Anda di halaman 1dari 12

MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM

PENGARUH MENGKONSUMSI MAKANAN HARAM DALAM ISLAM

Oleh:

Tsania Al Thifanny (NIM: C.1910289)


Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi,
Universitas Djuanda Bogor

Abstrak

Islam adalah agama rahmatan-lil-alamin. Islam mengatur setiap sendi


kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Aturan ini
merupakan wujud kasih sayang yang Allah berikan kepada umat-Nya. Bukan
untuk mempersulit manusia, melainkan untuk menyelamatkan manusia agar tidak
tersesat dan berujung pada kesengsaraan.
Allah mengatur segala sesuatu, mulai dari cara beribadah, cara
bersosialisasi dengan orang lain, termsuk apa saja yang boleh kita konsumsi.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia bukan hanya berdampak pada
kesehatan, tetapi juga akal budi manusia. Jika kita mengkonsumsi makanan yang
baik, maka akan berdampak baik juga terhadap tubuh kita. Namun, jika kita
mengkonsumsi makanan yang buruk, maka akan berdampak buruk juga terhadap
tubuh kita.
Dalam Islam, makanan halal sangat penting karena menjadi pintu awal
diterimanya doa dan berkahnya harta dan keluarga. Mengenai pembahasan
seputar makanan, salah satu ayat dalam al-Quran QS. 80, 'Abasa: 24,
berbunyi:"Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya"

1
A. Pendahuluan
Untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, manusia membutuhkan
makanan sebagai hal yang paling mendasar. Namun, tetap harus
memperhatikan kandungan yang ada dalam makanan dan asal makanan
tersebut diperoleh. Islam memudahkan syariat yang harus dilaksanakan oleh
umatnya termasuk menghalalkan segala makanan dan minuman yang
memberikan manfaat bagi kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia.
Hukum dasar semua makanan dan minuman adalah mubah dan halal
keculai yang diharamkan dan membahayakan bagi tubuh, kesehatan manusia
dan agamanya. Allah telah memberikan anugerah tak terhingg kepada
manusia dengan menjadikan semua yang diciptakannya di muka bumi ini
boleh digunakan keculai yang diharamkannya. Perumpamaan makanan dalam
agama Islam adalah seperti fondasi pada bangunan. Jika fondasi itu kokoh
dan kuat, bangunan pun akan berdiri tegak dan kokoh. Sebaliknya, jika
fondasi itu rapuh dan bengkoko, bangunan itu pun akan runtuh dan ambruk.
Allah memerintahkan umat Islam untuk mengkonsumsi makanan yang
halal dan baik bagi keberlangsungan hidup manusia. Demikian juga Allah
SWT melarang umatnya untuk mengkonsumsi makanan haram dan minuman
yang haram karena mudharatnya lebih besar daripada manfaatnya. Didalam
Al-Qur’an, Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya yang beriman dan yang
kafir agar mereka makan makanan yang baik lagi halal, sebagaimana firman-
Nya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi.” (QS. Al-Baqarah: 168)
Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita mengetahui apa saja yang
boleh dan dilarang untuk dikonsumsi. Seorang muslim harus berhati-hati
dengan apa saja yang masuk kedalam tubuhnya, karena pengaruh makanan
sangat besar bagi manusia. Bukan hanya dampak bagi kesehatan namun juga
dampak bagi jiwa seseorang, diantaranya akan makbul doa, membuat jiwa
jadi tenang, suatu suapan yang haram ke dalam perutnya, maka tidaklah akan

2
diterima amalnya selama empat puluh hari, makanan yang tidak baik akan
merusakkan kesehatan dan merusakkan juga bagi akal budi.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dati penulisan karya tulis berjudul “Pengaruh Mengkonsumsi
Makana Haram” ini adalah:
1. Mengetahui definisi makanan haram.
2. Mengenal kriteria makanan apa saja yang diharamkan oleh Allah swt.
3. Mengetahui pengaruh dari mengkonsumsi makanan haram baik jasmani
maupun rohani.

