Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

MAKANAN HARAM

Disusun Oleh :

Nama : Sulistiana

Kelas : VIII - I

No. Absen : 29

SMP 2 GEBOG KUDUS


TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
Makanan dan Minuman Haram dalam Islam
Beserta Dalilnya

Ilustrasi daging babi (iStockphoto)

Makanan dan minuman haram dalam Islam perlu benar-benar diperhatikan. Biasanya
makanan dan minuman yang haram ini akan memberikan pengaruh yang buruk terhadap
tubuh jika kamu konsumsi. Bahkan banyak yang mengakibatkan kamu terserang penyakit.
Makanan yang kamu makan tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan jasmani saja, akan
tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan rohani. Maka dari itu, kamu harus menghindari
berbagai makanan dan minuman haram ini agar ibadah tetap lancar.
Makanan dan minuman haram dalam Islam disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-
Maidah ayat 88).
Berikut yang kami rangkum dari berbagai sumber, tentang makanan dan minuman haram.

Bangkai dan Babi


Ilustrasi daging babi (iStockphoto)
Bangkai (Al- Maitah)
Makanan dan minuman haram yang pertama adalah bangkai. Sebagaimana yang dijelaskan
pada Al- Qur’an Surat Al- Maidah ayat 3, yang artinya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala.”
Di Dalam Al-Qur’an Surat Al- Maidah ayat 3 Allah SWT telah menjelaskan bahwa disebut
dengan bangkai dan diharamkan untuk dimakan apabila ada hewan yang mati secara tidak
wajar atau tanpa melalui proses penyembelihan yang disyariatkan dalam ajaran islam,
seperti :
- Hewan yang mati dalam keadaan tercekik
- Hewan yang mati karena dipukul dengan menggunakan suatu benda
- Hewan yang mati karena terjatuh dari ketinggian
- Hewan yang mati karena tertanduk oleh hewan lainnya
- Hewan yang mati karena diterkam oleh binatang buas,
Lalu jika sebelum hewan tersebut mati kamu sempat menyembelihnya maka bisa halal dan
juga bisa haram. Dikatakan haram apabila hewan tersebut disembelih atas nama selain Allah
SWT.
Akan tetapi Islam memberikan pengecualian terhadap 2 bangkai, yaitu ikan dan belalang,
dimana bangkai dari kedua hewan tersebut adalah halal hukumnya. Hal ini sesuai dengan
Sabda Rosulullah SAW:
Artinya “Kami dihalalkan dua bangkai dan darah. Adapun dua bangkai tersebut adalah ikan
dan belalang. Sedangkan dua darah tersebut adalah hati dan limpa.” (HR. Ibnu Majah).
Babi
Merujuk pada sural Al-Maidah ayat 3, Babi termasuk ke dalam salah satu makanan dan
minuman haram. Tidak hanya dagingnya saja yang diharamkan, akan tetapi seluruh bagian
dari tubuh babi yang diolah baik dalam bentuk makanan maupun produk lainnya diharamkan
untuk dikonsumsi dan dipergunakan.

Hewan yang Memakan Kotoran dan Disembelih atas Nama Selain Allah
Hewan yang Disembelih atas Nama Selain Allah SWT
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an seperti Surat Al- Maidah ayat 3 dan Surat Al- Baqarah ayat
173 telah menyebutkan bahwasannya hewan yang disembelih atas nama selain Allah
hukumnya adalah haram.
Secara logika telah jelas bahwa hewan merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT
yang diperuntukkan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya
adalah sebagai bahan konsumsi.
Allah SWT telah berfirman,yang artinya:
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya.  Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang
yang musyrik.” (QS. Al- An’am ayat 121)
Al-Jalalah (Hewan yang Memakan Kotoran)
Yang dimaksud dengan al-jalalah adalah semua jenis hewan baik yang berkaki dua maupun
berkaki empat yang makanannya adalah kotoran, baik itu kotoran manusia maupun kotoran
hewan lainnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memakan jallalah dan
susunya.” [Hadits Riwayat. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Adapun alasan mengapa Al- jallah diharamkan adalah karena adanya pengaruh dari kotoran
yang dimakan hewan-hewan tersebut pada perubahan bau dan rasa dari daging dan susu yang
dihasilkan dari hewan-hewan tersebut. Akan tetapi jika pengaruh dari kotoran tersebut telah
hilang, maka hukum memakan hewan-hewan tersebut menjadi halal.

