Anda di halaman 1dari 8

MEMAHAMI KONSEP HALALAN THOYYIBAN

DALAM KONSUMSI ISLAM

A. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA


Di dalam surat Al-Baqaroh Ayat 30-31 Allah menjelaskan bahwa menciptakan
manusia sebagai khalifah. Khalifah adalah pengganti Allah yang mengatur urusan-Nya di
tengah tengah kehidupan manusia. QS Al-Baqarah 30 ini adalah informasi awal tentang akan
dinobatkannya manusia sebagai khalifah.

Proses penciptaan manusia tidak terhenti pada fisik manusia saja, akan tetapi Allah
SWT juga tundukkan apa-apa yang ada dilangit dan di bumi untuk kepentingan dan
kebutuhan manusia. Seperti yang telah dijelaskan di dalam QS.Lukman (31):20) yang artinya:
“ tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)
mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya
lahir dan bathin.”

B. KONSEP HALALAN THOYYIBA UNTUK MANUSIA


Untuk memenuhi kebutuhan hamba-Nya, Allah SWT dengan kasih sayang-Nya
menganugerahkan bumi beserta isinya untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya oleh manusia. Kendati demikian, bukan berarti kita dapat memanfaatkan bumi
beserta isinya itu dengan mengeksploitasi sebebas bebasnya. Namun harus sesuai dengan
apa yang digariskan dan dijelaskan dalam Al-Qur’an, Hadits serta syariat.

Seperti yang telah dijelaskan di dalam ayat QS:2:168 yang artinya:


“hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu.”

C. KONSEP HALALAN THOYYIBAN ORANG BERIMAN


Terdapat dalil yang menjelaskan mengenai konsep halalan thoyyiban orang beriman
“ hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepaada-Nya kamu
menyembah.” (QS Al-Baqarah:172)
 Kesadaran iman yang bersemi di hati orang mukmin menjadikan ajakan Allah kepada
orang-orang beriman sedikit berbeda dengan ajakan_Nya kepada seluruh manusia
 Bagi orang-orang yang mukmin, tidak lagi disebutkan kata halal, karena keimanan
yang bersemi di dalam hati merupakan jaminan kejauhan mereka dari yang tidak
halal
 Dan yang kedua, meneguhkan prinsip syukur

D. KONSEP SYUKUR DALAM KONSUMSI


Prinsip syukur berfungsi menciptakan konsumsi yang optimal dan proposional. Tidak
tergantung pada kualitas dan kuantitas, tetapi pada aspek spiritualitas dan keyakninan
bahwa disetiap konsumsi yang tersedia adalah nikmat Allah SWT.

Dalam studi Al-Qur’an syukur merupakan lawan dari tamak yang selalu merasa
kurang. Syukur termasuk bagian dari ajaran Islam tentang “terima kasih” yang penting dan
sangat diperhatikan di mata Allah sekaligus juga bagi manusia.

Prinsip syukur adalah bagian daripada proses pembangunan prinsip tuhid, yaitu
hanya Allah lah yang Maha pemberi segala-galanya (Al-Wahhab). prinsip syukur
bertentangan dengan sifat tamak yang selalu merasa kurang dan kurang dari apa yang telah
ia peroleh dan dimilikki saat ini. Dalam Islam dijelaskan sifat selalu merasa cukup atau yang
biasa disebut qana’ah dijelaskan dalam HR. Ibnu Majah “sungguh beruntung orang yang
diberi petunjuk dalam Islam, diberi riski yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan
riziki tersebut.”

E. THAYYIBAT DAN KEBERKAHAN DALAM KONSUMSI


Al-Raghib al Isfahani berkata: thayyib (baik). Dikatakan untuk sesuatu yang benar-
benar baik adalah thayyib. Pasa dasarnya, kata ini berarti sesuatu yang dirasakan enak oleh
indera dan jiwa. Al Thayyibat adalah bentuk jamak thayyib, yang diambil dari derivasi thaba-
yhatibu-thayyib-thayyibah; sesuatu yang baik maka disebut thayyib.

