2) Hewani
Jenis makanan hewani dalam Al-Qur’an, yaitu :
a) Berasal dari laut atau sungai (hewan yang hidup di air)
Hewan yang hidup di air dengan ciri-ciri jika keluar dari air, maka akan segera mati.
Contoh : Ikan dan sejenisnya.
Menurut pendapat yang paling kuat (Al-Malikiyah dan Asy-Syafi’iyah), hukum
memakan hewan ini adalah halal.
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah : 96 yang terjemahannya :
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan yang berasal dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu”.
Hewan yang hidup di dua alam.
Menurut pendapat yang paling kuat (Asy-Syafi’iyah dan Hambaliyah), hukum
memakan hewan ini (masih hidup atau sudah jadi bangkai) adalah halal, kecuali :
- Kodok dan ular karena tergolong buruk (khabits) dan dilarang dibunuh.
- Buaya karena memiliki taring untuk memangsa.
c) Olahan
Firman Allah dalam Q.S. An-Nahl : 67 yang terjemahannya :
“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki
yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran
Allah bagi orang yang memikirkan”.
Ayat di atas menjelaskan tentang makanan olahan yang diolah menjadi 2 jenis,
yaitu makanan olahan yang buruk dan makanan olahan yang baik (sehingga menjadi
rezeki yang baik).
b) Proporsional adalah sesuai dengan kebutuhan pemakan, tidak berlebihan dan tidak
berkurang, yakni memakan dengan wajar, tidak mengurangi kebutuhan, tidak
berlebihan, dan tidak melewati batas.
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-A’raf : 31 yang terjemahannya :
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebihan”.
Sabda Rasulullah SAW :
“Tidak ada yang dipenuhkan manusia lebih buruk dari perut, cukuplah bagi putra Adam
beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Kalaupun harus memenuhkan perut,
maka hendaklah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga
untuk pernapasan”.
c) Aman. Tuntunan perlunya mengonsumsi makanan yang aman terdapat dalam Q.S Al-
Maidah : 88. Perintah makan dalam ayat tersebut dirangkaikan dengan perintah
bertakwa, menuntun, dan menuntut agar manusia selalu memperhatikan sisi takwa
yang intinya adalah berusaha menghindar dari segala yang mengakibatkan siksa dan
terganggunya rasa aman.
Makanan dan minuman yang haram dilihat dari faktor internal dan eksternal :
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan perbuatan seorang mukallaf
dan semua karakteristik yang meniscayakan sesuatu diharamkan. Contoh :
- Karakter arak yang menjadikan penenggaknya hilang ingatan bahkan rusak badan.
- Karakter bangkai yang mendatangkan penyakit dan menjijikkan bagi yang
mengonsumsinya.
- Karakter daging babi yang mengandung racun mematikan.
b) Faktor eksternal, yaitu karakter yang dinyatakan batil oleh syariat, seperti marah,
mencuri, berjudi, dan lain-lain.
2) GANJA
Ganja termasuk dalam kategori narkotika. Dan yang termauk kategori narkotika
lainnya adalah candu, morfin, heroin dan kokain.
Pemakaian ganja dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
Jantung berdebar-debar.
Gejala psikologis (2 jam setelah pemakaian), seperti rasa gembira tanpa sebab
(euphoria), perasaan intensifikasi persepsif sebagai subjektif (mengalami gangguan
persepsi tentang dirinya maupun sekelilingnya, termasuk halusinasi dan delusi waham),
perasaan waktu berlalu dengan lambat, dan apati (sikap acuh tak acuh terhadap
dirinya maupun sekitarnya, tidak ada kemauan, masa bodoh).
Gejala fisik (2 jam setelah pemakaian), seperti mata merah (kemerahan konjuntiva),
nafsu makan bertambah, dan mulut kering.
Efek tingkah laku maladaptive, yaitu gangguan perilaku dalam bentuk kecemasan
berlebihan, kecurigaan berlebihan (pikiran paranoid), gangguan dalam menilai
realitas, serta gangguan dalam fungsi sosial, sekolah, atau pekerjaan.
3) PUTAU
Putau adalah bubuk atau kristal heroin.
Pemakaian putau dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
- Pupil mata mengecil atau melebar akibat anoksia (kekurangan zat asam/O2) sebab
dosis berlebihan.