C. Definisi Makanan Haram


Pengertian makanan yang terdapat didalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia yaitu Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan (seperti
penganan, lauk-pauk, kue); atau segala bahan yang kita makan atau masuk ke
dalam tubuh yang membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan
tenaga, atau mengatur semua proses dalam tubuh. Haram menurut Kamus
Besar Indonesia adalah   terlarang (oleh agama Islam); tidak halal. Haram
berarti tidak dibenarkan atau dilarang (Ali 2016; Hussaini dan Sakr 1983)
Menurut Udin Wahyudin, dkk dalam buku Fikih untuk Kelas V MI,
makanan haram adalah makan yang dilarang untuk dimakan oleh Allah dan
Rasul Nya. Seseorang yang memakan makanan haram, tidak akan mendapat
ridha Allah.
Makanan haram adalah makanan yang dilarang dikonsumsi oleh umat
Islam. Makanan tersebut menjadi haram atau tidak boleh dikonsumsi karena
lebih banyak mendatangkan mudharat daripada manfaatnya. Jika kita
mengkonsumsi makanan haram maka kita akan mendapat dosa dan
ketidakberkahan dalam hidup.

D. Kriteria Makanan Haram


Di dalam syari’at Islam, makanan haram dibagi menjadi dua, yaitu:

3
1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena dzatnya). Maksudnya
hukum asal dari makanan itu sendiri memang sudah haram.
2. Haram Lighairihi (makanan yang haram karena faktor eksternal).
Maksudnya hukum asal makanan itu sendiri adalah halal, akan tetapi
dia berubah menjadi haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan
dengan makanan tersebut.
Jenis makanan yang haram dikonsumsi manusia karena memang dzat
makanan itu sendiri (Haram Lidzathi) telah diharamkan oleh Allah dan rasul-
Nya, di antaranya ialah:
1. Darah
Darah yang mengalir dari binatang atau manusia haram
dikonsumsi, baik secara langsung maupun dicampurkan pada bahan
makanan karena dinilai najis, kotor, menjijikkan, dan dapat
mengganggu kesehatan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Q.S
Al-An-am ayat 145, yang artinya :
“Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya,
kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi -karena sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang
yang disembelih atas nama selain Allah.” (Q.S Al-An-am: 145)
2. Daging Babi
Telah jelas disebutkan oleh Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 173
bahwa daging babi haram dikonsumsi oleh umat Islam.
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama)
selain Allah”. (QS. Al-Baqarah: 173)
3. Khamar (Minuman Keras)
Khamar merupakan minuman yang memabukan di haramkan untuk
diminum karena berdampak buruk bagi kesehatan serta membuat
orang yang meminumnya kehilangan akal sehat.

4
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.
Al-Ma`idah: 90)
4. Semua Binatang Buas Yang Bertaring, yang Dengan Taringnya Ia
Memangsa Dan Menyerang Mangsanya
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah
SAW bersabda:
“Semua binatang buas yang bertaring, maka mengkonsumsinya
adalah haram.” (HR. Muslim III/1534 no.1933).
5. Semua Jenis Burung Yang Bercakar, Yang Dengan Cakarnya Ia
Mencengkeram Atau Menyerang Mangsanya.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas
ia berkata:
“Rasulullah melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring
dansemua burung yang mempunyai cakar.” (HR.Muslim III/1534
no.1934)
6. Semua Binatang Yang Diperintahkan Untuk Dibunuh
Di antara binatang-binatang yang diperintahkan untuk dibunuh
adalah sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah, bahwa
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Lima binatang jahat yang boleh dibunuh, baik di tanah haram
(Mekkah dan Madinah, pent) atau di luarnya: tikus, kalajengking,
burung buas, gagak, dan anjing hitam.” (HR.Bukhari III/1204
No.3136, dan Muslim II/856 no.1198)
7. Semua Binatang Yang Dilarang Untuk Dibunuh
Di antara binatang yang dilarang untuk dibunuh adalah
sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas ia berkata:
“Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat jenis binatang,
yaitu: semut, lebah, burung hud-hud dan burung shurad (sejenis