Thayyibat dan tidak melampui batas (memaksimalkan hawa nafsu dan keinginan)
merupakan makna syukur. Dalam hal ini hawa nafsu juga sangat mempengaruhi dalam
pribadi/karakter seseorang yaitu; tidak boleh isrof, tabzir, dan harus selalu bersyukur.
Dengan bersyukur ini kita akan mendapat keberkahan dalam mengkonsumsi. Sedangkan,
barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi barokah ialah bertambahnya
ketaatan kepada Allah SWT dengan segala keadaan yang ada, baik berlimpah ataupun
sebaliknya.

F. SIKAP MELAMPUI BATAS HARAM


Sikap melampui batas atau berlebih lebihan dalam agama adalah sikap yang tercela
dan dilarang oleh syariat. Sikap ini tidak akan mendatangkan kebaikan bagi pelakunya; juga
tidak akan membuahkan hasil yang baik dalam segala urusan. Teelebih urusan agama.
Sering disebut ghuluw adalah tindakan melampui (melanggar) batas yang telah
ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sikap ini dapat melalikan manusia dari tugas utamanya sebagai
‘abid & khalifah. Pada dasarnya sudah dijelaskan bahwa tugas manusia sebagai khafilah
adalah ibadah dakwah kepada alam semesta dengan ilmu telah dijelaskan dalam surat ( Al-
Baqarah ayat 30-32).
KAIDAH FIQIH HALAL-HARAM

KAIDAH FIQIH

Para ulama menggunakan klaidah fiqih dalam menentukan halal-haram suatu makanan. Kaidah fiqih
ini didasarkan dari ketentuan yang ada pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Terdapat 11 kaidah fiqih:

1. Semua Makanan Halal, Kecuali yang Ditetapkan di Al-Qur’an


Hukum asal semua makanan adalah halal, sampai ada dalil yang mengharamkan. Bangkai
sendiri adalah sesuatu yang haram namun ada bebrrapa bangkai yang halal seperti belalang,
kuda, kelinci. Karena rasullulah sendiri saat perang pernah memakan belalang yang sudah
mati. Bagaimana binatang yang hidup di dua alam? Kepiting, kura-kura, anjing laut
hukumnya adalah halal.

2. Ditetapkan karena Ada Sebabnya


Antraks adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya yang ditemui di Gunung Kidul setelah
diselidiki ternyata penyakit tersebut timbul karena kebiasaan makan daging bangkai yang
dibagi oleh warga Gunung Kidul. Karena hal tersebut semua yang telah diharamkan oleh
Allah pasti ada alasannya.

3. Segala Penyerupaan dengan yang diharamkan


Segala sesuatu yang mirip bentuk atau rasanya maka diharamkan. Misal, minuman whiskie
yang mengandung 0% alcohol namun tetap saja diharamkan karena ada penyebutan
whiskie. Minuman keras sangat dilaknat oleh Allah, bagi orang yang meminum keras maka
selama 40 hari sholatnya tidak diterima.

4. Segala Binatang yang Menjijikan adalah Haram


Jika kita merasa jijik melihat sesuatu contohnya daging landak itu haram jika tidak merasa
jijik maka sah sah saja memakannya, kenapa? Karena landak tidak pernah dijelaskan di
dalam Al-Qur’an dagingnya haram. Seperti cerita Rasullulah saat singgah ke rumah sahabat
dan disuguhkan daging dzob ia merasa jijik lalu tidak memakannya, namun saat sahabat
beliau khalih bin wahid tidak merasa jijik maka ia sah sah saja memakannya dan halal.

5. Semua Binatang Buas yang Bertaring, dan Berkuku tajam Hukumnya Haram
Dimaknai dengan hewan karnivora yang mengkonsumsi daging tidak mengkonsumsi yang
lain seperti: harimau, singa, buaya, anjing dll. Rujukan hadits dari Abu Hurairah, Nabi SAW.
Bersabda “ setiap binatang buas yang bertaring adalah haram dimakan.” Serta Allah
melarang sesorang muslim memelihara anjing disbutkan dalam hadits bahwa malaikat tidak
mau mendatangi sekelompok manusia yang bersama anjing.