- Rasa gembira berlebihan yang tidak wajar (euforia) atau sebaliknya (disforia).
- Acuh tak acuh.
- Lemah tiada tenaga (retardasi psikomotor).
- Mengantuk.
- Bicara cadel.
- Gangguan konsentrasi dan daya ingat
- Tingkah laku maladaptive.
- Gangguan daya nilai realitas.
- Hambatan dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
Jika pemakaian dihentikan, maka akan menimbulkan gejala putus zat seperti
air mata berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan (rinorea), pupil melebar
(dilatasi pupil), keringat berlebihan, diare, bulu kuduk berdiri, menguap, tekanan
darah naik, berdebar-debar, demam, sukar tidur, kram, sakit tulang-belulang, kepala
terasa mau pecah, sendi ngilu, persendian mau copot, gelisah, marah-marah, serta
mudah berkelahi.
4) ECTASY
Ectasy adalah zat yang tidak termasuk narkotika atau alkohol, melainkan termasuk
zat adiktif (zat yang dapat mengakibatkan adiksi, yaitu ketagihan/kecanduan dan
ketergantungan).
Pemakaian ectasy dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
Gejala psikologik, seperti agitasi psikomotorik, rasa gembira, rasa harga diri
meningkat, banyak bicara, dan kewaspadaan meningkat.
Gejala fisik, seperti jantung berdebar-debar, pelebaran pupil mata, tekanan darah
meninggi atau rendah, berkeringat atau rasa kedinginan, serta mual dan muntah.
Perubahan perilaku maladaptive, seperti perkelahian, gangguan daya nilai, serta
gangguan fungsi sosial dan pekerjaan.
5) KOKAIN
Kokain berasal dari daun atau tanaman coca, biasanya digunakan dengan cara
menaruh bubuk atau hancuran kristalnya pada selaput lendir hidung lalu dihirup.
Pemakaian kokain dapat menimbulkan GMO dengan gejala :
Agitasi psikomotor, seperti gelisah, tidak dapat diam, dan agitatif.
Gembira berlebihan sehingga menyebabkan lemahnya kendali diri.
Harga diri meningkat.
Banyak bicara.
Kewaspadaan meningkat.
Jantung berdebar-debar.
Pupil mata melebar.
Peningkatan tekanan darah.
Keringat berlebihan atau merasa kedinginan.
Mual dan muntah.
Halusinasi dan waham.
Perhiasan
Perhiasan merupakan sesuatu yang dipakai untuk memperindah. Dalam Islam
dianjurkan untuk berhias, namun tidak boleh berhias yang dapat menimbulkan
rangsangan birahi kepada selain suami istri.
Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-A’raf : 32 yang terjemahannya :
“Katakanlah : Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan siapa pulakah yang mengharamkan
rezeki yang baik? Katakanlah : Semuanya itu disediakan bagi orang-orang yang beriman
dalam kehidupan dunia, khusus untuk mereka saja di hari kiamat. Demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui”.
Perlindungan (Taqwa)
Sebagai perlindungan (taqwa), pakaian berfungsi memberikan pengaruh
psikologis terhadap pemakainya. Jika seseorang memakai pakaian yang mulia, maka
akan mendorong pemakainya untuk berperilaku mulia juga. Fungsi pakaian ini dapat
juga untuk pakaian rohani. Setiap orang dituntut merajut pakaian sendiri dengan
tobat, sabar, syukur, qana’ah, ridha, dan lain-lain.
Sabda Rasulullah SAW :
“Iman itu telanjang, pakaiannya adalah taqwa”.
Penunjuk Identitas
Identitas/kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan eksistensinya
sekaligus membedakannya dari yang lain. Sebagai penunjuk identitas, pakaian dalam
Islam akan mencerminkan identitas Islam. Salah satunya adalah dengan tidak
berlebihan dalam berpakaian.
Firman Allah SWT dalm Q.S. Al-Ahzab : 59 yang terjemahannya :
“... Yang demikian itu lebih mudah bagi mereka untuk dikenal ...”
Aurat Perempuan
Aurat perempuan adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan kedua telapak
tangan.
Pembagian aurat perempuan, yaitu :
i. Di Hadapan Muhrim
Firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nur : 31 yang terjemahannya :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-
putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,
atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-
orang yang beriman supaya kamu beruntung”.