di sekujur tubuh, Rabu (11/9) sekitar pukul 09.00 WIB.
Di dalam Kode Etik Apoteker Indonesia Bab II tentang Kewajiban Apoteker
Terhadap Pasien, dimana pasal 9 berbunyi, “Seorang Apoteker dalam melakukan
praktik kefarmasian harus mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati
hak azasi pasien, dan melindungi makhluk hidup insani”, memiliki pedoman
pelaksanaan dimana salah satu pedomannya yaitu seorang Apoteker harus yakin
bahwa obat yang diserahkan kepada pasien adalah obat yang terjamin mutu,