6. Daging yang Bertaring atau Berkuku Tajam tetapi Bukan Binatang Buas Hukumnya adalah
Halal
Rujukan hadits dari Ibnu Abi Ammar berkata: “ aku pernah kepada Jabir tentang musang,
apakah ia termasuk hewan buruan?” jawabnya :”Ya!” lalu aku bertanya: “apakah boleh
dimakan?” beliau menjawan: “ya!” aku bertanya lagi :” apakah kau mendengarnya
Rasullulah?” jawabnya “ya!”.

7. Setiap Hewan yang diperintahkan Dibunuh maka Dagingnya Haram.


Haram karena dagingnya dibunuh bukan disembelih, jika disembelih untuk dikonsumsi, jika
dibunuh untuk memtaikan. Rasul menjelaskan binatang yang bolrh dibunuh tikus,
kalajengking, burung gagak, anjng galak. Hadits lain mengatakan bunuhlah ular. Hadits
muyarik mengatakan bahwa nabi memrintakan suapaya membunuh tokek atau cicak,
menunjukkan haram.

8. Setiap Binatang yang Tidak Boleh Dibunuh Dagingnya Haram. Rujukan hadits Ibnu Abbas
bahwa Rasullulah mengatakan melarang membunuh mematiklan lebah, semut, burung hud
hud, dan bunuh burung suruk. Imam Syafii dan sahabat mengatakan bahwa binatang yang
tidak boleh dibunuh maka haram.

9. Semua Hewan Buruan dari Laut Hukumnya halal di konumsi


Semua ikan hukumnya halal, Allah berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 96 “dihalalkan
bagi kalian binatang buruan dari laut dan makanan (yang berasal) dari laut.” Hadits lain
Rasull bersabda, dihalalkan 2 bangkai ikan dan belalang dan 2 darah itu hati dan limpa. Ikan
baik ditemukan hidup maupun mati hukumnya halal dikonsumsi. Lalu suci airnya dan halal
bangkainya.

10. Setiap Binatang Jalalah Haram, Memakan Kotoran


Al-Jaalalah adalah setiap hewan baik hewan berkaki empat maupun berkaki dua yang
makanan pokoknya adalah kotoran, seperti kotoran manusia/hewan dan sejenisnya. Anjing
dan babi merupakan binatang yang secara alami merupakan jalalah.

11. Dalam Keadaan Darurat atau Terpaksa


Semua yang haram boleh dikonsumsi dijelaskan (QS. Al-Baqarah:173)
Ukuran darurat ada 3 hal:
a. Diyakinan tidak benar-benar tidak ada alternatif lain yang haram
b. Kita sungguh tidak menginginkannya dan makan hanya sekedar untuk bertahan hidup
c. Jika ditemukan alternatif lain yang halal, maka harus meningglkan yang haram.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH:

1. Mengenal Produk Syariah


Definisi
 Strategi pengembangan produk secara adaptif adalah bentuk pengembangan
produk perbankan syariah yang didasarkan pada ketentuan syariah, namun masih
menjadikan bank konvensional sebagai acuan kelaziman dalam proses atau
implementasinya.
 Strategi pengembangan produk secara originatif adalah bentuk pengembangan
produk perbankan syariah yang didasarkan pada ketentuan syariah, dengan
menjadikan akad yang digunakan sebagai acuan kelaziman dalam proses atau
implemntasinya.

Ciri-ciri

 Produk adaptif
1. Didesain untuk tidak memberikan bank dan customer experience lebih yang
berbeda dengan bank konvensional
2. Lebih kompleks dalam proses implememntasinya
3. Potensin terjadi kekeliruan dalam implementasinya lebih besar
4. Dasar penggunaan suatu akad hanya ditujukan untuk memenuhi salah satu
kelaziman dalam perbankan konvensional dan bukan karena atas dasar keunikan
dari akad tersebut.