5
burung gereja).” (HR. Abu Daud II/789 no.5267. Dan Syaikh Al-
Albani men-shahih-kannya).
8. Keledai jinak (bukan yang liar)
Pendapat Empat Imam madzhab selain Imam Malik dalam
sebagian riwayat darinya. Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik,
ia berkata: Bahwa ada seorang pesuruh Rasulullah yang berseru:
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk
memakan daging-daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis”.
(HR. Bukhari V/2103 no.5208, dan Muslim III/1540 no.1940)
9. Anjing
Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, karena ia
telah termasuk binatang buas yang bertaring. Semua makanan yang
bermudharat terhadap kesehatan manusia Misalnya: racun,
narkoba dengan semua jenis dan macamnya, rokok, dan yang
sejenisnya, apalagi kalau sampai membunuh diri- baik dengan segera
maupun dengan cara perlahan.
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)
Adapun kriteria makanan yang termasuk haram lighairihi, diantaranya:
1. Binatang Disembelih Untuk Sesaji
Hewan ternak yang disembelih untuk sesaji atau dipersembahkan
kepada makhluk halus, misalnya kerbau, yang disembelih untuk
ditanam kepalanya sebagai sesaji kepada dewa tanah agar melindungi
jembatan atau gedung yang akan dibangun adalah haram dimakan
dagingnya, karena itu merupakan perbuatan syirik besar yang
membatalkan keislaman, sekalipun ketika disembelih dibacakan
basmalah. Hal ini sebagaimana firman Allah “Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang

6
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala….”. (QS. Al-Ma‟idah: 3)
2. Binatang Yang Disembelih Tanpa Membaca Basmalah
Hewan ternak yang disembelih tanpa membaca basmalah adalah
haram dimakan dagingnya kecuali jika lupa. Allah SWT berfirman
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut
nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang
semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al-An‟am: 121)
3. Bangkai
Semua binatang yang mati tanpa penyembelihan yang syar‟i dan
juga bukan hasil perburuan. Allah berfirman “Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
4. Makanan Halal Yang Diperoleh Dengan Cara Haram
Pada dasarnya semua makanan (nabati dan hewani) yang ada di
muka bumi ini halal dikonsumsi sepanjang tidak berbahaya bagi fisik
dan psikis manusia. Akan tetapi akan dapat berubah menjadi haram,
jika diperoleh dengan cara yang diharamkan oleh Allah SWT.
Misalnya, makanan hasil curian, atau dibeli dari uang hasil korupsi,
manipulasi, riba (rentenir), perjudian, pelacuran, dan sebagainya.
5. Jallalah
Jallalah Yaitu binatang yang sebagian besar makanannya adalah
feses (kotoran manusia atau hewan lain atau najis), baik berupa onta,
sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa
(yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan selainnya.
Hukumnya adalah haram, walaupun pada awalnya ia adalah binatang
yang halal dimakan, tetapi menjadi tidak boleh dimakan apabila
binatang tersebut tidak mau makan atau lebih banyak memakan

7
sesuatu yang kotor. Hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin umar ia
berkata “Rasulullah melarang memakan Jallalah dan meminum
susunya.” (HR.Abu Daud II/379 No. 3785, dan di-shahih-kan oleh
Syaikh Al-Albani)
6. Semua Makanan Halal Yang Tercampur Najis
Contohnya seperti mentega, madu, susu, minyak goreng atau
selainnya yang kejatuhan tikus atau cecak.