Darah yang Mengalir dan Minuman Keras


Ilustrasi Foto Minuman Keras Vodka (iStockphoto)
Darah yang Mengalir
Makanan dan minuman haram selanjutnya adalah darah yang mengalir. Dalam Al- Qur’an Surat Al-
An’am ayat 145 dijelaskan bahwa selain bangkai dan daging babi, darah yang mengalir juga
diharamkan untuk dimakan.
Berdasarkan pada analisis kimia, menunjukkan bahwa darah mengandung uric acid (asam urat)
dengan kadar yang cukup tinggi, sehingga apabila dikonsumsi akan berbahaya bagi kesehatan.
Mengkonsumsi darah sebagai makanan atau minuman merupakan kebiasaan orang-orang jahiliyyah
dahulu, dimana darah dari hewan yang terkumpul ketika mereka sembelih seperti unta maupun hewan
lainnya nantinya akan mereka olah menjadi makanan atau minuman.
Dalam Al- Qur’an surat Al- An’am telah disebutkan bahwa yang diharamkan itu adalah darah yang
mengalir, jadi dengan demikian darah-darah sisa yang masih menempal pada daging maupun tulang
hewan yang disembelih tidaklah diharamkan.
Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah pernah mengatatakan bahwa “Pendapat yang benar, bahwa darah yang
diharamkan oleh Allah adalah darah yang mengalir. Adapun sisa darah yang menempel pada daging,
maka tidak ada satupun dari kalangan ulama’ yang mengharamkannya.” (dinukil dari Al-Mulakhas Al-
Fiqhi)
Minuman Keras atau Khamar
Minuman keras atau khamar juga termasuk ke dalam makanan dan minuman haram. Minuman keras
yang dimaksud dalam jenis minuman ini adalah minuman yang mengandung alkohol dan diharamkan
dalam islam segala minuman yang memabukkan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut ini.
“Semua yang memabukkan adalah khamar dan semua khamar adalah haram.” (HR. Muslim)
Minuman yang Diminum dalam Bejana Emas
Umat islam dilarang meminum minuman yang diletakkan dalam bejana emas karena ini adalah satu
bentuk hal yang berlebih-lebihan dan perilaku orang kafir. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis
berikut ini.
Janganlah kalian minum dengan bejana yang terbuat dari emas dan perak dan jangan pula kalian
makan dengan piring yang terbuat dari keduanya. Karena barang-barang tersebut adalah untuk
mereka (orang-orang kafir) ketika di dunia.” (HR Bukhari)

Hewan yang Diperintahkan Agama untuk Dibunuh dan yang Dilarang

Ilustrasi semut di rumah. (dok. pexels.com/Asnida Riani)


Hewan yang Diperintahkan oleh Agama untuk Dibunuh
Makanan dan minuman haram selanjutnya adalah
Adapun hewan-hewan yang diperintahkan untuk dibunuh adalah sebagimana hadist berikut :
Dari Aisyah Radiyallahu Anha, bahwasannya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
Artinya “Lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, tikus,
anjing hitam.” (HR. Muslim dan Bukhari)
Dari Ummu Syarik, bahwasannya beliau pernah berkata :
Artinya “Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam memerintahkan supaya membunuh tokek/cecak” [HR.
Bukhari dan Muslim)
Hewan yang Dilarang Agama untuk Dibunuh
Makanan dan minuman haram selanjutnya adalah hewan yang dilarang agama untuk dibunuh. Imam
Syafi’i dan para sahabat beliau pernah mengatakan bahwa “Setiap hewan yang dilarang dibunuh
berarti tidak boleh dimakan, karena seandainya boleh dimakan, tentu tidak akan dilarang
membunuhnya.” 
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda :
Artinya “Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah melarang membunuh 4 hewan : semut, tawon, burung
hud-hud dan burung surad.” [HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Di dalam hadist yang lain, Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga pernah bersabda :
Artinya: “Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi bahwasanya seorang tabib pernah bertanya
kepada Rasulullah tentang kodok/katak dijadikan obat, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang membunuhnya” [HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i,  Al-Hakim, dan Baihaqi)
Hewan Bertaring dan Burung Berkuku Tajam
burung elang (AFP Roslan Rahman)
Hewan yang Bertaring
Hewan yang bertaring juga termasuk dalam makanan dan minuman haram. Nabi Muhammad SAW
pernah bersabda, yang artinya:
“Rasulullah SAW telah melarang memakan setiap binatang bertaring dari jenis binatang buas dan
setiap jenis burung yang berkuku tajam (untuk mencengkram).” (HR. Muslim)
Hadis di atas telah menjelaskan bahwa hukum memakan binatang bertaring dari jenis binatang buas
seperti beruang, anjing, serigala, harimau, dan lain sebagainya adalah haram hukumnya.
Meskipun tidak tergolong sebagai hewan buas, akan tetapi tikus tergolong ke dalam jenis hewan yang
menjijikkan, sehingga haram untuk dimakan, sedangkan hewan bertaring lain yang tidak termasuk
dalam kategori binatang buas seperti kelinci maupun tupai, diperbolehkan untuk dimakan.
Sama halnya dengan biawak, hewan ini yang termasuk hewan buas menjadi salah satu list makanan
yang haram untuk di konsumsi. Biawak yang menjadi hewan langka dan di lindungi ini adalah hewan
buas meski tidak menunjukan taringnya.
Burung yang Berkuku Tajam
Selain hewan yang bertaring, dalam hadis Nabi Muhammad SAW di atas juga mengharamkan
mengkonsumsi daging dari burung yang memiliki kuku yang tajam seperti burung elang, burung
garuda, dan lain sebagainya. Burung-burung tersebut biasanya memanfaatkan kuku-kuku mereka yang
tajam untuk keperluan berburu mangsa, yaitu untuk mencengkeram mangsanya

Anda mungkin juga menyukai