 produk originatif
1. didesain untuk memberikan bank dan customer experience yang berbeda denga
bank konvensional
2. lebih sederhana dalam proses implementasinya
3. mempunyai self mitigation dari terjadi penyimpangan terhadap aspek syariah
4. dasar penggunaan suatu akad didasarkan atas adanya keunikan/kekahsan dari
akad yang digunakan

2. Kondisi Produk & Market Perbankan Syariah di Indonesia


Menurut Visi Bank Muamalat Indonesia menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan
di pasar spritual, dikagumi di pasar rasional. Dimana pasar rasional terdapat nasabah yang
mau berbank syariah karena meilhat manfaat finansial yang diterima dan layanan.
Sedangkan pasar spritual nasabah yang mau berbank syariah karena adanya riba dalam
praktek bank konvensional.
Produk perbankan syariah pertam kali diperkenalkan di Indonesia dengan pola adaptif. Saat
ini jika dicermati dalam masyarakat terbagi menjadi 3 pasar spritual:
a. Pasar A : nasabah yang tetap mau berbank syariah karena adanya riba dalam praktik
bank konvensional
b. Pasar B : nasabah yang tidak mau berbank syariah karena penggunaan produk adaptif
oleh bank syariah atau dianggap tidak konsisten
c. Pasar C : nasbah yang tidak mau berbank syariah karena belum mengetahui tentang
produk bank syariah.

Dari penelitian diwilayah Jabar diperoleh informasi bahwa masyarakat non-nasabah bank
syariah yang diberi penjelasan sistem, produk dan jasa serta kehalalan bank syariah
mempunyai kecenderungan kuat untuk memilih bank syariah, namun sebaliknya nasabah
yang telah menggunakan jasa bank syariah, sebagaian memiliki kecenderungan untuk
berhenti jadi nasabah antara lain karena kualitas pelayanan yang kurang baik dan atau
keraguan akan konsistensi penerapan prinsip syariah.
THE GROWTH OF ISLAMIC BANKING IN GCC
AMID THE COVID-19 OUTBREAK

Rata-rata di negara bagian Timur Tengah bank syariah memang sudah tumbuh sejak lama disana
seperti Dubai Islamic Bank. Rata rata memiliki bank induk meskipun rata-rata bank syariah sudah
tumbuh sejak lama. Jika kita lihat chart (dalam ppt) pertumbuhan bank konvensional dan bank
syariah tidaj terlalu mencolok kira kira perbedannya hanya 1 % karena rata-rata di Timur Tengah
Bank Konvensional memberikan support baik UUS nya atau mereka yang sudah lepas dari induknya.
Jika dilihat lagi perkembangan bank syariah di Timur Tengah dibandingkan di Oman perbankan
syariah menunjukkan profitnya lebih tinggi dibandingkan negara negara Timur Tengah lainnya.
Oman termasuk memilki potensi growth yang tinggi termasuk di tafakulnya.

Jika dilihat data oleh World Bank bahwasannya ekonomi negara negara dunia turun. Apa
dampaknya? Mungkin tidak terlali besar untuk growth, GCC perbankan syariah rata rata mereka
mengalami kenaikan profit disebabkan karena quarter one bank bank syariah masih bekum
menemukan kendala nasabah yang mengalami divot khusunya perushaan yang belu mengeluarkan
untuk memutuskan pemotongan gaji, atau PHK dll. Tapi masalahnya negara Timur Tengah
perkenomiannya sangat bergantung pada harga minyak. Jika harga minyak turun dan sedang
pandemi corona hal ini yang menyebabkan Timur Tengah mengalami negatif dalam pertumbuhan
ekonominya dan itu berimbas dalam perkembangan ekonomi syariah

Timur Tengah harga minyak diatas 50 atau 60 perkekonmian mereka sangat bergairah. Namun
beberapa negara seperti Arab dan Oman mulai berfikir untuk juga memajukan sektor lain seperti
industri perwisataan karena dinilai harga minyak yang tidak stabil. Ada beberapa faktor profitabilitas
perbankan syariah turun:

1. Turunnya ekonomi suatu negara


2. Ketika ekonomi turun, maka keuangan negara juga akan turun

Anda mungkin juga menyukai