E. Akibat Mengkonsumsi Makanan yang Haram


Allah tidak mengaharamkan makanan kecuali ada hikmah yan
terkandung di belakangnya, baik yang bisa terungkap oleh ilmu
pengetahuan maupun yang tidak. Makanan menjadi haram karena jika
dikonsumsi akan menimbulan lebih banyak mudharat daripada
manfaatnya. Makanan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pertumbuhan dan kesehatan jasmani manusia. Contohnya daging babi
diharamkan karena mengandung banyak bibit penyakit yang berbahaya
bagi tubuh manusia, seperti cacing pita, cacing spiral, cacing tambang,
cacing paru, cacing usus, bakteri tuberculosis, bakteri kolera, virus cacar
dan lain-lain. Khamar diharamkan karena membuat manusia kehilangan
akal sehat dan dapat merusak ginjal.
Selain dari segi jasmani, makan haram dapat berpengaruh bururk
pada rohani manusia, diantaranya:
1. Doa Tidak Dikabulkan
Salah satu penyebab Allah tidak mau mendengarkan atau mengabulkan
doa hambya Nya adalah karena makanan yang masuk kedalam tubuhnya
adalah makanan yang haram. Rupanya makanan haram mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pengabulan doa. Rasulullah saw,
berbabda “Sesungguhnya Allah itu suci dan tidak menerima kecuali yang
suci. Dan Allah memerintahkan orang mukmin sebagaimana
memerintahkan kepada para rasul dalam firman “Wahai para rasul,
maknlah yang baik-baikdan lakukanlah kesalehan.”. Dan Allah berfirman

8
“Wahai orang beriman, makanlah dari rezeki kami yang kami berikan
yang baik-baik.” Kemudian Rasulullah saw. Menyebut seseorang yang
melakukan perjalanan panjang, hingga rambutnya kusut dan berdebu,
sambil menadahkan tangannya ke langit menyeru “Ya Tuhan, Ya
Tuhan.”Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
haram dan diberi makan dengan yang haram. Bagaimana doa nya
dikabulkan? – HR. Bukhari
2. Amal Ibadah Tidak Diterima
Bagi hamba Allah yang benar-benar beriman, mereka akan benar-
benar pula dalam menjaga shalat/sujudnya agar diterima Allah, yaitu salah
satunya dengan selalu menjaga agar jangan sampai perutnya kemasukan
makanan yang diharamkan oleh Allah. Orang yang perutnya dipenuhi
makanan haram, maka shalatnya tidak diterima. Rasulullah SAW bersabda
“Setiap sesuatu mempunyai asas, dan asas agama ini adalah ,akanan
halal. Tidak jarang karena setiap makana haram yang dimakan manusai
dengan tanpa memedulikannya, tidak diterima amal ibadahnya selama
empat puluh hari.” (HR. ath-Thabrani dari Ibnu Abbas r.a)
3. Merusak Hati dan Akal Manusia
Seorang ulama berkata, “Barang siapa memakan makanan syubhat
selama empat uluh hari, niscaya hatinya menjadi hitam.” Ini merupakan
penafsiran dari firman Allah SWT., “Sekali-kali tidak (demikian),
melainka, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka.” (Q.S. Al- Muthaffiffin [83]:14)
Apabila makanan yang masuk ke dalam tubuh kita diambil daripada
harta yang baik yang halal, dia pun mempengaruhi jalan darah dari segi
tubuh, dan mempengaruhi jalan otak berfikir, dari segi ruh. Apabila mata
pencarian halal kita tidak merasa berhutang dalam batin, dan kita sanggup
membuka mulut menegur kesalahan orang lain. Dan hati pun kuat pula
berbuat kebajikan beramal yang saleh. Tersebutlah dalam beberapa hadist
nabi bahwa suatu ibadat tidaklah akan segera diterima Tuhan, kalau di
dalam perut itu masih ada makanan haram.

9
4. Mengurangi Iman dalam Hati
Bukan hanya jasmani, makanan yang dikonsumsi pun dapat
berpengaruh bagi hati dan jiwa manusia. Al-Harali seorang ulama
besar (w.1232 M) berpendapat bahwa jenis makanan dan minuman
dapat mempengaruhi jiwa dan sifat-sifat mental pemakannya. Ulama
ini menyimpulkan pendapatnya tersebut dengan menganalisis kata rijs
yang disebutkan al-Quran sebagai alasan untuk mengharamkan
makanan tertentu, seperti keharaman minuman keras (QS. 6, Al-
Anʻām: 145).
Memakan makanan haram dapat mengurangi keimanan
seseorang dan mengganggu ibadahnya karena dalam hati nya terdapat
perasaan bersalah dan was-was.
5. Makanan Haram Membawa ke Neraka
Alasan bagi kita harus menghindari makanan haram adalah untik
mencegah api neraka karena daging yang tumbuh dari makanan haram
akan menjadi bahan bakar api neraka di akhirat nanti. Rasulullah saw.
Bersabda “Siapa saja hamba yang dagingnya tumbuh dari (makanan)
haram, neraka lebih pantas baginya.”HR. Tirmizy.

F. Kesimpulan
1. Makanan haram adalah makan yan dilarang untuk dikonsumsi oleh
umat Islam. Makanan haram dilarang untuk dikonsumsi karena lebih
banyak mendatangkan mudharat daripada manfaatnya.
2. Makanan haram dibagi menjadi dua yaitu haram lidzatihi (makanan
yang haram karena dzatnya) dan Haram lighairihi (makanan yang
haram karena faktor eksternal).
Makanan haram berpengaruh buruk bagi tubuh manusia baik dari segi
jasmani yang dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan maupun dari segi
rohani seperti dalam firman Allah dan sabda Rasul Nya. Pengaruh

10
makanan haram dari segi rohani adalah doa tidak dikabulan, amal ibadah
tidak diterima, merusak hati dan akal manusia mengurangi iman dalam
hati dan makanan haram membawa ke neraka. “Siapa saja hamba yang
dagingnya tumbuh dari (makanan) haram, neraka lebih pantas
baginya.”HR. Tirmizy.

G. Saran
Sebagai umat Islam kita harus selktif dalam memilih makanan apa
saja yang masuk ke dalam tubuh kita. Pilihlah makanan yang sudah jelas
hukum halal nya, hindari makanan haram karena akan berpengaruh negatif
terhadap tubuh orang yang mengkonsumsinya, baik secara jasmani
maupun rohani. Makanan haram mendatangkan ketidakberkahahan dalam
hidup karena ibadah dan doa kita tidak diterima oleh Allah.

11
Daftar Pustaka
Al-Ghazali, Imam. 2007. Rahasia Halal-Haram: Hakikat Batin Perintah dan
Larangan Allah.Bandung: Penrbit Mizania
Jauharotus, Alvi Syukriya., Hayyun Durrotul Faridah. Kajian Ilmiah Dan
Teknologi Sebab Larangan Suatu Makanan Dalam Syariat Islam. Surabaya:
Pusat Riset dan Pengembangan Produk Halal Universitas Airlangga
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
Mulizar, S.Pd.I, M.TH. Pengaruh Makanan Dalam Kehidupan Manusia (Studi
Terhadap Tafsir Al-Azhar). IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa. Aceh
Sasongko, Wisnu M.T. 2008. Armageddon2 : Antara Petaka dan Rahmat. Jakarta:
Gema Insani
Salem, Fahd Bahammam. 2015. Makanan dan Minuman dalam Islam. Modern
Guide
Wahdyudi, Udin dkk. 2008. Fikih Untuk Kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Penerbit
Grafindo Media Pratama
Wasitho, Ustadz Muhammad Abu Fawas, Lc, MA.2016. Kriteria Makanan Halal
dan Haram. Majalah Pengusaha Muslim Edisi 15-16 Volume 2 Th 2011 M
Zulaekha, Siti., Yuli Kusumawati. Halal Dan Haram Makanan Dalam Islam.
Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

12

Anda mungkin juga menyukai